Plate Loading Test Yogyakarta
Plate Loading Test Yogyakarta
Kholil Muqorrobin
20170110159
Department of Civil Engineering
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
APA ITU ?
• Mengetahui hubungan antara beban dan penurunan pondasi akibat beban rencana
• Menguji pondasi apakah mampu menahan beban rencana
• Untuk menentukn daya dukung ultimate nyata (real ultimate bearing capacity)
• Untuk mengetahui kemampuan elastis tanah, mutu beton dan mutu baja
STANDARD PLATE LOADING TEST
PERALATAN
1. Galilah test pit hingga kedalaman yang diinginkan. Ukuran lubang harus setidaknya 5 kali ukuran pelat uji ( Bp).
2. Di tengah lubang, lubang kecil atau depresi dibuat. Ukuran lubang sama dengan ukuran pelat baja. Level
dasar lubang harus sesuai dengan level fondasi aktual. Kedalaman lubang dibuat sedemikian rupa sehingga
rasio kedalaman dengan lebar lubang sama dengan rasio kedalaman aktual dengan lebar aktual pondasi.
3. Pelat baja ringan digunakan sebagai pelat bantalan beban yang tebalnya harus setebal 25 mm dan ukurannya
bisa bervariasi dari 300 mm hingga 750 mm. Piring bisa persegi atau bundar. Secara umum, pelat persegi
digunakan untuk pijakan persegi dan pelat melingkar digunakan untuk pijakan melingkar.
4. Kolom ditempatkan di tengah piring. Beban ditransfer ke pelat melalui kolom yang ditempatkan di pusat
5. Beban dapat ditransfer ke kolom baik dengan metode pembebanan gravitasi atau dengan metode rangka.
PROSEDUR
6. Untuk metode pembebanan gravitasi, platform dibuat di atas kolom dan beban diterapkan ke platform dengan menggunakan karung pasir
atau beban mati lainnya. Dongkrak hidrolik ditempatkan di antara kolom dan platform pemuatan untuk aplikasi pemuatan bertahap. Jenis
pembebanan ini disebut pembebanan reaksi.
7. Setidaknya dua pengukur dial harus ditempatkan di sudut diagonal piring untuk merekam penyelesaian. Pengukur ditempatkan pada
platform sehingga tidak puas dengan plat.
8. Terapkan pemuatan tempat duduk sebesar 0,7 T / m 2 dan lepaskan sebelum pemuatan yang sebenarnya dimulai.
9. Bacaan awal dicatat.
10. Beban kemudian diterapkan melalui dongkrak hidrolik dan meningkat secara bertahap. Peningkatan umumnya seperlima dari kapasitas
dukung yang diharapkan atau sepersepuluh dari kapasitas dukung pamungkas atau nilai lebih kecil lainnya. Beban yang diterapkan dicatat
dari pengukur tekanan.
11. Penyelesaian diamati untuk setiap kenaikan dan dari dial gauge. Setelah meningkatkan penurunan beban harus diamati setelah 1, 4, 10, 20,
40 dan 60 menit dan kemudian pada interval per jam sampai tingkat penyelesaian kurang dari 0,02 mm per jam. Pembacaan dicatat dalam
bentuk tabel.
12. Setelah menyelesaikan pengumpulan data untuk pemuatan tertentu, peningkatan pemuatan berikutnya diterapkan dan pembacaan dicatat
di bawah pemuatan baru. Penambahan dan pengumpulan data ini diulang sampai beban maksimum diterapkan. Beban maksimum
umumnya 1,5 kali dari beban pamungkas yang diharapkan atau 3 kali dari tekanan bantalan yang diijinkan
PERSAMAAN UMUM UNTUK PERHITUNGAN
DAYA DUKUNG TANAH