Anda di halaman 1dari 16

Perjanjian

Kerja antara
pekerja/buruh

DENGAN

mengadakan hubungan untuk


kerja dalam waktu
PENGUSAHA
tertentu atau untuk
pekerja tertentu.
Perjanjian
Kerja antara
pekerja/buruh

DENGAN

untuk
mengadakan hubungan
PENGUSAHA
kerja yang bersifat tetap.
Orang perseorangan, persekutuan,
atau badan hukum yang
menjalankan suatu perusahaan
milik sendiri

Orang perseorangan, persekutuan


atau badan hukum yang secara
PENGUSAHA berdiri sendiri menjalankan
perusahaan bukan miliknya

Orang perseorangan, persekutuan,


atau badan hukum yang berada di
indonesia mewakili perusahaan
sebagaimana dimaksud diatas
yang berkedudukan di luar
wilayah indonesia.
PEMBUATAN
DASAR PKWT

Selesainya suatu
Jangka Waktu Pekerjaan
tertentu
PKWTT

Pekerjaan yang
Pekerja yang
sekali - sekali
bersifat
atau sementara
musiman.
sifatnya

Pekerjaan yang
berhubungan
Harian Lepas
dengan produk
baru.
Pekerjaan sekali sekali atau sementara sifatnya

1. Jangka waktu PKWT maksimum 3 (tiga) tahun,


2. Jika selesai lebih cepat PKWT berakhir demi hukum,
3. Cantumkan batasan selesainya pekerjaan,
4. Dapat dilakukan pembaharuan 30 hari (dapat diatur lain)
Pekerja yang
Pelaksanaannya
bersifat musiman
tergantung untuk
yang
satu jenis
pelaksanaannya
pekerjaan pada
tergantung pada
musim tertentu
musim atau cuaca.
Pekerja yang bersifat Masa kerja 2 tahun dan
musiman yang dapat di perpanjang
pelaksanaannya untuk satu kali paling
berhubungan dengan lama 1 (satu) tahun.
produk baru, kegiatan Tidak dapat dilakukan
baru atau produk pembaharuan.
tambahan yang masih
dalam percobaan atau
penjajakan
Nama/alamat/ perusahaan
atau pemberi kerja.

Nama/alamat, pekerja /
buruh.

Jenis pekerjaan yang


dilakukan.

Besarnya upah dan/atau


imbalan lainnya.
Perubahan PKWT menjadi PKWTT
1. PKWT yang tidak dibuat dalam bahasa indonesia
dan huruf latin berubah menjadi PKWTT sejak
adanya hubungan kerja.
2. Dalam hal PKWT dibuat tidak memenuhi
ketentuan sebagaiman dimaksud dalam Pasal 4
ayat (2), atau Pasal 5 ayat (2) (KepMen No 100 tahun
2004) maka PKWT berubh menjadi PKWTT sejak
adanya hubungan kerja.
3. Dalam hal PKWT dilakukan untuk pekerjaan yang
dan berhubungan dengan produk baru
menyimpang dari ketentuan Pasal 5 ayat (2) dan
ayat 3 (KepMen No 100 tahun 2004), maka PKWT
berubah menjadi PKWTT sejak dilakukan
penyimpangan.
Lanjutan ... Perubahan PKWT menjadi PKWTT

4. Dalam hal pembaharuan PKWT tidak melalui masa


tenggang waktu 30 (tiga) puluh hari setelah
berakhirnya perpanjangan PKWT dan tidak
diperjanjikan lain sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 3 (KepMen No 100 tahun 2004), maka PKWT
berubah menjadi pkwtt sejak tidak terpenuhinya
syarat PKWT tersebut.
5. Dalam hal pengusaha mengakhiri hubungan kerja
terhadap pekerja/buru dengan hubungan kereja
PKWT sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), ayat
(2), ayat (3), dan ayat (4), maka hak – hak pekerja
/buruh dan prosedur penyelesaian dilakukan
sesuai ketentuan peraturan perundang – undangan
bagi PKWTT.
 Batunadua, 19 Nopember 1964,
 Kasubdit Pencehagan Perselisihan Hubungan
Industrial Dit. PPPHI
 Sarjana Hukum (S.H.) pada FH Univ. Darma
Agung Medan (1988)
 Magister Humaniora (M.Hum) pada Program
Pascasarjana UGM Yogyakarta 2002.
 Doktor Ilmu Hukum (Dr.) Universitas
Parahyangan 2014

Anda mungkin juga menyukai