Anda di halaman 1dari 1

EMANSIPASI WANITA DI ERA GLOBALISASI

Secara fisik wanita lebih lemah dari pada pria, namun pada dasarnya wanita dan pria
memiliki hak dan kedudukan yang sama yang telah tertulis dalam UUD no 39 tahun 1999 pasal
46.Pemberian ksesempatan dan kedudukan yang sama bagi wanita untuk melaksanakan perannya
dalam bidang eksekutif, yudikatif,legislatif,kepartaian dan pemilihan umum menuju keadilan dan
kesejahteraan jender.
Dan didalam Al Qur’an dijelaskan dalam surah An Nisa ayat 34 “ Kaum laki-laki itu
adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena itu Allah telah melebihkan sebagian mereka
(laki-laki) atas sebagian yang lain ( Wanita ).”pada ayat diatas seorang wanita tidak memiliki
kedudukan yang sama dengan kaum pria Allah telah menciptakan aum laki-laki lebih daripda
kaum wanita, dalam artian Allah menciptakan kaum laki-laki untuk melindungi kaum wanita.
Sangat memeberatkan bagi kaum wanita karena hal tersebut mengekang kaum wanita
untuk bebas , bebas dalam arti bisa keluar kemana-mana seperti kaum pria. Allah SWT dalam
maha mengetahui tentang maslahat (Irebaikan) hambanya didunia maupun diakhirat yaitu
kewajiban wanita untuk tetap tingga dirumah. Namun bila ada kepentingan,diperbolehkan
baginya keluar rumah untuk memenuhi kebutuhannya.
Rasulullah SAW bersabda

Artinya : Allah telah mengizinkan kalian untuk keluar rumah guna menunaikan hajat kalian
“( Muttafaqun ‘ alaihi)
Namun juga ingat petuah Rasulullah SAW yang lainnya.
“ Wanita itu adalah aurat maka apabila ia keluar rumah Syaithon menyambutnya.” ( H.R
At-Tirmidzi ,Shahi lihat Al Irwa’ no ,273 dan Shahihul Musnad 2/36).
Sehingga wajib baginya ketika hendak keluar harus memperhatikan adab yang telah disyariatkan,
Oleh Allah SWT dan Rasulnya yaitu :
a. Memakai jilbab yang Syar’i sebagaimana dalam surah Al Ahzab :59.
b. Atas izin dari suaminya, bila ia sudah menikah .
c. Tidak boleh bersafar kecuali dengan mahromnya ( H.R muslim no.1341)
d. Menundukkan pandangan ( An-Nur : 31)
e. Bebicara dengan wajar tanpa mendayu-dayu ( melembut-lembutkan ).( Al Ahzab : 32 )
f. Tidak boleh melenggak –lenggok ketika berjalan.
g. Hindari memakai pewangian .( Al Jami;ush Shahih: 4/311).
h. Tidak boleh menghentakan kaki ketika berjalan agar diketahui perhiasannya . ( An-Nur:
31).
i. Tidak boleh Kholwat ( menyepi dengan pria lain yang bikan mahrom ) ( lihat Shahh
muslim : 2/978)

Anda mungkin juga menyukai