Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH EKOLOGI TUMBUHAN

KELEMBABAN

DOSEN PENGAMPUH MATA KULIAH


Dr. ST. FATMA HIOLA S.P. M.Si

Oleh :
Kelompok IV

Nurul Fitrah / 1814442008

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2020
KATA PENGANTAR

Kami mengucapkan puji dan syukur atas karunia Tuhan Yang Maha Esa
dengan segala rahmat-Nya dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Makalah ini didasari tugas yang diberikan oleh dosen Inovasi
pembelajaran Biologi. Tujuan makalah ini adalah untuk memberikan pengetahuan
kepada para mahasiswa-mahasiswi tentang model pembelajaran STEAM
            Kami sangat menyadari dalam penyusunan makalah ini karena masih
banyak terdapat kekurangan, untuk itu segala saran dan masukan demi perbaikan
makalah ini kami harapkan kepada Bapak/Ibu Dosen untuk penyempurnaan
makalah ini. Terima kasih.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima Kasih.

Watampone, 18 Oktober 2020

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI iii

BAB I :PENDAHULUAN

A. Latar Belakang 1

B. Rumusan Masalah 2

C. Tujuan 2

BAB II :PEMBAHASAN

A. Pengertian Kelembaban 3

B. Alat Ukur Kelembaban dan Cara kerjanya 4

C. Macam-Macam Kelembaban 6

D. Hubungan Kelembaban dengan Pertanian 7

E. Cara Pengaturan Kelembaban 9

BAB III: PENUTUP

A. Kesimpulan 10

B. Saran 10

DAFTAR RUJUKAN 11

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kelembaban udara relatif (atau RH, Relative Humidity), adalah rasio

antara tekanan uap air aktual pada temperatur tertentu dengan tekanan uap air

jenuh pada temperatur tersebut. Pengertian lain dari Kelembapan adalah

perbandingan antara jumlah uap air yang terkandung dalam udara pada suatu

waktu tertentu dengan jumlah uap air maksimal yang dapat ditampung oleh udara

tersebut pada tekanan dan temperatur yang sama.

Dalam konteks budidaya tanaman dalam ruang lingkup pertanian baik

berupa budidaya tanaman pangan, perkebunan, ataupun budidaya tanaman

holtikultura dsb. Maka  kelembaban udara dipengaruhi dan memengaruhi laju

transpirasi tanaman. Kelembaban udara memiliki pengaruhi  pada proses

transpirasi tanaman, tingginya laju transpirasi akan meningkatkan laju penyerapan

air oleh akar hingga pada batas tertentu, namun jika terlalu tinggi melampaui  laju

penyerapan dan terjadi secara terus menerus akan menyebabkan tanaman

mengering.

Transpirasi adalah proses hilangnya air dalam bentuk uap air dari jaringan

hidup tanaman yang terletak di atas permukaan tanah melewati stomata, lubang

kutikula, dan lentisel 80% air yang ditranspirasikan berjalan melewati lubang

stomata. Disamping itu juga kelembaban udara bersama dengan temperatur juga

memiliki pengaruh pada proses pertumbuhan dan perkembangan hama dan

penyakit. Hal ini terjadi karena, kondisi kelembaban dan temperatur pada nilai

1
2

tertentu merupakan nilai yang optimal bagi pertumbuhan dan perkembangan hama

dan penyakit tanaman.

Oleh karena itu, dengan mengetahui kelembaban dan juga temperatur pada

suatu wilayah, maka kita dapat menentukan langkah antisipatif untuk budidaya

tanaman. Sebab,  jika kita  mengetahui kelembaban suatu  tempat, maka kita dapat

menentukan tanaman apa yang tepat untuk dibudidayakan pada nilai kelembaban

yang kita ketahui.

Kelembaban udara selalu memiliki korelasi ataupun hubungan dengan

temperatur. Kedua komponen iklim ini memiliki pengaruh pada konidisi

lingkungan suatu tempat..

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian kelembaban?

2. Apa saja alat ukur kelembaban dan bagaimana cara kerjanya?

3. Apa saja macam-macam kelembaban?

4. Bagaimana hubungan kelembaban dengan pertanian?

5. Bagaimana cara pengaturan kelembaban?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian kelembaban.

2. Untuk mengetahui alat ukur kelembaban dan bagaimana cara kerjanya.

3. Untuk mengetahui macam-macam kelembaban.

4. Untuk mengetahui hubungan kelembaban dengan pertanian.

5. Untuk mengetahui cara pengaturan kelembaban.


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kelembaban

Kelembaban adalah konsentrasi uap air di udara. Angka konsentasi ini

dapat diekspresikan dalam kelembapan absolut, kelembapan spesifik atau

kelembapan relatif. Alat untuk mengukur kelembapan disebut higrometer.

Sebuah humidistat digunakan untuk mengatur tingkat kelembapan udara dalam

sebuah bangunan dengan sebuah pengawal lembab (dehumidifier). Dapat

dianalogikan dengan sebuah termometer dan termostat untuk suhu udara.

Perubahan tekanan sebagian uap air di udara berhubungan dengan perubahan

suhu. Konsentrasi air di udara pada tingkat permukaan laut dapat mencapai 3%

pada 30 °C (86 °F), dan tidak melebihi 0,5% pada 0 °C (32 °F). Kandungan uap

air dalam udara hangat lebih banyak daripada kandungan uap air dalam udara

dingin. Jika udara banyak mengandung uap air didinginkan maka suhunya turun

dan udara tidak dapat menahan lagi uap air sebanyak itu.Uap air berubah menjadi

titik-titik air. Udara yan mengandung uap air sebanyak yang dapat dikandungnya

disebut udara jenuh. Kelembaban udara padaketinggian lebih dati 2 meter dari

permukaan menunjukkan perbedaan yang nyata antara malam dan siang hari. Pada

lapisan udara yang lebih tinggi tersebut, pengaruh angin terjadi lebih besar. Udara

lembab dan udara kering dapat tercampur lebih cepat.1

Kelembaban udara disuatu tempat bebeda-beda, tergantung pada

tempanya. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yang mempengaruhinya,

3
4

diantaranya: Jumlah radiasi yang dipancatkan matahari yang diterima

bumi, pengaruh daratan atau lautan, pengaruh ketinggian (altitude) dan pengaruh

angin2.

B. Alat Ukur Kelembaban dan Cara Kerjanya

Psychrometer Bola Basah Dan Bola Kering

Psychrometer ini terdiri dari dua buah thermometer air raksa, yaitu :

1. Thermometer Bola Kering : tabung air raksa dibiarkan kering sehingga akan

mengukur suhu udara sebenarnya.

2. Thermometer Bola Basah : tabung air raksa dibasahi agar suhu yang terukur

adalah suhu saturasi/ titik jenuh, yaitu; suhu yang diperlukan agar uap air dapat

berkondensasi.

Suhu udara didapat dari suhu pada termometer bola kering, sedangkan RH

(kelembaban udara) didapat dengan perhitungan.

Psychrometer Assmann

Psychrometer assmann terdiri dari 2 buah thermometer air raksa dengan pelindung

logam mengkilat.Kedua bola thermometer terpasang dalam tabung logam

mengkilat.Kipas angin terletak diatas tabung pada tengah alat.Gunanya untuk

mengalirkan (menghisap) udara dari bawah melalui kedua bola.Thermometer

langsung menuju keatas.Alat dipasang menghadap angin dan sedemikian sehingga

logam mengkilat mencegah sinar matahari langsung ke Thermometer, terutama

pada angin lemah dan sinar matahari yang kuat.

Psychrometer Putar (Whirling)

Disebut juga sebagai Psychrometer Sling/ Whirling.Alat ini terdiri dari 2

2
5

Thermometer yang dipasang pada kerangka yang dapat diputar melalui sumbu

yang tegak lurus pada panjangnya.Sebelum pemutaran bola basah dibasahi dengan

air murni.Psychrometer diputar cepat-cepat (3 putaran/ detik).Selama + 2 menit,

dihentikan dan dibaca cepat-cepat.Kemudian diputar lagi, dihentikan dan dibaca

seterusnya sampai diperoleh 3 data.Data yang diambil adalah suhu bola basah

terendah.Jika ada 2 suhu bola basah terendah yang diambil suhu bola kering.

Higrometer Rambut

Higrometer rambut adalah alat yang digunakan untuk mengukur kelembaban

udara.Satuan meteorologi dari kelembaban udara adalah persen.Alat ini

menggunakan rambut manusia, karena perubahan panjang rabut mudah diukur.

Higrometer yang akan digunakan di pasang di dalam sangkar stevenson.

Cara kerja dan prinsip dari Higrometer rambut adalah bila udara lembap, rambut

akan mengembang, menggerakan engsel, kemudian diteruskan ke tangkai pena.

Akibatnya, tangkai pena naik. Begitu juga jika udara kering, rambut akan

munyusut, menggerakan engsel kemudian diteruskan ke tangkai pena. Akibatnya

tangkai pena turun.

Barometer

Barometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur tekanan udara.Satuan

meteorologi dari tekanan udara adalah mbar (milibar), cmHg dan atm. Barometer

ada dua jenis yaitu barometer raksa dan barometer aneroid. Tetapi kegunaan

mereka tetap sama yaitu mengukur tekanan udara

Barometer termasuk peralatan meteorologi golongan non recording yang

pada waktu tertentu harus dibaca agar mendapat data yang diinginkan.Selain itu,

Barometer juga termasuk dalam alat metorologi yang dipakai di permukaan

bumi.Jenis alat ini umumnya terdapat pada stasiun meteorologi untuk peramalan

cuaca klimatologi dan maritim.


6

C. Macam-Macam Kelembaban

1. Kelembaban spesifik, yaitu perbandingan antara masa udara sebenarnya di

atmosfer dengan satu masa udara, biasanya dinyatakan dalam sistim

matrik, gram/kilogram.

2. Kelembaban mutlak, yaitu masa uap air yang terdapat dalam satu satuan

udara, dinyatakan dalam gram/m3. Contoh : Kelembaban mutlak wilayah

tropika umumnya lebih tinggi dari wilayah temperate.

3. Kelembaban nisbi (relatif humidity), yaitu perbandingan antara masa uap

air yang ada di dalam satu satuan volume udara, dengan masa uap air yang

maksimum dapat dikandung pada suhu dan tekanan yang sama. Oleh

karena itu kelembapan nisbi dapat pula merupakan perbandingan antara

tekanan uap air (actual) dengan tekanan uap air jenuh pada suhu yang

sama. Satuan kelembapan nisbi dinyatakan dalam bentuk %.


7

D. Hubungan Kelembaban dengan Pertanian

Beberapa Dalam bidang pertanian kelembaban udara biasanya digunakan

untuk meningkatkan produktifitas dan perkembangan tumbuhan budidaya.

Dengan mengetahui kelembaban udara yang ada dilingkungan tempat yang akan

di tanam tumbuhan, kita dapat menentukkan pemilihan jenis tanaman yang sesuai,

misalnya tanaman bakau yang ditanam pada daerah yang berkelembaban tinggi,

bakau tersebut akan berkembang dan berproduktifitas dengan maksimal,

sebaliknya jika bakau tersebut di tanam pada daerah yang mempunyai

kelembaban yang rendah maka bakau tersebut tidak akan berproduktifitas dan

berkembang secara maksimal.

Ada tiga macam pendekatan udara yang digunakan dalam bidang pertanian

diantaranya kelembaban mutlak, kelembaban spesifik dan kelelembaban relative

udara yang menyatakan nilai nisbi antara uap air yang terkandung dan daya

kandung maksimum uap air diudara pada suatu suhu dan tekanan tertentu, yang

dinyatakan dalam persen (%).

Pengaruh kelembaban relatif terhadap Produksi Tanaman secara langsung

mempengaruhi hubungan air tanaman dan secara tidak langsung mempengaruhi

pertumbuhan daun, fotosintesis, penyerbukan, terjadinya penyakit dan hasil

akhirnya ekonomi. Pertumbuhan daun tidak hanya tergantung pada kegiatan

sintetis yang dihasilkan dari proses biokimia tetapi juga pada proses fisik dari

pembesaran sel.

Selain RH mempengaruhi pertumbuhan daun, RH juga mempengaruhi

Fotosintesis proses transpirasi meningkat menyebabkan defisit air di pabrik.

Dimana defisit air menyebabkan penutupan sebagian atau penuh stomata dan
7

meningkatkan ketahanan mesofil menghalangi masuknya karbon dioksida.


8

RH juga mempengaruhi penyerbukan dimana kelembaban udara yang

cukup rendah menguntungkan untuk pemberian benih pada suatu lahan yang

diatur dalam pemberian pasokan air yang memadai. Misalnya, benih diatur dalam

gandum tinggi 60 persen dibandingkan dengan RH 80 persen ketika ketersediaan

air dalam tanah tidak membatasi. Pada serbuk sari RH yang tinggi mungkin tidak

tersebar dari anther (serbuk sari).

Peristiwa serangan hama serangga dan penyakit yang tinggi di bawah

kondisi kelembaban tinggi perkecambahan spora jamur mudah berkembangbiak

pada tanaman. Sebagai contoh Penyakit hawar dari kentang dan teh menyebar

lebih cepat dalam kondisi lembab. Beberapa serangga seperti kutu daun dan

berkembang lebih baik dalam kondisi lembab.

Secara garis besar, pengaruh kelembaban pada bidang pertanian yaitu

mengurangi evapotranspirasi, meningkatkan beban panas tanaman, mempengaruhi

penutupan Stomata, Mengurangi serapan CO2, mengurangi pengaruh transpirasi

translokasi bahan makanan dan nutrisi. Contoh pengaruh kelembaban pada bidang

pertanian adalah pada contoh Budidaya tanaman karet di daerah bercurah hujan

tinggi kurang optimal bagi pertumbuhan dan produksi tanaman karet itu sendiri,

sebagaimana ditampilkan pada kajian ini. Di daerah yang bercurah hujan tinggi

seperti di Kabupaten Bogor produktivitas karet per areal tanam menjadi lebih

rendah dibandingkan dengan produktivitas rata-rata wilayah se-propinsi Jawa

Barat. Dalam kondisi wilayah yang memiliki curah hujan tinggi, lama penyinaran

matahari yang bermanfaat untuk fotosintesis tanaman menjadi lebih rendah. Hujan

dengan intensitas tinggi di wilayah Kabupaten Bogor sering disertai dengan angin

kencang atau angin berkecepatan tinggi yang dapat menumbangkan pohon atau

mematahkan batang tanaman karet dan mengakibatkan menurunnya populasi

tanaman per hektar. Intensitas hujan yang tinggi juga menyebabkan kelembaban
9

udara yang tinggi dan mengakibatkan mudahnya tanaman karet terserang

penyakit. Siklus musim setahun turut mempengaruhi pula siklus produksi tanaman

karet yaitu, terdapat musim-musim dengan produktivitas rendah dan terdapat pula

musim-musim dengan produktivitas tinggi.

E. Cara Pengaturan Kelembaban

 Cara Praktis Mengatur Kelembaban pada Tanaman

Pernahkah Anda menjumpai tanaman. Anda tiba-tiba ujung daunnya berwarna

coklat, mengering, rontok bahkan berakhir dengan kematian. Padahal tanaman

Anda berada di dalam ruangan dan tidak ada panas yang berlebihan.Bahkan

kondisi ruangannya cukup dingin bagi kulit Anda.

Hal tersebut terjadi karena kodisi kelembaban yang ada dalam ruangan Anda.

Selain suhu dan cahaya, kelembaban merupakan salah satu faktor yang penting

dalam pertumbuhan tanaman.Kebanyakan tanaman dalam ruangan (indoor plant),

terutama yang kondisi aslinya berasal dari hutan tropika basah membutuhkan

kelembaban yang cukup dalam pertumbuhannya. Golongan ini misalnya

kelompok paku-pakuan, philodendron, monstera dan tanaman hias daun lainnya.

Pada kondisi dalam ruangan kelmbaban udara mudah sekali menurun, apalagi bila

ruangan kita ber-AC.Kelembaban yang rendah menyebabkan transpirasi yang

tinggi pada tanaman.Gejala yang muncul pada tanaman bila kelembaban terlalu

rendah diantaranya terjadinya pencoklatan pada pucuk-pucuk daun, gugur daun,

dan pembungaan yang sedikit


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Kelembaban adalah konsentrasi uap air di udara. Angka konsentasi

ini dapat diekspresikan dalam kelembapan absolut, kelembapan

spesifik atau kelembapan relatif. Alat untuk mengukur kelembapan

disebut higrometer. Sebuah humidistat digunakan untuk mengatur

tingkat kelembapan udara dalam sebuah bangunan dengan sebuah

pengawal lembab (dehumidifier).

2. Kelembaban memiliki alat Alat pengukur dan Fungsi masing-

masing alat, seperti Psychrometer Bola Basah Dan Bola Kering.

3. Terdapat macam-macam kelembaban yang menjadi faktor penentu

kegiatan pertanian, seperti kelembaban mutlak, kelembaban

spesifik, dan kelembaban nisbi.

4. Kelembaban Udara menyebabkan penyakit, dan penyakit dapat

tersebar melalui udara.

5. Kelembaban udara adalah tingkat kebasahan udara karena dalam

udara air selalu terkandung dalam bentuk uap air.

B. Saran

Kelembaban menjadi faktor penting penentu kegiatan pertanian.

Dengan mengetahui kelembaban bisa meningkatkan pertumbuhan dan

produksi tanaman. Dengan alat kelembaban kita dapat mengetahui jadwal

yang sesuai dan mengetahui waktu yang tepat agat kegiatan pertanian

dapat dilakukan dengan baik.

10
DAFTAR RUJUKAN

Anonim, 2009. Agroklimatologi. Pengaruh iklim terhadap

pertanian.Bandung. Http:// www.infoplease.com/ce6/weather/A0870158.html

(diakses tanggal 30 September 2013 pukul 17.30 WIB)

Handoko, T. Hani. 1994. Manajemen Personalia Dan Sumber Daya

Manusia. Yogjakarta: BPFE yogjakarta.

Lakitan, Benyamin. 1994. Dasar-Dasar Klimatologi. Jakarta: Raja

Grafindo Persada.

Lakitan, Benyamin. 2002. Dasar-Dasar Klimatologi. Cetakan Ke-dua. Raja

Grafindo Persada. Jakarta

Subarjo M. Buku Ajar Meteorologi Dan Klimatologi. Universitas

Lampung: Bandar Lampung.

11

Anda mungkin juga menyukai