Anda di halaman 1dari 15

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Mobilitas berasal dari bahasa latin mobilis yang berarti mudah di pindah kan
atau banyak bergerak dari satu tempat ke tempat yang lain.Kata sosial yang ada pada
istilah mobilitas sosial untuk menekan kan bahwa istilah tersebut mengandung makna
gerak yang melibat kan seseorang atau sekelompok warga dalam kelompok sosial.
Mobilitas sosial adalah perpindahan posisi seseorang atau sekelompok orang dari
lapisan satu ke lapisan lain.

Menurut Paul B Horton Mobilitas sosial adalah suatu gerak perpindahan dari
satu kelas sosial ke kelas sosial lainnya atau gerak pindah dari strata yang stu ke strata
yang lainnya. Dalam dunia modern banyak orang berupaya melakukan mobilitas
sosial.Mereka yakin hal tersebut akan membuat orang menjadi lebih bahagia dan
memungkin kan mereka melakukan jenis pekerjaanyang paling cocok bagi diri
mereka.Bila tingkat mobilitas sosial tinggi meskipun latar belakang sosial
berbeda.Mereka tetap dapat merasa mempunyai hak yang sama dalam mencapai
kedudukan sosial yang lebih tinggi. Bila tingkat mobilitas sosial rendah, tentu saja
kebanyakan orang akan terkukung dalam status nenek moyang mereka.

1.2 Perumusan Masalah

Karya ilmiah ini di buat berdasarkan beberapa perumusan masalah. Berikut adalah
rumusan masalah nya:

1. Apa yang di maksud konsep kelompok menurut para ahli?


2. Klasifikasi menurut para ahli
3. Keterkaitan apa saja organisasi formal dengan non formal

1
1.3 Tujuan Dan Manfaat
1. Tujuan dari karya ilmiah ini adalah untuk diri sendiri dan bagi pembaca agar
dapat mengerti apa yang di maksud kelompok sosial
2. Manfaat dari karya ilmiah ini agar kita tahu hubungan organisasi formal dan
non formal

2
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Beberapa Jenis Mobilitas Sosial

Berikut adalah jenis-jenis mobilitas sosial berdasar kan tipe nya yaitu:

1 Mobilitas sosial vertical

Mobilitas sosial vertical adalah perpindahan individu atau objek sosial dari suatu
kedudukan sosial ke kedudukan sosial lain nya yang tidak sederajat.Di lihat dari
kemungkinan arah yang dapat di lakukan,maka mobilitas sosial vertical di bedakan
menjadi dua yaitu:

a. Mobilitas social vertical naik (sosial climbing mobility)

Mobilitas sosial vertical naik,artinya perpindahan seseorang kekelas sosial yang


lebih tinggi dari sebelumnya.Mobilitas sosial vertical ke atas mempunyai dua bentuk
utama yaitu masuknya individu-individu yang mulanya memiliki kedudukan lebih
rendah ke dalam kedudukan yang lebih tinggi.Contoh,Pak Erwin adalah seorang guru
sosiologi di salah satu sekolah SMA.Karena memenuhi persyaratan,ia di angkat
menjadi kepala sekolah.yang kedua pembentukan suatu kelompok baru yang
kemudian di tempatkan pada derajat yang lebih tinggi dari kedudukan individu-
individu pembentuk kelompok tersebut.Contoh,pembentukan organisasi baru
memungkinkan seseorang untuk menjadi ketua dari organisasi tersebut,sehingga
status sosial nya naik

b. Mobilitas sosial vertical turun (sosial sinking mobility)

Mobilitas sosial vertical turun,artinya perpindahan seseorang ke kelas sosial yang


lebih rendah dari sebelum nya.Mobilitas sosial turun terdiri atas dua bentuk utama
yaitu:yang pertama turunnya kedudukan individu ke kedudukan yang lebih rendah
dari sebelum nya.Contoh seorang direktur suatu perusahaan turun status nya menjadi
operator mesin.Kedua turunnya derajat suatu kelompok individu yang dapat berupa

3
disentegrasi dalam suatu kesatuan.Contoh saat suatu perusahaan keluarga bangkrut
karena perpecahan di antara pengelola nya,maka kelas social keluarga akan turun ke
kelas sosial yang lebih rendah dan bukan lagi kelas atas.

2 Mobilitas sosial horizontal

Mobilitas sosial horizontal adalah peralihan individu atau kelompok sosial dari
suatu kelompok sosial lainnya yang sederajatMisalnya:

a) Berhenti kewarganegaraan dari warga Negara Malaysia menjadi warga


Negara Republik Indonesia
b) Ssorang guru SMA pindah menjadi guru sekolah SMK
3 Mobilitas social lateral atau geografis

Mobilitas social lateral adalah perpindahan orang-orang,baik secara individu


maupun kelompok,dari unit-unit wilayah (ruang) satu ke unit wilayah lain yang
secara tidak langasung mengubah ststus social seseorang.Mobilitas sosial lateral ada
dua yaitu:

1. Mobilitas permanen yaitu mobilitas yang bermaksud melakukan perpindahan


permanen atau menetap
2. Mobilitas tidak permanen yaitu segala bentuk mobilitas individu atau
kelompok yang bersifat sementara,jangka pendek dan tidak bermaksud pindah
secara permanen.
4 Mobilitas sosial structural

Menurut bassis,mobilitas sosial structural adalah mobilitas yang disebabkan oleh


inovasi teknologi,urbanisasi,pertumbuhan ekonomi,peperangan,dan kejadian-kejadian
lainnya yang mengubah struktur dan jenis kelompok-kelompok dalam masyarakat.

4
2.2 Faktor-Faktor Mobilitas Sosial
1. factor-faktor pendorong mobilitas sosial

factor-faktor yang menjadi pendorong mobilitas sosial sebagai berikut:

a. perubahan kondisi sosial

Struktur kasta dan kelas dapat berubah dengan sendirinya karena adanya
perubahan dari dalam dan luar masyarakat.Misalnya kemajuan teknologi membuka
timbulnya mobilitas ke atas

b. pembagian kerja

Besarnya peluang terjadinya mobilitas di pengaruhi oleh tingkat pembagian


kerja yang ada.Jika tingkat pembagian kerja tinggi dan sangat displesiasikan,maka
mobilitas akan menjadi lemah dan menyulitkan orang bergerak dari satu sastra ke
sastra yang lain karena spesialisasi pekerjaan menuntut keterampilan
khusus.Kondisi ini memacu anggota masyarakat untuk lebih kuat berusaha agar
dapat menempati status tersebut

c. Tingkat fertilitas (kelahiran) yang berbeda

Kelompok masyarakat yang memiliki tingkat ekonomi dan pendidikan rendah yang
cenderung memiliki tingkat fertilitas yang tinggi.Pada pihak lain masyarakat kelas
social yang lebih tinggi cenderung membatasi tingkat reproduksi dan angka
kelahiran.Pada saat itu orang-orang dari tingkat ekonomi dan pendidikan yang lebih
rendah mempunyai kesempatan untuk banyak bereproduksi dan memperbaiki kualitas
keturunan.Dalam situasi itu,mobilitas social terjadi.

d. Kemudahan dalam mengakses pendidikan

Jika pendidikan berkualitas mudah di dapat,tetu mempermudah orang untuk


melakukan pergerakan atau mobilitas dengan berbekal ilmu yang di peroleh saat
menjadi peserta didik.Sebaliknya,kesulitan dalam mengakses pendidikan yang

5
bermutu menjadikan orang yang tak menjalani pendidikan yang bagus,kesulitan
untuk mengubah status,akibat kurangnya pengetahuan,

2. Factor-faktor yang menghambat Mobilitas social


a. Perbedaan ras dan agama

Mobilitas social dapat terhambat karena factor ras dan agama.Perbedaan ras
menimbulkan status social.Misalnya seperti yang terjadi di afrika selatan di masa
lalu,di mana ras berkulit putih berkuasa dan tidak member kesempatan kepada
mereka yang berkulit hitam untuk dapat duduk bersama-sama di pemerintahan
sebagai penguasa.Sistem ini di sebut Apharteid dan di anggap berakhir ketika Nelson
Mandela,seseorang kulit hitam,terpilih menjadi presiden Afrika selatan.

b. Diskriminasi kelas dalam system kelas terbuka

Diskriminasi kelas dalam system kelas terbuka dapat menghalangi mobilitas


social ke atas.Hal itu terbukti dengan adanya pembatasan keanggotaan suatu
organisasi tertentu dengan berbagai syarat dan ketentuan .Misalnya anggota DPR di
batasi hanya 500 orang

c. Kemiskinan

Kemiskinan dapat membatasi kesempatan bagi seseorang untuk berkembang dan


mencapai suatu social tertentu .Contoh seorang anak memutuskan untuk tidak
melanjutkan sekolahnya karena kedua orang tuanya tidak mampu
membiayai,sehingga ia tidak memiliki kesempatan untuk meninggalkan status social
nya,

d. Perbedaan jenis kelamin (gender) dalam masyarakat

jenis kelamin dalam masyarakat juga berpengaruh terhadap prestasi,


kekuasaan,status social dan kesempatan-kesempatan untuk meningkat kan status
social nya.Contoh nya wanita yang hidup di desa yang masih sederhana merasa
perannya hanyalah sebagai ibu rumah tangga

6
2.3 Mobilitas Masyarakat Pedesaan Dan Masyarakat Perkotaan

Masyarakat (sebagai terjemahan istilah society) adalah sekelompok orang yang


membentuk sebuah system semi tertutup atau semi terbuka,di mana sebagian besar
interaksi adalah antara individu-individu yang bebeda dalam kelompok tersebut.Kata
“Masyarakat” sendiri berasal dari kata dalam bahasa arab yaitu musyarak.Lebih
abstrak nya sebuah masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-hubungan antar etnis-
etnis.Masyarakat adalah sebuah komunitas yang interdependen (saling tergantung
satu sama lain).Umum nya istilah masyarakat di gunakan untuk mengacu sekelompok
orang yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur.

1. Mobilitas masyarakat pedesaan


a. Mobilitas sosial bisa saja tidak dapat terjadi karena terdapat sisitem kelas
sosial yang tertutup,seperti penggunaan kasta.
b. Mobilitas social berjalan lambat karena saluran mobilitas sosial terbatas.
c. Pada masyarakat pedesaan terdapat lebih banyak faktor-faktor yang
menghambat mobilitas sosial,misalnya saja masih terdapat pembedaan jenis
kelamin (gender)
d. Mobilitas sosial pada masyarakat desa lebih sulit terjadi karena masyarakat
desa cenderung tidak berkembang
e. Pada masyarakat desa yang terpenting bagi mereka adalah melakukan segala
sesuatu sesuai dengan adat dan tradisi.Mereka melakukan inovasi ataupun
perubahan sehingga tidak da mobilisasi
f. Dengan adanya system kasta pada masyarakt desa,maka tertutuplah peluang
bagi masyarakat kelas rendah untuk melakukan mobilisasi dari saluran
manapun.
2. Mobilitas social masyarakat perkotaan
a. Pada masyarakat kota tidak terdapat kelas sosial yang tertutup,sehingga setiap
orang dapat dengan bebas melakukan mobilitas sosial.

7
b. Saluran mobilitas sosial di kota sangat banyak,sehingga memungkinkan setiap
penduduk nya selalu melakukan mobilitas sosial dari berbagai saluran
c. Mobilitas sosial pada masyarakat kota berlangsung sangat cepat,hal ini di
sebabkan karena banyak nya saluran yang tersedia serta keinginan dari masing-
masing individu yang ingin maju.
d. Factor penghambat mobilitas sosial yang di temui pad amasyarakat kota lebih
sedikit jika di bandingkan dengan fastor pendorong mobilitas sosial.
e. Penduduk kota selalu bersifat terbuka terhadap sesuatu hal yang baru,sehingga
penduduk kota memiliki kesempatan yang lebih besar dalam melakukan
mobilitas sosial
f. Masyarakat kota bahkan selalu senang melakukan inovasi ,sehingga selalu
terjadi mobilisasi pada masyarakat kota.
g. Dengan tidak adanya system kasta pada masyarakat kota,maka tidak tertutup
segala kemungkinan untuk melakukan mobilisasi.

8
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Konsep Kelompok

Kelompok sosial sangat penting karena sebagian besar kegiatan manusia


berlangsung di dalam dirinya.Tanpa kita sadari,sejak lahir hinnga kini kita telah
menjadi anggota bermacam-macam kelompok.

Konsep kelompok dapat mempunyai berbagai makna. Dikalangan ahli sosiologi


kita jumpai berbagai usaha mengklasifikasikan jenis kelompok sebagai berikut:

a.klasifikasi Bierstedt

Bierstedt menggunakan tiga criteria untuk membedakan jenis kelompok yaitu:

a. Organisasi
b. Hubungan sosial diantara anggota kelompok
c. Kesadaran jenis

Berdasarkan ketiga criteria terdebut Bierstedt kemudian membedakan empat jenis


kelompok yaitu:

a. Kelompok statistic (statistical group)


b. Kelompok kemasyarakatan (societal group)
c. Kelompok social (social group)
d. Kelompok asosiasi (associational group)

b. klasifikasi Merton

Robert K.Merton mendefinisikan konsep kelompok secara sosiologi sebagai “a


number of people who with one another in accord with established patterns”
sekelompok orang yang saling berinteraksi sesuai dengan pola yang telah mapan.

9
Robert K.Merton (1965-286) menyebutkan tiga criteria objektif bagi suatu
kelompok.

1. Kelompok di tandai oleh sering terjadinya interaksi


2. Pihak yang berinteraksi mendefinisikan diri mereka sebagai anggota
3. Pihak yang berinteraksi di definisikan oleh orang lain sebagai anggota
kelompok

Konsep lain yang diajukan oleh Robert K.Merton ialah konsep kategori sosial
(social categories).Kategori social adalah suatu himpunan peran yang mempunyai
cirri sama seperti jenis kelamin atau usia.Antara para pendukung peran tersebut tidak
terdapat interaksi.

3.2 Klasifikasi Kelompok

Salah satu dampak perubahan jangka panjang yang melanda Eropa Barat dan
kemudian menyebar ke pelosok dunia ialah terjadinya perubahan dalam
pengelompokan anggota masyarakat.

Berikuat kualifikasi menurut para ahli:

A. Durkheim: solidaritas mekanik dan solidaritas organic

Dalam bukunya The Divisin of labor in society (1968) ia membedakan antara


kelompok yang di dasarkan pada solidaritas mekanik dan solidaritas organic.

Solidaritas mekanik merupakan cirri yang menandai masyarakat yang masih


sederhana yang oleh Durkheim dinamakan segmental,sedangakan solidaritas organic
merupakan bentuk solidaritas yang mengikat masyarakat yang telah mengenal
pembagian kerja yang rinci dan di persatukan oleh kesaling ketergantunagan antar
bagian.

10
B. Ferdinand Tonnies.

Teori sosiologi yang terkenal dari Ferdinand Tonnies adalalah Gemainschaft dan
gesellschaft.

Gemainschaft (paguyuban) merupakan bentuk kehidupan masyarakat yang di ikat


oleh hubungan batin yang murni,bersifat alami dan kekal. Ciri-ciri masyarakat
gemainschaft antara lain memiliki hubungan yang mesra (intimate).membentuk
hubungan yang bersifat pribadi dan khusus (private) serta tertutup atau di bentuk
secara khusus untuk kelompok nya sendiri (exclusive).

Ferdinad tonnies membedakan antara tiga jenis gemeinschaft yaitu

1. Gemeinschaft by blood mengacu pada ikatan-ikatan kekerabatan


2. Gegeinschaft of place pada dasar nya merupakan ikatan yang berlandaskan
kedekatan letak tempat tinggal serta tempat bekerja yang mendorong orang
untuk berhubungan secara intim atau dengan orang lain,dan mengacu pada
kehidupan bersama di pedesaan.
3. Gemeinschaft of mind mengacu pada hubungan persahabatan,yang di
sebabkan oleh persamaan keahlian atau pekerjaan serta pandangan yang
mendorong untuk berhubungan secara teratur.

Gesellschaft (patembayan) merupakan bentuk kehidupan bersama yang


menunjukan ikatan lahir,bersifat pokok,dan biasanya berbentuk untuk jangka waktu
yang pendek. Dalam kehidupan kelompok gesellschaft hubungan antara individu
bersifat lemah (superficial).

Gesellscheft di lukiskan sebagai kehidupan public. Gesellschaft bersifat


sementara dan semu. menurut tonnies perbedaan yang di jumpai antara ke dua macam
kelompok ini ialah bahwa dalam gesellcshaft individu tetap bersatu meskipun
terdapat berbagai faktor yang memisahkan mereka,sedangkan dalam gesellcheft
individu pada dasar nya terpisah kendati pun terdapat banyak factor pemersatu.

11
C. Charles Horton cooley: Primay group

Pada tahun 1909 Charles Horton Cooley mendefinisikan Primay Group sebagai
kelompok yang “characterized bi intimate face to face association and cooperstion”
kelompok yang di tandai oleh pergaulan dan kerja sama tatap muka yang intim

D. W.G Sumner: In Group dan Out Group

W.G Sumer mengumumkan bahwa “masyarakat primitive” yang merupakan


kelompok kecil yang tersebar di suatu wilayah,muncul diferensi antara kelompok kita
(we group) atau dalam kelompok (in group) dengan orang lain kelompok yang lain
(other group) atau kelompok luar (out group).

E. Robert K Merton: Membership group dan reference group

Robert K Merton memusatkan perhatian nya pada kenyataan bahwa


keanggotaan dalam suatu kelompok tidak berarti bahwa seseprang akan
menjadikan kelompok nya menjadi acuan bagi cara bersikap,menilai maupun
bertindak.

F. Talcott Parson: variable pola

Parson mengumumkan variable pola merupakan seperangkat di lema universal


yang di hadapi dan harus di pecahkan seorang pelaku dalam setiap situsi social.Talcot
mengidentifikasikan lima perangkat di lema yaitu:

1. Afecctivity affective neutrality


2. Specificity diffuseness
3. Universalis partcularism
4. Quality performance
5. Self orientation collectivity orientation

12
a. Afectivity affective neutrality yaitu meng pada di lema antara ada tidaknya
perasaan kasih sayang ataupun kebencian dalam suatu interaksi.
b. Specificity diffuseness yaitu mengacu pada di lema antara kekhususan dan
kekaburan
c. Universalis partclarism yaitu mengacu pada di lema antara di pakai tidaknya
ukuran universal
d. Quality performance yaitu mengacu pada situasi yang di dalam nya orang
harus memutuskan apakah yang penting factor yang di bawa sejak lahir
ataukah suatu perangkat prestasi tertentu
e. Self orientation dan collectivity orientation yaitu yang mengacu pada
orientasi pelaku dalam suatu hubungan
G. Geertz

Menurut Geertz pembagian masyarakat yang telitinya kedalam tiga tipe budaya
ini di dasarkan atas perbedaan pandangan hidup di antara mereka.

a. Kalangan abangan,subsitusi abangan yang menurut Geertz di warnai


berbagai upacara keselamatan,praktik pengobatan tradisional serta
kepercayaan pada makhluk halus dan kekuatan gaib itu terkait pada
kehidupan pedesaan
b. Kalangan santri,substansi santri yang di tandai oleh ketaatan pada ajaran
agama islam serta ketertiban dalam berbagai organisasi social dan politik
yang bernafaskan islam dijumpai di kalangan pengusaha yang banyak
bergerak di pasar maupun didesa selaku pemuka agama.
c. Kalangan priya,substansi priyai di pengaruhi mistik Hindi-Budha prakolonial
maupun pengaruh kebudayaan Barat dan di jumpai pada kelompok elite
“kerah putih” (white color elite) yang merupakan bagian dari birokasi
pemerintahan.

13
3.3 Organisasi Formal

Max weber memusatkan perhatian pada organisasi formal dalam masyarakat


modern.Menurutnya dalam masyarakat modern kita menjumpai suatu hubungan
kekuasaan rasional ilegal suatu system jabatan modern (modern officialdom) yang di
jumpai baik di bidang pemerintahan maupun di bidang swasta.Sistem yang di
namakan birokrasi (bureaucracy) yang berarti pengaturan atau pemerintahan oleh
pejabat (Giddens,1989:277).

Menurut Reinhard Bendix organisasi yang di sebutkan Max Weber mengandung


sejumlah prinsip (Bendix,1960:418-419) yaitu:

a. Urusan kedinasan di laksanakan secara bersikenambungan


b. Urusan kedinasan di dasarkan pada aturan dalam suatu badan administrative
c. Tanggung jawab dan wewenang tiap pejabat merupakan bagian dari suatu
herarki wewenang
d. Pejabat dan pegawai administrative tidak memiliki sarana dan prasana yang di
pelukan untuk pelaksanaan tugas
e. Para pemangku jabatan tidak dapat memperjual belikan jabatan laksana milik
pribadi
f. Urusan kedinasan di laksanakan menggunakan dokumen tertulis

3.4 Hubungan Organisasi Formal Dan Informal


Suatu gejala yang menarik perhatian banyak ilmuan social ialah adanya
keterkaitan antara kelompok formal dan kelompok informal.Organisasi sering
terbentuk kelompok informal yang nilai dan norma nya dapat bertentangan dengan
nilai dan aturan yang berlaku dalam organisasi formal.Segera setelah seseorang yang
telah menjadi anggota organisasi formal seperti sekolah,unifersitas,perusahaan atau
kantor.Ia sering menjalin persahabatan dalam anggota lain dalam organisasi formal
tersebut sehingga dalam organisasi formal akan terbentuk berbagai kelompok
informal,seperti kelompok teman sebaya,kelompok yang tempat tinggal nya
berdekatan,kelompok yang bertugas dalam satu bagian kantor yang sama.

14
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Sejak lahir manusia sudah menjadi anggota bermacam-macam kelompok,


Bierstedt membedakan empat jenis kelompok yaitu,kelompok statistic, kelompok
kemasyarakatan, kelompok social, dan kelompok asosiasi. Robert K Merton (1965-
286) menyebutkan criteria objektif bagi suatu kelompok.Pertama,kelompok di tandai
oleh sering terjadi nya interaksi.Dalam bukunya The Devision of labor in society
(1968) ia membedakan antara kelompok yang didasarkan pada solidaritas
mekanik,dan solidaritas organic.

Tonnies membedakan antara tiga jenis Gemeinschaf.1909 Charles Horton


Cooley mendefinisikan primay Group sebagai kelompok,kelompok yang di tandai
oleh pergaulan dan kerjasama dan tatap muka.W.G Sumner mengemukakan bahwa
“masyarakat primitive”, yang merupakan kelompok kecil yang tersebar di suatu
wilayah,muncul diferensiasi antara kelompok kita (we group) atau kelompok dalam
(in group) dengan orang lain,kelompok orang lain (other group) atau kelompok luar
(out group).Max Weber memusatkan perhatian pada organisasi formal dalam
masyarakat modern.Suatu gejala yang menarik banyak ilmuan social ialah adanya
keterkaitan antara kelompok formal dan kelompok informal,organisasi formal sering
terbentuk kelompok informal yang nilai dan norma nya dapat bertentangan dengan
nilai dan aturan yang berlaku dalam organisai formal.

4.2 Saran

Sebagai manusia yang merupakan makhluk social yang tidak bisa hidup
sendiri,walaupun kita banyak perbedaan dengan adanya klasifikasi kelompok yang
berkaitan dengan gaya hidup,pekerjaan dan lain-lain baik nya kita menjunjung tinggi
persatuan dengan keanekaragaman kelompok-kelompok social seperti semboyan
bangsa Indonesia yaitu bhineka tunggal ika.

15

Anda mungkin juga menyukai