Anda di halaman 1dari 9

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA FILM PENDEK TERHADAP HASIL

BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH


KELAS XI IPS SMA N 7 SIJUNJUNG

Wander Saputra, Liza Husnita, Felia Siska


Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat
wanderiwn3@gmail.com

ABSTRACT

Research in the background has influenced the use of a short film media on the students'
learning subjects in the history class of xi ips sman 7 siestas, as can be seen from the impact of a
short film media use, resulting in not running after other learning results to create the best value
in a historical process. The study aims to analyze the effect that the media use of a short film on
the students' learning results in the history of xi class ips 7 siestas. This kind of research is
experimental research. The population in this research is students on the history of xi class ips
sman 7 siestas. Research samples are taken with purposive sampling techniques so a sample
number of 70 people. The data analysis USES the only posttest design sugiyono analysis. A
study found that there was a significant influence on the use of a short film media class on
learning students from xi class ips 7 siestas. This is based on the post test students from the
experiment class of 7.485 and the average control class is 6.085. The test t calculated is 2.96 with
a real 0.05 provided t table 1.68 and t count > table meaning acceptable hypotheses.

PENDAHULUAN dimiliki oleh peserta didik. Salah satu peran


Pendidikan merupakan suatu aspekyang dimiliki oleh seorang pendidik untuk
kehidupan yang sangat mendasar bagimelalui tahapan ini adalah sebagai fasilitator.
pembangunan bangsa suatu Negara. DalamUntuk menjadi fasilitator yang baik, pendidik
penyelenggaraan pendidikan di sekolah yangharus berupaya dengan optimal mempersiapkan
melibatkan guru sebagai pendidik dan siswarancangan pembelajaran yang sesuai, demi
sebagai peserta didik, diwujudkan dengantercapainya tujuan pembelajaran.
adanya interaksi belajar mengajar atau proses
pembelajaran. Pembelajaran yang berkualitas idealnya
adalah pembelajaran yang dapat membantu dan
Pembelajaran merupakan tahapan yangmemfasilitasi pembelajaran untuk
dilalui dalam mengembangkan kemampuanmengembangkan potensi dirinya secara optimal,
kognitif, afektif dan psikomotorik peserta didik,serta mampu mencapai tujuan yang ditetapkan
dalam hal ini adalah kemampuan yang harussecara efektif, dengan berorientasi pada minat,
kebutuhan dan kemampuan belajar (Priyanto,hasil belajar Sejarah peserta didik masih
2010) dibawah kriteria ketuntasan minimum (KKM).
Hasil belajar sejarah peserta didik kelas
Proses pembelajaran selama ini pada
XI IPS SMAN 7 Sijunjung, didapatkan sebagian
umumnya banyak menggunakan metode
peserta didik belum mampu mencapai nilai
ceramah yang berpusat pada pendidik.
KKM yang telah ditetapkan yaitu 72. Hal
Pembelajaran yang berpusat pada pendidik
tersebut dapat terlihat pada nilai ulangan harian.
hanya menghasilkan satu arah dimana pendidik
Dampak jika terus menggunakan media
menerangkan, mendikte, dan sebagainya siswa
Pembelajaran konvensional menurut (Daputar
mendengar, mencatat dan mematuhi semua
dalam Yudha Adi Pradana, 2016) kurang sesuai
perintah guru.
dengan dinamika perkembangan ilmu
Berdasarkan hasil observasi awal danpengetahuan dan teknologi yang kian pesat.
wawancara yang telah dilakukan pada tanggalPembelajaran konvensional adalah
12 Agustus 2019 dengan guru sejarah kelas XI pembelajaran yang mengkombinasikan berbagai
IPS SMA N 7 Sijunjung, terdapat beberapametode, sedangkan dalam penerapannya
masalah yang dihadapi saat prosespembelajaran sangat berpusat kepada guru
pembelajaran. Adapun masalah yang dihadapidengan kata lain dalam penyampaian pesan
guru tersebut yaitu kurang mampukepada siswa, guru sepenuhnya mengandalkan
mengembangkan media pembelajaran yangkemampuan dan kebolehan dalam menggunakan
menarik, karena saat pembelajaran kebanyakanbahasa dan suaranya, serta bahasa tubuh yang
guru masih menggunakan buku paket cetak dandimilikinya. Sehingga kemampuan dan
papan tulis sebagai pelengkap. Selain itu,kreativitasnya dalam menyampaikan informasi
kurangnya motivasi belajar siswa terhadaptersebut sangat menentukan tingkat efektifitas
pembelajaran, seperti : kurangnya bersemangatdan evisiensinya. Maka dari penjelasan di atas
dan keinginan berhasil siswa, kurang dorongandapat disimpulakan bahwasanya jika metode
dan kebutuhan dalam belajar, kurangnyayang digunakan tidak mengikuti perkembangan
harapan dan cita-cita masa depan siswa,ilmu teknologi maka pembelajara di Indonesia
kurangnya penghargaan dari guru dalam prosestidak akan mengalami kemajuan.
pembelajaran, kurangnya kegiatan menarik
Kebutuhan pendidikan saat ini menitik
dalam belajar serta kurangnya lingkungan
beratkan pada peserta didik, dimana peserta
belajar yang kondusif sehingga menyebabkan
didik dituntut lebih aktif dibandingkan dengan
pendidik, maka pendidik perlu memikirkanmerumuskan permasalahan, mengajukan
sebuah strategi yang sesuai dengan materi yangpertanyaan, dan mencoba menjawab
akan diajarkan dalam proses pembelajaran.pertanyaan-pertanyaan dengan jelas menemukan
Dalam mewujudkan hal tersebut makafakta-fakta dan memberikan penafsiran secara
diperlukan media pembelajaran yang dapatbenar. Penelitian ini tergolong penelitian
mendukung situasi pembelajaran, agarkuantitatif, yaitu suatu proses menemukan
pembelajaran sejarah menjadi menarik.pengetahuan yang menggunakan data berupa
Penggunaan media yang menarik, akan lebihangka sebagai alat menemukan keterangan
memudahkan peserta didik dalam memahamimengenai apa yang ingin diketahui.
pembelajaran Sejarah yang akan berpengaruh Penelitian ini dirancang sebagai
terhadap hasil belajarnya. Media pembelajaranpenelitian eksperimental. Eksperimen
yang dapat digunakan guru adalah media filmmerupakan observasi dibawah kondisi buatan
pendek. Widodo dalam (Nurmalawati, 2017)(artificial condition) yang diciptakan oleh
menyatakan bahwa media film pendek dapatseorang (Prastowo, 2011). Metode penelitian
meningkatkan hasil belajar, membawa angineksperimen dilakukan dengan mengadakan
segar suasana pembelajaran, dan menanamkanmanipulasi terhadap objek penelitian. Menurut
nilai-nilai moral. Dengan menggunakan mediaSugiyono, 2017 penelitian eksperimen adalah
film pendek diharapkan proses pembelajaranmetode yang di dalamnya diadakan perlakuan
akan PAKEM (pembelajaran aktif, efektif, dan(treatmen) tertentu terhadap sampel untuk
menyenangkan) lebih menantang, dan semakindiketahui pengaruhnya.
bermakna. Dalam penelitian kuantitatif eksperimen
ada beberapa bentuk desain eksperimen. Bentuk
desain eksperimen yang dapat digunakan dalam
METODE PENELITIAN penelitian ini yaitu Only Posttes Design
Sugiyono. Dalam design ini terdapat dua
Menurut Sugiyono, 2017 metode
kelompok yang masing-masing dipilih secara
penelitian merupakan cara ilmiah untuk
random (R), kemudian semua kelompok diberi
mendapatkan data sesuai dengan tujuan dan
perlakuan (X). Kelompok yang pertama yaitu
kegunaan tertentu. Metode penelitian ini
kelas eksperimen menggunakan media
merupakan alat, prosedur dan teknik yang
pembelajaran dengan film pendek, sedangkan
dipilih dalam pengumpulan data. Sedangkan
penelitian itu sendiri adalah upaya untuk
kelompok kedua yaitu kelas kontrol Post tes dilakukan untuk masing-masing
menggunakan media konvensional.
kelas sesudah dilakukan penggunaaa media film
Berdasarkan uraian di atas, dapat
pendek, dimana kelas eksperimen yang
disimpulkan bahwa metode penelitian
eksperimen adalah metode penelitian yangdiajarkan menggunakan media film pendek dan
digunakan untuk mencari pengaruh dari
kelas kontrol dengan menggunakan media
perlakuan (teatment) terhadap sampel dalam
konvesional. Setelah dilakukan perhitungan
kondisi buatan yang dikendalikan oleh peneliti.
Dalam penelitian ini variabel “Media Filmdengan menggunakan statistik pada kedua kelas
Pendek” dijadikan sebagai treatment untuk
sampel tersebut. Sehingga diperoleh rata-rata.
dicari seberapa besar pengaruhnya terhadap
Standar deviasi dan varians untuk hasil belajar
variabel “Hasil Belajar” siswa kelas XI IPS
SMA N 7 Sijunjung Tahun Pelajaransejarah kelas eksperimen dan kelas kontrol dari
2019/2020.
pertimbangan tersebut terlihat perbedaan hasil
PEMBAHASAN DAN HASIL belajar. rata-rata kelas eksperimen lebih tinggi

1. Deskripsi Hasil Test dari kelas kontrol, seperti yang terlihat pada

Untuk melihat tercapainya Pengaruhtabel di bawah ini.

Pengunaan Media Film Pendek terhadap Hasil Tabel IV. 1 Perbandingan Nilai Protest
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Belajar siswa, penulis melakukan tes pada dua Kelas N Rata- S2
Rata
kelompok kelas, yaitu kelas eksperimen dan Eksperimen 35 7.485 1.121

kelas kontrol, dimana kelas eksperimen yang Kontrol 35 6.085 1.094

diajarkan menggunakan media film pendek Dari tabel di atas terlihat bahwa rata-rata

adalah kelas XI IPS 2 dan kelas kontrol dengankelas eksperimen lebih tinggi dibandingan kelas

menggunakan media konvesional adalah kelaskontrol, karena pada kelas eksperimen

IX IPS 3. melibatkan siswa secara aktif dalam proses

a. Hasil Post Test pembelajaran sejarah dengan menggunakan

media film pendek. Setelah dilakukan


pertimbangan rata-rata diketahui bahwa kelas Eksperimen 0,002 Normal

eksperimen lebih baik dari pada kelas kontrol. Kontrol 0,003 Normal

Hail ini menunjukkan skor anak menjawab soal

sejarah yang diberikan kepada kelas eksperimen Dari tabel diatas terlihat bahwa Kedua

lebih banyak betul (skor lebih tinggi) dari padavariabel Normal, dikarenakan Kelas Eksperimen

rata-rata kelas kontrol, tetapi stndar deviasi yangnilai Signifikan sebesar 0,002 dan Kelas Kontrol

lebih tinggi adalah kelas kontrol dibandingkannilai signifikan sebesar 0,003.

kelas eksperimen artinya skor siswa pada pada b. Uji Homogenitas

kelas kontrol lebih kurang homogen (rangenya Uji homogenitas bertujuan untuk melihat

lebih besar) dari pada kelas eksperimen. apakah kedua kelas sampel mempunyai varians

2. Uji Syarat Hipotesis yang homogen atau tidak. Hasil dari

a. Uji Normalitas perhitungan uji homogenitas didapatkan nilai

Uji normalitas bertujuan untuk melihat1,041. Kesimpulan dapat diambil dari uji

apakah sampel berasal dari data yanghomogenitas adalah Fhitung < Ftabel sehingga

berdistribusi normal atau tidak. Untuk melihatvarians kedua kelas sampel homogen. Hasil dari

hal tersebut, maka dilakukan denganperhitungan uji homogenitas nilai hasil belajar

menggunakan uji Lilifors. Dari pengujian yangkedua kelas sebagai berikut.

telah dilakukan pada taraf signifikan = 0.05 VariansTerbesar


Homogen varians =
Varians Terkecil
terdapat harga Lhit untuk kelas eksperimen dan
Diketahui : Varians terbesar = 1,121
kelas kontrol dapat dilihat pada tabel olahan
Varians terkecil = 1,094
data dilihat pada lampiran.
Jadi nilai F dapat dihitung sebagai berikut:
Tabel IV.2. Uji Normalitas Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol S 21
Kelas Sig Keterangan F= 2
S2
1,121 diperoleh yang lebih tinggi pada kelas
F= = 1,024
1,094
eksperimen dibandingakan kelas kontrol dengan
Jadi Fhitung = 1,024 sedangkan Ftabel adalahbegitu hipotesis alternatif (H1) diterima.

1,80 berarti Fhitung < Ftabel. Hasil belajar merupakan segala upaya yang

Tabel IV.3 Uji Homogenitas Kelasmenyangkut aktivitas otak (proses berpikir)


Eksperimen dan Kelas Kontrol terutama dalam ranah kognitif, afektif, dan
Kategor F F Kesimpulan
i hitung tabel psikomotorik. Proses berfikir ini ada enam
= jenjang, mulai dari yang terendah sampai
0,05
Tes 1,024 1,80 Homogen dengan jenjang tertinggi (Arikunto, 2003).
Keenam jenjang tersebut adalah: (1)
Pengetahuan (knowledge) yaitu kemampuan
Berdasarkan perhitungan Uji t untuk hasilseseorang untuk mengingat kembali tentang
belajar sejarah pada kedua kelas sampel padanama, istilah, ide, gejala, rumus-rumus dan lain
taraf signifikan = 0,05 diperoleh F tab 2,96 dansebagainya, tanpa mengharapkan kemampuan
T tab = 1,68 sehingga T hit > Ttab. Makauntuk menggunakannya; (2) Pemahaman
hipotesis penelitian yang berbunyi terdapat(comprehension) yakni kemampuan seseorang
pengaruh yang signifikan dalam penggunaanuntuk memahami sesuatu setelah sesuatu itu
media film pendek terhadap hasi belajar sejarahdiketahui dan diingat melalui penjelasan dari
kelas XI IPS SMAN 7 Sijunjung. kata- katanya sendiri; (3) Penerapan
(application) yaitu kesanggupan seseorang
C. Pembahasan
untuk menggunakan ide-ide umum, tata cara
Berdasarkan hasil pengujian, rata-rata hasil postatau metode-metode, prinsip, rumus, teori, dan
test siswa dari kelas eksperimen adalah 7,485lain sebagainya dalam situasi yang baru dan
dan rata-rata kelas kontrol adalah 6,085. Hasilkongkret; (4) Analisis (analysis) yakni
uji t hitung adalah 2,96 dengan taraf nyata 0,05kemampuan seseorang untuk menguraikan suatu
diperoleh t tabel 1,68, maka t hitung > t tabel bahan atau keadaan menurut bagian-bagian
yang berarti hipotesis diterima. yang lebih kecil dan mampu memahami
hubungan diantara bagian-bagian tersebut; (5)
Berdasarkan hasil di atas, maka disimpulkan
Sintesis (synthesis) adalah kemampuan berfikir
penggunaan media film berpengaruh terhadap
memadukan bagian-bagian atau unsur- unsur
hasil belajar, diterima hasil belajar yang
secara logis, sehingga menjadi suatu pola yang
baru dan terstruktur; dan (6) Evaluasimenyampaikan materi dan siswa juga dapat
(evaluation) yang merupakan jenjang berfikirmenerima pelajaran dengan baik dan
paling tinggi dalam ranah kognitif menurutmenyenangkan sehingga menimbulkan motivasi
Taksonomi Bloom (Prasetya & Nugraha, 2016). siswa untuk belajar.

Kesimpulan dari paparan di atas yakni hasilD. Implikasi


belajar merupakan hal yang diperoleh oleh
Implikasi dari model Pembelajaran Pengunaan
siswa berupa sejumlah pengalaman, dan hal itu
Media Film Pendek terhadap hasil belajar
bisa dalam bentuk ranah kognitif, afektif, dan
sejarah siswa di kelas IX IPS SMAN 7
psikomotorik.
Sijunjung dapat meningkatkan aktivitas belajar
Media pembelajaran adalah segala sesuatu yangsiswa, hari ini dapat dilihat dari peningkatan
dapat digunakan untuk menyalurkan pesan darihasil belajar yang telah dicapai setelah
pengirim kepada penerima sehingga dapatmenggunakan media film pendek. Keberhasilan
merangsang minat, perhatian, pikiran dandalam belajar dapat tercapainya karena dalam
perasaan peserta didik dalam kegiatan belajardiri siswa ada keinginan semua belajar. setelah
sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapaimemakai media film pendek selain hasil belajar
(Daryanto,2010). Pengertian lain menyebutkansiswa yang meningkat, siswa juga lebih aktif
bahwa media pembelajaran adalah semuadalam proses belajar mengajar dan siswa juga
peralatan fisik, bahan, atau perangkat yangbisa memecahkan suatu masalah yang
digunakan untuk memfasilitasi terciptanyabersangkutan dengan materi pembelajaran yang
efektivitas dan efesiensi belajar (Yaumi, 2013)berlangsung. Pengunaan Film Pendek dalam
dalam (Oktivianto & Sriwijaya, 2018). Mediapembelajaran memberikan pengaruh yang
pembelajaran adalah sebuah alat yang berfungsisignifikan terhadap hasil belajar sejarah siswa di
dan digunakan untuk pesan pembelajarankelas XI IPS SMAN 7 Sijunjung.
(Sundayana, 2015:6 dalam Yusuf, dkk, 2017).
KESIMPULAN
Beberapa pendapat ahli di atas maka dapat
Berdasarkan hasil analisis dan
simpulkan bahwa media adalah salah satu
pembahasan penelitian tentang Penggunaan
alternatif yang di gunakan oleh seorang guru
Media Film Pendek terhadap Hasil belajar siswa
dalam menyampaikan sebuah materi di depan
pada mata Pelajaran sejarah siswa di kelas XI
kelas. Dengan menggunakan media seorang
IPS SMAN 7 Sijunjung, maka dapat
guru diharapakan bisa lebih mudah dalam
disimpulkan: Terdapat pengaruh Pengunaan Puspita Dewi . Media Inovasi Edukasi,
4(12), 83–92.
Film Pendek dalam pembelajaran memberikan
pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar Dewi, E. R. (2018). Metode Pembelajaran
Modern Dan Konvensional Pada Sekolah
sejarah siswa di kelas XI IPS SMAN 7
Menengah Atas. Jurnal Ilmu Pendidikan,
Sijunjung. Hal ini terlihat rata-rata hasil post Keguruan, dan Pembelajaran. Vol 2. No 1.
test siswa dari keas eksperimen adalah 7,485
Hamdani. (2011). Startegi Belajar Mengajar.
dan rata-rata kelas kontrol adalah 6,085. Hasil Bandung : CV. Pusaka Setia.
uji t hitung adalah 2,96 dengan taraf nyata 0,05
Ichsan, Zajuli Ilmi, dkk. Hasil Belajar Sistem
diperoleh t tabel 1,68, maka t hitung > t tabel Saraf Menggunakan Film Pendek.
BIOSFERJPB. Vol.10, No.2.
yang berarti hipotesis diterima.
Kemuning, Sekar Arum, dkk. (2018). Pengaruh
DAFTAR PUSTAKA Pembelajaran Kooperatif Tipe SAVI Pada
Mata Pelajaran Sejarah Indonesia Masa
Ali, M Ahmad Fitria. (2016). Pengembangan Praaksara Terhadap Hasil Belajar Siswa
Media Konvensional Berbasis Multiple Kelas X SMKN 1 Wonowoso. Historia
Intelegencce Subtema Keberagaman Pedagogia. Vol.7 No.1
Budaya Bangsaku untuk Siswa Kelas
Empat IV Sekolah Dasar. Skripsi TidakMujiyati, N. (2016). Kontruksi Pembelajaran
Diterbitkan. Universitas Santa Dharma Sejarah Melalui Problem Based Learning
Yogyakarta. (PBL). Historia, 4.
Alvionita, Helni. (2014). Penggunaan Media Nur, M. (2018). Model Pembelajaran Interaktif
Dalam Pembelajaran Sejarah SMA Di Seting Kooperatif. Edueksos, VII(1), 77–
Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 90.
2014/2015. History Education. Vol.3,
No.2. Nurmalawati, A. H. M. (2017). ) Penggaruh
Penggunaan Media Film Pendek Terhadap
Arifin, Zainal. (2006). Evaluasi Pembelajaran. Kemampuan Siswa Kelas V Min
Bandung. PT. Remaja Rosdakarya. Lhokseumawe Dalam Menulis Karangan
Narasi. Master Bahasa, 5(1).
Arikunto, Suharsimi. (2003). Manajemen Oktivianto, O. I., & Sriwijaya, U. (2018).
Penelitian. Jakatra : Rineka Cipta. "Pengaruh Implementasi Model
Pembelajaran Role Playing Dengan
Arsyad, Azhar. (2011). Media Pembelajaran. Palembang". Pendidikan, 3, 113–118.
Jakarta : Raja Grafindo Persada.
Prasetya, Y., & Nugraha, A. (2016).
Dewi. (2018). Optimalisasi Penggunaan Model "Penggunaan Media Film Terhadap Hasil
Pembelajaran Kooperatif Tipe Picture And Belajar", 3(2), 311–321.
Picture Dengan Media Cd Pembelajaran
Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Sayono, J. (2013). "Pembelajaran Sejarah Di
Di Kelas Xii Ips 1 Sma Negeri 1 Kejuruan Sekolah" : Sejarah Dan Budaya, 9–17.
Muda T . P 2013 / 2014 Ikip Priyati
Selviani Risva. 2015. Pengaruh Penggunaan
Media Compact Disk (CD) Interaktif
Terhadap Hasil Belajar Sejarah Siswa
Kelas XI IPS SMAN 4 Kota Solok. Skripsi.
Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP
PGRI Sumbar.

Selvy Desiana Herman dan Saefur Rochmat,


S.Pd., MIR., P. (2018). "Analisis Minat
Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran
Sejarah". Pendidikan Sejarah, 5 Edisi 6,
617–624.

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian


Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, R & D). Bandung : Alfabeta.

Suryosubroto, B. 2019. Proses Belajar


Mengajar di Sekolah. Jakarta : Rineka
Cipta

Yusuf, Rahmadhan Rahman. (2017). Upaya


Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar
Siswa Dengan
Menerapkan Pendekatan Resource Based
Learning Pada Materi Bangun
Ruang Sisi Datar. JP2MS, Vol. 1, No. 1

Zahro, M., & dkk. (2015). Penggunaan Media


Dalam Pembelajaran Sejarah Sma Di
Kabupaten Semarang. Historica, 3(2), 31–
35.

Anda mungkin juga menyukai