Bab 5 Teknik Public Speaking Untuk Pembicara
Bab 5 Teknik Public Speaking Untuk Pembicara
https://ubiaod.wordpress.com
Sumber : http://www.pelajaran.co.id
A. Presentasi
Dalam KBBI dijelaskan ada empat arti dari presentasi. Terkait dengan
public speaking, presentasi berarti penyampaian/penyajian sesuatu
(pesan/informasi) kepada orang-orang yang diundang. Sedangkan kata
mempresentasikan diartikan sebagai kegiatan menyajikan,
mengemukakan sesuatu dalam suatu diskusi dan sebagainya. Menurut
Nofrion (2017), presentasi adalah satu bentuk Public Speaking dalam
hal menyampaikan ide atau gagasan kepada
pendengar/audien.Orang yang melakukan presentasi biasanya
disebut pembicara. Walaupun ada juga yang menyebutnya dengan
presentator dan presenter. Namun, dua sebutan ini masih
diperdebatkan. Penulis lebih memilih istilah pembicara untuk untuk
menyebut seseorang yang menyampaikan presentasi sesuai dengan
apa yang tertera dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia/KBBI.
2. LAKUKAN PERSIAPAN
Ada beberapa hal umum yang perlu diperhatikan oleh seorang
pembicara yaitu:
a. Great public speaker are made not born. Pembicara hebat
biasanya berkat latihan bukan semata-mata bakat alami yang
dibawa sejak lahir.
Public Speaking [Public Speaking untuk Public Speaker]
b. The more speeches you give, the better you’ll become at it.
Semakin tinggi frekuensi tampil dan latihan maka semakin baik
kualitas seorang pembicara.
c. If you’re a good writer, you’ll be a good public speaker; a poor
writer, a poor speaker. Penulis yang hebat biasanya juga
pembicara yang hebat. Demikian sebaliknya (Devito, 2015).
Hal lain yang perlu juga diperhatikan oleh seorang pembicara adalah:
1. Masih sering ditemukan dalam berbagai seminar, pembicara yang
memperkenalkan dirinya secara lengkap. Malah, terkesan “too
much”. Jika, moderator sudah memperkenalkan pembicara maka
sebaiknya pembicara tidak mengulang lagi perkenalkan. Jika
dianggap perlu, cukup tegaskan nama dan lembaga.
2. Pembicara harus disiplin dalam hal durasi presentasi. Biasanya
moderator akan mengingatkan jika waktu telah hampir habis.
Maka, untuk kesan yang lebih baik, berusahalah untuk menutup
presentasi sebelum waktu berakhir. Contoh, jika diberikan waktu
presentasi 30 menit maka berhentilah pada menit ke 27, 28, 29.
3. Jika dirasa perlu, pembicara bisa saja membuat sebuah
pembukaan yang hangat. Contoh, menaikan nada bicara, berdiri
dan bergerak ke arah peserta, membacakan pantun atau
memutarkan sebuah video singkat (ingat ya video singat) dengan
durasi maksimal 2 menit yang sifatnya menghibur, menceriakan
dan menggairahkan suasana. Biasanya video-video lucu. Kadang
ada juga pembicara yang mengajak peserta untuk melakukan
gerakan senam atau sejenisnya di awal presentasi. Menurut
penulis, itu bisa dilakukan jika peserta dan suasana dalam kondisi
belum kondusif atau pembicara tampil pada sesi “neraka” atau
sesi siang setelah makan siang.
4. Pembicara harus memastikan bahwa presentasinya didukung oleh
media presentasi yang berkualitas. Pembicara terampil
menggunakannya serta mampu mengatasi semua masalah yang
bisa saja timbul. Biasakan menggandakan “file” bahan presentasi
dan mengirimkannya ke email pribadi.
B. Sambutan
Dalam acara-acara resmi maupun tidak resmi, selalu ada acara berupa
sambutan dari pihak tertentu/pejabat. Barangkali diantara pembaca,
ada yang pernah menyampaikan sebuah sambutan dalam suatu acara.
Sambutan, merupakan suatu rangkaian kata dan kalimat yang
disampaikan oleh seseorang sesuai kapasitasnya kepada hadirin yang
berisi penghormatan, penyampaian terima kasih dan penghargaan,
harapan-harapan, pandangan serta himbauan dan arahan. Menurut KKBI,
sambutan diartikan sebagai pidato dan sebagainya yang disampaikan
dalam suatu acara perayaan, pesta dan sebagainya.
Dalam buku ini, penulis akan membahas tentang cara menata struktur
sebuah sambutan dan upaya yang bisa dilakukan agar sambutan tersebut
menjadi menarik dan tidak membosankan. Pertama, akan diberikan
kerangka sebuah sambutan yang bisa dijadikan pedoman dan
dikembangkan lebih lanjut.
No Struktur Uraian
1 Pembuka Lazimnya, sambutan dibuka dengan salam baik
salam sesuai agama Islam maupun salam nasional.
2 Penghormatan Jika dalam suatu acara ada beberapa pejabat
yang datang dan mereka memberikan sambutan
maka pejabat tertinggi tetap memberikan
penghormatan kepada pejabat di bawahnya
dengan kalimat:
Yang terhormat,,,dst
3 Puji dan Ucapan syukur kepada Allah SWT dan bersalawat
Salawat kepada Nabi Muhammad SAW disampaikan acara
yang kita yakini dihadiri oleh hadirin yang
Bergama Islam. Namun, jika hadirin lintas agama
maka cukup dengan menyampaikan rasa syukur
kepada Tuhan Yang Maha Esa. Contoh:
Untuk kerangka laporan bisa diadopsi dari kerangka sambutan yang telah
dijelaskan sebelumnya.