Bagaimana status
interaksi (major, moderate, minor), signifikansi interaksi, mekanisme terjadinya
interaksi, dan manajemen?
Skrinning Riwayat Pengobatan: TD 130/82 mmHg (Prehipertensi)
No Nama Obat Golongan dan indikasi
1 Amlodipine 5 mg/24 jam Hipertensi (Gol.CCB)
2 Captopril 12,5 mg/12 jam Hipertensi (ACE Inhibitor)
3 Coenzyme Q 10 malam hari Mempercepat penyembuhan penyakit cardiovaskular
(Medscape)
Diagnosis baru: diabetes melitus dan hyperlipidemia.
No Nama Obat Indikasi dan Golongan
1 Glimepiride 4 mg/24 jam Gol Sulfonaria (Kontrol gula darah)
pagi hari
2 Metformin 500 mg/24 jam Gol. Biguanida (Mengurangi produksi glukosa hepar;
menurunkan penyerapan glukosa GI; meningkatkan
sensitivitas insulin sel target )
3 Atorvastatin 20 mg/24 jam HMG-CoA reduktase inhibitor; menghambat langkah
malam hari pembatas laju dalam biosintesis kolesterol dengan
menghambat HMG-CoA reduktase secara kompetitif
4 Lanzoprazole 30 mg/24 jam Inhibitor pompa proton; berikatan dengan H + / K +
-perubahan ATPase (pompa proton) pada sel parietal
lambung, yang menghasilkan supresi sekresi asam
basal dan terstimulasi
(Medscape)
Analisis Resep
A. Indikasi
Pada kasus ini pasien didiagnosa memiliki penyakit diabetes melitus dan hyperlipidemia.
Dokter meresepkan Glimepiride 4 mg/24 jam pagi hari, Metformin 500 mg/24 jam, Atorvastatin
20 mg/24 jam malam hari, dan Lanzoprazole 30 mg/24 jam Menurut (Manaf, 2009) Glimepiride,
adalah obat anti diabetes oral golongan sulfonilurea generasi ketiga, yang memiliki khasiat ganda
: sebagai insulin secretagogue sekaligus sebagai insulin sensitizer. Dipihak lain, metformin
merupakan obat yang diunggulkan dalam mengatasi resistensi. Kombinasi dari dua obat anti
hiperglikemi ini secara farmakologis dapat diandalkan dalam pengobatan DMT2. Penggunaan
Lansoprazol ditujukan untuk mengatasi efek samping dari glimepiride dan metformin yaitu
gangguan saluran cerna seperti mual, nyeri lambung dan muntah. (Manaf, 2009). Atorvastatin
berguna untuk mengatasi hyperlipidemia. (Manaf, 2009)
B. Interaksi Obat
Status
No Obat Mekanisme Manajemen
Interaksi
1. Captropil+ Moderate Menggunakan captopril bersama Penyesuaian dosis
Metformin dengan metformin dapat dan pemeriksaan
meningkatkan efek dari gula darah lebih
metformin untuk menurunkan sering. (Drugs.com)
gula darah. ini bisa menyebabkan
kadar gula darah anda menjadi
terlalu rendah.
(Drugs.com)
2 Captropil+ Moderate Captopril dapat meningkatkan Pasien hrus
Glimepiride efek glimepiride dan diberithu tentang
menyebabkan kadar gula darah tanda-tanda dan
menjadi terlalu rendah. gejala
(Drugs.com) hipoglikemia.
Penggunaan Captopril dengan (Drugs.com)
sendirinya meningkatkan efek
Glimepiride oleh sinergisme
farmakodinamik. Kedua obat
tersebut menurunkan glukosa
darah. (Medscape)
3 Atorvastatin Minor Atorvastatin menurunkan kadar Perubahan pada
+ coenzyme Q10 (Medscape) dosis, dan
Coenzyme penggunaan dengan
Q10` jarak waktu yang
lama.
4 Lansoprazol Moderate Menggabungkan obat-obat ini Semua pasien yang
e+ dapat meningkatkan kadar darah diobati dengan
Atorvastatin dan efek atorvastatin. Ini dapat HMG-CoA
meningkatkan risiko efek samping reductase inhibitors
seperti kerusakan hati dan kondisi yang menggunakan
yang jarang tetapi serius yang PPI harus segera
disebut rhabdomyolysis yang melaporkan kepada
melibatkan pemecahan jaringan dokter mereka setiap
otot rangka. (Drugs.com) dijelaskan nyeri otot,
nyeri tekan, atau
kelemahan, terutama
jika disertai dengan
malaise atau demam.
(Drugs.com)
5. Amlodipine+ Minor Interaksi tingkat minor antara obat Memantau dari
Captropil captopril dan amlodipin dapat sistemik tekanan
menyebabkan efek samping darah, dianjurkan
hipotensi dapat dikelola dengan selama
dilakukan pemantauan tekanan koadministrasi.
darah terutama 1 – 3 minggu (Drugs.com)
pertama terapi (Somma et al ,
1992)
2. Jawaban
a. Manakah dari kasus di atas yang dapat menyebab interaksi obat?
1. Rifampicin dan Pil Kb Andalan
Rifampicin berinteraksi dengab kontrasepsi hormonal (pil kb, suntikan kb, implant kb)
sehingga dapat menurunkan efektifitas kontrasepti tersebut. Seorang pasien TB sebaiknya
menggunakan kontrasepsi non hormonal. (Tim Medical Mini Note)
2. INH (Isoniazid) dan Rifampicin
Penggunaan isonizid secara bersamaan dengan rifampisin dapat mengakibatkan terjadinya
interaksi dimana rifampisin dapat meningkatkan metabolisme dari isoniazid yang menghasilkan
formasi hidrazin yang merupakan pembawa hepatotoksik (Bahar, 2006). Efek dari penggunaan
secara bersamaan ini dapat meningkatkan hepatotoksisitas pada pasien (Tatro, 2001)
3. Isoniazid dan Etambutol
INH (Isoniazid) yang digunakan bersama etambutol dapat meningkatkan resiko kerusakan
saraf yang merupakan efek samping potensial dari kedua obat, sehingga perlu penyesuaian dosis
atau pemantauan lebih sering
Bahar A. 2001. Pengobatan Tuberkulosis Mutakhir, dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam,
Jilid 2, Edisi III, Balai Penerbit Fakultas Kedokteran UI, Jakarta.
Baxter K., 2008, Stockley’s Drug Interactions, Eighth Edition. Baxter, K., ed., Pharmaceutical
Bradley, J.S., Wassel, R.T., Lee, L., dan Nambiar, S. (2009). Intravenious Ceftriaxone and
Calcium in the Neonates : Assessing the Risk for Cardiopulmonary Adverse Events. Halaman
609-613.
Drugs.com. 2018. Prescription Drug Information. Interactions & Side Effects. Terdapat di:
https://www.drugs.com/drug_interactions.html [Diakses pada oktober 11, 2018].
Gitawati, Retno . 2008. Interaksi Obat dan Beberapaimplikasinya. Media Litbang Kesehatan
Volume XVIII Nomor 4.
Manaf, Asman. 2009. The FDC of Glimepiride and Metformin : Its Cardioprotective properties
and evidence based data. Surabaya: Sdu XIX, mecarsu 5.
Press, Chicago.
Tatro D. 2001. Drug Interaction Fact,Drug Interaction. Editor David S.Tatro,Pharm D, Drug
Information Analyst.San Carlos,California,Fact abd comparisons Publishing Group.
Tim Medical Mini Notes. 2017. Basic Pharmacology & Drug Notes. Makassar: MMN
Publishing.