Anda di halaman 1dari 18

KELAS II

1. Persiapan operator (cuci tangan 6 langkah, 5 momen cuci tangan, APD level 3)
2. Persiapan alat dan bahan
a. Resin komposit
2) Alat
- Alat standar diagnostik (2 kaca mulut, 1 sonde, 1 pinset dan 1 ekskavator)
- Prophylaxis / rotary brush
- Rubber dam
- Bur (Round metal bur low speed, tapered fissure bur)
- Superfine finishing bur
- Enhance polishing bur & polishing strip
- Air and water syringe
- Plastis filling instrument plastic
- Light cured
- Sectional matrix
- Wedge
3) Bahan
- Cotton roll
- Cotton pellet
- Microbrush
- Dental floss
- Articulating paper
- ETSA
- Bonding agent
- Resin Komposit

a. Kompomer
1) Alat
- Alat standar diagnostik (2 kaca mulut, 1 sonde, 1 pinset dan 1 ekskavator)
- Prophylaxis / rotary brush
- Rubber dam
- Bur (Round metal bur low speed, tapered fissure bur)
- Superfine finishing bur
- Enhance polishing bur & polishing strip
- Air and water syringe
- Plastis filling instrument plastic
- Light cured
- Sectional matrix
- Wedge
2) Bahan
- Cotton roll
- Cotton pellet
- Microbrush
- Dental floss
- Articulating paper
- NRC (Non-rinse Conditioner)
- Prime&Bond NT
- Kompomer

b. GIC
1) Alat
- Satu set instrumen standar (2 buah kaca mulut, 1 pinset, 1 eskavator, 1
sonde halfmoon)
- Air and water syringe
- Prophylaxis / rotary brush
- Rubber dam
- Bur (Round bur metal low speed, tapered fissure bur)
- Plastis filling instrument plastic
- Ball applicator
- Spatula plastik
- Sectional matrix
- Wedge
- Bur finishing (superfine)
- Bur polishing (arkansas)

2) Bahan
- Cotton roll
- Cotton pellet
- Microbrush
- Paper pad
- Dentin conditioner
- GIC tipe II
- Varnish
- Dental floss
- Articulating paper

3. Saat pasien datang, dokter gigi memberi senyum, sapa, dan salam kepada pasien dan
orang tuanya
4. Anamnesis gigi yg dikeluhkan
- Keluhan utama
- Gigi yang sakit dimana
- Sakitnya sejak kapan
5. Jelaskan perawatan ke orangtua
- Ditemukan gigi berlubang pada bawah kanan belakang
- Sehingga akan dilakukan penambalan pada gigi tersebut dengan bahan sewarna
gigi
- Tujuan → mengembalikan fungsi gigi dan mencegah atau menghentikan proses
terjadinya kerusakan lain yang lebih berat
6. Setelah dijelaskan ke orangtua, apabila orangtua menyetujui perawatan yang akan
dilakukan maka dokter gigi mempersilahkan orang tua mengisi informed consent dan
dittd oleh orangtua pasien sebagai bukti persetujuan tindakan

7. Persiapan pasien
- Lepas alas kaki
- Pasien duduk di dental unit
- Posisi pasien saat menerima perawatan adalah semi supine supaya memberikan
posisi tubuh yang aman, nyaman, dan stabil
- Memasang polybib
- Tell-show-do
 Menjelaskan prosedur yang akan diberikan menggunakan bahasa yang
mudah dimengerti pasien
 Demonstrasi alat dan prosedur yang akan dilakukan → agar anak tidak
takut dengan tindakan yang akan dilakukan
- Berkumur dengan 10 ml povidon iodine 0.5%.
- Melakukan pemeriksaan klinis intraoral apakah sesuai indikasi (kavitas pada
oklusal meluas ke proksimal, karies tidak luas)
- Melakukan pembersihan kavitas dengan ekskavator
- Pemeriksaan: sondasi (+, ada rasa ngilu), chloretyl (+, terasa dingin), perkusi (-),
mobilitas (-, tidak goyang), palpasi (-))

8. Pemeriksaan klinis pastikan gigi indikasi restorasi kelas 2, dengan cara periksa
- Sondasi → dengan prob dieksplorasi pada permukaan gigi
- Chetyl → menggunakan cotton pellet yang disemprotkan chetyl sampai
terbentuk bunga es, kemudian tempelkan pada ⅓ tengah bukal

Sondasi Chetyl Hasil

+ + Gigi vital

- + Gigi vital (ambil hasil chetyl)

- Perkusi → Melihat keadaan periapikal


- Palpasi  perabaan pada mukobukal fold
- Pemeriksaan mobilitas gigi → dengan 2 ujung gagang instrumen

*kelas 2  karies pada mesial yang meluas ke oklusal, sondasi +, ch +, perkusi –


terus nanti pemeriksaan intraoral ditanya, kariesnya dimana? Jawab aja karies pada
permukaan mesial yg meluas ke oklusal (MO) terus sebut aja misal dokternya bilang
kanan bawah belakang, yaudah kita tentuin langsung giginya misal 85

9. Oral profilaksis → pada seluruh permukaan gigi menggunakan rotary brush dan pumice
(resin: tanpa fluor; GIC pumice aja). Kemudian dibilas dengan air dan dikeringkan
dengan 3way syringe
10. Isolasi daerah kerja dengan rubber dam
11. Pembuangan jaringan karies dan preparasi kavitas dengan prinsip minimally invasive
menggunakan round metal bur low speed / diamond bur
- Pembuangan karies dan outline gigi yg di preparasi hanya sesuai perluasan karies
- Titik kontak dibebaskan
- Pembuatan dovetail dan groove dapat dilakukan untuk menambah retensi
menggunakan round bur kecil pada oklusal /proksimal/axiopulpal/axiofasial
- Short bevel pada cavosurface menggunakan tappered fissure bur
12. Bersihkan dan keringkan
13. Pemasangan sectional matrix dan wedge
● Pasangkan sectional matrix band pada bagian proksimal dari kavitas
● Pasangkan wedges, perlu diperhatikan mengenai posisi sectional matrix band
pada saat memasang wedges agar tetap berada pada posisinya karena seringkali
mengalami pergeseran.
● Gunakan forceps untuk memasang ring separator
14. Tahap restorasi
a. Resin komposit
1) Pemilihan warna bahan
2) Aplikasi ETSA selama 20 detik, bilas dengan air dan keringkan menggunakan
threeway syringe
3) Aplikasi bonding agent menggunakan microbrush, semprotkan sedikit udara
kemudian polimerisasi selama 20 detik
4) Aplikasi bahan resin komposit membentuk proximal wall dengan plastis filling
instrument plastic sampai penuh kemudian polimerisasi selama 20 detik
5) Aplikasi bahan resin komposit pada permukaan kavitas dengan teknik
incremental layering (2-3mm) dengan menggunakan plastis filling instrument
plastic dan padatkan menggunakan ball applicator. Lalu polimerisasi selama 20
detik pada setiap lapisannya sampai membentuk anatomis gigi
6) Lepaskan matrix dan rubber dam
7) Lakukan pemeriksaan titik kontak proximal dengan menggunakan dental floss
8) Lakukan pemeriksaan oklusi dan artikulasi menggunakan articulating paper.
Lakukan finishing menggunakan bur superfine dan polishing strip
9) Polishing menggunakan enhance bur

b. Kompomer
1) Pemilihan warna bahan
2) Aplikasi NRC pada permukaan diamkan selama 20 detik dan tidak perlu dibilias
3) Aplikasi prime&bond NT menggunakan microbrush, semprotkan sedikit udara
kemudian polimerisasi selama 20 detik
4) Aplikasi bahan kompomer membentuk proximal wall dengan plastis filling
instrument plastic sampai penuh, padatkan dengan ball aplicator plastic
kemudian polimerisasi selama 20 detik
5) Aplikasi bahan kompomer pada permukaan oklusal dengan teknik incremental
layering (2 mm) dengan menggunakan plastis filling instrument plastic dan
dipadatkan menggunakan ball applicator, lalu polimerisasi selama 20 detik pada
setiap lapisannya sampai membentuk anatomis gigi
6) Lepaskan matrix, wedge, dan rubber dam
7) Lakukan pemeriksaan titik kontak proximal dengan menggunakan dental floss
8) Lakukan pemeriksaan oklusi dan artikulasi menggunakan articulating paper.
Lakukan finishing menggunakan bur superfine dan polishing strip
9) Polishing menggunakan enhance bur

c. GIC
1) Aplikasi dentin conditioner pada permukaan dengan microbrush, bilas dan
keringkan menggunakan threeway syringe
2) Aduk GIC tipe II dengan perbandingan powder : liquid adalah 3:1 sampai
homogen dan konsistensi dempul. Caranya :
- Letakkan bubuk dan liquid diatas paper pad
- Bubuk dibagi menjadi 2 bagian
- Aduk 1 bagian bubuk ke liquid hingga rata dengan gerakan melipat dan
menekan menggunakan spatula plastik
- Tambahkan sisa bubuk hingga mendapatkan konsistensi dempul untuk
restorasi
3) Aplikasikan bahan restorasi dengan dengan plastis filling instrument plastik
untuk mengisi sampai penuh, padatkan dengan ball aplicator plastic.
4) Aplikasi bahan pada permukaan oklusal menggunakan plastis filling instrument
plastic dan dipadatkan menggunakan ball applicator, sampai membentuk
anatomis gigi
5) Tunggu 3-4 menit (initial setting GIC)
6) Lepaskan matrix, wedge dan rubber dam
7) Lakukan pemeriksaan titik kontak proximal dengan menggunakan dental floss
8) Lakukan pemeriksaan oklusi dan artikulasi menggunakan articulating. Lakukan
penyesuaian oklusi apabila diperlukan menggunakan bur superfine.
9) Aplikasi Varnish
10) Polishing dilakukan minimal 24 jam paska tumpat

22. Berikan KIE


a. Komunikasi
- Komunikasikan kepada pasien dan orang tua mengenai perawatan yang
dilakukan yaitu penambalan gigi yang bertujuan untuk mengembalikan fungsi
gigi dan mencegah atau menghentikan proses terjadinya kerusakan lain yang
lebih berat
- Komunikasikan kepada pasien mengenai pentingnya dilakukan perawatan ini,
karena jika tidak akan menyebabkan gigi semakin rusak hingga tidak dapat
ditambal lagi dan harus dilakukan perawatan yang lebih kompleks.

b. Instruksi
- Khusus untuk GIC: Instruksi pasien untuk tidak makan dan minum selama 30
menit, tidak mencongkel tambalan, datang kontrol sehari setelah perawatan
untuk melakukan pemolesan
- Intruksi pasien untuk datang kontrol minimal 1 minggu setelah perawatan untuk
melihat keadaan gigi yang direstorasi
● Pemeriksaan subjektif : ditanyakan apakah terdapat keluhan seperti rasa
tidak nyaman / mengganjal
● Pemeriksaan objektif : melihat integritas bahan restorasi, keutuhan
bahan, ada tidaknya step, serta melakukan pemolesan kembali apabila
diperlukan

c. Edukasi
Menjelaskan kepada orangtua dan pasien bahwa edukasi ini dilakukan untuk
meningkatkan kesehatan gigi dan mulut dari pasien.
Hal pertama yang perlu diedukasikan kepada pasien dan orangtua adalah untuk
memperkuat gigi agar tidak mudah berlubang, dengan cara:
1) Host (Gigi)
- makan makanan yang bergizi (khususnya untuk anak-anak dan ibu hamil)
- menyikat gigi dengan pasta ber-fluoride
- melakukan pelapisan gigi pada gigi dengan ceruk yang dalam dan
pengaplikasian fluor topikal di dokter gigi.
2) Substrat
- Mengurangi konsumsi makanan yang manis (gula, coklat, susu formula) pada
anak yang dapat menyebabkan suasana mulut menjadi asam, dimana asam
tersebut dapat melarutkan jaringan keras gigi yang pada akhirnya akan
menimbulkan lubang pada gigi
3) Mikroorganisme
- Menyikat gigi yang baik dan benar (menyikat seluruh permukaan gigi sampai
bersih) dengan menggunakan pasta gigi berfluoride
4) Time
- Menyikat gigi di waktu yang tepat: 2 kali sehari (setelah sarapan pagi dan
sebelum tidur) untuk mengurangi jumlah kuman yang berada pada sisa
makanan yang menempel pada gigi.
- Mengedukasi orangtua untuk mengurangi waktu mengemil di luar jam
makan anak terutama makanan manis dan dapat digantikan dengan buah
dan sayur.

Terakhir edukasi pasien untuk kontrol berkala 6 bulan sekali dengan atau tanpa keluhan
untuk melihat kebersihan mulut pasien, keadaan tumpatan, ada tidaknya karies, ada
tidaknya gigi yang goyang. Apabila semua sudah dilakukan perawatan, diberikan
perawatan TAF (jika diperlukan) dan motivasi edukasi pasien serta orangtua pasien
kembali.

Resiko karies tinggi  kontrol 3 bulan sekali

23. Setelah selesai bekerja dan pasien sudah pulang dapat melepaskan APD level 3. Pelepasan
dilakukan secara berurutan

Kenapa oral profilaksis non-fluor pumice dipake buat kompomer dan komposit?
Karena kompomer dan komposit mengandung resin.
Kenapa make yang ga mengandung fluor? Karena fluor mengubah hidroksiapatit menjadi
fluoroapatit dan kalsium fluoroapatit yang bersifat mudah larut. Etsa dan NRC tujuannya
membentuk mikroporus, kalo ada fluor jadi menganggu resin tag.

PERTANYAAN:
1. Indikasi dan kontraindikasi?
Indikasi  gigi vital, karies proximal gigi posterior, karies proximal yang meluas ke oklusal
gigi posterior (MO, DO, MOD terbatas)
Kontra  gigi non vital, gigi goyang derajat 3/4, karies MOD luas (dibuat ssc)

2. Kenapa di anak ga pake komposit dan gampang lepas?


Karna struktur email pada gigi sulung aprismatik (yaitu memiliki struktur yang rapat) jd
pada saat etsa, tdk terbentuk mikroporus yg baik sehingga ikatan yang terjadi lemah. Jd
resin tag nya gak bagus dan menyebabkan komposit gampang lepas.
Etsa membetuk mikroporus
Bonding  membentuk resin tag

3. Kenapa komposit ga boleh untuk anak?


Karna anak ga koop, saliva nya banyak, isolasi harus kering

4. Kenapa resin komposit/kompomer gaboleh di brush dengan pasta gigi berfluor?


Karna pada kedua bahan tsb ada aplikasi etsa/NRC yg sifatnya asam, yang berfungsi utk
demineralisasi & menciptakan mikroporus. Jika menggunakan yang mengandung fluor akan
mencegah demineralisasi, jd nanti mikrporus tidak terbentuk & perlekatannya tidak kuat

5. Kenapa gic gapake pasta gigi berfluor?


Karna nanti flour nya tidak memiliki efek pada gigi

6. Kenapa GIC menggunakan pasta gigi berfluor?


Krn GIC memiliki sifat melepas fluor, jd jika menggunakan pumice yang ada fluor tidak
menyebabkan adanya perubahan

7. Kenapa gic bisa untuk gigi anak yang karies?


karna pelepasan flournya disekitar gigi jd bisa mencegah karies sekunder

8. Usia terakhir makan makanan bergizi?


12 tahun

9. Tahap tumbuh kembang gigi?


a. Inisiasi (bud stage) :
- minggu ke-6, terbentuknya benih gigi dari epitel rongga mulut
- minggu ke-7, terbentuk dental lamina yg diinduksi ektomesenkim
b. proliferasi (cap stage):
- awal minggu ke-8, terjadi proliferasi sel-sel mesenkim yang dapat berubah menjadi
dentin, pulpa, sementum, membran periodontal, dan tlg alveolar
c. tahap histodiferensiasi dan morfodiferensiasi (bell stage)
- terjadi diferensiasi seluler membentuk email (sel ameloblas) dan dentin (sel
odontoblas)
d. tahap aposisi
- pembentukan matriks keras gigi di email, dentin, sementum
- DEJ selesai terbentuk
1. Persiapan operator (cuci tangan 6 langkah, 5 momen cuci tangan, APD level 3)
2. Persiapan alat dan bahan
3) Alat
- Satu set instrumen standar (2 buah kaca mulut, 1 pinset, 1 eskavator, 1
sonde halfmoon)
- Air and water syringe
- Prophylaxis / rotary brush
- Rubber dam
- Bur (Round bur metal low speed, tapered fissure bur)
- Plastis filling instrument plastic
- Ball applicator
- Spatula plastik
- Sectional matrix
- Wedge
- Bur finishing (superfine)
- Bur polishing (arkansas)

4) Bahan
- Cotton roll
- Cotton pellet
- Microbrush
- Paper pad
- Dentin conditioner
- GIC tipe II
- Varnish
- Dental floss
- Articulating paper

15. Saat pasien datang, dokter gigi memberi senyum, sapa, dan salam kepada pasien dan
orang tuanya
16. Anamnesis gigi yg dikeluhkan
- Keluhan utama
- Gigi yang sakit dimana
- Sakitnya sejak kapan
17. Jelaskan perawatan ke orangtua dan pasien yaitu melakukan penumpatan pada gigi
belakang yang berlubang, dengan tujuan untuk mengembalikan fungsi kunyah, dan
untuk mempertahankan panjang dan ruang lengkung rahang.
18. Setelah dijelaskan ke orangtua, apabila orangtua menyetujui perawatan yang akan
dilakukan maka dokter gigi mempersilahkan orang tua mengisi informed consent dan
dittd oleh orangtua pasien sebagai bukti persetujuan tindakan

19. Persiapan pasien


- Lepas alas kaki
- Pasien duduk di dental unit
- Posisi pasien saat menerima perawatan adalah semi supine
- Memasang polybib
- Tell-show-do
 Menjelaskan prosedur yang akan diberikan menggunakan bahasa yang
mudah dimengerti pasien
 Demonstrasi alat dan prosedur yang akan dilakukan → agar anak tidak
takut dengan tindakan yang akan dilakukan
- Berkumur dengan 10 ml povidon iodine 0.5%.
- Melakukan pemeriksaan klinis intraoral apakah sesuai indikasi (kavitas pada
oklusal meluas ke proksimal, karies tidak luas)
- Melakukan pembersihan kavitas dengan ekskavator
- Pemeriksaan: sondasi (+, ada rasa ngilu), chloretyl (+, terasa dingin), perkusi (-),
mobilitas (-, tidak goyang), palpasi (-))
20. Oral profilaksis menggunakan rotary brush dan pumice (resin: tanpa fluor; GIC pumice
aja). Kemudian dibilas dengan air dan dikeringkan dengan 3way syringe
21. Isolasi daerah kerja dengan rubber dam
22. Pembuangan jaringan karies dan preparasi kavitas dengan prinsip minimally invasive
menggunakan round metal bur low speed / diamond bur
- Pembuangan karies dan outline gigi yg di preparasi hanya sesuai perluasan karies
- Titik kontak dibebaskan
- Pembuatan dovetail kecil dan retention groove dapat dilakukan untuk
menambah retensi menggunakan round bur kecil pada oklusal / proksimal /
axiopulpal / axiofasial
- Short bevel pada cavosurface menggunakan tappered fissure bur
23. Bersihkan dan keringkan
24. Pemasangan sectional matrix dan wedge
● Pasangkan sectional matrix band pada bagian proksimal dari kavitas
● Pasangkan wedges, perlu diperhatikan mengenai posisi sectional matrix band
pada saat memasang wedges agar tetap berada pada posisinya karena seringkali
mengalami pergeseran.
● Gunakan forceps untuk memasang ring separator
25. Tahap restorasi GIC
11) Aplikasi dentin conditioner pada permukaan dengan microbrush, bilas dan
keringkan menggunakan threeway syringe
12) Aduk GIC tipe II dengan perbandingan powder : liquid adalah 3:1 sampai
homogen dan konsistensi dempul. Caranya :
- Letakkan bubuk dan liquid diatas paper pad
- Bubuk dibagi menjadi 2 bagian
- Aduk 1 bagian bubuk ke liquid hingga rata dengan gerakan melipat dan
menekan menggunakan spatula plastik
- Tambahkan sisa bubuk hingga mendapatkan konsistensi dempul untuk
restorasi
13) Aplikasikan bahan restorasi dengan dengan plastis filling instrument plastic
pada proksimal box untuk mengisi sampai penuh, padatkan dengan ball
applicator plastic.
14) Aplikasi bahan pada permukaan oklusal menggunakan plastis filling instrument
plastic dan dipadatkan menggunakan ball applicator, sampai membentuk
anatomis gigi
15) Tunggu 3-4 menit (initial setting GIC)
16) Lepaskan matrix, wedge dan rubber dam
17) Lakukan pemeriksaan titik kontak proximal dengan menggunakan dental floss
18) Lakukan pemeriksaan oklusi dan artikulasi menggunakan articulating. Lakukan
finishing menggunakan bur superfine.
19) Aplikasi Varnish
20) Polishing dilakukan minimal 24 jam paska tumpat
Berikan KIE
d. Komunikasi
Mengkomunikasikan kepada pasien dan orangtua bahwa gigi telah dilakukan penutupan
lubang / penambalan gigi belakang untuk mengembalikan, melindungi dan
mempertahankan gigi yang rusak akibat gigi berlubang, sehingga gigi tersebut dapat
berfungsi dengan baik dan memudahkan pasien dalam memelihara kebersihan
mulutnya agar gigi juga dapat bertahan lama dalam lengkung rahang sebagai penahan
ruang alami untuk gigi permanennya tumbuh

e. Instruksi
- Khusus untuk GIC: Instruksi pasien untuk tidak makan dan minum selama 30
menit, tidak mencongkel tambalan, datang control minimal sehari setelah
perawatan untuk melakukan pemolesan
- Intruksi pasien untuk datang kontrol minimal 1 minggu setelah perawatan untuk
melihat keadaan gigi yang direstorasi
● Pemeriksaan subjektif : ditanyakan apakah terdapat keluhan seperti rasa
tidak nyaman / mengganjal
● Pemeriksaan objektif : melihat integritas bahan restorasi, keutuhan
bahan, ada tidaknya step, serta melakukan pemolesan kembali apabila
diperlukan

f. Edukasi
Menjelaskan pentingnya menjaga Kesehatan gigi dan mulut untuk mendapatkan
gigi yang kuat dan sehat, dan faktor-faktor yang menyebabkan gigi berlubang
5) Host (Gigi)
Menjelaskan kepada orangtua pentingnya pola makan yang sehat dan bergizi
untuk ibu dan anak, untuk mendapatkan nutrisi yang cukup bagi tumbuh
kembang gigi anak dapat dimulai dari masa kehamilan. Dapat menyikat gigi
menggunakan pasta gigi berfluoride, Topical Application Fluor, dan perawatan
Fissure Sealant pada ceruk dan fisura dalam
6) Substrat
Menjelaskan orang tua untuk mengkontrol pola diet anak dengan menghindari
makanan / minuman manis dan asam yang dapat menyebabkan gigi berlubang
Mikroorganisme
- Menyikat gigi yang baik dan benar (menyikat seluruh permukaan gigi sampai
bersih) dengan menggunakan pasta gigi berfluoride
7) Time
- Menyikat gigi di waktu yang tepat: 2 kali sehari (setelah sarapan pagi dan
sebelum tidur) untuk mengurangi jumlah kuman yang berada pada sisa
makanan yang menempel pada gigi.
- Mengedukasi orangtua untuk mengurangi waktu mengemil di luar jam
makan anak terutama makanan manis dan dapat digantikan dengan buah
dan sayur.

Terakhir edukasi pasien untuk kontrol berkala 6 bulan sekali dengan atau tanpa keluhan
untuk melihat kebersihan mulut pasien, keadaan tumpatan, ada tidaknya karies, ada
tidaknya gigi yang goyang. Apabila semua sudah dilakukan perawatan, diberikan
perawatan TAF (jika diperlukan) dan motivasi edukasi pasien serta orangtua pasien
kembali.

Resiko karies tinggi  kontrol 3 bulan sekali

23. Setelah selesai bekerja dan pasien sudah pulang dapat melepaskan APD level 3. Pelepasan
dilakukan secara berurutan

TAHAPAN KOMPOMER
1) Pemilihan warna bahan
2) Aplikasi NRC pada permukaan diamkan selama 20 detik dan keringkan 3way
syringe
3) Aplikasi prime&bond NT menggunakan microbrush, semprotkan sedikit udara
kemudian polimerisasi selama 20 detik
4) Aplikasi bahan kompomer membentuk proximal wall dengan plastis filling
instrument plastic sampai penuh, padatkan dengan ball aplicator plastic
kemudian polimerisasi selama 20 detik
5) Aplikasi bahan kompomer pada permukaan oklusal dengan teknik incremental
layering (2 mm) dengan menggunakan plastis filling instrument plastic dan
dipadatkan menggunakan ball applicator, lalu polimerisasi selama 20 detik pada
setiap lapisannya sampai membentuk anatomis gigi
6) Lepaskan matrix, wedge, dan rubber dam
7) Lakukan pemeriksaan titik kontak proximal dengan menggunakan dental floss
8) Lakukan pemeriksaan oklusi dan artikulasi menggunakan articulating paper.
Lakukan finishing menggunakan bur superfine dan polishing strip
9) Polishing menggunakan enhance bur

Berikan KIE
g. Komunikasi
h. Mengkomunikasikan kepada pasien dan orangtua bahwa gigi telah dilakukan penutupan
lubang / penambalan gigi belakang untuk mengembalikan, melindungi dan
mempertahankan gigi yang rusak akibat gigi berlubang, sehingga gigi tersebut dapat
berfungsi dengan baik dan memudahkan pasien dalam memelihara kebersihan
mulutnya agar gigi juga dapat bertahan lama dalam lengkung rahang sebagai penahan
ruang alami untuk gigi permanennya tumbuh

i. Instruksi
- Intruksi pasien untuk datang kontrol minimal 1 minggu setelah perawatan untuk
melihat keadaan gigi yang direstorasi
● Pemeriksaan subjektif : ditanyakan apakah terdapat keluhan seperti rasa tidak
nyaman / mengganjal
● Pemeriksaan objektif : melihat integritas bahan restorasi, keutuhan bahan, ada
tidaknya step, serta melakukan pemolesan kembali apabila diperlukan
j. Edukasi
Menjelaskan pentingnya menjaga Kesehatan gigi dan mulut untuk mendapatkan
gigi yang kuat dan sehat, dan faktor-faktor yang menyebabkan gigi berlubang
8) Host (Gigi)
Menjelaskan kepada orangtua pentingnya pola makan yang sehat dan bergizi
untuk ibu dan anak, untuk mendapatkan nutrisi yang cukup bagi tumbuh
kembang gigi anak dapat dimulai dari masa kehamilan. Dapat menyikat gigi
menggunakan pasta gigi berfluoride, Topical Application Fluor, dan perawatan
Fissure Sealant pada ceruk dan fisura dalam
9) Substrat
Menjelaskan orang tua untuk mengkontrol pola diet anak dengan menghindari
makanan / minuman manis dan asam yang dapat menyebabkan gigi berlubang
Mikroorganisme
- Menyikat gigi yang baik dan benar (menyikat seluruh permukaan gigi sampai
bersih) dengan menggunakan pasta gigi berfluoride
10) Waktu
- Menyikat gigi di waktu yang tepat: 2 kali sehari (setelah sarapan pagi dan
sebelum tidur) untuk mengurangi jumlah kuman yang berada pada sisa
makanan yang menempel pada gigi.
- Mengedukasi orangtua untuk mengurangi waktu mengemil di luar jam
makan anak terutama makanan manis dan dapat digantikan dengan buah
dan sayur.

Terakhir edukasi pasien untuk kontrol berkala 6 bulan sekali dengan atau tanpa keluhan
untuk melihat kebersihan mulut pasien, keadaan tumpatan, ada tidaknya karies, ada
tidaknya gigi yang goyang. Apabila semua sudah dilakukan perawatan, diberikan
perawatan TAF (jika diperlukan) dan motivasi edukasi pasien serta orangtua pasien
kembali.
Resiko karies tinggi  kontrol 3 bulan sekali

23. Setelah selesai bekerja dan pasien sudah pulang dapat melepaskan APD level 3. Pelepasan
dilakukan secara berurutan

Anda mungkin juga menyukai