Anda di halaman 1dari 12

Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis Article History

Vol. 8 No. 1, July 2020, 82-93 Received 10 May, 2020


E-ISSN: 2548-9836 Accepted 22 July, 2020

Faktor Penentu Kinerja Manajerial Sektor Kesehatan


Zaitul1, Bayu Anugerah Putera2, dan Arie Frinola Minovia2
1
Mahasiswa Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Bung Hatta, Padang, Indonesia
2
Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Bung Hatta, Padang, Indonesia
Penulis korespondensi: zaitul@bunghatta.ac.id

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor penentu yang dapat meningkatkan kinerja manajerial pada
sector kesehatan. Faktor-faktor tersebut terdiri dari partisipasi anggaran, informasi akuntansi, dan komitmen
organisasi. kemudian gaya kepemimpinan sebagai variabel moderasi juga menjadi pendukung dalam
menghubungkan faktor-faktor penentu pada kinerja manajerial. Pengambilan populasi dan sampel berdasarkan pada
kepala bidang keuangan rumah sakit dan klinik yang ada di Kota Padang. Metode pemilihan sampel yang digunakan
adalah simple random sampling. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Partial least square.
Hasil pengungkapan dalam penelitian ini yaitu, partisipasi anggaran dan komitmen organisasi tidak berpengaruh
terhadap kinerja manajerial, sedangkan informasi akuntansi memiliki pengaruh terhadap kinerja manajerial. Gaya
kepemimpinan sebagai variabel moderasi dapat mempengaruhi kinerja manajerial, namun gaya kepemimpinan tidak
dapat memoderasi hubungan antara partisipasi anggaran, informasi akuntansi dan komitmen organisasi dengan
kinerja manajerial.

Kata Kunci: Partisipasi Anggaran, Informasi Akuntansi, Komitmen Organisasi, Kinerja Manajerial, Gaya
Kepemimpinan

Abstract
The purpose of this study to analyze the determinant that can improve managerial performance. These factors are
budget participation, accounting information, and organizational commitment. This study also investigate the role
of leadership style as moderating variable between these factors and mangerial performance. the object of this study
is financial manager in hospitals and clinics located in Padang, West Sumatera. Simple ramdom sampling is applied
to sample population. Analytical technique in this study is used partial least square. The results of this study indicate
that budget participation and organizational commitment have no effect on managerial performance. Meanswhile
accounting information has an influence on managerial performance. The leadership style significantly influences
managerial performance. However, the leadership style does not moderate the relationship between budget
participation, accounting information and organizational commitment with managerial performance.

Keyword: Budget Participation, Accounting Information, Organizational Commitment, Managerial


Performance, Leadership Style

1. Pendahuluan
Di awal tahun 2016, Indonesia telah memasuki kesehatan. Salah satu organisasi yang bergerak
era ekonomi baru dikawasan Asia Tenggara yaitu dibidang pelayanan jasa kesehatan yaitu, rumah sakit
diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN dan klinik. Rumah sakit dan klinik yang ingin
(MEA). Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) berpartispasi dalam MEA harus menerapkan prinsip
merupakan salah satu bentuk integrasi ekonomi manajaemen dengan benar.
ASEAN yang akan membuka peluang dan tantangan Dari survey data tahun 2017 yang telah di
bagi masyarakat Indonesia. Indonesia dan beberapa lakukan pada salah satu Rumah Sakit yang ada di
Negara ASEAN telah menyepakati perjanjian Kota Padang, yaitu RSUP Dr.M. Djamil Padang,
sebagai bentuk kerjasama melalui Masyarakat dalam meningkatkan kinerja manajerialnya mampu
Ekonomi ASEAN (MEA). Umumnya yang memanfaatkan alokasi dana realisasi belanja
berpartisipasi dalam MEA adalah organisasi yang operasional dan belanja modal (APBN-RM) dan
memiliki sistem kinerja manajerial yang baik dan relaisasi anggaran belanja operasional dan belanja
sistem penyusunan anggaran yang sudah tersusun modal BLU yang telah ditetapkan oleh DIPA RSUP
rapi dan mampu di pahami. Salah satu organisasi Dr.M. Djamil Padang tahun 2017 sebesar Rp.
yang berpartisipasi dalam MEA adalah organisasi 175.117.966.096,- atau sebesar 94,13% dari alokasi
dari sektor publik dalam bidang pelayanan jasa DIPA Rutin sebesar Rp. 186.038.226.000, - dan Rp.

82 | Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis | Vol. 8 No.1, July 2020, 82-93 | E-ISSN: 2548-9836
373.435. 433. 603,- atau sebesar 96,91% dari alokasi Terdapat beberapa teori yang menjelaskan
dana BLU sebesar Rp. 385. 362. 126. 000,-. (sumber: hubungan dari variabel independen terhadap variabel
www.rsdjamil.co.id/) dependen, yaitu (i) Goal Setting Theory, dan (ii)
Sehingga dari total perealisasian anggaran Contingency Theory. Goal Setting Theory dinyatakan
tersebut, RSUP Dr. M. Djamil Padang mampu oleh [6] menjelaskan jika seorang karyawan yang
mendukung hampir seluruh kinerja pelaksanaan memiliki komitmen dan tujuan yang tinggi, maka
program-program yang telah ada dalam mencapai akan mampu meningkatkan kinerja manajerial.
target-target yang direncanakan. Namun, masih ada Ketika tujuan prestasi mudah untuk dicapai maka
kinerja pelaksanaan program-program yang belum akan menyebabkan sedikit usaha yang dikeluarkan.
atau mendekati target yang telah direncanakan, Apabila kesulitan tujuan bertambah sulit maka
seperti kurang baiknya mutu pelayanan, karyawan akan bekerja lebih keras, sehingga akan
berkurangnya kunjungan dan lama hari perawatan meningkatkan usaha. Teori penetapan tujuan
pasien, perlunya penilaian transformasi budaya oleh menjelaskan bahwa ketika tingkat kesukaran tinggi,
lembaga independen yang ahli tentang budaya, fungsi maka akan mengperlihatkan kinerja yang tinggi pula.
pengawasan dan pengendalian belum optimal. Namun ketika tingkat kesukaran rendah, maka dapat
Walaupun begitu, pencapaian kinerja pada tahun memperlihatkan kinerja yang rendah pada Individu
2017 meningkat dibandingkan tahun 2016. yang mempunyai kinerja tinggi. Meski demikian
Penelitian tentang kinerja manajerial pada tingkat kesulitan tujuan tinggi dapat mengakibatkan
sektor kesehatan masih terabaikan oleh peneliti frustasi terhadap individu yang mempunyai kinerja
sebelumnya. Kebanyakan penelitian sebelumnya rendah.
fokus pada kinerja manajerial pada perusahaan dan Contingency Theory menjelaskan tidak terdapat
sekor publik, namun tidak sektor kesehatan [1]–[3]. suatu sistem pengendalian manajemen yang bisa
Untuk peneliti ini mencoba mengisi celah literatur diterapkan secara efektif dalam segala keadaan di
dengan meneliti faktor penentu kinerja manajerial di sebuah organisasi, akan tetapi sistem pengendalian
sektor kesrehatan. Keunikan lain dari penelitian ini tertentu efektif apabila dalam kondisi organisasi
adalah menguji faktor gaya kepemimpinan sebagai tertentu. Kecocokan sistem pengendalian manajemen
pemoderasi antra faktor penentu dan kinerja dengan variabel konseptual sebuah organisasi di
manajerial. Tujuan penelitian adalah untuk hipotesiskan guna menghasilkan peningkatan kinerja
menganalisis dampak faktor penentu (partisipasi serta individu yang ikut dalam organisasi tersebut [7].
anggaran, informasi akuntansi, dan komitmen [9] menyatakan bahwa ketika pendekatan kontinjensi
organisasi) terhadap kinerja manajerial. Penelitian ini digunakan, hal ini dimungkinkan terdapat variabel
juga menguji peran gaya kepemimpinan sebagai yang bertindak sebagai variabel mediasi atau variabel
pemoderasi antara faktor penentu dan kinerja moderasi yang dapat mempengaruhi hubungan antara
managerial. Makalah di bagai atas beberapa bagian, partisipasi anggaran dengan kinerja manajerial.
diantaranya adalah pendahuluan, teori dan Seperti penjelasan sebelumnya bahwa dalam teori
pengembangan hipotesis, metode penelitian, hasil kontinjensi variabel mediasi dan moderasi dapat
dan pembahasan, dan kesimpulan dan saran. berperan sebagai variabel yang memberikan
pengaruh pada partisipasi anggaran terhadap kinerja
2. Landasan Teori dan Pembahasan manajerial. Dalam penelitian ini variabel moderasi
Hipotesis yang digunakan yaitu gaya kepemimpinan.

Kinerja Manajerial Partisipasi Anggaran


Kinerja manajerial menurut [4], Anggaran mempunyai dua fungsi utama di
mengklasifikasikan peran manajer dalam tiga bidang dalam sebuah perusahaan, yaitu sebagai alat
utama yang bersifat teknis, konseptual dan manusia. perencanaan dan alat pengendalian manajemen.
Pengelolaan yang tepat dari fungsi inti yang Kurangnya sebuang konsistensi dalam suatu
disediakan khususnya konseptual dan manusia, dapat anggaran, membuat konsistensi tersebut tidak
membuka jalan bagi peningkatan hasil dan menarik bagi penganggaran itu sendiri, tetapi
pertumbuhan perusahaan. Menurut [5], Kinerja konsistensi ini juga dapat digunakan dengan
manajerial memberikan kemampuan kepada pengambila keputusan partisipatif, dan dasarankan
seorangmanajer dalam perencanaan, investigasi, sebuah kerangka kontingensi. Kerangka ini
koordinasi, penilaian, pengawasan, pekerjaan, merupakan kerangka kerja yang dapat menunjukkan
negosiasi dan representasi. Kinerja manajerial tidak hubungan antara partisipasi anggaram dam kinerja
bisa disamakan dan bisa dibedakan dengan kinerja atau kepuasan juga bergantung pada faktor-faktor
ekonomi unit yang menjadi tanggung jawab manajer. lain [10].
Salah satu faktor penting dalam perusahaan adalah [11] mendefinisikan partisipasi sebagai suatu
kinerja manajerial. Oleh karena itu dengan proses mengevaluasi kinerja para individu dan
meningkatnya kinerja manajerial, maka diharapkan menetapkan penghargaan atas dasar sasaran anggaran
adanya peningkatan pada kinerja perusahaan. yang telah dicapai serta keterlibatan dan pengaruh
83 | Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis | Vol. 8 No.1, July 2020, 82-93 | E-ISSN: 2548-9836
para individu dalam penyusunan anggaran. baik. Informasi akuntansi yang tercangkup di
Partisipasi anggaran sebagaimana didefinisikan dalamnya anggaran, memberikan setiap data yang
dalam [12] adalah proses dimana seorang dibutuhkan manajer dalam membuat pertimbangan
manajersepenuhnya bagian dari, mempengaruhi dan keputusan agar mampu menaikkan kualitas dari
mengendalikan anggarannya. [13] menjelaskan kinerja manajerial sebuah organisasi. Rencana yang
dalam penelitiannya, bahwa hubungan partisipasi disusun oleh manajer tersebut adalah kinerja.
anggaran dengan kinerja manajerial menemukan Hasil penelitian dari [16] menjelaskan, kinerja
hasil berpengaruh signifikan. Hasil penelitian dari manajerial dapat dipengaruhi secara signifikan oleh
[14] menjelaskan kinerja manajerial dapat informasi. Hasil tersebut menjelaskan Semakin baik
dipengaruhi oleh partisipasi anggaran. Hal ini dapat sebuah informasi maka akan semakin baik dan
mendorong manajer untuk berperan lebih aktif pada meningkat pula kinerja manajerial. Tetapi jika
pelaksanaan anggaran dalam menghadapi kesulitan informasi yang dimiliki perusahaan buruk maka
yang muncul. kinerja manajerialnya juga akan ikut buruk.
Informasi akuntansi merupakan faktor yang penting
H1 : Pengaruh partisipasi anggaran terhadap bagi kinerja manajerial, karena bagi sebuah
kinerja manajerial manajemen dalam melakukan perencanaan,
koordinasi, dan evaluasi membutuhkan sebuah
Informasi Akuntansi informasi dari informasi akuntansi. Begitu juga
Penilaian kinerja manajer dengan menggunakan dengan hasil peneltian [17], bahwa informasi
informasi akuntansi melahirkan pro dan juga kontra akuntansi memiliki pengaruh terhadap kinerja
yang mengundang peneliti untuk meneliti hal manajerial. Hasil ini dibuktikaan dengan adanya
tersebut. Bidang Informasi akuntansi, sama halnya informasi kinerja yang komprehensif dan sistem
dengan sistem informasi akuntansi maupun sistem pengukuran kinerja yang dapat menghasilkan
informasi yang mencakup beragam topik. Sifat infromasi lebih spesifik dan relevan dalam proses
praktik akuntansi terus berkembang pesat selama pengambilan keputusan yang dapat meningkatkan
bertahun-tahun, terutama sistem informasi yang juga kinerja manajerial.
ikut berkembang. Pada abad kedua puluh, organisasi
menghadapi masalah akuntansi baru yaitu H2 : Pengaruh informasi akuntansi terhadap
manajemen pengetahuan [15]. Sehingga informasi kinerja manajerial
akuntansi dapat digunakan menjadi suatu acuan
dalam memperluas pengetahuan, baik secara tunggal Komitmen Organisasi
atau dengan menggunakan informasi tambahan [18] menjelaskan komitmen organisasi sebagai
lainnya untuk menjadi dasar dalam mengukur tahap dimana karyawan mampu mngenali kelompok
prestasi bawah dalam pengetahuan manajemen. tertentu dengan tujuan untuk dapat mempertahankan
Informasi akuntansi dapat mempengaruhi status sebagai anggota kelompok. Selain itu
kinerja. Untuk dapat mencapai tujuan organisasi, komitmen organisasi diartikan sebagai (i) kesediaan
manajer harus mampu membuat sebuah perencanaan yang kuat untuk tetap menjadi anggota kelompok, (ii)
yang akan diterapkan pada perusahaan. Pembuatan selalu bekerja kera agar menjadi aspirasi kelompok,
rencana tersebut membutuhkan pengambilan (iii) bersedia untuk menerima nilai dan tujuan
keputusan dengan tepat, agar sesuai dengan organisasi. Dengan kata lain, komitmen organisasi
perencanan tersebut. oleh karena itu sebuah informasi meruapakan perilaku yang memperlihatkan loyalitas
dibutuhkan. Informasi yang dibutuhkan manajer seorang karyawan kepada organisasi dan di tahap
biasanya adalah informasi akuntansi, karena selanjutnya karyawan tersebut dapat
didalamnya terdapat data-data yang dibutuhkan mengekspresikan kepedulian terhadap organisasi,
manajer untuk mengambil keputusan dalam keberhasilan dan pengembangan lebih lanjut.
pembuatan rencana di masa depan agar mampu Sehingga, dapat dikatakan kinerja memiliki
meningkatkan kinerja dan mencapai tujuan hubungan yang kuat dengan komitmen organisasi.
perusahaan. Komitmen organisasi didefinisikan sebagai
Bisa di jelaskan bahwa teknologi informasi keyakinan yang internalisasi di antara anggota staf
yang dibutuhkan seorang manajer untuk kepentingan yang merupakan bagian dari mental mereka.
perusahaan, berasal dari informasi akuntansi. Dimana Komitmen organisasi berpusat pada bidang yang
informasi akuntansi tersebut memiliki semua berkaitan dengan nilai-nilai pribadi, status karir dan
informasi, seperti anggaran yang ditetapkan untuk peluang, partisipasi kerja dan pengembangan
perancangan perencanaan pada masa yang akan kejuruan [19]. Penelitian [14] memberikan hasil
datang. informasi akuntansi menjadi media penentu yaitu, kinerja manajerial dapat dipengaruhi secara
bagi seseorang dalam menjalankan kinerja. Dengan signifikan oleh komitmen organisasi. penelitiannya
adanya informasi akuntansi, para manajer pun menjelaskan, organisasi yang memiliki karyawan
mampu menimbang setiap perencanaan yang dibuat berkomitmen, akan memperlihatkan sikap yang baik
agar rencana tersebut dapat dimaksimalkan dengan terhadap organisasi. Loyalitas tinggi muncul dari
84 | Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis | Vol. 8 No.1, July 2020, 82-93 | E-ISSN: 2548-9836
seorang karyawan apabila komitmen yang ia berikan menjelaskan bahwa adanya variabel intervening atau
sangat tinggi, dan ia akan berusaha untuk membela variabel moderasi mempengaruhi antara partisipasi
organisasi dalam mencapai tujuan organisasi. anggaran dan kinerja manajerial. dalam hal ini gaya
Penelitian [20] memberikan hasil, kinerja manajerial kepemimpinan menjadi variabel moderasi yang dapat
dapat terpengaruh oleh komitmen organisasi. mempengaruhi antara dua variabel tersebut. Pada
Kesetiaan dibutuhkan dalam sebuah organisasi oleh dasarnya suatu organisasi di dalam memotivasi
setiap karyawan, sehingga dapat meningkatkan karyawan tidak dapat lepas dari gaya kepemimpinan
kinerja kearah yang lebih baik lagi. yang diterapkannya. Dalam lingkungan organisasi
terdapat interaksi antara bawahan, atasan, dan kolega,
H3 : Pengaruh komitmen organisasi terhadap yang merupakan perilaku Gaya kepemimpinan
kinerja manajerial seorang manajer. Sehingga, faktor kepemimpinan
serta sikap bawahan dalam melaksanakan tugas
Gaya Kepemimpinan dalam mencapai tujuan organisasi mendapatkan hasil
Suatu organisasi dalam memotivasi yang baik dikarenakan keberhasilan pengelolaan
karyawannya tidak lepas dari gaya kepemimpinan suatu organisasi. [16]. Gaya kepemimpinan
yang diterapkan organisasi. Gaya kepemimpinan merupakan perwakilan dari filsafat, keterampilan,
secara luas sedang di teliti apakah memiliki serta sikap pemimpin dalam politik [24]. Penelitian
hubungan terhadap kinerja, yang dapat dikenal [16] menyatakan bahwa, partisiapasi anggaran
sebagai kepemimpinan transformasional dan mempengaruhi kinerja manajerial dan dimoderasi
transaksional [18] Gaya kepemimpinan yang oleh gaya kepemimpinan. Hal ini menjelaskan sifat
digunakan dalam mempengaruhi karyawan memiliki consideration dimiliki oleh variabel gaya
sebuah pola tingkah laku, sehingga kinerja dapat kepemimpinan yang berarti terdapat hubungan antara
dimaksimalkan [13]. Menurut [21], terdapat empat pimpinan dan bawahan yang saling percaya dan
macam gaya perilaku kepemimpinan yaitu, direktif, saling memngawasi. Sehingga, bawahan memiliki
supportif, partipatif dan berorientasi pada prestasi. kesempatan lain yang diberikan manajer agar
[16] dalam penelitiannya mengungkapkan, Gaya berperan aktif menyusun partisipasi anggaran,
kepemimpinan merupakan sikap seorang manajer sehingga dapat membuat peningkatan pada kinerja
dalam berinteraksi di lingkungan organisasinya. manajerial. Anggaran dan kinerja akan semakin baik,
Interaksi ini meliputi interaksi antara manajer dengan jika gaya kepemimpinan dapat diterapkan dengan
atasan, bawahan, dan kolega dari organisasinya tepat dan efektif. Sesuai dengan penjelasan dan
tersebut. Untuk mencapai tujuan organisasi gaya penelitian sebelumnya, dapat kita tarik hipotesis
kepemimpinan seorang manajer dan sikap seperti di bawah ini:
bawahannya merupakan faktor keberhasilan
mengelola suatu organisasi. Sehingga, jika para H5: Partisipasi Anggaran berpengaruh terhadap
pemimpin memiliki dorongan yang kuat terhadap Kinerja Manajerial dengan Gaya
tugas-tugas kreatif karyawan, maka akan Kepemimpinan sebagai Variabel Moderasi.
mempengaruhi kinerja pekerja itu sendiri. Jika
kinerja pekerja itu telah dipengaruhi, maka akan Manajemen membutuhkan kinerja yang
muncul rasa yang kuat oleh pekerja untuk memiliki sistem evaluasi, sehingga dapat melakukan
meningkatkan kinerjanya dan berusaha evaluasi pada berbagai tingkat pertanggungjawaban
meningkatkan pencapaian tujuan perusahaan. kinerja manajer untuk memeriksa prestasi kinerja
Penelitian dari [22] menyatakan bahwa gaya perusahaan. Informasi akuntansi adalah salah satu
kepemimpinan tidak memiliki pengaruh terhadap bentuk data dan informasi yang digunakan sebagai
kinerja manajerial. Penelitian yang dilakukan oleh dasar sistem evaluasi kinerja manajer. Informasi
[23], menyatakan bahwa kinerja manajerial mampu dapat memberikan infromasi kepada manajer untuk
dipengaruhi secara positif oleh gaya kepemimpinan. membuat sebuah perencanaan dan menjadi acuan
gaya kepemimpinan memiliki pengaruh penting dalam mengambil keputusan. Perencanaan ini
untuk meningkatkan pencapaian tujuan organisasi. berfungsi dalam meningkatkan kinerja manajerial.
Manajer yang mampu menerapkan gaya Hasil penelitian oleh [16] menyatakn bahwa
kepemimpinan sesuai dengan keinginan karryawan infromasi akuntansi memiliki pengaruh pada kinerja
dapat membuat karyawan lebih berusaha untuk manajerial dimoderasi gaya kepemimpinan. Suatu
meningkatkan keoptimalan kinerja mereka. gaya kepemimpinan yang baik yakni sebuah ikatan
antara manajer dan karyawan yang mempunyai rasa
H4 : Pengaruh gaya kepemimpinan terhadap percaya dan juga saling memperhatikan. Hal ini dapat
kinerja manajerial meningkatkan kinerja perusahaan, sehingga
karyawan memiliki perasaan lebih dihargai dan dapat
Dalam penelitian ini, gaya kepemimpinan melakukan pekerjaan yang lebih. Informasi yang
menjadi faktor moderasi dan dapat mempengaruhi tepat dengan diperkuat oleh gaya kepemimpinan
faktor-faktor yang ada. Dalam teori kontinjensi telah dapat meningkatkan kinerja manajerial. Dengan

85 | Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis | Vol. 8 No.1, July 2020, 82-93 | E-ISSN: 2548-9836
begitu dapat kita ketahui bahwa gaya kepemimpinan 3. Metode Penelitian
dapat memoderasi informasi akuntansi agar dapat
mempengaruhi kinerja manajerial untuk lebih Populasi dalam penelitian ini adalah Rumah
meningkat lagi. Dari penjelasan ini dapat kita tarik Sakit dan Klinik Pemerintah maupun non Pemerintah
hipotesis yakni: di kota Padang. kusioner diharapkan diisi oleh kepala
bidang keuangan. Metode pengambilan sampelnya
adalah random sampling. Metode pengumpulan data
H6: Informasi Akuntansi bepengaruh terhadap
dilakukan dengancara menyebar kuesioner (angket).
Kinerja Manajerial dengan Gaya
Terdapat beberapa indikator dalam penentuan kriteria
Kepmimpinan sebagai Variabel Moderasi.
yang digunakan dalam kuesioner seperti jenis
kelamin, umur, tingkat pendidikan dan lama bekerja.
Jika pengelolaan manajemen tidak maksimal
Seperti yang dilihatkan dalam kuesioner yang di
maka peningkatan dalam kinerja organisasi tidak
paparkan [25] dimana pada kuesionernya terdapat
akan tercapai. sehingga tidak mampu menjalankan
beberapa karakteristik dalam menentukan responden
setiap upaya dalam meningkatkan kinerja organisasi.
yang akan diteliti. Kuesioner yang digunakan dalam
Lingkungan perusahaan atau organisasi dapat
penelitian ini menggunakan pengukuran skala likert.
menjadi faktor dalam mempengaruhi suatu kinerja,
Pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini
maka untuk mengendalikan faktor yang
adalah skala likert. Indikator yang terdapat pada
mempengaruhi tersebut, dibutuhkan sebuah indikator
kinerja manajerial ada sebanyak 8 indikator [26].
kinerja karyawan yaitu komitmen organisasi. Agar
Untuk partisipasi anggaran terdapat 6 item indikator
dapat mendorong para manajer, karyawan harus
dengan pengukuran [27]. Sedangkan komitmen
memiliki komitmen organisasi yang kuat dan usaha
organisasi mempunyai sebanyak 9 item indicator
keras dalam mewujudkan tujuan organisasi dan juga
[28]. Sedangakan untuk informasi akuntansi hanya
meningkatkan kinerja operasi. Komitmen organisasi
memiliki 5 indikator [29]. Dan gaya kepemimpinan
yang kuat biasanya tidak lepas dari gaya
memiliki 8 indikator [25]. Model penelitian yang
kepemimpinan seorang pemimpin dalam memimpin
diaplikasikan pada penelitian ini adalah pendekatan
sebuah organisasi. Pada dasarnya komitmen
Structural Equation Modeling (SEM) yang digunakn
karyawan akan menjadi tiga jenis yaitu, afektif,
untuk menyelesaikan regresi berganda ketika terjadi
kognitif, dan normative. Yang menentukan bagaiman
permasalahan spesifik data, seperti ukuran sampel
karyawan berkomitmen adalah gaya kepemimpin,
penelitian kecil, adanya data yang hilang dan
jika gaya kepemimpinan tepat, maka karyawan pun
multikolinearitas yang didesain.
akan berkomitmen sesuai dengan kepercayaan yang
mereka miliki, misalnya, seorang karyawan mampu
berkomitmen melebihi ketentuan yang telah 4. Analisis Dan Pembahasan
disepakati bersama pemimpin perusahaan, dan itu
akan berdampak baik bagi perusahaan tersebut, Bagian ini membahas hasil penelitian dan
begitu pun sebaliknya. maka gaya kepemimpinan pembahasan. Hasil analisa dimulai dengan profil
menjadi pengaruh yang membuat para karyawan responden, penilaian model pengukuran. Deskripsi
akan terdorong dalam meningkatkan kinerja mereka data, model struktural dan uji hipotesis. Jumlah
dan mampu berkomitmen secara kuat dalam rumah sakit dan klinik yang terdapat dikota Padang
mencapai tujuan organisasi. Hasil penelitian dari [13] berjumlah 134 buah. Dari 134 buah rumah sakit dan
menjelaskan komitmen organisasi tidak memiliki klinik tersebut, peneliti menggunakan rumus Slovin
pengaruh pada kinerja manajerial menggunakan gaya untuk menentukan jumlah sampel (n=N/(1+N*e2)
kepemimpinan sebagai variabel moderasi. Namun dengan e=5%, sehingga jumlah sampel menjadi 100.
tidak bisa dipungkiri gaya kepemimpinan memiliki Metode pengambilan sampel menggunakan metode
fungsi yang dapat mempengaruhi komitmen simple random dengan undian. Jumlah kuesioner
organisasi, sesuai dengan cara yang tepat. Jika gaya yang didistribusikan sebanyak 100 dan kembali
kepmimpinan tepat, maka komitmen organisasi pun sebanyak 50 unit. Berikut data karakteristik
akan menunjukkan hasil yang positif terhadap kinerja responden yang digunakan dalam penelitian ini.
manajerial. oleh karena itu peneliti ingin mencoba
meneliti kembali dampak yang ditimbulkan oleh gaya
kepemimpinan sabagai variabel moderasi terhadap
hubungan komitmen organisasi pada kinerja
manajerial. dapat ditarik hipotesis seperti berikut:

H7: Komitmen Organisasi berpengaruh terhadap


Kinerja Manajerial dengan Gaya
Kepemimpinan sebagai Variabel Moderasi.

86 | Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis | Vol. 8 No.1, July 2020, 82-93 | E-ISSN: 2548-9836
TABEL 4.1 TABEL 4.8
KARAKTERISTIK DEMOGRAFI RESPONDEN MEASUREMENT MODEL KINERJA MANAJERIAL
1. Nama Tempat Jumlah Presentase COMPOSITEREABILITY DAN AVERAGEVARIENCE EXTRACTED
Rumah Sakit 24 48% Outer
Konstruk item loadin CA CR AVE
Klinik 26 52%
g
Total 50 100%
Y1 0,842
2. Umur
Y2 0,811
< 25 Tahun 35 70% Kinerja
Y3 0,719 0,861 0,900 0,644
26 - 35 manajerial
12 24% Y4 0,802
Tahun
Y5 0,833
36 - 45
3 6% X11 0,795
Tahun
> 45 Tahun 0 0 X12 0,859
Partisipasi
Total 50 100% X13 0,744 0,845 0,888 0,614
Anggaran
3. Jenis Kelamin X14 0,778
Laki – Laki 34 68% X16 0,734
Perempuan 16 32% X21 0,899
Total 50 100% X22 0,846
Informasi
4. Tingkat X23 0,840 0,898 0,925 0,714
Akuntansi
Pendidikan X24 0,916
Lulusan D3 6 12% X25 0,709
Lulusan S1 44 88% Komitmen X37 0,895
0,702 0,870 0,770
Total 50 100% Organisasi X39 0,859
5. Lama Bekerja M1 0,852
1 Tahun Gaya M2 0,752
24 48%
Kerja kepemimpina M3 0,843 0,870 0,906 0,660
3 Tahun n M4 0,868
21 42%
Kerja
M5 0,737
> 5 Tahun
5 10% Sumber: Hasil olah data PLS, 2019
Kerja
Total 50 100%
Hasil pengolahan data menggunakan smartPLS
Berdasarkan data yang di olah, dengan item-item yang terdapat pada variabel dependen
penyebaran kepada rumah sakit sebanyak 24 buah kinerja manajerial ada beberapa yang di hapus karena
dan klinik sebanyak 26 buah dapat diuraikan mendapatkan hasil loading factor di bawah 0,7 yakni
beberapa karakteristik responden seperti umur, jenis Y6, Y7, dan Y8. Hal ini serupa dengan penjelasan
kelamin, lama bekerja dan pendidikan. Karakteristik [30] menyatakan bahwa 0,70 atau diatasnya lebih
responden berdasarkan umur memperlihatkan bahwa disukai, tetapi jika ini merupakan penelitian
responden dengan umur < 25 tahun yang berjumlah eksplorasi maka nilai 0,4 atau diatasnya dapat
35 orang, di ikuti yang berumur 26 Tahun sampai 35 diterima. Untuk hasil composite reability [31]
Tahun berjumlah 12 orang dan yang berumur 36 menyatakan bahwa keandalan komposit 0,7 atau
tahun hingga 45 tahun berjumlah 3 orang. Responden diatasnya. Jika penelitian ini merupakan penelitian
dengan umur > 45 Tahun tidak ada sama sekali. eksplorasi, 0,6 atau diatasnya dapat diterima.
Demografi responden didomisili oleh laki-laki Sehingga hasil yang diperoleh kurang dari 0,7 akan
sejumlah 34 orang, sedangkan perempuan sejumlah di hapus. Convergent validity tidak terlihat pada
16 orang. Karakterstik responden berdasarkan tingkat loading factor, namun hanya terlihat pada nilai
pendidikan formal demografi responden didominasi average variance extracted (AVE). Menurut [31]
oleh tingkat pendidikan S1 berjumlah 44 orang. AVE harus pada 0,5 atau lebih tinggi. Tidak terdapat
Sedangkan tingkat pendidikan D3 hanya berjumlah 6 convergent validity pada model yang di uji dalam
orang Karakteristik responden berdasarkan masa penelitian ini, karena hasil AVE pada setiap konstruk
kerja memperlihatkan bahwa sudah bekerja selama 1 di atas 0,5.
tahun sebanyak 24 orang, disusul yang telah bekerja Kemudian hasil pengolahan data menggunakan
3 tahun, berjumlah 21 orang, dan sudah bekerja > 5 smartPLS item-item yang terdapat pada variabel
tahun, berjumlah 5 orang. independen partisipasi anggaran ada beberapa yang
di hapus karena memiliki hasil loading factor
dibawah 0,7, yakni X15. Hal ini serupa dengan
penjelasan [30] menyatakan bahwa 0,70 atau
diatasnya lebih disukai, tetapi jika ini merupakan
penelitian eksplorasi maka nilai 0,4 atau diatasnya
dapat diterima. Untuk Hasil composite reability [31]

87 | Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis | Vol. 8 No.1, July 2020, 82-93 | E-ISSN: 2548-9836
menyatakan bahwa keandalan komposit 0,7 atau diatasnya lebih disukai, tetapi jika ini merupakan
diatasnya. Jika penelitian ini merupakan penelitian penelitian eksplorasi maka nilai 0,4 atau diatasnya
eksplorasi, 0,6 atau diatasnya dapat diterima. dapat diterima. Untuk hasil composite reability [31]
Sehingga hasil yang diperoleh kurang dari 0,7 akan menyatakan bahwa keandalan komposit 0,7 atau
di hapus. Convergent validity tidak terlihat pada diatasnya. Jika penelitian ini merupakan penelitian
loading factor, namun hanya terlihat pada nilai eksplorasi, 0,6 atau diatasnya dapat diterima.
average variance extracted (AVE). Menurut [31] Sehingga hasil yang diperoleh kurang dari 0,7 akan
AVE harus pada 0,5 atau lebih tinggi. Tidak terdapat di hapus Convergent validity tidak terlihat pada
convergent validity pada model yang di uji dalam loading factor, namun hanya terlihat pada nilai
penelitian ini, karena hasil AVE pada setiap konstruk average variance extracted (AVE). Menurut [31]
di atas 0,5. AVE harus pada 0,5 atau lebih tinggi. Tidak terdapat
Lalu hasil pengolahan data menggunakan convergent validity pada model yang di uji dalam
smartPLS item-item yang terdapat pada variabel penelitian ini, karena hasil AVE pada setiap konstruk
independen informasi akuntansi tidak ada iten yang di atas 0,5.
di hapus karena memiliki nilai loading factor di atas
0,7. Hal ini serupa dengan penjelasan [30] Penilaian Model Struktur
menyatakan bahwa 0,70 atau diatasnya lebih disukai, Penilaian model struktur merupakan hubungan
tetapi jika ini merupakan penelitian eksplorasi maka antara variabel dan item. Penelitian ini mempunyai
nilai 0,4 atau diatasnya dapat diterima. Untuk hasil tiga variabel independen, satu variabel dependen, dan
composite reability [31] menyatakan bahwa satu variabel moderasi. Penelitian.model struktural di
keandalan komposit 0,7 atau diatasnya. Jika evaluasi dengan menggunakan analisis R-square.
penelitian ini merupakan penelitian eksplorasi, 0,6 Intuk konstruk dependen uji t serta signifikasi dari
atau diatasnya dapat diterima. Sehingga hasil yang koefisien parameter jalur structural. Hasil analisis
diperoleh kurang dari 0,7 akan di hapus Convergent akan muncul dari model structural pada PLS yang
validity tidak terlihat pada loading factor, namun dievaluasi dengan memanfaatkan R-square seperti
hanya terlihat pada nilai average variance extracted tabel di bawah ini:
(AVE). Menurut [31] AVE harus pada 0,5 atau lebih TABEL 4.7
tinggi Tidak terdapat convergent validity pada model STRUKTURAL MODEL
yang di uji dalam penelitian ini, karena hasil AVE Endogeneous
R-Square Q-Square
Construct
pada setiap konstruk di atas 0,5.
Kinerja Manajerial 0,758 0,398
Hasil pengolahan data menggunakan smartPLS
item-item yang terdapat pada variabel independen Sumber: Hasil olah data PLS, 2019
Komitmen organisasi ada beberapa yang di hapus Model structural terbagi dalam dua kriteria yaitu
karena terdapat hasil loading factor di bawah 0,7 predictive power dan predictive relevance. Pada
yakni X31, X32, X33, X34, X35, X36, dan X38. Hal predictive power nilai yang dilihat yaitu pada R2
ini serupa dengan penjelasan [30] menyatakan bahwa sedangkan pada predictive relevance dilihat dari nilai
0,70 atau diatasnya lebih disukai, tetapi jika ini Q2. Pengujian terhadap inner model ini memiliki
merupakan penelitian eksplorasi maka nilai 0,4 atau tujuan untuk mengetahui berapa besar nilai variabel
diatasnya dapat diterima. Untuk hasil composite dependen dapat memaparkan variabel independen
reability [31] menyatakan bahwa keandalan dalam inner model penelitian. Pengujian ini dengan
komposit 0,7 atau diatasnya. Jika penelitian ini menggunakan nilai R-Square, yang dalam hasil
merupakan penelitian eksplorasi, 0,6 atau diatasnya penelitian ini R-Square yang diperoleh variabel
dapat diterima. Sehingga nilai yang diperoleh kurang dependen kinerja manajerial ialah 0,758 > 0,2,
dari 0,7 akan di hapus. Convergent validity tidak sehingga bisa diintreprestasikan predictor laten
terlihat pada loading factor, namun hanya terlihat dalam penelitian ini mempunyai pengaruh besar pada
pada nilai average variance extracted (AVE). level structural dan nilai Q2 0,398 > 0, maka ini
Menurut [31] AVE harus pada 0,5 atau lebih tinggi menjelaskan model tidak memiliki predictive
Tidak terdapat convergent validity pada model yang relevance. Untuk menilai model dengan
di uji dalam penelitian ini, karena hasil AVE pada menggunakan PLS harus terlebih dahulu mencari
setiap konstruk di atas 0,5. nilai R-square pada variabel laten dependen.
Hasil pengolahan data menggunakan smartPLS
item-item yang terdapat pada variabel independen
Komitmen organisasi ada beberapa yang di hapus
karena mempunyai hasil loading factor di bawah 0,7
yakni M7 dan M8. Namun stelah dilakukan eliminasi
kembali terdapat satu item lagi yang harus dihapus
karena nilai loading factornya memiliki nilai setara
0,7 namun berwarna merah yakni M6. Hal ini serupa
dengan penjelasan [30] menyatakan bahwa 0,70 atau
88 | Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis | Vol. 8 No.1, July 2020, 82-93 | E-ISSN: 2548-9836
Hipotesis ketiga memperlihatkan kinerja
manajerial tidak dipengaruhi oleh komitmen
organisasi. Untuk membuktikan kinerja manajerial
tidak dipengaruhi oleh komitmen organisasi, nilai p-
values harus lebih besar dari nilai koefisien yaitu,
0,05. Dari hasil perhitungan smartPLS menjelaskan
bahwa nilai p-values komitmen organisasi sebesar
0,515, yang berarti nilai p-values besar dari nilai
koefisien 0,05. Sehingga hipotesis tidak memiliki
pengaruh, artinya hipotesis ketiga ditolak. Hipotesis
keempat memperlihatkan kinerja manajerial
dipengaruhi oleh gaya kepemimpinan. Hasil
perhitungan smartPLS menjelaskan gaya
kepemimpinan memiliki pengaruh terhadap kinerja
manajerial. Untuk menentukannya, nilai p-values
harus kecil dari nilai koefisien yaitu, 0,05. Dalam
penelitian ini nilai p-values informasi akuntansi
sebesar 0,036 kecil dari nilai koefisien. Sehingga
Gambar 4.1: Bootstrapping hipotesis memiliki pengaruh, artinya hipotesis
keempat diterima.
Hasil Uji Hipotesi Hipotesis kelima menyatakan kinerja manajerial
T-STATISTIC yang dimoderasi gaya kepemimpinan dipengaruhi
konstruk t-statistic P-Value Keterangan partisipasi anggaran. Untuk membuktikan hasil
PA -> KM 1,354 0,176 Ditolak tersebut, nilai p-values harus melebihi nilai koefisien
IA -> KM 2,070 0,039 Diterima yaitu, 0,05. Dari hasil perhitungan smartPLS
KO-> KM 0,652 0,515 Ditolak menjelaskan nilai p-values partisipasi anggaran
GK->KM 2,108 0,036 Diterima terhadap kinerja manajerial dengan efek moderating
Efek sebesar 0,949, lebih besar dari nilai koefisien 0,05.
Moderasi PA- 0,064 0,949 Ditolak
>KM
Sehingga dapat disimpulkan, hipotesis tidak
Efek
berpengaruh, artinya hipotesis kelima ditolak.
Moderasi IA- 0,041 0,967 Ditolak Hipotesis keenam menyatakan kinerja manajerial
> KM dimoderasi gaya kepemimpinan dipengaruhi
Efek informasi akuntansi. Untuk membuktikannya, nilai p-
Moderasi 0,308 0,758 Ditolak values harus melebihi nilai koefisien yaitu, 0,05. Dari
KO->KM
hasil perhitungan smartPLS menjelaskan bahwa
Sumber: Hasil olah data PLS, 2019 informasi akuntansi tidak memiliki pengaruh
terhadap kinerja manajerial yang dimoderasi gaya
Hipotesis pertama memperlihatkan adanya kepemimpinan. Dalam penelitian ini nilai p-values
pengaruh terhadap kinerja manajerial oleh partisipasi informasi akuntansi terhadap kinerja manajerial
anggaran. Dari hasil perhitungan smartPLS dengan efek moderating sebesar 0,967 besar dari nilai
menjelaskan bahwa partisipasi anggaran tidak koefisien. Sehingga hipotesis tidak berpengaruh,
memiliki pengaruh terhadap kinerja manajerial. artinya hipotesis keenam ditolak. Hipotesis ketujuh
Untuk membuktikan nilai p-values harus melebihi menyatakan kinerja manajerial yang dimoderasi gaya
nilai koefisien yaitu, 0,05. Dalam penelitian ini nilai kepemimpinan dipengaruhi komitmen organisasi.
p-values partisipasi anggaran adalah 0,176. Nilai p- Dari hasil perhitungan smartPLS menjelaskan bahwa
values tersebut besar dari nilai koefisien 0,05. informasi akuntansi tidak memiliki pengaruh
Sehingga hipotesis tidak berpengaruh, artinya terhadap kinerja manajerial yang dimoderasi gaya
hipotesis pertama ditolak. Hipotesis kedua kepemimpinan. Untuk membuktikannya, nilai p-
memperlihatkan adanya pengaruh kinerja manajerial values harus melebihi nilai koefisien yaitu, 0,05.
oleh Informasi Akuntansi. Hasil perhitungan Dalam penelitian ini nilai p-values komitmen
smartPLS menjelaskan bahwa informasi akuntansi organisasi terhadap kinerja manajerial dengan efek
memiliki pengaruh terhadap kinerja manajerial. moderating sebesar 0,758, lebih besar dari nilai
Untuk menentukan hasilnya tersebut, nilai p-values koefisien 0,05. Sehingga dapat disimpulkan,
harus kecil dari nilai koefisien yaitu, 0,05. Dalam hipotesis tidak berpengaruh, artinya hipotesis ketujuh
penelitian ini nilai p-values informasi akuntansi yaitu ditolak.
0,039 yang berarti nilai p-values kecil dari nilai
koefisien 0,05. Sehingga, hipotesis memiliki
pengaruh, artinya hipotesis kedua diterima.

89 | Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis | Vol. 8 No.1, July 2020, 82-93 | E-ISSN: 2548-9836
Pembahasan memperlihatkan karyawan yang komit terhadap
Hasil perhitungan smartPLS menjelaskan bahwa organisasi akan memberikan sikap dan loyalitas yang
partisipasi anggaran tidak memiliki pengaruh tinggi dalam mewujudkan tujuan organisasi.
terhadap kinerja manajerial. Untuk membuktikan Hasil perhitungan smartPLS menjelaskan bahwa
kinerja manajerial tidak dipengaruhi oleh partisipasi gaya kepemimpinan memiliki pengaruh terhadap
anggaran, nilai p-values harus melebihi nilai kinerja manajerial. Untuk menentukan kinerja
koefisien yaitu, 0,05. Dalam penelitian ini nilai p- manajerial dipengaruhi oleh gaya kepemimpinan,
values partisipasi anggaran sebesar 0,176, lebih besar nilai p-values harus lebih kecil nilai koefisien yaitu,
dari nilai koefisien 0,05. Sehingga dapat 0,05. Dalam penelitian ini nilai p-values informasi
disimpulkan, hipotesis tidak berpengaruh, artinya akuntansi sebesar 0,036 kecil dari nilai koefisien.
hipotesis pertama ditolak. Hasil penelitian ini Sehingga hipotesis berpengaruh, artinya hipotesis
berbeda dengan penelitian [32] dimana partisipasi keempat diterima. Hasil penelitian ini sejalan dengan
anggaran memiliki pengaruh positif terhadap kinerja Penelitian [23] yang menyatakan bahwa gaya
manajerial. Hasil ini disimpulkan pada setiap kepemimpinan berpengaruh positif terhadap kinerja
terjadinya perubahan sekian kali satuan partisipasi manajerial. gaya kepemimpinan memiliki pengaruh
anggaran secara relative akan meningkatkan kinerja penting dalam meningkatkan pencapaian tujuan
manajerial. Dan [13] dalam penelitiannya juga organisasi. Manajer yang mampu menerapkan gaya
memperlihatkan bahwa hubungan partisipasi kepemimpinan sesuai dengan keinginan karyawan
anggaran dengan kinerja manajerial mempunyai hasil dapat membuat karyawan mampu lebih berusaha
berpengaruh signifikan. Dan penelitian dari [14], untuk meningkatkan keoptimalan kinerja mereka.
menjelaskan bahwa kinerja manajerial dapat Sedangkan hasil penelitian ini tidak sepaham dengan
dipengaruhi secara signifikan oleh partisipasi hasil penelitian dari [22] yang memiliki hasil gaya
anggaran. Hal ini dapat mendorong manajer untuk kepemimpinan tidak memiliki pengaruh pada kinerja
berperan lebih aktif pada pelaksanaan anggaran manajerial.
dalam menghadapi kesulitan yang muncul. Anggaran Dari hasil perhitungan smartPLS menjelaskan
yang berhasil, harus melibatkan bawahan dalam bahwa kinerja manajerial yang dimoderasi gaya
tanggung jawab pengendalian biaya untuk membuat kepemimpinan tidak dapat dipengaruhi oleh
estimasi anggaran. partisipasi anggaran. Untuk membuktikan hasil
Hasil perhitungan smartPLS menjelaskan bahwa tersebut, nilai p-values harus melebihi nilai koefisien
informasi akuntansi memiliki pengaruh pada kinerja yaitu, 0,05. Dalam penelitian ini nilai p-values
manajerial. Untuk menentukan kinerja manajerial partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial
dapat dipengaruhi oleh informasi akuntansi, nilai p- dengan efek moderating sebesar 0,949, lebih besar
values harus kecil dari nilai koefisien yaitu, 0,05. dari nilai koefisien 0,05. Sehingga dapat
Dalam penelitian ini nilai p-values informasi disimpulkan, hipotesis tidak berpengaruh, artinya
akuntansi sebesar 0,039 kecil dari nilai koefisien. hipotesis kelima ditolak. Hasil ini tidak sesuai dengan
Sehingga hipotesis berpengaruh, artinya hipotesis penelitian [16] yang menyatakan partisiapasi
kedua diterima. Hasil penelitian ini sepaham dengan anggaran mempunyai pengaruh pada kinerja
[33] yang menjelaskan dalam penelitiannya, jika manajerial menggunakan gaya kepemimpinan
informasi akuntansi memiliki pengaruh pada kinerja sebagai variabel moderasi. Hal ini menjelaskan sifat
manajerial. Begitu juga dengan hasil peneltian [17] consideration dimiliki variabel gaya kepemimpinan,
bahwa sistem informasi akuntansi memiliki pengaruh artinya terdapat hubungan terhadap pimpinan dan
yang signifikan pada kinerja manajerial. Hasil ini bawahan yang saling mempercayai dan saling
dibuktikaan dengan adanya informasi kinerja yang memperhatikan. Sehingga, bawahan memiliki
komprehensif dan sistem pengukuran kinerja yang kesempatan lain yang diberikan manajer untuk dapat
dapat menghasilkan infromasi lebih spesifik dan berperan aktif menyusun partisipasi anggaran yang
relevan dalam proses pengambilan keputusan yang dapat meningkatkan kinerja manajerial.
dapat meningkatkan kinerja manajerial. Dari hasil perhitungan smartPLS menjelaskan
Dari hasil perhitungan smartPLS menjelaskan bahwa informasi akuntansi tidak memiliki pengaruh
bahwa komitmen organisasi tidak memiliki pengaruh terhadap kinerja manajerial yang dimoderasi gaya
terhadap kinerja manajerial. Untuk membuktikannya kepemimpinan. Untuk membuktikannya, nilai p-
nilai p-values harus lebih besar dari nilai koefisien values harus melebihi nilai koefisien yaitu, 0,05.
yaitu, 0,05. Dalam penelitian ini nilai p-values Dalam penelitian ini nilai p-values informasi
komitmen organisasi adalah 0,515, nilai tersebut akuntansi terhadap kinerja manajerial dengan efek
besar dari nilai koefisien. Sehingga dapat moderating adalah 0,967, yang nilainya besar dari
disimpulkan, hipotesis tidak berpengaruh, artinya nilai koefisien. Sehingga hipotesis tidak berpengaruh,
hipotesis ketiga ditolak. Hasil penelitian ini tidak artinya hipotesis keenam ditolak. Hasil penelitian ini
sejalan dengan hasil penelitian [14] yang hasilnya bertolak belakang dengan penelitian yang dilakukan
yaitu, kinerja manajerial dipengaruhi secara [16] yang menunjukkan infromasi akuntansi
signifikan oleh komitmen organisasi. Sehingga ini memiliki pengaruh terhadap kinerja manajerial
90 | Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis | Vol. 8 No.1, July 2020, 82-93 | E-ISSN: 2548-9836
dengan menggunakan gaya kepemimpinan sebagai sebagai variabel moderasi. Hasil uji hipotesis ketujuh
variabel moderasi. Gaya kepemimpinan yang baik, ditemukan jika komitmen organisasi tidak
yakni sebuah hubungan atasan dan bawahan harus mempunyai pengaruh pada kinerja manajerial dengan
mempunyai rasa kepercayaan dan saling menggunakan gaya kepemimpinan sebagai variabel
memperhatikan. Hal ini dapat membuat bawahan moderasi
mempunyai perasaan telah dihargai dan dapat Hasil penelitian ini mempertimbangkan
melakukan pekerjaan lebih untuk perusahaan. adanya keterbatasan dalam melakukan penelitian.
Informasi yang cukup dan diperkuat dengan gaya Beberapa dari keterbatasan penelitian ini di antaranya
kepemimpinan yang baik dapat memberikan sebagai berikut: a) Objek penelitian ini terbatas pada
peningkatan pada kinerja manajerial. Agar kepala bidang keuangan pada rumah sakit dan klinik
memanfaatkan informasi yang cukup dan diperkuat yang ada di Kota Padang, sehingga hasil penelitian
oleh gaya kepemimpinan yang baik dapat tidak dapat digeneralisasi untuk kepala bidang
meningkatkan kinerja manajerial. keuangan di rumah sakit adan klinik secara
Dari hasil perhitungan smartPLS menjelaskan keseluruhan. b) Penelitian ini hanya menggunakan
bahwa informasi akuntansi tidak memiliki pengaruh media kuesioner, sehinggan masih dimungkinkan
terhadap kinerja manajerial dimoderasi gaya terdapat kelemahan-kelemahan, seperti jawaban dari
kepemimpinan. Untuk membuktikannya, nilai p- responden yang kurang serius, asal-asalan, kurang
values harus melebihi nilai koefisien yaitu, 0,05. cermat dan tidak jujur. Selain itu pertanyaan didalam
Dalam penelitian ini nilai p-values komitmen kuesioner yang kurang lengkap dan pertanyaan yang
organisasi pada kinerja manajerial dengan efek tidak mudah dipahami responden. c) faktor-faktor
moderating adalah 0,758 besar dari nilai koefisien. yang digunakan dalam penentuan kinerja manajerial
Sehingga hipotesis tidak berpengaruh, artinya seperti partisipasi anggaran, informasi akuntansi,
hipotesis ketujuh ditolak. Hasil ini sejalan dengan komitmen organisasi dan terhadap variabel moderasi
penelitian dari [13] menjelaskan bahwa komitmen yakni gaya kepemimpinan, masih memiliki
organisasi tidak memiliki pengaruh pada kinerja kekurangan dalam pembahasannya.
manajerial dimoderasi oleh gaya kepemimpinan.
Sehingga bisa dikatakan gaya kepemimpinan tidak Penelitian ini terdapat dua teori yaitu teori
mempunyai pengaruh besar pada kinerja manajerial. penetapan tujuan dan teori kontinjensi, dimana teori
ini memaparkan secara jelas bagaimana variabel
independen mampu mempengaruhi variabel
dependen dengan dimoderasi oleh variabel moderasi.
5. Simpulan, Keterbatasan, Implikasi, Dan Sehingga penelitian ini dapat menjelaskan secara
Saran rinci maksud dan tujuan penelitian. Berdasarkan teori
Penelitian ini bertujuan menganalisis yang diangkat dalam penelitian ini, peneliti berharap
adanya faktor penentu kinerja manajerial. Faktor- penelitian ini dapat dipraktekkan dalam kegiatan
faktor tersebut partisipasi anggaran, informasi kerja, sehingga apa yang menjadi tujuan peneliti
akuntansi, dan komitmen organisasi. Lalu gaya dapat tersampaikan dengan baik. Adapun dari hasil
kepemimpinan memoderasisetiap hubungan antara penelitian yang telah dilakukan, ada beberapa saran
faktor-faktor tersebut terhadap kinerja manajerial. yang dapat peneliti berikan antara lain: a) Agar hasil
Untuk menganalisis hubungan tersebut, penelitian ini penelitian ini bisa digeneralisasi, penelitian
menggunakan Partial Least Square (PLS). berikutnya harus mampu memperbanyak objek
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasannya penelitian yang tidak hanya satu saja, dalam hal ini
pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan, Hasil kepala bidang keuangan rumah sakit dan klinik di
uji hipotesis pertama ditemukan partisipasi anggaran Kota Padang tetapi misalkan pada semua kepala
tidak memiliki pengaruh pada kinerja manajerial. bidang yang terdapat pada rumah sakit atau klinik di
Hasil uji hipotesis kedua ditemuka jika informasi kota Padang atau memperluasnya ke kepala bidang
akuntansi memiliki pengaruh pada kinerja keuangan rumah sakit dan klinik di Sumatera Barat
manajerial. Hasil pengujian hipotesis ketiga ataupun di Indonesia. b) Untuk menghindari
ditemukan bahwa komitmen organisasi tidak rsponden yang kurang objektif dalam mengisi dan
memiliki pengaruh pada kinerja manajerial. Hasil uji menjawab setiap pertanyaan yang terdapat dalam
hipotesis keempat ditemukan jika gaya kuesioner, peneliti selanjutnya disarankan
kepemimpinan mempunyai pengaruh pada kinerja menggunakan metode yang mampu membuat
manajerial. Hasil uji hipotesis kelima ditemukan responden nyaman dalam menjawab pertanyaan
bahwa partisipasi anggaran tidak memiliki pengaruh seperti menggunkan kertas warna-warni atau
pada kinerja manajerial menggunakan gaya menyediakan hadiah bagi yang mengisi kuesioner
kepemimpinan sebagai variabel moderasi. Hasil atau juga bisa melakukan wawancara dan observasi
pengujian hipotesis keenam ditemukan jika informasi secara langsung dan mengumpulkan data. Sehingga
akuntansi tidak mempunyai pengaruh pada kinerja data lebih akurat dan efisien, dan juga sesuai dengan
manajerial menggunakan gaya kepemimpinan keadaan yang sebenarnya. c) Penelitian selanjutnya
dapat memperbaiki kekuarangan yang ada pada
91 | Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis | Vol. 8 No.1, July 2020, 82-93 | E-ISSN: 2548-9836
penelitian ini atau dapat menambah faktor-faktor lain Indrijawati, “The Effect Of Budget
yang belum termasuk dalam model regresi penelitian Participation , Organizational Commitment And
ini, seperti locus of control, karakteristik informasi Culture On Managerial Performance With
akuntansi, motivasi kerja, sehingga hasil penelitian Leadership Style As Moderating,” SEIKO J.
lebih luas dibandingkan dengan peneliti sebelumnya. Manag. Bus., pp. 36–46.
M. D. R. Wuner and A. Subardjo, “Pengaruh
Daftar Pustaka Partisipatif Anggaran, Komitmen Organisasi
Terhadap Kinerja Manajerial Pt Jasa Marga
A. J. Jermias and T. Setiawan, “The moderating Tbk,” J. Ilmu dan Ris. Akunt., vol. 5, no. 9, pp.
effects of hierarchy and control systems on the 1–20, 2016.
relationship between budgetary participation N. D. Kocsis, “A conceptual foundation of design
and performance,” Int. J. Account., vol. 43, pp. and implementation research in accounting
268–292, 2008. information systems,” Int. J. Account. Inf. Syst.,
no. xxxx, 2019.
B. C. M. Lau and E. W. Lim, “The effects of O. A. L. Nuraini and Rosyati, “Pengaruh
procedural justice and evaluative styles on the partisipasi anggaran dan informasi akuntansi
relationship between budgatry participation and terhadap kinerja manajerial : komitmen
performance,” Adv. Accounting, vol. 19, pp. organisasi, gaya kepemimpinan, ketidakpastian
139–160, 2002. tugas, ketidakpastian lingkungan Dan strategi
bisnis sebagai variabel moderasi,” in
C. A. Agbejule and L. Saarikoski, “The effect of Proceedings of Conference in Business,
cost management knowledge on the relationship Accounting and Management, 2012, vol. 1, no.
between budgetary participation and managerial 1, pp. 99–120.
performance,” Br. Account. Rev., vol. 38, pp. P. M. I. Tyas and R. R. Sitorus, “Pengaruh
427–440, 2006. Tekanan Anggaran Waktu Dan Tingkat
Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi
D. R. Rastogi and V. Dave, “Managerial Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Keahlian
Effectiveness: A Function of Personality Type pemakai komputer akuntansi sebagai
and Organisational Components,” Singapore pemoderasi,” J. Akunt. Manajerial, vol. 1, no. 2,
Manag. Rev., vol. 26, no. 2, pp. 79–87, 2004. pp. 59–70, 2016.
Q. A. Eliyana, S. Ma’arif, and Muzakki, “Job
satisfaction and organizational commitment
E. R. Ghasemi, H. R. Habibi, M. Ghasemlo, and effect in the transformational leadership
M. Karami, “The effectiveness of management towards employee performance,” Eur. Res.
accounting systems: evidence from financial Manag. Bus. Econ.
organizations in Iran,” J. Account. Emerg. https//doi.org/10.1016/j.iedeen.2019.05.001,
Econ., vol. 9, no. 2, pp. 182–207, 2019. 2019.
R. B. P. Mathews and J. L. Shepherd,
F. E. A. Locke and G. P. Lathan, “New directions “Dimensionality of Cook and Wall’s (1980)
in Goal-setting theory,” Curr. Dir. Psychol. British Organizational Commitment Scale
Sci., vol. 15, no. 5, pp. 265–268, 2006. revisited,” J. Occup. Organ. Psychol., 2002.
G. D. T. Otley, “The contingency theory of S. M. A. Djalil, M. Indriani, and Muttaqin, “The
management accounting: Achievement and Influence of Organizational Commitment and
prognosis,” Accounting, Organ. Soc., 1980. Motivation in the Relationship between Budget
H. P. Brownell and M. McInnes, “Budgetary Participation and Managerial Performance
Participation, Motivation, and Managerial (Empirical Study on Provincial Government
Performance,” Account. Rev., vol. 61, no. 4, pp. Agencies ( SKPA) of Aceh Province,
587–600, 1986. Indonesia),” Brand Res. Accounting, Negoc.
I. V. Frucot and S. White, “Managerial levels and Distrib., vol. 8, no. 1, pp. 12–24, 2017.
the effects of budgetary participation on T. S. Oreg and Y. Berson, “Leadership and
managers,” Manag. Audit. J., vol. 21, no. 2, pp. employees’ reactions to change: The role of
191–206, 2006. leaders’ personal attributes and
J. P. Brownell, “Participation in budgeting, locus transformational leadership style,” Pers.
of control and organizational performance,” Psychol., vol. 64, no. 3, pp. 627–659, 2011.
Account. Rev., vol. 56, no. 4, pp. 844–860, 1981. U. H. Rudhianto, “Pengaruh Komitmen Organisasi
K. J. Shields and M. D. Shields, “Antecedeants of dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Hubungan
Participative Budgeting,” Accounting, Organ. Antara Partisipasi Anggaran dan Kinerja (Studi
Soc., vol. 23, no. 1, pp. 49–76, 1998. Empiris di Universitas Sebelas Maret),” pp. 1–
L. G. N. Triseptya, G. Pagalung, and A. 62, 2010.

92 | Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis | Vol. 8 No.1, July 2020, 82-93 | E-ISSN: 2548-9836
V. L. Hakim, H. T. Asmony, and B. A. Inapty, BB. S. Holmes and D. Nicholls, “an Analysis of the
“Pengaruh komitmen organisasional, sistem Use of Accounting Information By Australian
pengendalian intern pemerintah, dan gaya Small Business.,” Journal of Small Business
kepimpinan terhadap kinerja manajerial (survey Management. 1988.
pada SKPD Sumbawa dan Sumbawa Barat),” CC. J. Hulland, “Use of partial least square (PLS) in
JAFFA, vol. 04, no. 2, pp. 67–82, 2016. strategic management research: a review of four
W. R. Ruvendi, “Kepemimpinan Kerja,” J. Ilm. recent studies,” Strateg. Manag. J., vol. 20, pp.
Binaniaga, vol. 01, no. 1, pp. 17–26, 2005. 195–204, 1999.
X. M. F. Baihaqi, “Pengaruh gaya kepemimpinan DD. R. R. Bagozzi and Y. Yi, “On the Evaluation of
terhadap kepuasan kerja dan kinerja dengan Structural Equation Models,” J. Acad. Mark.
komitmen organisasi sebagai variabel Sci., vol. 16, no. 1, pp. 74–94, 1988.
intervening,” Universitas Diponegoro, 2010. EE. D. W. Sari, M. Arfan, and S. Abdullah,
Y. V. Govindarajan and A. K. Gupta, “Linking “Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran,
control systems to business unit strategy: impact Kepuasan Kerja, Job Relevant Information dan
on performance,” Accounting, Organ. Soc., Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Manajerial
1985. Kejaksaan Negeri Wilayah Aceh,” J. Megister
Z. K. Milani, “The Relationship of Participation in Akunt., vol. 6, no. 2, pp. 20–31, 2017.
Budget-Setting to Industrial Supervisor FF. D. Efendi, “Pengaruh informasi akuntansi
Performance and Attitudes: A Field Study,” terhadap kinerja manajer dengan ketidakpastian
Account. Rev., 1975. tugas sebagai variabel moderasi (studi empiris
AA. R. T. Mowday, R. Steers, and L. W. Porter, terhadap koperasi di eks. karesidenan Madiun),”
“The measurement of organizational Universitas Diponegoro, 2001.
commitment ,” J. Vocat. Behav., vol. 14, no. 2,
pp. 224–247, 1979.

93 | Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis | Vol. 8 No.1, July 2020, 82-93 | E-ISSN: 2548-9836

Anda mungkin juga menyukai