BAB III
PEMBAHASAN
3.1 PENGKAJIAN
3.1.2 pengkajian primer
3.1.2.1 Airway : mengenali adanya sumbatan jalan napas
a. peningkatan sekresi pernapasan
b. bunyi nafas krekels, ronki dan mengi
c. jalan napas adanya sputum, secret, lendir
d. jalan nafas bersih atau tidak
3.1.2.2 Breathing
a. distress pernafasan : pernapasan cuping hidung takipneu/bradipneu, retraksi.
b. frekwensi pernafasan : cepat
c. sesak nafas atau tidak
d. kedalaman pernafasan
e. retraksi atau tarikan dinding dada atau tidak
f. reflek batuk ada atau tidak
g. penggunaan otot buntu pernapasan
h penggunaan alat bantu pernapasan ada atau tidak
i irama pernapasan : teratur atau tidak
j bunyi napas normal atau tidak.
3.1.2.3 Circulation
a. Penurunan curah jantu
b. ng : gelisah, letargi, takikardia,
c. Sakit kepala
d. Gangguan tingkat kesadaran : ansietas, gelisah, kacau mental, mengantuk
e. Papilledema
14
3.2.3 Kulit
Warna kulit (sianosis,ikterus,pucat,eritema,dll) : Warna kulit pucat.
Kelembapan: Kering
Turgor kulit: Elastis
Ada/tidaknya oedema: Tidak ada
3.2.5 Mata
Fungsi pengelihatan : Baik, visus 6/6.
Ukuran pupil : 2mm
Konjungtiva : anemis
Lensa/iris : Lensa warna hitam, tidak ada kekeruhan lensa
Oedema palpebra : tidak ada odema palpebra
Palpebra : Terbuka
Skelera : Tidak ikterik
3.2.6 Telinga
Fungsi pendengaran : Baik
Kebersihan : bersih
Daun telinga : simetris, elastis, lesi tidak ada, tidak ada tanda-tanda
mastoiditis
Fungsi keseimbangan : baik
Secret : tidak ada
3.2.7 Hidung dan sinus
Infeksi : Bentuk simetris, tidak ada deformitas
Fungsi penciuman : baik, dapat membedakan bau
Pembengkakan : tidak ada, polip tidak ada
Kebersihan : bersih
Perdarahan : tidak ada
Sekret : ada
3.2.9 Leher
Trakea(simetris/tidak) : Simetris saat dilakukan palpasi
Carotid bruid : ada bunyi bruid
JVP : 5-2 cm H2O
Kelenjar limfe : tidak ada pembesaran kelenjar limfe
Kelenjar toroid : tidak ada pembengkakan
Kaku kuduk : tidak ada kaku kuduk dan kepala mpasien bias fleksi ke dada
3.2.11 Thorak/paru
Inspeksi :inspeksi dada tidak simetri, RR : 14x/menit, menggunakan otot Bantu
pernafasan
Palpasi : Fremitus Ka≠Ki, ekspansinparu tidak simetris
Perkusi : resonan pada kedua lapang paru
Auskultasi : vesikuler
3.2.12 Jantung
Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat
Paspasi : ictus cordis teraba 1 jari LMCS RIC ke5.
Perkusi : batas atas jantung RIC ke2
batas kanan : linea sternalis dextra
batas kiri : 1 jari linea mid clavikula sinistra
batas bawah : 1 jari LMCS RIC ke5
Auskultasi : S1 dan S2 terdengar jelas, tidak ada bunyi tambahan S3ndan S4, murmur
dan gallop tidak ada
3.2.13 Abdomen
Inspeksi : Simetris, jaringan parut tidak ada, vena tidak menonjol, asites tidak
ada
Auskultasi : B.U, 12x/i
17
Perkusi : Tympani
Palpasi : hepar dan limfa tidak teraba, tidak ada pembesaran hepar dan limfa
3.2.14 Genitalia : bersih, tanda-tanda radang tidak ada. Lesi tidak ada
3.2.15 Rectal : haemoroid tidak ada, lesi atau kemerahan tidak ada, massa tidak
ada
3.2.16 Ekstrimitas
Ekstrimitas atas : akral hangat, oedema tidak ada, genggaman tangan kuat
Ekstrimitas bawah : Akral hangat, oedema tidak ada, kekuatan penuh
ROM : gerakan aktif tanpa dibantu
Kekuatan otot : otot lemah
3.2.18 Neurologis
Kesadaran(GCS) :
Status mental : compos mentis/15
Motorik : normal; gerak menurut perintah
Sensorik : normal, percakapan adekuat
Tanda rangsangan meningeal : -
Saraf ransangan meningea l: normal
Saraf cranial : normal
Refleks fisiologis : baik, ekstremitas semua bias digerakkan
Refleks patologis :
18
Gangguan pertukaran
gas
19
intake
paten/ mengence
kembali rkan
efektif, Berpartisipasi Perkusi dahak
dalam
dahak program pengobatan dalam (menepuk-
dapat tingkat kemampuan/situasi nepuk)
Kerusakan dikeluar Dispnea & takipnea tidak dada
pertukaran kan dan ada.
gas tidak Kesulitan bernafas tidak
berhubungan sulit ada. Melaui
dengan dalam Gelisah tidak ada. bronkosco
obstruksi bernafas TTV DBN : py akan
jalan nafas TD : 120-130/80-85 mmHg bisa
oleh sekresi, ND : 80-100 x /i melihat
spasme RR :16-24 x/i penyumat
bronchus. Setelah Hb : 14 -18 dr/dL. Menghilan an
di gkan ( obstruksi
lakukan penyumbat jalan nafas
Menunjukkan
interven an, baik
peningkatan nafsu makan
si melalui
keperaw bronkoskop
Mempertahankan/meningka
atan i maupun
tkan berat badan.
selama 3 prosedur
Klien tidak mual lagi.
2 x 24 jam lainnya
BB stabil /tidak turun
di
atau naik.
harapka
Klien dapat
n
menghabiskan ¾ - 1 porsi
pertukar
makan yang di berikan.
an gas
Mukosa bibir lembab.
22
an Observasi/ abdomen
nutrisi palpasi terjadi
terpenuh distensi sebagai
i / intake abdomen. akibat
ade menelan
kuat. udara atau
menunjuk
kan
pengaruh
toksin
bakteri
pada
saluran
GI.
Tindakan
ini dapat
meningkat
kan
masukan
meskipun
nafsu
makan
mungkin
Berikan lambat
makan untuk
porsi kecil kembali.
24
dan sering
termasuk
makanan
kering atau
makanan
yang
nenarik
untuk
pasien.
a. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan peningkatan produksi sekret
( bronkospasme ), lemah, penurunan energi.
b. Kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan obstruksi jalan nafas oleh sekresi,
spasme bronchus
c. Perubahan nutrisi, kurang dari kebutuhan tubuh, risiko tinggi terhadap anoreksia
yang berhubungan dengan muntahan dan bau.
25
3.5 Implementasi
Implementasi keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh
perawat untuk membantu klien dari masalah kasus kesehatan yang dihadapi ke status
kesehatan yang baik yang menggambarkan criteria hasil yang diharapkan.
3. 6 Evaluasi
tujuan dari tindakan keperawatan yang telah dilakukan tercapai atau perlu Evaluasi
merupakan tahap akhir dari rangkaian proses eperawatan yang berguna apakah
kedekatan lainnya.