Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan kebutuhan manusia. Pendidikan selalu mengalami
perubahan, perkembangan dan perbaikan sesuai dengan perkembangan di
segala bidang kehidupan. Perubahan dan perbaikan dalam bidang Pendidikan
meliputi berbagai komponen yang terlibat di dalamya baik itu pelaksana
pendidikan di lapangan (kompetensi guru dan kualiatas tenaga pendidik), mutu
pendidikan, perangkat kurikulum, sarana dan prasarana pendidikan dan mutu
menejemen pendidikan termasuk perubahan dalam metode dan strategi
pembelajaran yang lebih inovatif. Upaya perubahan dan perbaikan tersebut
bertujuan membawa kualiatas pendidikan Indonesia lebih baik, dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, maka peningkatan mutu pendidikan suatu hal
yang sangat penting bagi pembangunan berkelanjutan di segala aspek
kehidupan manusia.
Pendidikan mempunyai peran penting dala memerangi kemiskinan.
Keberhasilan negara menyediakan Pendidikan bagi warga bangsanya
merupakan kunci sukses negara tersebut mencapai kemakmuran dan
kesejahteraan. Namun, Indonesia belum dapat memberikan hasil yang baik.
Salah satu penyebabnya adalah pembangunan Pendidikan nasional belum
mampu menghasilkan layanan Pendidikan yang berkualitas. Selain itu
rendahnya Sumber Daya Alam (SDA) juga sangat mempengaruhi. Sector
Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam upaya meningkatkan
kualitas sumber daya manusia, Charles E. Silberman menyatakan bahwa
“Pendidikan merupakan usaha untuk mengembangkan seluruh aspek dan
kepribadian manusia, baik dilihat dari aspek kognitif, afektif, maupun
psikomotorik”.
Pembelajaran pada dasarnya apapun itu sangat penting untuk dipelajari
dan didapatkan untuk mencapai suatu perubahan. Sesuai dengan hadist yang
membahas tentang pendidikan, pembelajaran sebagai berikut:

‫ َو َم ْن أَ َرا َدهُ َما فَ َعلَ ْي ِه با ِ ِلع ْل ِم‬،‫ َو َم ْن أَ َرا َد اآل ِخ َرهَ فَ َعلَ ْي ِه بِ ْال ِع ْل ِم‬،‫َم ْن أَ َرا َد ال ُّد ْنيَا فَ َعلَ ْي ِه بِاْل ِع ْل ِم‬

"Barangsiapa yang hendak menginginkan dunia, maka hendaklah ia menguasai ilmu.


Barangsiapa menginginkan akhirat, hendaklah ia menguasai ilmu. Dan barang siapa
yang menginginkan keduanya (dunia dan akhirat), hendaklah ia menguasai ilmu."
(HR. Ahmad)
Hadist diatas mengandung makna bahwa kebaikan dunia maupun akhirat
haruslah dibangun di atas ilmu. Tidak mungkin seseorang dapat memiliki kebaikan
dunia akhirat tanpanya. Tanpa ilmu, seseeorang hanya akan beragama tanpa meiliki
dasar yang kuat dan hanya ikut-ikutan aja. Akhirnya imannya akan mudah goyah oleh
sesuatu-sesuatu yang pemikirannya tentang hal buruk. Sama halnya dengan hadist,
pendidikan maupun pembelajaran juga dibahas dalam Q.S An-Nahl ayat 78
‫ َدةَ ۙ لَ َعلَّ ُك ْم‬U ِ‫ا َر َواأْل َ ْفئ‬U ‫ْص‬ َّ ‫ َل لَ ُك ُم‬U‫ ْيئًا َو َج َع‬U ‫ونَ َش‬UU‫اتِ ُك ْم اَل تَ ْعلَ ُم‬UUَ‫ون أُ َّمه‬U
َ ‫ ْم َع َواأْل َب‬U ‫الس‬ ِ Uُ‫ َر َج ُك ْم ِم ْن بُط‬U‫َوهَّللا ُ أَ ْخ‬
َ‫تَ ْش ُكرُون‬

Artinya: Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak
mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberimu pendengaran, penglihatan, dam hati
nurani agar kamu bersyukur.
Ayat diatas mengandung makna bahwa kita pada awalnya manusia itu tidak
memiliki pengetahuan maupun tidak mengetahui apapun. Maka dari belajarlah kita
mendapatkan sesuatu, karena belajar adalah menambah serta mengumpulkan sesuatu,
karena belajar adalah menambah serta mengumpulkan sebanyak pengetahuan yang
kita dapat. Tentu saja dengan mempelajari hal-hal baik maka akan mendapatkan ilmu
baik, ilmu yang berguna maupun perubahan tingkah laku ke arah yang lebih baik,
karena pendidikan merupakan kebutuhan yang penting bagi kehidupan manusia,
dengan pendidikan manusia mampu mengembangkan potensi, bakat, dan kemampuan
yang dimilikinya. Sebagai guru kita sudah seharusnya memfasilitasi peserta didik
untuk memperoleh pembelajaran yang maksimal.
Proses pembelajaran yang berjalan baik maka akan tercapainya tujuan
Pendidikan yang baik. Tujuan Pendidikan nasioanl adalah berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Dalam Undang-Undang Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003, pasal 1 ayat (1)
dinyatakan bahwa Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendaliandiri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta
ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Terciptanya pembelajaran di sekolah. Sebagai suatu system, pembelajaran
meliputi komponen-komponen antara lain, tujuan, bahan, siswa, guru, metode,
situasi, dan evaluasi. Agar tujuan itu tercapai, semua komponen tersebut harus
diorganisasi sehingga antar sesame komponen terjadi kerjasama. Dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, maka peningkatan mutu pendidikan suatu hal
yang sangat penting bagi pembangunan berkelanjutan di segala aspek
kehidupan manusia. Sistem pendidikan nasional senantiasa harus
dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan yang terjadi baik di
tingkat lokal, nasional, maupun global. Begitu pentignya pendidikan sehingga
harus dijadikan prioritas utama dalam pembangunan bangsa, oleh karena itu
diperlukan mutu pendidikan yang baik sehingga tercipta proses pendidikan
yang cerdas, terbuka, damai, dan demokratis.
Mutu pendidikan yang baik dapat diwujudkan dengan melalui proses
pembelajaran di sekolah. Lembaga pendidikan formal adalah sekolah. Mata
pelajaran matematika yaitu salah satu mata pelajaran yang ada di sekolah.
Sebuah ilmu pasti yang menjadi dasar dan saling berkaitan dengan ilmu lainnya
adalah matematika. Menurut Sumarno, pembelajaran dalam matematika
ditunjukan kemudian diarahkan untuk mengembangkan kebiasaan dan sikap
belajar atau disposisi matematis berkualitas yang tinggi, kemampuan berfikir
kritis matematis serta suatu sikap atau perilaku obyektif dan terbuka (open
minded), kemampuan berfikir kritis matematis yang meliputi: komunikasi,
pemecahan masalah, penalaran, pemahaman, dan koneksi matematis.
Matematika menyajikan masalah nyata yang dapat dibayangkan oleh
siswa, sehingga mudah diserap dan dipahami sehingga bukan hanya sekedar
menghafal namun dapat mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari yang
dapat membangun rasa ingin tahu peserta didik sehingga dapat belajar dengan
baik dan meningkatkan potensi. Matematika diajarkan kepada siswa dari hal
yang sederhana ke persoalan yang lebih sulit dengan harapan mereka agar
dapat memahami konsep penyelesaian masalah dan ketrampilan berhitung
sebagai dasar dalam latihan kehidupan sehari-hari, meningkatkan rasa ingin
tahu agar kualitas belajar di dapat dengan maksimal, meningkatkan sikap kritis
dan cemas.
Pembelajaran matematika jika berhasil dapat menghasilkan siswa yang
memiliki kemampuan pemecahan masalah, kemampuan berkomunikasi,
kemampuan penalaran, kemampuan pemahaman dan kemampuan yang lain
dengan baik serta mampu memanfaatkan kegunaan matematika dalam
kehidupan sehari-hari, baik didalam menyelesaikan soal yang diberikan pada
saat belajar maupun pada kehidupan nyata. Bahan ajar yang digunakan guru
pada proses pembelajaran belum menanamkan minat belajar siswa sehingga
siswa mengalami kesulitan untuk memahami materi matematika, sehingga
belum ada bahan ajar matematika yang menarik dan berdasarkan hasil
wawancara kepada Ibu Aminah, S.Pd, walikelas kelas V SD Negeri 2 Bakung
Lor beliau mengatakan bahwa bahan ajar yang digunakan hanya menggunakan
buku siswa dan LKS (Lembar Kerja Siwa)
Berdasarkan hadil penelitian yang telah dilaksanakan peneliti di kelas V
SDN 2 Bakung Lor, masih terdapat beberapa kendala seperti kegiatan
pembelajaran matematika yang dilaksanakan oleh pendidik masih belum
memanfaatkan lembar kerja siswa secara maksimal. Selanjutnya peneliti
melakukan wawancara dengan guru kelas yang sekaligus juga sebagai wali
kelas dari kelas V. LKS yang digunakan masih belum memuat materi
penjelasan ataupun rangkuman materi untuk memudahkan siswa menjawab
soal, belum ada tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Bahan ajar yang
digunakan guru pada proses pembelajaran belum menanamkan minat belajar
siswa sehingga siswa mengalami kesuliatan belajar untuk memahami materi
matematika.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas dari kelas V di SD
Negeri 2 Bakung Lor dari 35 Siswa terdapat 14 siswa mendapatkan nilai
dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), sedangkan 21 siswa
mendapatkan nilai diatas KKM, sehingga pencapaian hasil belajar masih rendah
pada materi pecahan campran. Hal ini mengindikasikan hasil belajar siswa
belum maksmial dan siwa masih mengalami kesulitas belajar matematika.
Di sekolah hanya menggunakan buku yang hanya terdapat mteri, contoh
soal, dan soal-soal yang monoton, sehingga buku tersebut tidak memenuhi
kebutuhan siswa dan tidak ada contoh media untuk melihat benar atau salah
dari hasil pekerjaan siswa untuk menyelesaikan soal-soal. Tampilan pada buku
siswa dan LKS kurang menarik karena hanya terdapat materi berupa teks yang
cara pengerjaannya kurang jelas dan menggunakan kertas buram sehingga sulit
dipahami siswa, serta tidak ada contoh aplikasi nyata mengenai matematika
yang mendukung pada proses belajar siswa.
Berdasarkan hasil studi pendahuluan, peneliti tertarik dalam
mengembangkan bahan ajar matematika berupa LKS untuk meminimalisir
kesulitan yang dialami siswa, yang berisikan materi matematik secara jelas dan
rinci untuk dapat dipahami dan dipelajari oleh siswa. Dengan demikian penulis
akan mengadakan penelitian dengan judul “Pengembangan Lembar Kerja Siswa
pada Materi Pokok Pecahan Campuran Siswa Kelas V SD Negeri 2 Bakung Lor
Kecamatan Jamblang Kabupaten Cirebon”.
B. Identifikasi Masalah
Dari uraian latar belakang diatas maka di identifikasikan beberapa
permasalahan sebagai berikut:
1. Peserta didik mengalami kesulitan memahami materi matematika.
2. LKS yang digunakan kurang menarik, hanya berupa lembaran soal dan
minim penjelasan materi.

C. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah agar penelitian dapat terarah dan tidak
terlalu luas jangkauannya maka dalam penelitian ini dibatasi pada:
Pengembangan Lembar Kerjas Siswa (LKS) Mata Pelajaran Matematika pada
Materi Pokok Pecahan Campuran Kelas V SD.

D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka perumusan masalah dapat
dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) mata pelajaran
matematika materi pokok pecahan campuran kelas V Sekolah Dasar?
2. Bagaimana kelayakan Lembar Kerja Siswa yang telah dikembangkan?

E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah:
1. Mengetahui cara mengembangkan Lembar Kerja Siswa (LKS) mata
pelajaran matematika pada materi pokok pecahan campuran kelas V
Sekolah Dasar.
2. Untuk mengetahui kelayakan Lembar Kerja Siswa yang dikembangkan.

F. Manfaat Penelitian
Penelitian pengembangan ini diharapkan dapat bermanfaat untuk pihak-
pihak tersebut;
1. Bagi peneliti
LKS yang dikembangkan diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan ajar
atau buku pegangan siswa untuk menambah wawasan, pengalaman, serta
ketrampilan dalam mengembangkan bahan ajar LKS yang tepat dan
berguna.
2. Bagi guru
LKS yang dikembangkan diharapkan dapat dijadikan pilihan referensi
penggunaan bahan ajar dalam pembelajaran, memperbaiki pembelajaran
yang dikelolanya, dan dapat mendorong guru untuk menyediakan bahan
ajar yang efektif dan relevan dengan materi yang diajarkan.
3. Bagi siswa
Bagi siswa, dapat digunakan sebagai pilihan sumber belajar yang lebih
menarik dan efektif, agar dapat memotivasi siswa, dapat memudahkan
pemahaman siswa, sehingga siswa lebih aktif, kreatif, dan terampil dalam
berfikir.
4. Bagi sekolah
Dapat digunakan sebagai referensi dalam meningkatkan mutu sekolah dan
mutu pembelajaran, serta meningkatkan kualitas pendidikan.
G. Spesifikasi Produk
Spesifikasi produk yang dikembangkan dalam penelitian ini, sebagai
berikut:
1. Produk yang dikembangkan berupa LKS dengan materi utama pecahan
campuran kelas V SD
2. Unsur yang ada dalam LKS ini terdiri dari materi penjelasan disertai
dengan contoh dan soal yang seimbang
3. LKS yang dikembangkan mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-
hari
4. Bentuk media cetak ukuran kertas A4
5. Dibuat dengan aplikasi Ws. Word
6. Bagian-bagian LKS antara lain:
a. Cover
b. Kata pengantar
c. Daftar isi
d. Standar Isi (Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, Indikator, Tujuan
pembelajaran)
e. Materi pembelajaran
f. Rangkuman
g. Latihan soal
h. Daftar pustaka
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai