SKRIPSI
Oleh:
NUR AFIDAH
NIM. D97215101
JULI 2019
ii
iii
iv
v
ABSTRAK
Nur Afidah, 2019. Peningkatan Pemahaman Mata Pelajaran Fikih Materi Puasa
Ramadhan Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games
Tournament Di Kelas III MI Nurul Ikhlas Waru Sidoarjo. Skripsi Program
Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya. Pembimbing 1:
Taufik, M. Pd. I dan pembimbing 2: M. Bahri Musthofa, M. Pd. I, M. Pd.
Kata Kunci: Peningkatan Pemahaman, Fikih, Teams Games Tournament
Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya tingkat pemahaman siswa
kelas III MI Nurul Ikhlas Waru Sidoarjo. Hal ini dapat dilihat dari persentase
ketuntasan hasil belajar yang diperoleh dari nilai ulangan harian sebesar 37, 77%
dari 45 siswa. Penyebabnya adalah metode yang digunakan dalam proses belajar
mengajar kurang inovatif yaitu menggunakan metode ceramah, penugasan dan
tanya jawab. Sehingga pada saat kegiatan belajar mengajar siswa kurang aktif dan
cepat merasa bosan. Solusi untuk mengatasi masalah ini adalah dengan menerapkan
model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament.
Adapun rumusan masalah penelitian ini adalah: Bagaimana penerapan
model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournamet untuk meningkatkan
pemahaman mata pelajaran Fikih materi Puasa Ramadhan di kelas III MI Nurul
Ikhlas Waru Sidoarjo?, dan bagaimana peningkatan pemahaman materi Puasa
Ramadhan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games
Tournament (TGT) pada mata pelajaran Fikih di kelas III MI Nurul Ikhlas Waru
Sidoarjo?.
Metode penelitian ini merupakan PTK model Kurt Lewin yang terdiri dari
dua siklus dengan empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan
refleksi pada setiap siklusnya. Penelitian dilakukan di kelas III MI Nurul Ikhlas
Waru Sidoarjo dengan jumlah siswa sebanyak 45. Teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah teknik observasi, wawancara, dokumentasi dan tes.
Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: pertama, penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament dapat meningkatkan
aktivitas guru dan siswa. Hal ini dapat dibuktikan dari hasil observasi aktivitas guru
pada siklus I adalah 76, 08% meningkat menjadi 89, 13% pada siklus II. Sedangkan
untuk nilai akhir aktivitas siswa pada siklus I a dalah 72, 72% meningkat menjadi
88, 63% pada siklus II. Kedua, tingkat pemahaman siswa pada mata pelajaran Fikih
materi Puasa Ramadhan di kelas III menerapkan model pembelajaran kooperatif
tipe Teams Games Tournament mengalami peningkatan. Hal ini dapat dibuktikan
dari hasil nilai tes pemahaman, pada siklus I diperoleh hasil 66, 66% (kurang)
dengan nilai rata- rata 70, 02 dan pada siklus II diperoleh hasil 88, 88% (baik)
dengan nilai rata- rata sebesar 82, 24.
vi
ABSTRAK ........................................................................................................... vi
A. Pemahaman .............................................................................................. 12
1. Pengertian Pemahaman ...................................................................... 12
2. Tingkatan Dalam Pemahaman ........................................................... 14
3. Indikator Pemahaman ......................................................................... 15
vii
viii
ix
LAMPIRAN- LAMPIRAN
Tabel
Halaman
Tabel 2.1 Dimensi dan Kata kerja Taksonomi Bloom Dalam Pembelajaran ...... 16
Tabel 4.7 Hasil Rekapitulasi Penelitian Tes Pemahaman Pra Siklus ................... 97
Tabel 4.9 Hasil Rekapitulasi Penelitian Tes Pemahaman Siklus II ..................... 102
Tabel 4.10 Ringkasan Hasil Penelitian Siklus I dan Siklus II ............................. 110
xi
Gambar
Halaman
xii
Diagram
Halaman
Diagram 4.1 Diagram Hasil Observasi Aktivitas Guru Dan Siswa ..................... 107
Diagram 4.2 Diagram Hasil Rata- Rata Dan Jumlah Siswa Tuntas ..................... 109
xiii
Lampiran
Lampiran 5 : Lembar Validasi Rpp, Butir Soal, Aktivitas Guru dan Siswa Siklus I
Lampiran 6 : Lembar Validasi Rpp, Butir Soal, Aktivitas Guru dan Siswa Siklus II
xiv
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, dan mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.1
Untuk mencapai tujuan tersebut, salah satu bidang studi yang harus
dipelajari oleh peserta didik di Madrasah adalah Pelajaran Agama Islam, yang
dimaksud untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan
1
Permendiknas No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, (Jakarta: Mentri Guruan
Nasional, 2003), 300
agama di sekolah pada umumnya dan sekolah dasar khususnya adalah sebagian
Madrasah Ibtidaiyah terdiri atas empat mata pelajaran, yaitu: Al- Qur’an-
pesan atau pengirim atau guru melalui saluran atau media tertentu kepada
2
Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar, (Jakarta: PT Fajar
Interpratama Mandiri, 2014), 277- 278
Allah yang diatur dalam Fikih ibadah dan hubungan manusia dengan sesama
SWT, dengan diri manusia itu sendiri, sesama manusia, makhluk lainnya
ataupun lingkungannya.
hukum Islam baik yang menyangkut aspek ibadah maupun muamalah untuk
dijadikan pedoman hidup dalam kehidupan pribadi dan sosial. Agar peserta
benar dan baik, sebagai perwujudan dari ketaatan dalam menjalankan ajaran
agama Islam baik dalam hubungan manusia dengan Allah SWT., dengan diri
manusia itu sendiri, sesama manusia, dan makhluk lainnya maupun hubungan
dengan lingkungannya.4
metode yang tidak berfariasi dan kurang menarik, seperti ceramah dan
metode yang digunakan kurang menarik perhatian siswa akibatnya siswa cepat
3
Muhaimin, Pengembangan Kurikulum Agama Islam, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005), 26
4
Permenag No 165 Tahun 2014, 51- 52
selain hasil belajar adalah guru harus lebih kreatif menggunakan metode dalam
pembelajaran.5
Begitu juga dengan sekolahan yang saya teliti yaitu di MI Nurul Ikhlas
Waru Sidoarjo. Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada mata pelajaran
Fikih materi Puasa Ramadhan adalah siswa banyak yang mengalami kesulitan
dalam memahami mata pelajaran Fikih. Hal ini disebabkan oleh beberapa
monoton dan metode yang digunakan kurang inovatif seperti metode ceramah,
penugasan, dan tanya jawab. Namun pada saat kegiatan tanya jawab tidak
dapat dilakukan secara merata dikarnakan jumlah siswa yang terlalu banyak.
jumlah siswa yang banyak membuat siswa kurang aktif dan cepat merasa bosan
banyak yang ramai sendiri dan bermain dengan temannya pada saat guru
menyampaikan materi.6
Diperkuat hasil wawancara yang telah dilakukan oleh peneliti dengan guru
mata pelajaran Fikih kelas III MI Nurul Ikhlas Waru Sidoarjo pada tanggal 27
November 2018, pemahaman siswa pada mata pelajaran Fikih materi Puasa
Ramadhan banyak siswa yang masih jauh dari KKM yang telah ditetapkan
5
Yayuk Nuroniyah, Guru Mata Pelajaran Fikih Kelas III, Wawancara Pribadi, Sidoarjo, 13
November 2018
6
Observasi Pembelajaran Fikih di Kelas III MI Nurul Ikhlas Waru Sidoarjo, 27 November 2018
yaitu 75.7 Hal ini dapat dilihat dari nilai ulangan harian siswa kelas III, dari 45
siswa hanya 17 siswa (38%) yang mendapat nilai di atas KKM sedangkan
siswa yang mendapat kan nilai di bawah KKM sebanyak 28 siswa (62%).
monoton dan metode yang digunakan kurang inovatif yaitu dengan ceramah,
metode tersebut membuat siswa kurang aktif dan cepat merasa bosan karena
masih sulit memahami materi dengan baik dan tingkat pemahaman siswa
pembelajaran itu sangat perlu dilakukan dan sudah menjadi tugas guru untuk
efektif dan inovatif yang mampu mengembangkan daya pikir kreatif dan
membosankan.
untuk aktif, dan guru hanya sebagai fasilitator pembelajaran, terwujud dalam
dalam kelas kooperatif siswa belajar bersama dalam kelompok kecil terdiri dari
7
Yayuk Nuroniyah, Guru mata pelajaran Fikih kelas III, Wawancara Pribadi, Sidoarjo, 27
November 2018
8
Rusman, Model- model Pembelajaran, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2015), 203
4-6 orang siswa yang sederajat tetapi heterogen, kemampuan, jenis kelamin,
kepada semua siswa untuk dapat terlibat secara aktif dalam proses berpikir dan
kelompok yaitu mencapai ketuntasan materi yang disajikan oleh guru dan
dapat diaplikasikan di dalam kelas salah satunya adalah metode Teams Games
Tournament (TGT).
Pembelajaran kooperatif model TGT adalah salah satu tipe atau model
siswa tanpa harus ada perbedaan status, melibatkan siswa sebagai tutor sebaya
pembelajaran kooperatif tipe TGT melalui empat tahap, yaitu penyajian kelas,
belajar kelompok, pemainan dan pertandingan. Ciri khas model ini yaitu
menarik jika diterapkan kepada siswa khususnya tingkat SD/MI. Tipe ini
9
Trianto Ibnu Badar al- Tabany, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif dan
Konseptual, (Jakarta: PT Karisma Putra Utama, 2015), 108
10
Aris dan Shoim, 68 Model Pembelajaran yang Inovatif Dalam Kurikulum 2013, (Yogyakarta:
Ar- Ruzza Media, 2014), 203
11
Rusman, Model- model Pembelajaran..., 224- 225
dengan beberapa karakteristik pada anak diusia SD/MI yaitu senang bermain,
pembelajaran ini materi akan dikemas dengan proses permainan dan menitik
monoton, siswa lebih aktif dan bersemangat dalam belajar dan melatih siswa
tipe Teams Games Tournament (TGT) akan semakin menambah variasi model
B. Rumusan Masalah
Ramadhan pada mata pelajaran Fikih di kelas III MI Nurul Ikhlas Sidoarjo?
12
Mohammad Syarif Sumantri, Strategi Pembelajaran Teori dan Praktik di Tingkat Sekolah
Dasar, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2015), 154
Tournament (TGT) pada mata pelajaran Fikih di kelas III MI Nurul Ikhlas
Sidoarjo?
permainan sehingga siswa akan lebih giat lagi untuk mengikuti pembelajaran di
13
Rusman, model-model pembelajaran..., 224-225
D. Tujuan Penelitian
Ramadhan pada mata pelajaran Fikih di kelas III MI Nurul Ikhlas Sidoarjo.
Tournament (TGT) pada mata pelajaran Fikih di kelas III MI Nurul Ikhlas
Sidoarjo.
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
a) Bagi guru
b) Untuk siswa
c) Untuk sekolah
d) Untuk peneliti
peserta didik.
Agar penelitian ini dapat dilakukan dengan baik, maka dibatasi pada hal-
1. Subjek Penelitian
Dalam penelitian ini subjek yang diteliti adalah siswa kelas III MI Nurul
Ikhlas Sidoarjo.
2. Fokus Penelitian
Penelitian ini hanya difokuskan pada mata pelajaran Fikih pada materi
Puasa Ramadhan.
3. Implementasi Penelitian
Kompetensi Dasar:
Indikator:
3.1.2 Siswa mampu menyebutkan syarat sah dan syarat wajib puasa.
KAJIAN TEORI
A. Pemahaman
1. Pengertian Pemahaman
Istilah pemahaman berasal dari akar kata paham, yang menurut Kamus
apa yang telah diajarkan oleh guru. Dengan kata lain, pemahaman
menyerap arti dari materi atau bahan yang dipelajari. Pemahaman menurut
Bloom ini adalah seberapa besar siswa mampu menerima, menyerap, dan
memahami pelajaran yang diberikan oleh guru kepada siswa, atau sejauh
mana siswa dapat memahami serta mengerti apa yang dia baca, yang
dilihat, yang dialami, atau yang ia rasakan berupa hasil penelitian atau
14
Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran..., 208
15
Ibid, 6
12
memahami sesuatu setelah sesuatu itu diketahui dan diingat. Dengan kata
dapat memberikan penjelasan atau memberi uraian yang lebih rinci tentang
ini karena dalam proses pembelajaran tidak memberikan makna bagi siswa.
Hasil belajar pada pemahaman lebih tinggi satu tingkat dari tipe hasil
konsep. Oleh karena itu diperlukan adanya hubungan antara konsep dengan
makna yang ada dalam konsep tersebut. Namun bukan berarti pengetahuan
16
Anas Sujiono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1996), 50
tidak perlu ditanya sebab, untuk memahami terlebih dahulu megetahui atau
a. Terjemah
b. Menafsirkan
c. Mengekstrapolasi
17
Sukiman, Pengembangan Sistem Evaluasi, (Yogyakarta: Insan Madani), 57
18
Nana Sudjana, Penilaian Proses Hasil Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2012), 24- 25
masalah.
perlu disadari bahwa menarik garis yang tegas antara ketiganya tidaklah
belajar.
3. Indikator Pemahaman
Tabel 2.1
Dimensi Kognitif dan Kata Kerja Taksonomi Bloom Dalam
Pembelajaran
Dimensi kognitif Difinisi Kata kerja relevan
Mengingat (C1) Memanggil pengetahuan Mengidentifikasi
jangka panjang
Memahami (C2) Mengkontruksi makna Menafsirkan,
atau pengertian menerjemahkan
berdasarkan pengetahuan Memberi contoh
awal yang telah Mengklasifikasikan
diintegrasikan dengan Menyiapkan
pengetahuan baru Memprediksi
Membandingkan
Menjelaskan
Mengaplikasikan Menggunakan prosedur Melaksanakan
19
Wowo Sunaryo Kuswana, Taksonomi Kognitif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2014), 117
a. Menjelaskan :
b. Memberikan contoh :
Memberikan contoh sunnah- sunnah puasa dan hal- hal yang dapat
membatalkan puasa.
c. Mengartikan :
d. Menyimpulkan :
a. Tujuan
di dalam pelajaran.
siswa.
20
Ivor Davies, Pengelolahan Belajar, (Surakarta:PT Rineka Cipta, 1996), 96
b. Guru
berbeda dengan siswa yang lainnya, untuk itu setiap individu berbeda
untuk belajar bersama guru dan teman sebaya. Mereka memiliki latar
belakang, bakat, minat dan potensi yang berbeda pula. Sehingga dalam
satu kelas pasti terdiri dari peserta didik yang bervariasi karakteristik
dan kepribadiannya.
c. Kegiatan pengajaran
d. Suasana evaluasi
21
Djamarah dan Zini, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 1996), 126- 129
tinggi pula.
evaluasi dipilih berdasarkan cara atau teknik evaluasi yang telah dipilih,
lain- lain. Dalam penggunaannya guru bisa memilih satu cara dan alat
evaluasi atau menggunakan lebih dari satu cara dan alat evaluasi. Selain
psikis.
B. Pelajaran Fikih MI
kemahiran, dan tabiat, serta pembentukan sikap dan keyakinan pada peserta
Menurut tinjauan bahasa, kata “Fikih” berasal dari bahasa Arab yang
SAW. Bersabda (barang siapa yang dikehendaki Allah menjadi orang baik
wajib, haram, mandub dan makruh atau mengetahui mengetahui suatu aad
sah atau tidak, dan suatu ibadah itu di luar waktunya yang semestinya
segi hukum syariat dan membimbing peserta didik dalam hal ini anak usia
22
Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran...,19
23
Bambang Subandi DKK, Studi, 28
2. Karakteristik Fikih MI
mengenai ketentuan tentang makanan dan minuman yang halal dan haram,
khitan, kurban, serta tata cara pelaksanaan jual beli dan pinjam meminjam.
Allah SWT., dengan diri manusia itu sendiri, sesama manusia, makhluk
24
Permenag No 165 Tahun 2014, 38
agama Islam baik dalam hubungan manusia dengan Allah SWT., dengan
diri manusia itu sendiri, sesama manusia, dan makhluk lainnya maupun
cara pelaksanaan rukun Islam yang benar dan baik, seperti: tata cara
haram, khitan, kurban, serta tata cara pelaksanaan jual beli dan pinjam
meminjam.26
1. Pengertian Puasa
Puasa dalam bahasa Arab sama dengan “ash- shiyam” atau “ash- shaum”
yang artinya menahan diri dari sesuatu. Sedangkan menurut istilah, puasa
artinya menahan diri dari makan dan minum serta segala sesuatu yang
25
Ibid, 51-52
26
Ibid, 55
27
Sulaiman Rasjid, Fikih Islam, (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2004), 220
telah ditentukan waktunya yaitu pada bulan ramadhan selama satu bulan
(29 atau 30 hari) Puasa Ramadhan mulai disyariatkan pada tahu kedua
setiap satu tahun sekali dalam kurun waktu satu bulan penuh. Maka hukum
berpuasa pada bulan ini adalah wajib. Dan wajib mengganti atau
hal yang penting karena ketika kita berpuasa tidak haya meahan diri dari
makan minum saja akan tetapi banyak sekali rukun serta syarat yang harus
Syarat Sah puasa artinya sesuatu yag harus ada sebelum melakukan
ibadah, apabila salah satu syarat tersebut tidak ada maka puasanya akan
a. Beragama Islam
b. Mumayiz
Mumayiz artinya sudah dapat membedakan hal yang baik dan yang
buruk.
28
Imam Abu Hamid Al- Ghozali, Tuntunan Mencapai Hidayah Ilahi, (Surabaya: Al- Hidayah,
1418), 49
29
Sulaiman Rasjid, Fikih Islam... , 227
c. Suci dari darah haid (kotoran) dan nifas (darah setelah melahirkan) bagi
perempuan. Orang yang haid ataupun nifas itu tidak sah berpuasa, tetapi
secukupnya.
d. Dalam waktu yang diperbolehkan berpuasa. Dilarang puasa pada dua hari
raya dan hari tasyriq (tanggal 11, 12, 13 bulan haji). Tidak sah berpuasa
Syarat wajib puasa artinya syarat yag apabila telah dimiliki seseorang
a. Berakal.
b. Baligh (umur 15 tahun ke atas) atau ada tanda yang lain. Anak-anak
Orang yang tidak kuat berpuasa misalnya karena sudah tua, lemah, atau
5. Rukun Puasa31
Rukun puasa artinya satu amalan yang harus dipenuhi ketika seserang
menjalankan puasa. ika rukun tidak terpenuhi, maka puasaya menjadi tidak
30
Ibid, 228
31
Ibid, 229
الع ت
َ ِض الشه ِررمضا َن ه ِذهِ السن ِة فَرض ِالِل
ِ ر ف
َ ِ نَويت صوم غَ ٍد عن اَد
اء
َ َ ّ ً ْ َ ّ َ َ َ َ ْ ّ ْ َ ْ َ َ ْ َ ُ َْ
Artinya:
b. Menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkan puasa mulai terbit
6. Sunnah Puasa32
Sunah- sunnah dalam puasa dapat meambah nilai ibadah puasa yang
sudah sah hingga lebih tinggi nilainya. Hal- hal yang termasuk sunnah
puasa adalah:
a. Mengakhirkan sahur.
b. Menyegarkan berbuka.
d. Bersedekah.
32
Nurul Hidayati, Fikih, (Jakarta: Kementrian Agama Republik Indonesia, 2016), 50
d. Keluar darah haid atau nifas (darah setelah melahirkan) pada perempuan.
pertimbangan utama.
semua pihak yang terlibat, baik siswa sebagai peserta didik, maupun siswa
33
Mohammad Syarif Sumantri, Strategi Pembelajaran..., 50
34
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta:
Kencana Prenada Media Group, 2008), 241- 242
sehingga peserta didik antar peserta didik dapat saling belajar melaluitukar
Pembelajaran ini muncul dari konsep bahwa siswa akan lebih mudah
didik untuk berinteraksi dan belajar bersama- sama dengan latar belakang
yang berbeda.36
35
Trianto Ibnu Badar Al- Tabany, Mendesain Model Pembelajaran..., 108
36
Ibid, 111
methods.37
tim harus mampu membuat setiap siswa belajar. Setiap anggota tim
pembelajaran.
bersama.
37
Ibid, 55- 56
38
Syarifuddin Nurdin dan Adriantoni, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Rajawali, 2016),
189- 190
kelompok, oleh sebab itu prinsip bekerja sama perlu ditekankan dalam
kurang pintar.
sama. Dengan demikian siswa perlu didorong untuk mau dan sanggup
Pembelajaran kooperatif model TGT adalah salah satu tipe atau model
seluruh siswa tanpa harus ada perbedaan status, melibatkan siswa sebagai
TGT siswa dibentuk dalam kelompok- kelompok kecil yang terdiri dari 3
sampai 5 siswa heterogen, baik dalam prestasi akademik, jenis kelamin, ras,
39
Ibid. 131
kelompok lain. Jadi, jika ada anggota kelompok belum mengerti akan tugas
berupa kuis rebutan yang harus dijawab oleh siswa. Skor yang diperoleh
a. Penyajian kelas
yang disampaikan guru karena akan membantu siswa bekerja lebih baik
pada saat kerja kelompok dan game karena skor game akan menentukan
skor kelompok.
b. Kelompok (teams)
kelamin, dan ras atau etnik. Fungsi kelompok adalah untuk lebih
42
Aris dan Shoim, 68 Model Pembelajaran..., 204- 205
c. Game
d. Tournament
dikelompokkan pada meja I, tiga siswa selanjutnya pada meja II, dan
seterusnya.
masing tim akan mendapat sertifikat atau hadiah apabila rata- rata skor
c. Permainan (games)
d. Pertandingan (tournament)
kelompoknya.
kelompok terbaik.
43
Rusman, Model-model Pembelajaran...,225
berupa turnamen.
lomba, dan guru harus tahu urutan akademis peserta didik dari yang
F. Penelitian Terdahulu
mengikuti model Kemmis & Taggart yang dilakukan dalam 2 siklus, siklus I
(TGT) pada materi luas dan keliling bangun datar sudah terlaksana dengan
sangat baik. Hal ini dapat dilihat dari hasil observasi aktivitas guru pada siklus
II, dimana skor akhirnya sebesar 3, 86% artinya masuk dalam kriteria sangat
ketuntasan belajar secara klasikal pada siklus I dan siklus II, pada siklus I
sebesar 45% sedangkan pada siklus II sebesar 85%. Sehingga diketahui ada
Penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan oleh penulis sama-
pemahamannya.
Penelitian sama yang dilakukan oleh Theresia Dwi Korayanti dengan judul
penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), desain penelitian ini
44
Wartono Rohmad, Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament
(TGT) Pada Pokok Bahasan Menghitung Luas dan Keliling Bangun Datar Di Kelas V Madrasah
Ibtidaiyah Futuh Sumurgung Tuban Tahun Pelajaran 2014/ 2015, Skripsi, (Surabaya: UIN
Sunan Ampel Surabaya: 2015), 95- 96
siswa mengalami kenaikan dari siklus I ke siklus II. Pada akhir siklus I
akhir siklus II 23 siswa mencapai ketuntasan belajar sebesar 88, 46%. Dari
siklus I ke siklus II terjadi kenaikan nilai prestasi belajar sebesar 26, 93%.45
pemahaman. Perbedaan juga terletak pada mata pelajaran dan subjek yang
diteliti. Mata pelajaran dan subjek yang digunakan pada penelitian sebelumnya
adalah mata pelajaran IPS dari siswa kelas IV SD Negeri Macasa Gampig
45
Theresia Dwi Korayanti, Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games
Tournament (TGT) Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Siswa Kelas VI SD Negeri Mancasan Gamping Sleman Yogyakarta, Skripsi, (Yogyakarta:
Universitas Negeri Yogyakarta, 2013), 90- 91
mengalami kenaikan dari siklus I ke siklus II. Pada akhir siklus I siswa yang
sudah tuntas mencapai KKM sebanyak 16 siswa (64%), sedangkan pada akhir
siklus II siswa yang sudah tuntas mencapai KKM sebanyak 27 siswa (96%).
Ada kenaikan ketuntasan atau nilai hasil belajar matematika dari siklus I ke
Pakem.46
oleh Iwan Yuni Isetyawati terletak pada model pembelajaran yang digunakan
46
Iwan Yuni Isetyawati, Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Materi Operasi Hitung
Campuran dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Teams Games Tournament) Bagi
Siswa Kelas II SD Negeri Percobaan 3 Pakem, Skripsi, (Yogyakarta: Universitas Negeri
Yogyakarta, 2014), 111- 112
pemahaman. Perbedaan juga terletak pada mata pelajaran dan subjek yang
diteliti. Mata pelajaran dan subjek yang digunakan pada penelitian sebelumnya
Pakem Sedangkan peneliti menggunakan mata pelajaran Fikih dan subjek dari
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
menggunakan cara ilmiah mulai dari adanya masalah, mencari data atau
47
Ulber Silalahi, Metode Penelitian Sosial, (Bandung: Anggota Ikapi, 2010), 12
48
Epon Ningrum, Penelitian Tindakan Kelas, (Yogyakarta: Penerbit Ombak, 2014), 21- 22
39
Dalam hal ini kelas tidak hanya terbatas pada suatu ruangan tempat
dalam kelas. Menurut Akbar dalam pelaksanaan PTK ada dua model. PTK
model kolaborasi dan guru sebagai pelaksana dan peneliti.49 Dalam penelitian
tindaka kelas ini saya menggunakan model PTK kolaborasi yang akan
kegiatan belajar, sedangkan guru mata pelajaran menjadi pengamat pada saat
oleh peneliti. Tujuan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah untuk
Tournamen (TGT).
penelitian yang dapat diterapkan diantaranya: (1) model Kurt Lewin, (2) model
49
Jauhar Fuad dan Hamam, Teori dan Praktik Penelitian Tindakan Kelas (PTK), (Tulungagung:
STAIN Tulungagung Press, 2012), 10
Kemmis Mc Taggart, (3) model John Elliot, (4) model Hopkins, (5) model Mc
Kernan.50
penelitian Kurt Lewin. Tujuan menggunakan model penelitian ini adalah jika
Model Kurt Lewin menjadi acuan pokok atau dasar dari adanya berbagai
1. Perencanaan
50
Hamzah B. Uno dkk, Menjadi Peneliti PTK yang Profesiaonal, (Jakarta: PT Bumu Aksara,
2012), 86
51
Ibid, 86
52
Benidiktus Tanujaya dan Jeinne Mumu, Penelitian Tindakan Kelas, (Yogyakarta: Media
Akademik, 2016), 20
2. Tindakan
pembelajaran.
3. Pengamatan
4. Refleksi
53
Ibid, 21
54
Benidiktus Tanujaya dan Jeinne Mumu, Penelitian..., 21
membentuk suatu siklus PTK yang digambarkan dalam bentuk spiral. Untuk
mengatasi suatu masalah, mungkin diperlukan lebih dari satu siklus. Siklus-
siklus tersebut saling terkait dan berkelanjutan. Siklus kedua, dilaksanakan bila
ada hal- hal yang kurang berhasil pada siklus pertama. Siklus ketiga,
siklus berikutnya.55
1. Setting Penelitian
b. Subjek penelitian : Siswa kelas III MI Nurul Ikhlas Waru Sidoarjo tahun
55
Husniyatus Salamah dan Abd. Kadir, Penelitian Tindakan Kelas, (Surabaya: Lapis PGMI,
2009), Paket 5.13
kelas III tahun ajaran 2018/2019 yaitu pada 13 November 2018 sampai
Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas III MI Nurul
jawab. Metode tersebut membuat siswa kurang aktif dan cepat merasa
beberapa siswa banyak yang ramai sendiri dan bermain dengan temannya
pada saat guru menyampaikan pelajaran, hal tersebut membuat siswa sulit
yaitu:
D. Rencana Tindakan
1. Pra siklus
Waru Sidoarjo.
2. Siklus 1
a. Perencanaan (Planning)
antara lain:
b. Tindakan (Action)
materi Puasa Ramadhan sesuai dengan RPP yang telah di buat pada saat
c. Pengamatan (Observing)
telah dibuat oleh peneliti. Hal yang harus diamati oleh observer adalah
pembelajaran.
d. Refleksi (Reflection)
kelas III MI Nurul Ikhlas Waru Sidoarjo pada siklus I. Hasil refleksi
3. Siklus II
temuan masalah yang didapat dari evaluasi pembelajaran Fikih pada siklus
peserta didik masih rendah. Oleh karena itu peneliti melakukan perbaikan
a. Perencanaan (Planning)
antara lain:
yang sesuai dengan materi, sumber belajar (buku paket), dan media
berlangsung.
pembelajaran berlangsung.
b. Tindakan (Action)
materi Puasa Ramadhan sesuai dengan RPP yang telah di buat pada saat
c. Pengamatan (Observing)
telah dibuat oleh peneliti. Hal yang harus diamati oleh observer adalah
pembelajaran.
d. Refleksi (Reflection)
kelas III MI Nurul Ikhlas Waru Sidoarjo pada siklus II. Hasil refleksi
lanjutan.
1. Data
yang berasal dari dokumen- dokumen baik dalam bentuk statistik atau
a. Data Kualitatif
belajar mengajar siswa kelas III MI Nurul Ikhlas Waru Sidoarjo dengan
56
Joko Subagyo, Metode Penelitian Dalam Teori dan Praktik, (Jakarta: Renika Cipta, 2006), 87
57
Kusnandar, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru,
(Jakarta: PT Raja Grafindo, 2013), 128
b. Data kuantitatif
jumlah secara kuantitas yang berupa angka- angka.58 Adapun data yang
58
Wina Sanjaya, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: PT Fajar Interpratama Mandiri, 2009), 86
a. Observasi
dengan alat observasi tentang hal- hal yang akan diamati atau diteliti.59
tanda checklist pada lembar pengamatan yang telah dibuat oleh peneliti.
ini yaitu berupa lembar observasi guru dan lembar observasi siswa.
b. Wawancara
terhadap guru mata pelajaran Fikih kelas III, siswa kelas III dan kepala
59
Ibid, 86
60
Ibid, 96
c. Dokumentasi
macam sumber tertulis ataupun dokumen yang ada pada responden atau
sehari- hari.61
Data tersebut meliputi: Daftar nilai pra siklus, RPP, data hasil ujian
siswa setelah siklus, foto kegiatan selama tindakan dan lain- lain yang
d. Tes
Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes pilihan ganda dan
61
Anas Sujiono, Pengantar Evaluasi...., 82
62
Mulyasa, Praktik Penelitian Tindakan Kelas, (Bandung: PT Rosda Karya, 2009), 70
soal, yang terdiri dari 10 butir soal pilihan ganda dan 5 butir soal
dengan nilai 2 perbutir soal. Jumlah skor maksimal untuk soal uraian
siswa kelas III MI Nurul Ikhlas Waru Sidoarjo pada mata pelajaran
Fikih materi Puasa Ramadhan. Selain itu tes ini juga sekaligus
dilakukan.
F. Analisis Data
akan diolah dan dianalisis secara kualitatif, yaitu data yang berupa informasi
dicapai siswa juga mengetahui respon siswa terhadap kegiatan serta aktivitas
Data yang dianalisis dalam penelitian ini terdiri dari data kualitatif dan
kuantitatif. Data kualitatif berupa hasil observasi yang dilakukan pada setiap
siklus kegiatan, sedangkan data kuantitatif berupa hasil belajar yang didapat
oleh siswa dalam melakukan proses pembelajaran mata pelajaran Fikih materi
berbentuk soal pilihan ganda dan soal uraian, maka menggunakan rumus
sebagai berikut:63
Rumus 3.1
Rumus menghitung tes individu
nilai yang diperoleh siswa dengan jumlah total siswa di kelas dengan rumus
sebagai berikut:
Rumus 3.2
Rumus nilai rata- rata
M = ∑M
∑N
63
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar...., 109
Keterangan:
∑N = Jumlah siswa
minimal dengan nilai 75. Nilai kelas dapat dikatakan tuntas belajar apabila
di dalam kelas tersebut terdapat 75% siswa yang telah mencapai nilai lebih
Rumus 3.3
Rumus ketuntasan nilai belajar
P = F × 100%
N
64
Musfiqon, Penilaian Otentik Dalam Pembelajaran Kurikulum 2013, (Sidoarjo: Nizamia
Learning Center, 2016), 160
Keterangan:
N = Jumlah siswa
berikut:
Tabel 3.2
Kriteria ketuntasan nilai belajar
Persentase ketuntasan belajar Kriteria
90- 100% Sangat baik
80- 89% Baik
70- 79% Cukup
60- 69% Kurang
< 60% Sangat kurang
terhadap guru dan siswa pada saat proses kegiatan belajar mengajar. Untuk
Rumus 3.4
Nilai pemerolehan aktivitas guru
65
Kunandar, Penelitian Autentik, (Jakarta: PT: Raja Grafindo Persada, 2013), 151
Tabel 3.3
Kriteria Ketuntasan Hasil Aktivitas Guru
Tingkat Keberhasilan Nilai Guru Kriteria
90- 100% Sangat baik
80- 89% Baik
70- 79% Cukup
60- 69% Kurang
< 60% Sangat kurang
berikut:
Rumus 3.5
Nilai pemerolehan aktivitas siswa
Nilai aktivitas siswa = Skor perolehan × 100
Skor maksimal
Tabel 3.4
Kriteria Ketuntasan Hasil Aktivitas Siswa
Tingkat Keberhasilan Nilai Guru Kriteria
90- 100% Sangat baik
80- 89% Baik
70- 79% Cukup
60- 69% Kurang
< 60% Sangat kurang
G. Indikator Kinerja
Games Tournament (TGT) ini dianggap selesai dan berhasil apabila sudah
Penelitian ini dilakukan oleh peneliti dan berkolaborasi dengan guru mata
Peneliti
NIM : D97215101
Ampel Surabaya.
refleksi bersama dari hasil siklus satu untuk melakukan perbaikan pada siklus
selanjutnya.
A. Hasil Penelitian
Games Tournament (TGT) pada siswa kelas III MI Nurul Ikhlas Waru
Sidoarjo. Pada setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu tahap perencanaan
refleksi (Reflection). Sebelum peneliti menjelaskan hasil pada tiap- tiap siklus,
yang dibangun menjadi sekolah MI Nurul Ikhlas ini adalah tanah milik
sendiri (wakaf). Luas tanah MI Nurul Ikhlas adalah 3000 m2 dan luas
60
Tabel 4.1
Jumlah Siswa di MI Nurul Ikhlas Waru Sidoarjo
No Kelas Jumlah siswa
2015/ 2016 2016/ 2017 2017/ 2018
1 I 43 50 32
2 II 35 43 42
3 III 47 36 41
4 IV 41 43 35
5 V 42 41 45
6 VI 30 42 42
Jumlah 238 255 237
dan ada yang mengalami penururunan. Berikut ini adalah nama- nama
jabatannya.
Tabel 4.2
Data Guru MI Nurul Ikhlas Waru Sidoarjo
No Nama L/ P Jabatan Alamat
1 Moh. Burhan, S, Ag L Kepala Tambaksawah,
Madrasah Kec. Waru
2 M. Syaikhun, S, Ag L Waka. Tropodo, Kec.
Kesiswaan Waru
3 Moh. Qoyyum, S, Ag., L Waka. Tropodo, Kec.
S, Sos Kurikulum Waru
4 Dewi Nafisah, S. Ag P Guru Kelas Gedongan,
Kec. Waru
5 Dra. Chomsah P Guru Kelas Semampir,
Kec. Sedati
6 Sholikhah, S, Ag P Guru Kelas Sedatigede,
Kec. Sedati
7 Musdalifah, M. Pd. I P Guru Kelas Jemur
wonosari, Kec.
Wonocolo
8 Nur Faizun P Guru Kelas Sedatigede,
Kec. Sedati
9 Siti Mukarromah P Staff dan TU Tambaksawah,
Kec. Waru
10 Yayuk Nuroniyah, SH. P Guru Mapel Durung
I banjar, Kec.
Candi
11 Abdul Ghofur L Guru TIK Tambaksawah,
Kec. Waru
12 Ulfiyah, S. Pd. I P Guru Kelas Tropodo, Kec.
Waru
13 Rabithatul aula indah P Guru Kelas Tambaksawah,
rizkiyah, S. Pd. I Kec. Waru
14 M. Khusni, S. Pd L Guru PJOK Tropodo, Kec.
Waru
Ikhlas Waru Sidoarjo berjumlah 14. Diantaranya yakni jumlah guru (L)
dan sarana dan prasarana yang memandai. Berikut adalah fasilitas yang
lapangan olahraga.
a. Siklus I
1. Perencanaan (Planning)
penelitian berlangsung.
2. Pelaksanaan (Action)
hari selasa tanggal 26 Maret 2019 pukul 08: 30 sampai 09: 30 WIB.
a) Kegiatan Awal
pembelajaran.
b) Kegiatan Inti
Gambar 4.1
Guru Menjelaskan Materi dan Siswa Mengerjakan LK
guru.
Gambar 4.2
Siswa Membaca Mandiri dan Penerapan Teams Games
Tournament
dilakukan.
Gambar 4.3
Pemberian Reward
c) Kegiatan Penutup
3. Pengamatan (Observing)
sebagai berikut:
Tabel 4.3
Instrumen Observasi Aktivitas Guru Siklus I
No Aspek Yang Diamati Skor
1 2 3 4
Pendahuluan
1 Guru mengucapkan salam
2 Guru berdoa bersama dengan murid
3 Guru mengecek kehadiran
4 Guru melakukan apersepsi
5 Guru menyampaikan materi hari ini
6 Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran pada hari ini.
Kegiatan Inti
7 Guru menunjukkan sebuah gambar
8 Guru menjawab pertanyaan dari siswa
9 Guru menyampaikan materi Puasa
Ramadhan secara garis besar
10 Guru dapat mengkondisikan siswa
pada saat pembagian kelompok
11 Guru memberikan LK kepada setiap
siswa
12 Guru mengamati diskusi kelompok.
13 Guru mengoreksi hasil diskusi
bersama- sama.
14 Guru menyiapkan peralatan yang
digunakan untuk penerapan games di
kelas
15 Guru menjelaskan tata cara turnamen
materi Puasa Ramadhan
16 Guru dapat mengatur jalan mainnya
turnamen
17 Guru memberikan reward kepada
kelompok yang mendapatkan poin
terbanyak
18 Guru memberikan penguatan materi
sebelum menutup pelajaran
Penutup
19 Guru meminta siswa untuk
menyimpulkan pembelajaran yang
telah dipelajari hari ini.
20 Guru memberi penguatan tentang
materi yang telah dipelajari hari ini
21 Guru memberikan soal sebagai
evaluasi pembelajaran pada hari ini
22 Guru berdoa bersama dengan siswa
23 Guru mengucapkan salam
Keterangan:
pembelajaran.
tergolong cukup.
sebagai berikut:
Tabel 4.4
Instrumen Observasi Siswa Siklus I
No Aspek Yang Diamati Skor
1 2 3 4
Pendahuluan
1 Siswa menjawab salam
2 Siswa berdoa bersama sebelum
memulai pembelajaran
3 Siswa merespon/ menjawab ketika
diabsen oleh guru
4 Siswa menjawab pertanyaan dari guru
seputar materi pembelajaran pada hari
ini
5 Siswa mendengarkan guru
menyampaikan tujuan pembelajaran
hari ini.
Kegiatan Inti
6 Siswa mengamati gambar yang
ditunjukkan oleh guru.
7 Siswa bertanya mengenai gambar
8 Siswa mendengarkan penjelasan dari
guru mengenai materi Puasa
Ramadhan
9 Siswa dibagi menjadi 5 kelompok
10 Siswa membaca LK yang sudah
diberikan oleh guru.
11 Siswa melakukan diskusi kelompok
setelah diberikan selembar soal oleh
guru.
12 Siswa mengoreksi hasil diskusi
bersama- sama.
13 Siswa mendengarkan tata cara games
yang akan dilakukan.
Keterangan
pembelajaran.
4. Refleksi (Reflecting)
pelajaran Fikih dan salah satu siswa kelas III MI Nurul Ikhlas.
66
Yayuk Nuroniyah, Guru Mata Pelajaran Fikih Kelas III, Wawancara Pribadi, Sidoarjo,
26 Maret 2019
67
Ghifari Zakka Maulana Idhofi, Siswa kelas III MI Nurul Ikhlas Waru Sidoarjo,
Wawancara Pribadi, Sidoarjo, 26 Maret 2019
berikut:68
68
Yayuk Nuroniyah, Guru Mata Pelajaran Fikih Kelas III, Wawancara Pribadi, Sidoarjo,
26 Maret 2019
b. Siklus II
1. Perencanaan (Planning)
2. Pelaksanaan (Action)
jam ketiga dan keempat mulai pukul 08.20 sampai 09.30 WIB,
a) Kegiatan Awal
b) Kegiatan Inti
Gambar 4.4
Membaca Mandiri dan Diskusi Kelompok
peraturan atau ramai pada saat games dimulai maka akan ada
Gambar 4.5
Penerapan Teams Games Tournament dan Pemberian
Reward
pembelajaran.
c) Kegiatan Penutup
Gambar 4.6
Membuat Kesimpulan dan Mengerjakan Soal Evaluasi
3. Pengamatan (Observing)
Tabel 4.5
Instrument Observasi Guru Siklus II
No Aspek yang diamati Skor
1 2 3 4
Pendahuluan
1 Guru mengucapkan salam
2 Guru berdoa bersama dengan murid
3 Guru mengecek kehadiran
4 Guru melakukan apersepsi
5 Guru menyampaikan materi hari ini
6 Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran pada hari ini.
Kegiatan Inti
7 Guru menunjukkan sebuah gambar
8 Guru menjawab pertanyaan dari siswa
9 Guru menyampaikan materi Puasa
Ramadhan secara garis besar
10 Guru dapat mengkondisikan siswa
pada saat pembagian kelompok
11 Guru memberikan LK kepada setiap
siswa
12 Guru mengamati diskusi kelompok.
13 Guru mengoreksi hasil diskusi
bersama- sama.
14 Guru menyiapkan peralatan yang
digunakan untuk penerapan games di
kelas
15 Guru membagikan nomer dada pada
setiap anggota kelompok
16 Guru menjelaskan tata cara turnamen
materi Puasa Ramadhan dan dapat
mengatur jalan mainnya turnamen
17 Guru membacakan pertayaan pada
saat games tournament.
18 Guru memberikan reward kepada
kelompok yang mendapatkan poin
terbanyak
19 Guru memberikan penguatan materi
sebelum menutup pelajaran
Kegiatan Penutup
20 Guru menyimpulkan tentang materi
Keterangan:
pembelajaran.
dengan optimal.
Tabel 4.6
Instrument Observasi Siswa Siklus II
No Aspek yang diamati Skor
1 2 3 4
Pendahuluan
1 Siswa menjawab salam
2 Siswa berdoa bersama sebelum
memulai pembelajaran
3 Siswa merespon/ menjawab ketika
diabsen oleh guru
4 Siswa menjawab pertanyaan dari guru
seputar materi pembelajaran pada hari
ini
5 Siswa mendengarkan guru
menyampaikan tujuan pembelajaran
hari ini.
Kegiatan inti
6 Siswa mengamati gambar yang
ditunjukkan oleh guru.
7 Siswa bertanya mengenai gamabar
8 Siswa mendengarkan penjelasan dari
guru mengenai materi Puasa
Ramadhan
Keterangan:
pembelajaran.
dengan optimal.
4. Refleksi (Reflecting)
diperoleh nilai rata- rata kelas sebesar 70, 02 dan 82, 24. Persentase
ketuntasan belajar sebesar 66, 66% dan 88, 88%. Jumlah siswa yang
Hasil observasi guru dan siswa pada siklus I diperoleh skor 76,
08% dan 72, 72%, pada observasi aktivitas guru dan siswa pada
siklus II diperoleh skor 89, 13% dan 88, 63%. Sehingga pada siklus
Peneliti beserta guru mata pelajaran Fikih kelas III MI Nurul Ikhlas
Tournament (TGT)
a. Pra Siklus
69
Yayuk Nuroniyah, Guru Mata Pelajaran Fikih Kelas III, Wawancara Pribadi, Sidoarjo,
16 April 2019
Hasil pra siklus diperoleh dari 2 jenis data, yaitu hasil ulangan
siklus I oleh peneliti. Soal terdiri dari 10 butir soal pilihan gandan dan 5
butir soal uraian. Siswa masih banyak yang mendapat nilai di bawah
metode tersebut membuat siswa kurang aktif dan cepat merasa bosan.
kurang maksimal.70
Nurul Ikhlas Waru Sidoarjo, mereka merasa bosan karena pada saat
Ramadhan siswa kelas III MI Nurul Ikhlas masih rendah atau di bawah
rata- rata nilai KKM, berikut ini adalah nilai siswa kelas III pada mata
Tabel 4.7
Rekapitulasi Hasil Tes Pemahaman Pra Siklus
No Nama Siswa KKM Nilai Keterangan
1 ADAB 75 45 Tidak tuntas
2 AR 75 45 Tidak tuntas
3 DC 75 83 Tuntas
4 FA 75 30 Tidak tuntas
5 FZU 75 87 Tuntas
6 JR 75 50 Tidak tuntas
7 LOR 75 87 Tuntas
8 LM 75 43 Tidak tuntas
9 MAAS 75 78 Tuntas
10 MAF 75 75 Tuntas
11 M 75 57 Tidak tuntas
70
Yayuk Nuroniyah, Guru Mata Pelajaran Fikih Kelas III, Wawancara Pribadi, Sidoarjo,
16 April 2019
71
Ghifari Zakka Maulana Idhofi, Siswa kelas III MI Nurul Ikhlas Waru Sidoarjo,
Wawancara Pribadi, Sidoarjo, 16 April 2019
Dari tabel rekapitulasi hasil pra siklus terlihat dari 45 siswa hanya
dengan nilai rata- rata 60, 02. Dengan demikian dapat dijadikan
perhitungannya:
M = ∑X → 2701
∑N 45
= 60, 02
Keterangan:
P = F × 100%
N
= 17 × 100%
45
= 37, 77%
b. Siklus I
Tabel 4.8
Rekapitulasi Hasil Tes Pemahaman Siklus I
No Nama L/ P KKM Nilai KET
1 ADAB L 75 58 TT
2 AR P 75 76 T
3 DC P 75 78 T
4 FA P 75 44 TT
5 FZU P 75 80 T
6 JR L 75 82 T
7 LOR P 75 78 T
8 LM P 75 48 TT
9 MAAS L 75 77 T
10 MAF L 75 76 T
11 M P 75 81 T
12 MBE L 75 47 TT
13 MN L 75 57 TT
14 MS L 75 75 TT
15 NLRA P 75 80 T
16 PM L 75 50 T
17 PSNU P 75 77 T
18 RPE L 75 81 T
19 SHR P 75 82 T
20 SRAQ L 75 75 T
21 ZZ P 75 67 TT
22 ZLOS P 75 59 TT
23 GZMI L 75 88 T
24 AAR L 75 78 T
25 AS P 75 46 TT
26 AB P 75 79 T
27 AA P 75 82 T
28 DAFR L 75 78 T
29 HK P 75 42 TT
30 KU L 75 75 T
31 KAR P 75 75 T
32 LAH P 75 80 T
33 MNI L 75 79 T
34 MAS L 75 73 TT
35 MDFA L 75 76 T
36 NPA P 75 78 T
37 NFJB L 75 55 TT
38 NOPA P 75 50 TT
39 PO P 75 40 TT
40 RSRR L 75 82 T
41 SNA P 75 80 T
42 TS P 75 81 T
43 VPZ L 75 45 TT
44 WT L 75 84 T
45 WAAZ P 75 77 T
Jumlah Nilai 3151
Jumlah siswa tuntas 30
Jumlah siswa tidak tuntas 15
Rata- rata nilai siswa 70, 02
Persentase ketuntasan belajar 66, 66%
Berikut adalah keterangan perhitungannya:
M = ∑X → 3151
∑N 45
= 70, 02
Keterangan:
P = F × 100%
N
= 30 × 100%
45
= 66, 66%
siklus I diperoleh nilai rata- rata hasil belajar siswa yaitu 70, 02 dapat
diketahui dengan membagi jumlah nilai hasil belajar siswa yaitu 3151
dengan jumlah siswa yaitu 45. Hal ini menunjukkan bahwa skor
66% (kurang), dapat diketahui dengan cara membagi jumlah siswa yang
100%. Nilai tertinggi yang diperoleh siswa kelas III yaitu 88 dan 40
klasikal nilai yang dicapai siswa belum tuntas karena siswa yang
c. Siklus II
Tabel 4.9
Rekapitulasi Hasil Tes Pemahaman Siklus II
No Nama siswa L/ P KKM Nilai KET
1 ADAB L 75 78 T
2 AR P 75 89 T
3 DC P 75 97 T
4 FA P 75 77 T
5 FZU P 75 94 T
6 JR L 75 87 T
7 LOR P 75 80 T
8 LM P 75 82 T
9 MAAS L 75 80 T
10 MAF L 75 78 T
11 M P 75 83 T
12 MBE L 75 79 T
13 MN L 75 79 T
14 MS L 75 83 T
15 NLRA P 75 90 T
16 PM L 75 70 TT
17 PSNU P 75 84 T
18 RPE L 75 79 T
19 SHR P 75 87 T
20 SRAQ L 75 78 T
21 ZZ P 75 87 T
22 ZLOS P 75 66 TT
23 GZMI L 75 98 T
24 AAR L 75 86 T
25 AS P 75 90 T
26 AB P 75 80 T
27 AA P 75 93 T
28 DAFR L 75 78 T
29 HK P 75 85 T
30 KU L 75 81 T
31 KAR P 75 81 T
32 LAH P 75 86 T
33 MNI L 75 85 T
34 MAS L 75 90 T
35 MDFA L 75 81 T
36 NPA P 75 80 T
37 NFJB L 75 74 TT
38 NOPA P 75 94 T
39 PO P 75 60 TT
40 RSRR L 75 80 T
41 SNA P 75 79 T
42 TS P 75 87 T
43 VPZ L 75 80 T
44 WT L 75 83 T
45 WAAZ P 75 73 TT
Jumlah Nilai 3701
Jumlah siswa tuntas 40
Jumlah siswa tidak tuntas 5
Rata- rata nilai siswa 82, 24
Persentase ketuntasan belajar 88, 88%
M = ∑X → 3701
∑N 45
= 82, 24
Keterangan:
P = F × 100%
N
= 40 × 100%
45
= 88, 88%
Berdasarkan tabel di atas maka dapat dijelaskan bahwa pada
siklus II diperoleh nilai rata- rata hasil belajar siswa yaitu 82, 24 dapat
diketahui dengan membagi jumlah nilai hasil belajar siswa yaitu 3701
dengan jumlah siswa yaitu 45. Hal ini menunjukkan bahwa skor
88% (baik), dapat diketahui dengan cara membagi jumlah siswa yang
100%. Nilai tertinggi yang diperoleh siswa kelas III yaitu 98 dan 60
B. Pembahasan
di dalamnya ada dua siklus yaitu siklus I dan siklus II. Penelitian dilakukan
Games Tournament (TGT) pada siswa kelas III MI Nurul Ikhlas Waru
siklus dapat dilakukan dengan baik setelah melalui perbaikan pada tiap
peningkata nilai akhir aktivitas guru dan siswa pada siklus I dan siklus II:
Diagram 4.1
Diagram Hasil Observasi Aktivitas Guru Dan Siswa
100,00%
89,13% 88,63%
90,00%
80,00% 76,08%
72,72%
70,00%
60,00%
50,00%
40,00%
30,00%
20,00%
10,00%
0,00%
Siklus I Siklus II
siklus II. Aktivitas guru pada siklus I sudah termasuk dalam kategori cukup
dengan nilai akhir 76, 08% dan aktivitas siswa juga tergolong kategori
cukup dengan perolehan nilai akhir 72, 72%. Kesulitan pada siklus ini
kelas III MI Nurul Ikhlas Waru Sidoarjo. Pada siklus II aktivitas guru dan
siswa tegolong baik. Terbukti dengan adanya peningkatan nilia akhir pada
aktivitas guru dari 76, 08% di siklus I menjadi 89, 13% pada siklus II.
Aktivitas siswa juga mengalami kenaikan nilai akhir dari 72, 08 menjadi 88,
Tournament (TGT)
hasil pemahaman siswa dari pra siklus, siklus I sampai siklus II diperoleh
Pada pra siklus nilai rata- rata kelas mendapat kategori kurang dengan
mendapat nilai rata- rata sebesar 60, 02 dan persentase tingkat ketuntasan
belajar sebesar 37, 77% yang berkategori sangat kurang, dengan jumlah
pemahaman siswa termasuk dalam kategori cukup dengan nilai rata- rata
kelas 70, 02 dan persentase ketuntasan belajar sebesar 66, 66% dan
mendapat kategori kurang dan masih bisa ditingkatkan, jumlah siswa yang
pembelajaran Fikih, masih banyak siswa yang kurang fokus pada kegiatan
KKM. Pada pelaksanaan siklus II, peneliti mengacu pada reflesksi yang ada
pada siklus I dan memperbaiki mengelola kelas dengan baik sehingga dapat
Pada siklus II rata- rata kelas meningkat menjadi kategori baik dengan
memperoleh nilai 82, 24% dengan persentase ketuntasan belajar sebesar 88,
88% dengan kategori baik. Data peningkatan nilai rata- rata siswa,
persentase tingkat ketuntasan siswa dan jumlah siswa yang tuntas juga dapat
Diagram 4.2
Diagram Hasil Rata- Rata, Persentase Ketuntasan Dan Jumlah
Siswa Tuntas
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
Pra siklus Siklus I Siklus II
Berdasarkan diagram di atas pra siklus, siklus I dan siklus II kita dapat
maka penelitian ini dikatakan sudah berhasil dan tidak perlu adanya
Tournament siswa kelas III MI Nurul Ikhlas Waru Sidoarjo dapat dilihat
mulai dari siklus I dan siklus II dapat ditunjukkan pada tabel 4.10 sebagai
berikut:
Tabel 4. 10
Ringkasan Hasil Penelitian
No Aspek Siklus I Siklus II Peningkatan
1 Observasi aktifitas 76, 08 89, 13 13, 05
guru (Cukup) (Baik)
2 Observasi aktifitas 72, 72 88, 63 15, 91
siswa (Cukup) (Baik)
3 Nilai rata- rata 70, 02 82, 24 12, 22
(Cukup) (Baik)
4 Persentase ketuntasan 66, 66% 88, 88% 22, 22
belajar (Kurang) (Baik)
5 Jumlah siswa yang 30 siswa 40 siswa 10 siswa
tuntas
PENUTUP
A. Simpulan
pada mata pelajaran Fikih materi Puasa Ramadhan kelas III MI Nurul Ikhlas
pada mata pelajaran Fikih materi Puasa Ramadhan di kelas III MI Nurul
Ikhlas Waru Sidoarjo sudah dapat diterapkan dengan baik. Hal ini terbukti
dengan diperolehnya hasil dari observasi aktivitas guru pada siklus I sebesar
76, 08% meningkat menjadi 89, 13% pada siklus II dan hasil observasi
aktivitas siswa juga mengalami peningkatan dari siklus I sebesar 72, 72%
menjadi 88, 63% pada siklus II. Berdasarkan peningkatan yang terjadi dari
Puasa Ramadhan di kelas III MI Nurul Ikhlas Waru Sidoarjo melalui model
berdasarkan hasil nilai rata- rata tes pemahaman siswa yaitu siklus I
memperoleh nilai rata- rata 70, 02 dan meningkat menjadi 82, 24 pada
107
siklus II. Jumlah siswa yang tuntas pada siklus I yaitu 30 siswa meningkat
menjadi 40 siswa pada siklus II, persentase ketuntasan hasil belajar siswa
yakni meningkat dari siklus I sebesar 66, 66% meningkat menjadi 88, 88%
B. Saran
Hasil penelitian ini dapat dijadikan salah satu masukan dalam rangka
pembinaan agar guru selalu berusaha untuk menjadi guru yang berkualitas.
2. Bagi guru
berbagai variasai metode, dengan media yang sesuai dengan materi yang
diajarkan. Agar siswa tidak pasif dan bisa berpartisipasi dalam kegiatan
pembelajaran.
3. Bagi siswa
justru siswa harus lebih aktif dan semangat dalam mengikuti proses
menggalih ilmu dan lebih memahami materi yang disampaikan oleh guru.
Al- Tabany, Trianto Ibnu Badar. 2015. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif
Progresif dan Konseptual. Jakarta: PT Karisma Putra Utama
Al- Ghozali Imam Abu Hamid. 1418. Tuntunan Mencapai Hidayah Ilahi.
Surabaya: Al- Hidayah
Aris dan Shoim. 2014. 68 Model Pembelajaran yang inovatif dalam Kurikulum
2013. Yogyakarta: Ar- Ruzza Media
Djamarah dan Zini. 1996. Strategi belajar mengajar. Jakarta: Rineka Cipta
Fuad, Jauhar dan Hamam. 2012. Teori dan Praktik Penelitian Tindakan Kelas
(PTK). Tulungagung: STAIN Tulungagung Press
109
Mudlofir, Ali dan Evi Fatimatur Rusydiyah. 2017. Desain Pembelajaran Inovatif
Dari Teori dan Praktik. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Salamah, Husniyatus dan Abd. Kadir. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Surabaya:
Lapis PGMI
Subagyo, Joko. 2006. Metode Penelitian dalam teori dan praktik. Jakarta: Renika
Cipta
Uno, Hamzah B. dkk. 2012. Menjadi peneliti PTK yang profesiaonal. Jakarta: PT
Bumu Aksara