Anda di halaman 1dari 2

Offering for help

Offering for help adalah kalimat atau expression yang menunjukan bahwa kita menawarkan
bantuan kepada seseorang yang membutuhkan pertolongan.
Mari kita simak contoh kalimatnya di bawah ini.

 May I help you? (bolehkah aku membantumu?)


 Would you like to help me? (bisakah kau membantuku?)
 Could you pass the salt over there, please? (bisakah anda mengoper garam di sebelah
sana tolong?)
 Would you like to come to my house? (bisakah kamu datang ke rumahku?)
 Would you mind if I sit here? (apa tidak apa apa jika aku duduk disini?)
 Open the window, please. (buka jendelanya, tolong)
 Could you please move to another chair? (bisakah kamu pindah ke kursi lain tolong?)
 Would you like a cup of coffee?(maukah kamu secangkir kopi?)
 Could you please tell me where is the library? (bisakah kamu menunjukkan dimana
perpustakaan?)
 Would you like to take the garbage outside please? (maukah kamu membawa sampah
keluar tolong?)
 May I give you a hand? (Bisakah aku membantumu?)
 Shall I bring you a pillow? (haruskah aku membawakanmu bantal?)
 Can I do the dishes for you? (bisakah aku mencuci piring untukmu?)
 Shall I help you with your project? (haruskah aku menolongmu dengan tugasmu?)
 Would you care for another cup of tea? (maukah kamu secangkir teh lagi?)

Narrative Text
Dalam Narrative text biasanya menggunakan bentuk lampau atau Past, karena cerita ini
merupakan cerita karangan atau fiksi. Bentuk tenses bisa menggunakan past perfect, past
continuous, past perfect continuous, atau bisa saja past future perfect continuous. Semua
aturan ini tidak harus dijadikan sebagai acuan karena tenses itu mengacu kepada kondisi dan
situasi kalimat.

Ciri - Ciri Narrative Text


 Menggunakan Action Verb dalam bentuk Past Tense. Misalnya : Walked, Said,
Wondered, dsb.
 Menggunakan Nouns tertentu sebagai kata ganti orang, hewan dan benda tertentu
dalam cerita. Misalnya : the princess, the girl, the queen, dsb.
 Menggunakan adjective yang membentuk satu kesatuan noun phrase. Misalnya : The
red riding hood, the poisoned apple, dsb.
 Menggunakan Time Connectives dan Conjunction untuk mengurutkan kejadian-
kejadian. Misalnya : before, after, then, next,soon, dsb.
 Menggunakan Adverbs dan Adverbial Phrase untuk menunjukkan lokasi kejadian
atau peristiwa. Misalnya : on the sea, in the mountain, there, happily ever after, dsb
General Structure Narative Text
1. Orientation
Orientation atau biasa disebut dengan pendahuluan, berisi tentang siapa, kapan, di mana
suatu cerita ditetapkan.
2. Complication
Complication menceritakan awal masalah yang menyebabkan puncak masalah atau yang
biasa disebut dengan klimaks. Bagian ini biasanya melibatkan karakter utama dari cerita
tersebut.
3. Resolution
Bagian ini adalah akhir dari cerita atau berupa solusi dari masalah yang terjadi. Masalah
dapat diselesaikan dapat menjadi lebih baik atau malah lebih buruk yang nantinya akan
membuat cerita berakhir dengan bahagia atau sebaliknya.
Terkadang, ada beberapa resolusi yang berupa masalah lain untuk dipecahkan. Hal ini
sengaja dibuat oleh penulis untuk menambah dan mempertahankan minat dan ketegangan
bagi pembacanya. Biasanya, jenis resolusi ini terdapat pada genre mysteries dan horror.
4. Re-orientation
Bagian adalah penutup dari suatu cerita yang bersifat opsional. Re-orientation bisa berisi
tentang pelajaran moral, saran atau pengajaran dari penulis.

Anda mungkin juga menyukai