Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mata pelajaran Fisika merupakan mata pelajaran yang kurang diminati


siswa karena memiliki tingkat kesulitan pemahaman yang tinggi. Padahal Fisika
merupakan ilmu dasar yang tidak boleh tidak harus dikuasai, untuk mencegah
ketinggalan kita, bangsa Indonesia, di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
Dengan demikian, Fisika harus ditanamkan secara mendalam kepada seluruh
siswa.Salah satu upaya untuk menumbuh kembangkan minat dan simpati siswa
untuk men-cintai Fisika adalah dengan membuat alat peraga / model perangkat
teknologi sederhana meng-gunakan konsep Fisika. Dengan alat peraga
memungkinkan guru melakukan demontrasi atau peragaan untuk konsep-konsep
tertentu dalam pelajaran Fisika. Melalui demontrasi/peragaan dapat lebih
memotivasi siswa untuk belajar dan menerapkan keterampilan proses.

B. Rumusan Masalah
1. Berapa waktu yang dibutuhkan oleh sebuah peluru yang di tembakkan
hingga mencapai tanah berdasarkan sudut elevasi yang berbeda ?
2. Berapa jarak jangkauan peluru yang di tembakkan berdasarkan sudut
elevasi yang berbeda ?
3. Bagaimana cara menentukan nilai h ?

C. Tujuan
1. Menentukan waktu yang dibutuhkan oleh sebuah peluru yang di
tembakkan hingga mencapai tanah berdasarkan sudut elevasi yang
berbeda
2. Menentukan jarak jangkauan peluru yang di tembakkan berdasarkan
sudut elevasi yang berbeda
3. Menentukan nilai h dalam gerak parabola

D. Manfaat
Hasil penelitian Eksperimen Fisika II ini diharapkan dapat:
1. Dapat memudahkan siswa dan guru dalam proses belajar mengajar tentang
gerak parabola
2. Dapat menambah kreativitas dan referensi bagi mahasiswa dalam
merancang percobaan selanjutnya
3. Dapat digunakan untuk percobaan gerak parabola untuk praktikum Fisika
dasar.
4. Dapat Menyelidiki pengaruh besar sudut elevasi terhadap jarak tempuh dan
waktu tempuh
5. sekaligus pembuktian mengenai besar sudut elevasi yang menyebabkan
benda bergerak secara parabola menempuh perpindahan maksimum (R).
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

1. Gerak Parabola

Gerak parabola adalah gerak yang membentuk sudut tertentu terhadap bidang
horizontal. Pada gerak parabola,gesekannya diabaikan,dan gaya yang bekerja
hanya gaya berat atau percepatan gravitasinya saja. Gerak yang lintasannya
berbentuk parabola disebut gerak parabola. Contoh umum gerak parabola adalah
gerak benda yang dilempar ke atas membentuk sudut tertentu terhadap permukaan
tanah. Gerak parabola dapat dipandang dalam dua arah, yaitu arah vertikal (sumbu-
y) yang merupakan gerak lurus berubah beraturan (GLBB), dan arah horizontal
(sumbu-x) yang merupakan gerak lurus beraturan (GLB).
Fungsi gerak parabola Fungsi dari gerak parabola cukup banyak pertama
fungsi dari gerak parabola misalnya dalam kemiliteran yaitu pada saat
menembakan rudal maupun mortir yaitu membantu rudal untuk bisa mencapai
tempat lawan dengan gerakan benda berbentuk parabola ketika diberikan kecepatan
awal dari ketinggian tertentu dengan sudut tetap terhadap garis horisontal sehingga
dapat mencapai tempat tertentu dan menembakan ke arah yang benar atau
mencapai tempat yang diinginkan rudal ataupun mortir tersebut.Menurut Galileo’s
1. Untuk persamaan parabola y² = px

- Jika p > 0, parabola terbuka ke kanan


- Jika p < 0, parabola terbuka ke kiri
2. Untuk parabola yang mempunyai F(0,p) dan direktrik y = -p, persamaan

parabola x² = py

- Jika p > 0, parabola terbuka keatas


- Jika p < 0, parabola terbuka kebawah

 Jenis- Jenis Gerak Parabola


1. Gerakan benda berbentuk parabola ketika diberikan kecepatan awal dengan
sudut teta terhadap garis horisontal, sebagaimana tampak pada gambar di
bawah. Dalam kehidupan sehari-hari terdapat banyak gerakan benda yang
berbentuk demikian.diantarany gerak bola basket yang dilemparkan secara
vertikal, gerakan bola tenis, gerakan bola volly, gerakan lompat jauh dan
gerakan peluru yang ditembakan dari permukaan bumi menuju titik tertentu.
2. Gerakan benda berbentuk parabola ketika diberikan kecepatan awal pada
ketinggian tertentu dengan arah sejajar horisontal, sebagaimana tampak pada
gambar di bawah. Beberapa contoh gerakan jenis ini yang kita temui dalam
kehidupan sehari-hari, meliputi gerakan bom yang dijatuhkan dari pesawat
atau benda yang dilemparkan ke bawah dari ketinggian tertentu.
3. Gerakan benda berbentuk parabola ketika diberikan kecepatan awal dari
ketinggian tertentu dengan sudut teta terhadap garis horisontal, sebagaimana
tampak pada gambar di bawah ini:

Lintasan gerak parabola:

Persamaan yang Digunakan


Kecepatan awal peluru (V 0)

 Persamaan Khusus Gerak Parabola


1. waktu untuk mencapai titik tertinggi
Pada saat benda melakukan gerak parabola sampai mencapai titik tertinggi,
kecepatan benda pada komponen vertikal (sumbu-y) vy = 0
vy = v0y – gtAB
0 = v0 sin α – gtAB
gtAB = v0 sin α
 
2. Tinggi maksimum ( h )
Tinggi maksimum benda yang melakukan gerak parabola dapat ditentukan
dari penurunan persamaan di atas adalah sebagai berikut.

                                  

3. Komponen gerak pada sumbu (y)


Karena dipengaruhi percepatan grafitasi maka kecepatan pada arah ini akan
selalu berubah.
Adapun rumus dari gerak parabola
Gerak pada sumbu x
V 0 x=V 0 . cos θ
V x= V 0 cos θ
X =V x .t = V 0 . cos θ .t
Gerak pada sumbu y
V y =V 0 . cos θ
V y =V 0 . sinθ−g .t
1
Y =V 0 . sin θ .t− . g .t 2
2

Keterangan:
x=¿ jarak jangkauan benda (m/s )
V 0 x =¿ kecepatan awal pada sumbu x (m/s )
g=¿percepatan gravitasi (m/s 2)
t=¿waktu ( s)
V 0=¿kecepatan awal (m/s )
h=¿tinggi (m)

BAB III
METODE EKSPERIMEN

A. Alat dan Bahan

Penopang
Kawat penyangga
Busur
Selongsong
Pegas
Bilah pelontar
Pemicu
Kelereng ukuran sedang sebagai peluru
Mistar/ penggaris

B. 1) Prosedur Pembuatan Alat


Adapun langkah-langkah pembuatan alat untuk sebagai berikut :
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Meratakan dan menghaluskan papan yang akan digunakan
3. Memasang engsel pada salah satu ujung papan sehingga papan saling
bertindisan dan dapat terlipat
4. Membuat lubang melengkung pada bagian dalam papan busur sepanjang busur
yang besarnya sama dengan sekrup pengait busur yang terpasang pada sisi
papan dudukan.
5. Membuat skala pada papan busur dengan skala 0° – 90°
6. Memasang busur pada bagian sisi papan menyesuaikan antara lubang busur
dengan sekrup pengait busur sehingga papan dapat digerakkan naik turun sesuai
besarnya sudut yang dinginkan.
7. Memasang besi pengait pada bagian atas papan untuk mengikat spoit
8. Memasukkan pegas ke dalam spoit dan membuat lubang peniti pada
pertengahan spoit untuk menahan pegas pada saat didorong sampai maksimum
pendeknya.
2) Prosedur kerja
Adapun langkah-langkah prosedur kerja alat sebagai berikut :
1. Tentukan  sudut kemiringan (elevasi) yang akan digunakan, kemudian kokohkan
posisi kemiringan dengan menggunakan penopang (kawat dan pasak)
2. Tekan bilah pelontar sampai terdengar “klik” yang menandakan meriam dalam
posisi terkunci dan siap tembak/lontar
3. Tepatkan peluru (kelereng) di ujung bilah pelontar
4. Tekan tombol pemicu
5. Amati dan tentukan/tandai tempat jatuhnya kelereng, kemudian ukur dengan
menggunakan mistar dari pasak penopang sampai tempat jatuhnya kelereng
6. Mengulangi langkah 1 sampai 5 dengan sudut yang berbeda
7. Catat hasil pengamatan dalam tabel hasuil pengamatan

C. Identifikasi Variabel
 Variabel manipulasi : sudut elevasi
 Variabel respon : jarak tempuh
 Variabel kontrol : kecepatan awal massa

D. Definisi Operasional Variabel


o Variabel manipulasi

Sudut elevasi yang dimaksud pada percobaan ini adalah sudut antara arah
horizontal dengan arah vertikal dimana pelontar diarahkan. Sudut ini diukur
dengan busur derajat dengan satuan derajat (0) dan disimbolkan dengan (Θ).

o Variabel respon
Perpindahan yang dimaksud pada percobaan ini adalah panjang lintasan
yang ditempuh peluru dalam  arah horizontal atau jarak tempuh peluru dari titik
awal peluru terlontar sampai peluru menyentuh tanah (posisi akhir peluru-posisi
awal peluru). Perpindahan diukur dengan meteran (rol meter) dengan satuan meter
(m) dan disimbolkan dengan (R)

o Variabel kontrol

Kecepatan awal yang dimaksud pada percobaan ini adalah kecepatan peluru
saat terlontar dari moncong pelontar. Kecepatan awal ini konstan karena digunakan
pelontar dengan peluru yang sama serta perlakuan yang sama dalam pengambilan
data dari semua data yang ada. Disimbolkan dengan (v_o) dan satuannya dalam SI
adalah (m/s)

E. Teknik Analisis Data


1) Teknik Analisis Tabel

No Sudut elevasi sin 2(α 0 ¿ Jarak jatuh Tinggi Kecepatan


awal (v0)
(α 0 ¿ terjauh (R) maksimum
(h)

2) Teknik Analisis Perhitungan


3) Teknik Analisis Ketidakpastian

Anda mungkin juga menyukai