KELOMPOK 2
HUSNUR ARLINI H0413039
HARMA M H0413014
IKA SARTIKA H0413024
MISBAH H0413038
IMRAN H0413042
Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT, Beliaulah Sang
Penguasa Alam Semesta, Raja dari Ilmu Pengetahuan, karena atas Rahmat dan
hidayah serta dengan seizin-Nya-lah Kami Kelompok 2 dapat menyelesaikan
Makalah “Model Atom Rutherford-Bohr (Spektrum Atom Hidrogen)” tepat pada
waktunya. Tak lupa pula Kita kirimkan salam serta shalawat pada junjungan Kita
Nabi besar Muhammad SAW, karena Beliaulah yang menjadi suri tauladan yang
baik bagi seluruh umat sepanjang masa.
Makalah ini sengaja Kami buat untuk memenuhi tugas matakuliah FISIKA
MODERN pada semester V yang dibawa oleh Ibu Dewi Sartika, S.Pd., M.Pd.
Makalah ini berisi tentang model atom Rutherford, model atom Bohr dan
spektrum atom Hidrogen.
Kami ucapkan terima kasih pada ibu Dewi Sartika, S.Pd., M.Pd. sebagai
dosen pengampuh pada matakuliah FISIKA MODERN yang telah memberikan
arahan kepada Kami dalam membuat karya ilmiah dalam bentuk makalah ini,
kepada teman-teman Fisika yang selalu memberikan semangat yang tiada henti-
hentinya, serta kepada orang tua Kami yang selalu memberikan motivasi dan
doanya sehingga Makalah Kami dapat terselesaikan.
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman Sampul............................................................................................... i
Kata Pengantar.................................................................................................. ii
Daftar Isi........................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1
A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................. 2
C. Tujuan................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................. 3
A. Model Atom Rutherford....................................................................... 3
1. Percobaan Hamburan Partikel Alfa.................................................. 3
2. Model Atom Rutherford................................................................... 4
3. Kekurangan dan Kelebihan Model Atom Rutherford...................... 5
B. Spektrum Atom Hidrogen..................................................................... 5
C. Model Atom Bohr.................................................................................. 13
1. Model Atom Bohr Berdasarkan Dua Postulat.................................. 14
2. Energi Total Elektron....................................................................... 15
3. Jari-Jari Lintasan Elektron................................................................ 16
4. Kelebihan dan Kekurangan Model Atom Bohr................................ 19
BAB III PENUTUP.......................................................................................... 20
A. Kesimpulan........................................................................................... 20
B. Saran..................................................................................................... 22
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Atom adalah satuan unit terkecil dari sebuah unsur yang memiliki
sifat-sifat dasar tertentu. Setiap atom terdiri dari sebuah inti kecil yang terdiri
dari proton dan neutron dan sejumlah elektron pada jarak yang jauh.
Mempelajari tentang teori atom sangatlah penting sebab atom
merupakan penyusun materi yang ada di alam semesta. Dengan memahami
atom kita dapat mempelajari bagaimana satu atom dengan yang lain
berinteraksi, mengetahui sifat-sifat atom, dan sebagainya sehigga kita dapat
memanfaatkan aam semesta untuk kepentingan umat manusia.
Nama “atom” berasal dari bahasa Yunani yaitu “atomos”
diperkenalkan oleh Democritus yang artinya tidak dapat dibagi lagi atau
bagain terkecil dari materi yang tidak dapat dibagi lagi. Konsep atom yang
merupakan penyusun materi yang tidak dapat dibagi lagi pertama kali
diperkenalkan oleh ahli filsafat Yunani dan India.
Konsep atom yang lebih modern muncul pada abab ke 17 dan 18
dimana saat itu ilmu kimia mulai berkembang. Para ilmuwan mulai
menggunakan teknik menimbang untuk mendapatkan pengukuran yang lebih
tepat dan menggunakan ilmu fisika untuk mendukung perkembangan teori
atom.
Dasar dimulaianya periode mekanika kuantum adalah ketika mekanika
klasik tidak bisa menjelaskan gejala-gejala fisika yang bersifat mikroskofis
dan bergerak dengan kecepatan yang mendekati kecepatan cahaya. Oleh
karena itu, diperlukan cara pandang yang berbeda dengan sebelumnya dalam
menjelaskan gejala fisika tersebut.
Teori atom mengalami perkembangan mulai dari teori atom John
Dalton, Joseph John Thomson, Ernest Rutherford, dan Niels Henrik David
Bohr. Perkembangan teori atom menunjukkan adanya perubahan konsep
susunan atom dan reaksi kimia antar atom.
Kelemahan model atom yang dikemukakan Rutherford disempurnakan
oleh Niels Henrik David Bohr. Bohr mengemukakan gagasannya tentang
penggunaan tingkat energi elektron pada struktur atom. Model ini kemudian
dikenal dengan model atom Rutherford-Bohr. Tingkat energi elektron
digunakan untuk menerangkan terjadinya spektrum atom yang dihasilkan oleh
atom yang mengeluarkan energi berupa radiasi cahaya.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, Kami merumuskan masalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana model atom menurut Rutherford?
2. Bagaimana prinsip percobaan spektrum atom Hidrogen?
3. Mengapa model atom Bohr mampu menjelaskan spektrum atom
Hidrogen?
4. Bagaimana model atom menurut Bohr?
5. Bagaimana kelemahan teori model atom Bohr?
C. TUJUAN
Tujuan merujuk pada rumusan masalah, yaitu:
1. Untuk memahami model atom Rutherford.
2. Untuk memahami prinsip percobaan spektrum atom Hidrogen.
3. Untuk mengetahui penjelasan model atom Bohr mengenai spektrum atom
Hidrogen.
4. Untuk memahami model atom Bohr.
5. Untuk mengetahui kelemahan teori model atom Bohr?
BAB 2
PEMBAHASAN
spektrum cahaya akibat adanya pola sebaran gelombang dari efek difraksi.
Untuk dapat mempelajari spektrum setiap atom, para ilmuwan memulai
pengamatan dari spektrum sederhana yang dihasilkan dari transisi elektron
atom hidrogen.
Cahaya tersebut diteruskan pada sebuah celah sempit agar terpolarisasi dan
dibiaskan melalui prisma kaca. Hasil pembiasan dari prisma akan
ditangkap oleh layar. Ternyata spektrum yang dihasilkan dari percobaan
ini adalah spektrum garis.
Panjang gelombang yang dihasilkan pada spektrum atom Hidrogen
dipengaruhi oleh transisi elektron dari kulit ke kulit dengan mengikuti
persamaan berikut:
1 1 1
λ (
=R 2 − 2
m n )
Keterangan:
λ= panjang gelombang yang dihasilkan spectrum atom Hidrogen
R= tetapan Rydberg (1,097 ×107 m−1 )
n= kulit elektron yang dituju
m= kulit elektron mula-mula atau asal
n2 (1)
λ n=364,6 2 , n=3 , 4 , 5 , 6
n −4
1 1 1
λ ( )
=R 2 − 2 , n=1 , 2, 3 , …
1 n
(3.a)
1 1 1
λ ( )
=R 2 − 2 , n=3 , 4 ,5 , …
2 n
(3.b)
1 1 1
λ ( )
=R 2 − 2 , n=5 , 6 , 7 , …
4 n
(3.d)
1 1 1
λ ( )
=R 2 − 2 , n=6 ,7 , 8 , …
5 n
(3.e)
Keterangan:
λ=¿ panjang gelombang spektrum cahaya yang dipancarkan oleh spektrum
atom Hidrogen
Tingkat Energi
Persamaan energi elektron pada suatu orbit, yaitu:
−13,6
En = eV
n2
Untuk keadaan dasar atau kulit pertama, n=1, energi elektron E1 adalah
energi dasar, yaitu
−13,6
E 1= eV =−13,6 eV
12
Untuk kulit kedua, n=2, energi elektron adalah:
−13,6
E 2= eV =−3,4 eV
22
Satu elektron Volt (1 eV) adalah besar energi yang dimiliki sebuah
elektron jika diberi tegangan satu Volt.
Nilai 1 eV setara dengan 1,6 ×1 0−19 Joule
Jika atom menyerap energi (akibat tumbukan atau disinari radiasi),
elektron akan berpindah ke tingkat yang lebih tinggi (tereksitasi). Dalam
keadaan tereksitasi, atom menjadi tidak stabil dan dalam waktu yang
singkat akan kembali ke tingkat yang lebih rendah sambil memancarkan
kembali energi yang semula diserap.
Berapa energi yang terlibat dalam perpindahan elektron? Misalkan
terdapat sebuah elektron yang berada di kulit n A dan berpindah kulit n B.
Energi yang dilibatkan dalam proses perpindahan ini adalah:
2 π 2 k 2 me 4 1 1
∆ E=EnB −EnA = 2
( 2− 2)
h nB nA
Jika konstanta yang ada dimasukkan ke dalam Persamaan, akan
diperoleh persamaan:
1 1
∆ E=−13,6
( 2
nB nA )
− 2 eV
h
L=mvr=n , n=1 , 2 ,3 ,… (4)
2π
Keterangan:
L : momentum anguler
m : massa elektron
v : kecepatan elektron
r : jari-jari lintasan elektron
n : nomor lintasan elektron (untuk kulit K, n=1, untuk kulit L, n=2
dan seterusnya)
h : konstanta Planck (6,62 ×10−34 Js)
b. Elektron dapat pindah dari satu orbit ke orbit lainnya. Jika elektron
pindah dari orbit yang lebih luar ke orbit yang lebih dalam maka
elektron akan melepaskan energi sebesar hf . Jika elektron pindah dari
orbit yang lebih dalam ke orbit yang lebih luar maka elektron akan
menyerap energi sebesar hf .
Misalkan elektron pindah dari orbit dengan jari-jari r m dan energi Em
ke orbit dengan jari-jari r n ¿ dan energi En maka elektron akan melepas
energi.
c
∆ E=Em −En=hf =h (5)
λ
q1 q2 e2
E p =k =−k (6)
r r
tanda).
Pada saat mengelilingi inti
elektron mengalami gaya elektrostatik
yang bertindak sebagai gaya sentripetal.
q1q2
Besar gaya elektrostatik F Coulomb=k
r2
Gambar 1.7 Model Atom Bohr
mv2 e2 2 e2
=k 2 atau mv =k (7)
r r r
1 2 e2
Energi kinetik elektron adalah Ek = mv . Karena mv 2=k ,
2 r
maka dapat ditulis:
ke2
Ek = (8)
2r
−ke 2
E=EP + Ek = (9)
2r
1 n2 h2 e2
Ek = m
2 (
4 π 2 m2 r2 )
=k
2r
(11)
2h2
r n =n × (12)
4 π 2 kme2
Ruas kanan dari persamaan diatas merupakann nilai yang
konstan kecuali n yang merupakan bilangan bulat. Jika dimasukkan
nilai h, π, k, m dan e akan diperoleh lintasan jari-jari elektron:
r n =n2 a0 (14)
−ke2 −2 π 2 k 2 me4 E1
En = = atau E n= 2 (15)
2 2 2
rn h n n
Keterangan:
1. Atom tersusun atas inti bermuatan positif dan dikelilingi oleh elektron
yang bermuatan negatif.
2. Elektron mengelilingi inti atom pada orbit tertentu dan stasioner (tetap),
dengan tingkat energi tertentu.
3. Elektron pada orbit tertentu dapat berpindah lebih tinggi dengan
menyerap energi. Sebaliknya, elektron dapat berpindah dari orbit yang
lebih tinggi ke yang rendah dengan melepaskan energi.
4. Pada keadaan normal (tanpa pengaruh luar), elektron menempati tingkat
energi terendah (disebut tingkat dasar = ground state).
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan di atas dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu
sebagai berikut.
1. Model atom Rutherford menyatakan bahwa atom terdiri dari inti atom
yang sangat kecil dan bermuatan positif, dikelilingi oleh elektron yang
bermuatan negatif. Rutherford menduga bahwa didalam inti atom
terdapat partikel netral yang berfungsi mengikat partikel-partikel
positif agar tidak saling tolak menolak. Banyaknya electron dalam
atom sama dengan jumlah proton dalam inti.
2. Tabung Hidrogen dihubungkan dengan beda potensial tertentu
sehingga dihasilkan atom-atom Hidrogen dan memancarkan cahaya.
Cahaya tersebut diteruskan pada sebuah celah sempit agar terpolarisasi
dan dibiaskan melalui prisma kaca. Hasil pembiasan dari prisma akan
ditangkap oleh layar. Ternyata spektrum yang dihasilkan dari
percobaan ini adalah spektrum garis. Spektrum atom Hidrogen
mengikuti pola yang dihasilkan pada deret spektral dan memiliki
keteraturan dalam jarak garis-garis spektrum. Setiap transisi elektron
menuju kulit yang lebih dalam atau tingkat energi yang lebih rendah
akan dihasilkan panjang gelombang yang berbeda. Panjang gelombang
yang dihasilkan pada setiap deret akan mencapai maksimum pada saat
terjadi transisi dari kulit yang satu tingkat lebih tinggi energinya.
Sebaliknya panjang gelombang minimum dihasilkan pada saat elektron
bertransisi dari kulit tak berhingga menuju kulit yang lebih rendah
energinya (lebih dalam).
3. Model atom Bohr berhasil menjelaskan kestabilan elektron dengan
memasukkan konsep lintasan atau orbit stasioner dimana elektron
dapat berada di dalam lintasannya tanpa membebaskan energi. Bohr
mengemukakan gagasannya tentang penggunaan tingkat energi
elektron pada struktur atom. Tingkat energi elektron digunakan untuk
menerangkan terjadinya spektrum atom yang dihasilkan oleh atom
yang mengeluarkan energi berupa radiasi cahaya. Spektrum garis
atomik juga merupakan efek lain dari model atom Bohr. Spektrum
garis adalah hasil mekanisme elektron di dalam atom yang dapat
berpindah lintasan dengan menyerap atau melepas energi dalam bentuk
foton cahaya.
4. Model atom Bohr menyatakan bahwa elektron tidak mengorbit
mengelilingi inti melalui sembarang lintasan melainkan hanya melalui
lintasan-lintasan tertentu dengan momentum anguler tertentu tanpa
membebaskan energi. Lintasan ini disebut lintasan stasioner dan
memiliki energi tertentu. Elektron dapat pindah dari satu orbit ke orbit
lainnya. Jika elektron pindah dari orbit yang lebih luar ke orbit yang
lebih dalam maka elektron akan melepaskan energi sebesar hf . Jika
elektron pindah dari orbit yang lebih dalam ke orbit yang lebih luar
maka elektron akan menyerap energi sebesar hf .
5. Kelemahan Model Atom Bohr
Lintasan elektron yang mengelilingi inti ternyata sangat rumit
karena sebenarnya masih mempunyai subkulit orbital yang bukan
hanya berupa lingkaran saja.
Model atom Bohr hanya dapat menerangkan model atom
Hidrogen, belum dapat menerangkan model atom berelektron
banyak.
Tidak dapat menerangkan pengaruh medan magnet terhadap
spekrum atom.
B. SARAN
Kami telah berusaha semaksimal mungkin dalam proses
penyusunan karya ilmiah dalam bentuk makalah ini. Namun, kami tetap
mendapati hambatan yang diantaranya ialah referensi yang sangat minim,
khususnya untuk simulasi pada spektrum atom Hidrogen. Sehingga, hal ini
bisa saja menjadi penyebab kurang sempurnanya isi makalah Kami.
DAFTAR PUSTAKA
Foster, Bob. 2003. FISIKA TERPADU. Bandung: ERLANGGA.
Malago, Jasruddin Dauud. 2005. Pengantar Fisika Modern. Makassar: Badan
Penerbit Universitas Negeri Makassar.
http://www.kajianteori.com/2013/02/teori-atom-model-teori-atom-bohr.html.
Diakses tanggal 28 November 2015.
http://garda-pengetahuan.blogspot.co.id/2012/04/teori-atom-bohr-serta-kelebihan-
dan.html. Diakses tanggal 28 November 2015.