Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM PENGGUNAAN ALAT AUTOKLAF

(Tugas Mata Kuliah Instrumentasi Lanjut)

Dosen Pengampu : Eko Naning Sofyanita, S.Tr.A.K, M.Biomed

Disusun oleh :

ELIYAS AREDHA DIKARI LAKSMANA


P1337434120021

PROGRAM STUDI DIPLOMA-III TEKNIK LABORATORIUM MEDIK


JURUSAN ANALIS KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
2021
LAPORAN PRAKTIKUM INSTRUMENTASI LANJUTAN

Tanggal : 05 Februari 2021


Judul : Autoklaf
Tujuan :
1. Untuk mengetahui apa itu Autoclave
2. Untuk mengetahui prinsip serta cara kerja Autoclave
3. Untuk mengetahui cara perawatan Autoclave
A. Dasar Teori
Autoclave adalah alat yang digunakan untuk mensterilkan peralatan
dan perlengkapan dengan menundukkan material untuk uap tekanan tinggi
jenuh pada 121 ° C selama sekitar 15-20 menit, tergantung pada ukuran
beban dan isi. Alat ini diciptakan oleh Charles Chamberland di 1879,
meskipun prekursor yang dikenal sebagai digester uap diciptakan oleh Denis
Papin pada tahun 1679. Nama ini berasal dari bahasa Yunani auto-, pada
akhirnya berarti diri, dan Latin yang berarti Clavis kunci-perangkat self-
locking.
Autoclave yang banyak digunakan dalam mikrobiologi, kedokteran,
tato, tindik, ilmu kedokteran hewan, mikologi, kedokteran gigi, perawatan
kaki dan fabrikasi prosthetics. Mereka bervariasi dalam ukuran dan fungsi
tergantung pada media yang akan disterilkan.
1. Bagian-bagian Autoclave
a. Timer
Bagian pertama pada autoklaf listrik adalah timer. Fungsi dari
timer ini adalah untuk mengatur waktu berapa lama proses sterilisasi
medis sesuai dengan kebutuhan. Bedanya, untuk autoklaf sederhana
tidak memiliki timer, sebab masih menggunakan kompor sebagai
pemanasnya dan bukan menggunakan listrik.
b. Katup uap

Kedua bagian yang terdapat dalam autoklaf listrik adalah katup


uap. Meski ukurannya cukup kecil namun bagian ini sangatlah penting.
Khususnya dalam mengeluarkan uap air saat proses sterilisasi
berlangsung.
c. Pengukur tekanan
Ada pula dalam autoklaf adalah bagian pengukur tekanan.
Fungsinya tidak lain adalah untuk mengetahu berapa tekanan uap di
dalam autoklaf. Terutama ketika Anda sedang melakukan proses
sterilisasi. Dengan begitu, Anda bisa mengetahui berapa lama waktu
yang diperlukan dalam proses tersebut sesuai dengan kebutuhan.
Selain itu, ada pula katup pengaman yang bisa mengunci penutup
autoklaf.
d. Tombol on/off
Bagian keempat dan tidak kalah pentingnya adalah
tombol on/off. Ini pasti akan Anda temukan pada semua autoklaf
listrik. Bila tombol ini tidak berjalan dengan baik atau rusak, maka
bisa dipastikan autoklaf tidak akan bekerja secara baik. Bahkan dalam
kondisi tertentu bisa menyebabkan korsleting bila tidak ditangani.
e. Termometer
Selanjutnya adalah termometer. Sterilisasi akan membutuhkan
suhu yang berbeda-beda dan tergantung pada benda yang disterilkan.
Dengan adanya termometer bisa mengetahui suhu yang dibutuhkan
selama proses sterilisasi.
f. Sumber panas

Adanya lempeng sumber panas dapat membantu proses


perubahan energi listrik menjadi energi panas. Lempengan ini
biasanya terbuat dari lilitan kawat maupun tembaga dalam
menyalurkan energi panas. Khususnya ketika digunakan dalam proses
sterilisasi.
g. Skrup pengaman
Bagian lainnya pada autoklaf listrik ialah skrup pengaman.
Fungsai dari skrup pengaman ini dapat menjaga tekanan uap di dalam
mesin. Namun, Anda harus memastikan skrup tersebut terpasang
secara rapat dan baik.
h. Daya angsa
Daya angsa ini memang penting dan ada di autoklaf listrik.
Fungsinya untuk batas bagi penambahan air. Berbeda dengan autoklaf
biasa, tidak ada daya angsa namun menggunakan
alumunium container dalam meletakkan benda yang disterilkan.
Bagian lainnya adalah vacum yang bisa menghisap udara dan uap dari
ruang sterilisasi.

2. Cara Kalibrasi
Untuk mendeteksi jika autoklaf bekerja dengan baik atau sempurna
dapat digunakan dengan pengujian mikroba yang bersifat termofilik dan
memiliki endospora yaitu Bacillus Stearothermophilus. Dalam bentuk
kertas spora strip dimasukan kedalam autoklaf dan disterilkan, setelah
proses sterilisasi kemudian ditumbuhkan pada media. Jika media tetap
bening maka autoklaf  bekerja secara baik.
3. Kelebihan
Keunggulan autoklaf adalah dapat mensterilkan alat dan bahan
hingga tidak ada oraganisme yang hidup lagi. Autoklaf memerlukan waktu
yang singkat untuk sterilisasi. Autoklaf mengggunakan suhu dan tekanan
tinggi sehingga memberikan kekuatran yang lebih besar untuk membunuh
sel dibandingkan dengan udara panas biasa. Autoklaf memiliki kelebihan
yaitu alat perebus yang bertekanan tinggi.
4. Kekurangan
Kekurangan autoklaf adalah harus menggunakan air mendidih
karena uapnya memenuhi kompartemen autoklaf dan terdesak keluar dari
klep pengaman. Autoklaf membutuhkan sumber panas yang terus
menerus. Autoklaf membutuhkan peralatan yang butuh perawatan terus
menerus.
B. Alat dan Bahan
1. Autoclave
2. Aquadest
3. Kertas Payung
4. Peralatan yang akan disterilkan

C. Prinsip Kerja

Saat sumber panas mulai dinyalakan, air di dalam autoclave akan


mulai mendidih.Uap airnya kemudian mendesak udara yang mengisi di dalam
autoclave.Jika udara telah terganti uap air, katup udara atau katup uap akan
ditutup sehingga tekanan di dalamnya semakin bertambah.Saat tekanan telah
mencapai suhu sesuai, proses sterilisasi dimulai dan timer akan mulai
menghitung mundur.Setelah proses selesai dijalankan, sumber panas akan
langsung dimatikan dan tekakan akan kembali turun secara perlahan hingga
suhunya mencapai nol derajat Celcius. Demikian cara kerja autoclave dalam
mensterilkan aneka peralatan.

D. Cara Kerja
Berikut adalah cara menggunakan autoclave untuk mensterilkan aneka
peralatan serta bahan tertentu, termasuk peralatan medis :
1. Sebelum mulai melakukan sterilisasi, biasanya kita harus mengecek
terlebih dahulu air yang tertampung dalam autoclave. Apabila air yang ada
ternyata masih kurang dari batas minimum, maka tambahkan lagi air
hingga mencapai batas tersebut. Sebaiknya gunakan air yang merupakan
hasil destilasi guna menghindari kerak serta karat.
2. Masukkan peralatan dan juga bahan yang hendak disterilkan. Jika kita
hendak mensterilisasi botol dengan tutup ulir, maka tutup wajib
dikendorkan.
3. Tutup autoclave rapat-rapat dan kencangkan baut pengaman supaya tak
ada uap keluar. Jangan kencangkan klep pengaman terlebih dahulu.
4. Nyalakan autoclave dan atur timer minimal 15 menit di suhu 121 derajat
Celcius
5. Tunggu hingga air mendidih agar uapnya memenuhi kompartemen dan
terdesak keluar. Setelah itu barulah kencangkan klep pengaman dan
tunggu hingga prosesnya selesai. Perhitungan 15 menit baru dimulai pada
saat tekanan mencapai 2 atm.
6. Apabila alarm telah berbunyi dan menandakan proses telah selesai, tunggu
sampai tekanan dalam kompartemen mulai turun dan menjadi sama
dengan tekanan udara pada lingkungan. Buka klep-klep pengaman lalu
keluarkan isi autoclave secara hati-hati. Demikian adalah cara sterilisasi
menggunakan autoclave dalam mensterilkan aneka peralatan medis.

E. Cara Perawatan

Alat sterilisasi ini merupakan wadah bertekanan uap seingga tidak


berdampak dalam penggunaan dan melarang tekanan berlebih. Jika jarum
pada pengukur tekanan mencapai 0,165MPa dan katup pengaman tidak
mengeluarkan uap, maka alat harus segera dihentikan dan periksa katup
pengaman.Jarum harus berbeda pada posisi nol sebelum menggunakan
pengukur tekanan, jika tidak pengukuran tekanan akan rusak dan harus
diperbaiki atau diganti. Pengukur tekanan harus diatur 1-2 kali per tahun
untuk memastikan kepekaan dan ketepatan.Keluarkan air dari dalam wadah
dai ir kondensasi dibawah pelat saringan dan sebaiknya bersihkan air dan
endapan pada tabung elektro-termal untuk menjaga kualitas sterilisasi dan
memperpanjang masa pakai.Gasket cepat aus. Jika tidak berfungsi dengan
baik periksa apakah gasket sudah aus dan keras segera ganti gasket.

F. Pembahasan

Autoclave adalah alat yang digunakan mensterilkan peralatan dengan


menggunakan uap air bertekanan tinggi. Prinsip kerja dari alat ini yaitu saat
sumber panas mulai dinyalakan, air di dalam autoclave akan mulai
mendidih.Uap airnya kemudian mendesak udara yang mengisi di dalam
autoclave. Autoclave banyak digunakan dalam mikrobiologi, kedokteran,
tato, tindik, ilmu kedokteran hewan, mikologi, kedokteran gigi, perawatan
kaki dan fabrikasi prosthetics. Untuk perawatan, cukup ganti air dalam wadah
setiap akan digunakan. Kelebihan dari autoclave yaitu dapat mensterilkan alat
dalam waktu yang singkat. Sedangkan kekurangannya yaitu perawatannya
yang harus secara terus menerus.
G. Referensi
Autoclave: fungsi dan cara menggunakannya.
https://www.galerimedika.com/blog/Autoclave-Fungsi-dan-
CaraMenggunakannyam . Diakses pada tanggal 5 February 2021
2019. Bagian bagian autoclave
https://www.google.com/amp/s/ibs.co.id/id/autoklaf-listrik/amp/ . Diakses pada
tanggal 5 Februari 2021
Cara Kerja Autoclave. http://www.alatlabor.com/article/detail/322/pengertian-
autoclave#:~:text=Prinsip%20Kerja%20Autoclave&text=Saat%20sumber
%20panas%20mulai%20dinyalakan,tekanan%20di%20dalamnya%20semakin
%20bertambah. Diakses pada tanggal 5 Februari 2021

Tahukah anda apaitu autoclave.


https://www.alatuji.com/index.php?/article/detail/82/tahukah-anda-apa-itu-
autoclave Diakses pada tanggal 5 Februari 2021
H. Lampiran
Semarang, 05 Februari 2021
Dosen Pengampu Praktikkan

Eko Naning Sofyanita, S.Tr.A.K.,M.Biomed Eliyas Aredha Dikari Laksmana


NIP. NIM. P1337434120021

Anda mungkin juga menyukai