Anda di halaman 1dari 3

NAMA : ALVINA RAHMATANIA

KELAS : XI MIPA 1

RANCANGAN PRAKTIKUM HIDROLISIS


I. TUJUAN
Menentukan sifat larutan garam dalm air.
II. DASAR TEORI
Hidrolisis adalah reaksi kimia yang memecah molekul air (H 2O) menjadi kation
hidrogen (H+) dan anion hidroksida (OH-).
Jika kita melarutkan suatu garam dalam air, maka akan ada dua kemungkinan
yang akan terjadi :
a. Ion – ion yang berasal dari asam lemah dan basa lemah akan beraksi dengan
air. Hal ini dikarenakan ion – ion mempunyai kecenderungan untuk
membentuk asam/basa asalnya.
b. Ion – ion yang berasal dari asam kuat/basa kuat tidak akan bereaksi dengan
air. Hal ini dikarenakan ion – ion tidak mempunyai kecenderungan untuk
membentuk asam/basa asalnya.

Jika suatu senyawa asam dan basa bereaksi, maka akan menghasilkan garam.
Garam ini bisa bersifat netral, asam/basa, tergantung senyawa yang direaksikan.

III. ALAT DAN BAHAN


1. Pipet tetes
2. Plat tetes
3. Larutan pulpy orange
4. Larutan deterjen
5. Kertas lamus merh dan biru
IV. CARA KERJA
1. Menyiapkan plat tetes dan meletakkan potongan kerjas lakmus merah dan biru
pada setiap lekukan.
2. Meneteskan setiap larutan pada setiap lekukan yang telah diberi kertas lakmus,
sampai semua larutan teruji dengan kertas lakmus.
3. Mengisi tabel pengamatan.
V. TABEL HASIL PENGAMATAN

NO LARUTAN ASAM BASA SIFAT


KUAT LEMAH KUAT LEMAH
1 Pulpy orange
2 Deterjen
RANCANGAN PRAKTIKUM LARUTAN PENYANGGA

I. TUJUAN
1. Menjelaskan pengertian larutan penyangga.
2. Membedakan larutan penyngga dan bukan penyangga berdasarkan
sifatnya.
II. DASAR TEORI
Larutan peyangga adalah suatu sistem larutan yang dapat
mempetahankan nilai pH larutan agar pH tetap sama walau ada penambahan
asam/basa/pengenceran.
Larutan penyangga asam mempertahankan pH pada suasana asam.
Larutan ini terdiri dari komponen asam lemah (HA) dan basa konjugasinya
(A-). Diperoleh :
1. Mencampurkan asam lemah (HA) dengan basa konjugasi (LA,
terionisasi menjadi A-).
2. Mencampurkan suatu asam lemah dalam jumlah berlebih dengan
suatu basa kuat sehingga bereaksi menghasilkan basa konjugasi dan
asam lemah tersebut.

Larutan penyangga basa mempertahankan pH dalam suasana basa


(pH>7). Larutan ini terdiri dari komponen basa lemah (B) dan basa konjugasi
(BH+). Diperoleh :

1. Mencampurkan basa lemah (B) dengan aam konjugasinya (BHX, yang


dapat terionisasi menghasilkan ion BH+).
2. Mencampurkan suatu basa lemah (B) dalam jumlah berlebih dengan
suatu asam kuat sehingga bereaksi menghasilkan asam konjugasi dari
basa lemah tersebut.
III. ALAT DAN BAHAN
1. Elenmeyer
2. Pipet tetes
3. Gelas ukur
4. Tabung reaksi
5. Indikator universal
6. Aquades
7. Larutan mylanta
8. Larutan coca cola
IV. CARA KERJA
1. Menyiapkan tabung reaksi dan menandainya dengan nomor 1 - 3. Tabung
1 dan 2 diisi masing – masing 2mL aquadest, kemudian tetesi 2 tetes
indikator universal.
2. Tabung 1, tambahkan larutan mylanta beberapa tetes hingga terjadi
perubahan warna. Catat jumlah tetes.
3. Tabung 2, tambahkan larutan coca cola beberaapa tetes hingga terjadi
perubahan warna. Catat jumlah tetes.
4. Tabung 3, isi campuran larutan mylanta 1mL dan larutan coca cola 1mL.
Tetesi dengan 2 tetes indikator universal.
V. TABEL HASIL PENGAMATAN

NO ISI TABUNG VOLUME YANG


TABUN DIPERLUKAN SAMPAI
G BERUBAH WARNA
1 Aquadest + Mylanta
2 Aquadest + Coca cola
3 Mylanta + Coca cola

Anda mungkin juga menyukai