Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Biotik.

P-ISSN: 2337-9812, E-ISSN: 2549-1768


Vol. 8, No.1 Ed. April 2020, Hal. 119-125

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN


DISPEPSIA PADA REMAJA DI PUSKESMAS KRUENG BARONA JAYA
KABUPATEN ACEH BESAR
1
Suzanni, 2Sari Wahyuni, dan 3Masyudi
1
Sekolah Tinggi Pante Kulu
2
Akademi Keperawatan Fakinah Banda Aceh
3
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Serambi Mekkah

Email : sari_as2003@yahoo.com

DOI: 10.22373/biotik.v8i1.6629

ABSTRAK

Pasien yang memiliki keteraturan makan di Puskesmas Krueng Barona Jaya rata-
rata kurang sehat seperti telat makan, suka makan makanan pedas, yang dapat
menyebabkan dispepsia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahuai faktor-faktor
yang berhubungan dengan kejadian dispepsia pada remaja di wilayah kerja
Puskesmas Krueng Barona Jaya Kabupaten Aceh Besar Tahun 2019. Penelitian
ini bersifat deskriptif analitik dengan pendekatan crossectional study. Populasi
dalam penelitian ini adalah remaja yang berkunjung ke Puskesmas Krueng Barona
Jaya Periode Juni 2019, dengan jumlah sampel sebanyak 38 orang. Teknik
pengumpulan sampel adalah secara accidentall sampling. Analisa data dengan
menggunakan univariat dan bivariate. Hasil penelitian menunjukkan ada
hubungan antara stres (p-value 0,033), keteraturan makan (p-value 0,004),
makanan dan minuman iritatif (p-value 0,024) dengan kejadian dispepsia pada
remaja. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian dispepsia pada remaja
dipengaruhi oleh stres, keteraturan makan serta makanan dan minuman iritatif.

Kata Kunci: Faktor-faktor, Dispepsia, Remaja

ABSTRACT

Patients who have regular meals at the Krueng Barona Jaya Health Center are
generally unwell, such as late eating, eating spicy foods, which can cause
dispepsia. The purpose of this study was to determine the factors associated with
the incidence of dyspepsia in adolescents in the work area of the Krueng Barona
Jaya Health Center in Aceh Besar Regency in 2019. This research was analytic
descriptive with a cross-sectional study approach. The population in this study
were adolescents who visited the Krueng Barona Jaya Health Center in the June
2019 period, with a total sample of 38 people. The sample collection technique is
an accidental sampling. Data analysis using univariate and bivariate. The results
showed there was a relationship between stress (p-value 0.033), the regularity of
eating (p-value 0.004), irritating food, and drinks (p-value 0.024) with the
incidence of dyspepsia in adolescents. Factors associated with the incidence of

119
Suzanni, dkk

dispepsia in adolescents are influenced by stress, regular eating, and irritating


food and drinks.

Keywords : Factors, Dyspepsia, Adolescents

PENDAHULUAN

Dispepsia merupakan penyakit serta menurunkan ambang rangsang


yang sangat mengganggu aktivitas dan nyeri. Pasien dispepsia umumnya
bila tidak ditangani dengan baik dapat menderita ansietas, depresi dan
[1]
berakibat fatal. Dispepsia merupakan neurotik lebih jelas dibandingkan orang
keluhan umum yang dalam waktu normal [3].
tertentu dapat dialami oleh seseorang. Berdasarkan data Dinas
Berdasarkan penelitian pada populasi Kesehatan Kabupaten Aceh Besar,
umum, didapatkan bahwa 15–30% selama 3 tahun berturut-turut sejak
orang dewasa pernah mengalami hal tahun 2016 sampai dengan tahun 2018,
ini dalam beberapa hari. Di negara Gastritis/tukak lambung, yang
barat, didapatkan angka prevalensi merupakan salah satu jenis dari
dispepsia berkisar 7-41%, tapi hanya dispepsia, termasuk dalam 3 besar
10-20% yang mencari pertolongan penyakit di wilayah kerja Puskesmas
medis. Angka insiden dispepsia Krueng Barona Jaya tahun 2017
diperkirakan antara 1-8% [2]. sebanyak 124 orang tahun 2018
Apabila seorang mengalami sebanyak 101 orang sedangkan tahun
keluhan sindroma dispepsia tentunya 2019 periode Januari sampai
akan memberikan dampak terhadap September sebanyak 116 orang.
health-related quality of life karena Banyak faktor yang memicu timbulnya
dapat mengganggu aktivitas sehari- keluhan sindroma dispepsia,
hari. Faktor psikis dan emosi dapat diantaranya sekresi asam lambung,
mempengaruhi fungsi saluran cerna kebiasaan makan, Infeksi bakteri
dan mengakibatkan perubahan sekresi Helicobacter pylori, tukak peptikum
asam lambung, mempengaruhi fungsi dan psikologis. Konsumsi kebiasaan
saluran cerna, mempengaruhi motilitas makanan beresiko seperti makanan
dan vaskularisasi mukosa lambung pedas, asam, bergaram tinggi dan

120
Faktor-faktor Yang Berhubungan dengan Kejadian Dispepsia ...

minuman seperti kopi, alkohol


merupakan faktor pemicu timbulnya
gejala dispepsia
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah (stres, keteraturan makan, makan dan
penelitian survei yang bersifat minuman iritatif) dan variabel terikat
deskriptif analitik dengan pendekatan (kejadian dispepsia pada remaja) yang
crossectional study yaitu hanya ingin dijabarkan secara deskriptif. Hasil
mengetahui faktor-faktor yang penelitian faktor yang berhubungan
berhubungan dengan kejadian dengan kejadian dispepsia pada remaja
dispepsia pada remaja di Wilayah dapat dilihat bahwa dari dari 38
Kerja Puskesmas Krueng Barona Jaya responden ternyata ternyata sebanyak
Kabupaten Aceh Besar Tahun 2019. 42,1% kejadian dispepsia pada remaja
Populasi dalam penelitian ini adalah adalah dengan gejala dan 57,0%
remaja yang berkunjung ke Puskesmas dispepsia dengan keluhan, 44,7% stress
Puskesmas Krueng Barona Jaya pada remaja adalah tinggi dan 55,3%
Kabupaten Aceh Besar Periode Juni rendah, 60,6% keteraturan makan
2019 sebanyak 38 orang. Teknik remaja adalah tidak teratur dan 39,4%
pengumpulan sampel adalah teratur, 52,6% makanan dan minuman
menggunakan accidental sampling iritatif remaja adalah tidak dilakukan
yaitu seluruh remaja yang berkunjung dan 47,7% dilakukan. [Tabel.1].
ke Puskesmas Krueng Barona Jaya Hasil analisa bivariat diketahui
Periode Oktober 2019 sebanyak 38 bahwa dari dari 17 responden dengan
orang. Penelitian ini telah dilakukan stress tinggi maka diperoleh sebanyak
pada tanggal 17 s/d 24 Juni 2019. 8 orang (47,1%) kejadian dispepsia
Analisa data menggunakan univariat dengan gejala dan 9 orang (52,9%)
dan bivariat. dengan kejadian dispepsia dengan
HASIL DAN PEMBAHASAN keluhan, hasil uji statistik diperoleh
Analisa univariat dengan nilai p-value = 0,033 (p<0,05).
menggunakan tabel distribusi frekuensi Keteraturan makanan teratur maka
dan persentase baik variabel bebas diperoleh sebanyak 7 orang (46,7%)

121
Suzanni, dkk

kejadian dispepsia dengan gejala dan 8 keperawatan semester akhir di


orang (53,3%) dengan kejadian Universitas „Aisyiyah Yogyakarta
dispepsia dengan keluhan, hasil uji kategori sedang (37,2%), pola makan
statistik diperoleh nilai p-value = 0,004 kategori cukup (48,7%), dan angka
(p<0,05). Makanan dan minuman kejadian syndrome dispepsia sebesar
iritatif yang dilakukan, maka diperoleh 59,3%. Hasil uji chi square hubungan
sebanyak 7 orang (38,9%) dengan tingkat stres dengan sindrom dispepsia
kejadian dispepsia dengan gejala dan diperoleh p (0,000) [4].
11 orang (61,1%) dengan kejadian Hal ini sejalan dengan
dispepsia dengan keluhan. Hasil uji penelitian Annisa (2009) bahwa
statistik diperoleh nilai p-value = 0,024 terdapat hubungan antara
(p<0,05). [Tabel.2]. ketidakteraturan makan dengan
Hasil penelitian menunjukkan sindroma dispepsia karena dalam ilmu
bahwa ada hubungan antara stres (p- gizi, tidak dianjurkan diet ketat dengan
value 0,033), keteraturan makanan (p- mengurangi frekuensi makan.
value 0,004), dan makanan dan Frekuensi makan tetap 3 kali sehari
minuman iritatif (p-value 0,024), dan dengan diselingi makanan ringan
tidak ada hubungan antara fasilitas (p- diantaranya. Frekuensi makan yang
value 0,221) dengan kejadian dispepsia tidak teratur, jumlah makan yang tidak
pada remaja di wilayah kerja sesuai, dan jeda makan yang terlalu
Puskesmas Krueng Barona Jaya lama dapat mencetuskan sindrom
Kabupaten Aceh Besar Tahun 2019. dispepsia. Jika proses ini terlalu lama,
Hasil tersebut sejalan dengan maka produksi asam lambung akan
penelitian Nurul dan Ruhyana (2018) berlebihan sehingga dapat mengiritasi
tentang hubungan tingkat stres dan pola mukosa lambung dan menimbulkan
makan dengan kejadian sindrom keluhan berupa mual [5].
dispepsia pada mahasiswa ilmu Putri dkk (2014) yang
keperawatan semester akhir di menunjukkan perbedaan dari
Universitas Aisyiyah Yogyakarta, presentase frekuensi kebiasaan
diketahui bahwa dari hasil penelitian mengkonsumsi makanan pedas, asam,
tingkat stres mahasiswa ilmu dan minuman iritatif (kopi, teh, alkohol

122
Faktor-faktor Yang Berhubungan dengan Kejadian Dispepsia ...

dan minuman berkarbonasi) secara Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil
umum pada masing-masing responden penelitian yang dilakukan oleh Rinda
dikarenakan setiap individu memiliki (2017) ; Sumarni dan Dina Andriani
selera berbeda dalam memilih makanan (2019) yang menunjukkan adanya
yang akan dikonsumsi. Kafein dapat hubungan pola makan dengan kejadian
menyebabkan stimulasi sistem saraf dispepsia pada pasien [7,8].
pusat sehingga dapat meningkatkan Selain pola makan, makanan
aktivitas lambung dan sekresi hormon dan minuman iritatif berpengaruh
gastritis pada ambung dan pepsin. terhadap sindrom dispepsia. Hasil
Hormon gastrin yang dikeluarkan oleh penelitian Rahmat Nugroho dkk (2018)
lambung mempunyai efek sekresi getah menunjukkan 76,9% pasien terindikasi
lambung yang sangat asam dari bagian sindrom dispepsia akibat makanan dan
fundus lambung. Faktor yang minuman iritatif. Namun penelitian
mempengaruhi kebiasaan konsumsi Amir dkk (2019) tidak menunjukkan
makan pada setiap individu diantara adanya hubungan diet iritatif dengan
dari lingkungan keluarga, sosial dan kejadian sindrom dispepsia [9,10].
budaya yang dimiliki setiap individu
[6].

No Variabel Dependen kategori Frekuensi Persentase

Kejadian Dispepsia Pada


1 Dispepsia dengan gejala 16 42,1
Remaja
Dispepsia dengan keluhan 22 57,9
100
Total 38

No Variabel Independen kategori Frekuensi Persentase

Tinggi 17 44,7
2 Stres
Rendah 21 55,3
Total 38 100
Teratur 15 39,4
3 Keteraturan Makan
Tidak teratur 23 60,6
Total 38 100
Makanan dan Dilakukan 18 47,4
4 Minuman Tidak dilakukan 20 52,6
Iritatif
Total 38 100

123
Suzanni, dkk

Tabel 2. Analisis Bivariat


No variabel Kategori Kejadian Dispepsia Total P α
Value

Dispepsia Dispepsia Total


dengan dengan
gejala keluhan

f % f % f %
1 Stres Tinggi 8 7,1 3 52,9 17 100
0,033 0,05
Rendah 8,18 1,9 1 100
Total 16 22 38 100
2 Teratur 7 46,7 8 53,3 15 100
Keteraturan MakananTidak teratur
9 0,004 0,05
39,1 14 60,9 3 100

Total 16 22 38 100
3 Dilakukan 7 38,9 11 55,0 18 100
Makanan dan Minuman
Tidak
Iritatif 45,0 0,024 0,05
Dilakukan 9 11 61,1 20 100

Total 16 22 38 100

KESIMPULAN tidak mengkonsumsi kopi dan


Kesimpulan dalam penelitian minuman bersoda yang berlebihan,
ini adalah ada hubungan antara stres (p- memperhatikan waktu makan teratur
value 0,033), keteraturan makanan (p- (tepat) serta jenis makanan yang
value 0,004), dan makanan dan adekuat dan bervariasi, yaitu terdiri
minuman iritatif (p-value 0,024), dan dari karbohidrat, protein, dan lemak
tidak ada hubungan antara fasilitas (p- setiap kali makan, dan menghindari
value 0,221) dengan kejadian dispepsia konsumsi makanan pedas, asam,
pada remaja di wilayah kerja minuman bersoda.
Puskesmas Krueng Barona Jaya
DAFTAR PUSTAKA
Kabupaten Aceh Besar Tahun 2019. [1] Gustin, Rahmi Kurnia. 2012. Faktor -
Disarankan bagi remaja, perlu Faktor yang Berhubungan dengan
Kejadian Gastritis pada Pasien
membuat jadwal makan dan selalu yang Berobat Jalan di Puskesmas
Gulai Boncah Kota Bukit Tinggi
menjaga ketersediaan makanan ketika Tahun. 2011
waktu makan tiba atau dengan selalu [2] Emil., 2016. Jurnal Hubungan Derajat
Keasaman Cairan Lambung
membawa makanan cemilan, serta Dengan Derajat Dispepsia Pada
Pasien Dispepsia Fungsional

124
Faktor-faktor Yang Berhubungan dengan Kejadian Dispepsia ...

[3] Rahma., 2018. Jurnal Gambaran Jurnal Kesehatan Masyarakat


Karakteristik Pasien Dengan :2(2) 43-54.
Sindrom Dispepsia Di Puskesmas [8] Sumarni dan Dina Andriani. 2019.
Rumbai Hubungan Pola Makan dengan
[4] Nurul A, Ruhyana., 2018. Hubungan Kejadiaan Dispepsia. Aceh. Jurnal
Tingkat Stres Dan Pola Makan Keperawatan dan Fisioterapi
dengan Kejadian Sindrom (JKF), e-ISSN 2655-0830 Vol. 2
Dispepsia pada Mahasiswa Ilmu No.1 Edisi Mei-Oktober 2019
Keperawatan Semester Akhir di https://ejournal.medistra.ac.id/inde
Universitas, Aisyiyah Yogyakarta. x.php.JFK
Naskah Publikasi, Fakultas Ilmu [9] Nugroho R, Safri dan Sofiana
Kesehatan Yogyakarta. N.Gambaran Karakteristik Pasien
[5] Annisa., 2009. Jurnal Hubungan Dengan Sindrom Dispepsia di
Ketidakteraturan Makan Dengan
Puskesmas Rumbai. Riau. JOM
Sindroma Dispepsia Remaja
Perempuan Di SMA Plus Al-Azhar FKp 5(2) : 826-827.
Medan. [10] Amir M.K.B. 2019.Hubungan Diet
[6] Putri, R. N., Ernalia, Y., & Bebasari, E. Iritatif dan Ketidakteraturan Makanan
(2014). Gambaran sindroma
dispepsi fungsional pada dengan Sindrom Dispepsia pada Remaja
mahasiswa Fakultas Kedokteran Santri Madrasah Aliyah Al-Aziziyah Putri
Universitas Riau Angkatan 2014.
JOM FK, 2(2), 3-18. Kapek Gunungsari Lombok Barat Nusa
[7] Rinda Fithriyana. 2018. Faktor-Faktor Tenggara Barat. Jurnal Kedokteran. 8(2) :
yang Berhubungan dengan
Kejadiaan Dispepsia Pada Pasien 34-38. ISSN 2301-5977, e-ISSN 2527-
di Wilayah Kerja Puskesmas 7154
Bangkinan Kota. Riau. PREPOTIF

125

Anda mungkin juga menyukai