PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah profesi bagi
Pegawai Negeri Sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja
kebijakan publik, pelayan publik serta perekat atau pemersatu bangsa. Sebagai
kemampuan untuk melakukan apa yang menjadi tugasnya. Hal ini menyebabkan
peran sebagai unsur perekat persatuan bangsa. Oleh karena itu, sebagai ASN
Untuk memperbaiki kondisi ASN saat ini, dibutuhkan Proses manajemen ASN
yang baik dimulai dari rekrutmen sampai pengakhiran dinas. Saat ini telah
dilakukan perbaikan dalam proses penerimaan ASN menjadi lebih transparan dan
akuntabel. Kualitas hasil seleksi Calon ASN saat ini juga berada di atas rata-rata,
akan tetapi sistem yang ada saat ini kurang bersahabat dengan pengembangan
birokrasi. Mereka yang notabene memiliki kualifikasi tinggi dan diharapkan mampu
dibutuhkan internalisasi nilai-nilai dasar yang harus ditanamkan pada setiap Calon
ASN yang masuk agar meskipun mereka berada di dalam situasi dan kondisi yang
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi. Selain nilai-nilai dasar
tersebut seorang ASN juga dituntut untuk memiliki kedisiplinan, kesamaptaan, dan
kesehatan jasmani dan rohani. Nilai-nilai tersebut tidak hanya sebatas pada tataran
pondasi setiap ASN. Ketika pemahaman terhadap nilai-nilai tersebut sudah masuk
ke dalam diri setiap Calon ASN muda bukan tidak mungkin akan menjadi
penggerak perubahan dan mampu mendobrak kondisi yang saat ini kurang
menguntungkan.
nilai tersebut kepada peserta. Tahap internalisasi telah berakhir dan sekarang
Meskipun pada dasarnya nilai tersebut tidak boleh lepas setelah masa aktualisasi
sebagai ASN.
Dalam peraturan menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 29 tahun 2014
Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang
upaya kesehatan.
diklinik belum terlaksana dengan baik karena ada beberapa penyebab diantaranya
yaitu alur pengobatan baik rawat jalan ataupun permintaan rujukan ke faskes
tingkat lanjut belum berjalan baik yakni belum adanya dokumen rahasia pasien
berupa buku rekam medis pasien maupun kertas resep obat, kurangnya fasilitas
B. TUJUAN AKTUALISASI
Tujuan dari Aktualisasi ini untuk mengoptimalkan Tugas Pokok dan Fungsi
dasar, etika profesi, bersih dari praktik Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme sehingga
D. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup aktualisasi nilai-nilai dasar profesi ASN adalah untuk
PROFIL ORGANISASI
A. Sejarah Organisasi
Sebagai gambaran wilayah hukum Polres Konawe meliputi dua Kabupaten yaitu
Kab. Konawe dan Kabupaten Konawe Utara, Kab. Konawe ibukotanya Unaaha ,
73 Km dari Kota Kendari, secara geografis terletak di bagian selatan khatulistiwa,
melintang dari utara ke selatan antara 02’34 dan 04,15 lintang selatan, membujur
dari barat ke timur antara 121.15 dan 123.30’ bujur timur. Wilayah Kabupaten
Konawe di sebelah utara berbatasan dengan Propinsi Sulteng, sebelah selatan
berbatasan dengan Kab. Konawe Selatan, sebelah timur berbatasan laut banda
dan laut Maluku ( Propinsi Maluku ), sebelah barat berbatasan dengan
Kabupaten Kolaka.
Mengacu pada Visi Polda Sulawesi Tenggara maka visi Polres Konawe adalah :
“Terwujudnya personel Polres Konawe yang Profesional, Modern dan Terpercaya”.
A. LANDASAN TEORI
Berdasarkan Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 38
Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Diklat Prajabatan pola baru, peserta diklat
diharapkan mampu menginternalisasi nilai-nilai dasar profesi ASN dengan cara
mengalami sendiri dalam penerapan dan aktualisasi di tempat tugas sehingga
peserta diklat dapat merasakan manfaatnya secara langsung. Nilai dasar tersebut
merupakan seperangkat prinsip yang menjadi landasan utama dalam menjalankan
keprofesian sebagai ASN.
Nilai-nilai dasar tersebut antara lain :
1. Akuntabilitas
a. Konsep Akuntabilitas
1) Pengertian Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban setiap individu, kelompok atau
institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya.
Amanah seorang ASN adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik
tersebut adalah:
a) Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan
mencegah keterlibatan ASN dalam politik praktis
b) Memeperlakukan warga secara sama dan adil dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik.
c) Menunjukkan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat
diandalkan sebagai penyelenggara pemerintahan.
2) Aspek Akuntabilitas
Terdapat 5 (lima) aspek penting dalam akuntabilitas yaitu,
Akuntabilitas adalah hubungan, Akuntabilitas berorientasi pada hasil,
Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan, Akuntabilitas memerlukan
konsekuensi dan Akuntabilitas memperbaiki kinerja.
3) Pentingnya Akuntabilitas
Akuntabilitas memiliki 3 (tiga) fungsi utama yaitu : control
demokrasi , mencegah korupsi dan penyalahgunaan wewenang, untuk
menungkatkan efisiensi dan efektifitas.
4) Tingkatan akuntabilitas
Akuntabilitas memiliki 5 tingkatan yang berbeda yaitu : akuntabilitas
personal, akuntabilitas individu, akuntabilitas kelompok, akuntabilitas
organisasi dan akuntabilitas stakeholder.
b. Mekanisme Akuntabilitas
1) Mekanisme Akuntabilitas Birokrasi Indonesia Di Indonesia alat
akuntabilitas antara lain adalah : perencanaan strategis, kontrak
kinerja , laporan kinerja.
2) Menciptakan Lingkungan Kerja yang Akuntabel adalah : Kepemimpinan
, Transparansi , integritas , tanggungjawab, keadilan, kepercayaan,
keseimbangan, kejelasan, dan konsistensi.
3) Frame Work Akuntabilitas Berikut adalah 5 langkah dalam membuat
Frame work Akuntabilitas : Menentukan tujuan, melakukan
perencanaan, pelaksanaan, memberikan laporan dan melakukan
evaluasi.
b. Nasionalisme
Fungsi ASN sebagai perekat dan pemersatu bangsa dan Negara yaitu
setiap pegawai ASN harus memiliki jiwa nasionalisme dan wawasan
kebangsaan yang kuat, memiliki kesadaran sebagai penjaga kedaulatan
Negara, menjadi perekat bangsa dan mengupayakan situasi damai di
seluruh wilayah Indonesia, dan menjaga keutuhan NKRI.
Maka Indikator Nasionalisme yang harus dimiliki aparatur sipil Negara
adalah, sebagai berikut :
a) Berwawasan Kebangsaan yang Kuat
b) Memahami pluralitas
c) Berorientasi kepublikan yang kuat
d) Mementingkan kepentingan nasional di atas segalanya
c. Etika Publik
Etika Publik merupakan refleksi tentang standar norma , yang
menentukan baik buruk, benar salah perilaku , tindakan dan keputusan
untuk mengarahkan kebijakan public dalam rangka menjalankan tanggung
jawab pelayan public.Adapun Indikator etika public adalah :
a. Memahami kode Etik dan perilaku pejabat public:
1) Adalah aturan – aturan yang mengatur kelompok dalam bentuk
ketentuan – ketentuan tertulis.
2) Dimensi Etika Publik, Terdiri dari: dimensi pelayan kualitas public,
dimensi modalitas dan dimensi tindakan integritas public.
b. Memahami bentuk – bentuk kode etik dan implikasinya sehingga ASN
memiliki pemahaman tentang :
1) Pentingnya Etika dalam pelayanan public
2) Penggunaan kekuasaan legimitasi kebijakan
3) Konflik kepentingan
4) Sumber – sumber kode etik bagi ASN
5) Implikasi kode etik dalam pelayanan public
c. Mampu Mengaktualisasikan nilai – nilai etika bukan hanya posisinya
sebagai ASN tetapi juga sebagai warga Negara.
d. Komitmen Mutu
Komitmen mutu mengacu kepada ukuran baik buruk yang dipersepikan
oleh individu terhadap nilai suatu produk atau pun jasa. Dalam
peyelenggaraan pemerintahan, mutu sering dikaitkan dengan pelayanan
kepada masyarakat.
Adapun indicator komitmen mutu :
a. Mampu memahai tindakan yang menghargai efektivitas, efisiensi,
inovasi dan kinerja brorienasi mutu dalam penyelenggaraan
pemerintahan dan pelayanan public.
b. Mununjukkan sikap perilaku kinerja kreatif dan inovatif yang berorientasi
mtu dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik.
c. Mengaktualisasi komitmen mutu dalam menjalankan tugas ASN.
e. Anti Korupsi
Menanamkan sikap sadar anti korupsi merupakan salah satu cara untuk
menjauhkan diri kita dari korupsi. Salah satu cara menanamkan sikap anti
korupsi adalah menanamkan nilai intregritas jujur, mandiri, adil, kerja keras,
peduli, tanggung jawab, disiplin, sederhana,dan berani.
Indikator anti korupsi adalah :
a) Menyadari dampak perilaku dan tindak pidana korupsi bagi kehidupan
diri pribadi, keluarga, masyarakat, dan bangsa.
b) Mampu menjelaskan cara-cara menghindari perilaku dan tindak pidana
korupsi.
c) Menjelaskan pembangunan system intregritas untuk mencegah
terjadinya korupsi dilingkungannya (kesediaan, isentifiksi dan
internalisasi)
d) Mengaktualisasikan nilai dasar anti korupsi bagi kehidupan diri pribadi,
keluarga, masyarakat, dan bangsa.
f. Manejemen ASN
Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi
pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur
sipil negara yang unggul selaras dengan perkembangan jaman. Dengan
menghasilkan pegawai ASN yang profesional, memiliki dasar, etika profesi,
bebas intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Berdasarkan UU No 5 tahun 2014 tugas pokok dan fungsi sebagai pegawai
ASN ialah :
1) Pelaksana kebijakan publik
2) Pelayan publik
3) Perekat dan pemersatu bangsa
g. Pelayanan Publik
Pelayanan publik adalah sebagai bentuk kegiatan pelayanan umum
yang dilaksanakan oleh instansi pemerintahan pusat dan daerah, dan di
lingkungan BUMN / BUMD dalam bentuk barang dan / atau jasa, baik
dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat. (Lembaga Administrasi Negara :
1998).
h. Whole Of Goverment
Whole of Goverment adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan
pemerintahan yang menyatukan upaya upaya kolaboratif pemerintahan dari
keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna
mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan, menejemen program dan
pelayanan publik. Oleh karenanya WoG juga dikenal sebagai pendekatan
interagency, yaitu pendekatan yang melibatkan sejumlah kelembagaan
yang terkait dengan urusan-urusan yang relevan.
B. KEGIATAN AKTUALISASI
Dalam kegiatan Diklatsar ini kami sebagai Aparatur Sipil Negara telah
melaksanakan aktualisasi sesuai tupoksi yang dikaitkan dengan nilai-nilai dasar
ANEKA tujuannya agar dapat menerapkan prinsip nilai-nilai dasar ANEKA pada
pengaktualisasiannya nanti. Adapun jenis kegiatan yang akan dilaksanakan
diantaranya:
1. Melakukan Anamnesa pasien
2. Melakukan Pemeriksaan fisik Pada Pasien
3. Melakukan Pemeriksaan Penunjang
4. Melakukan Pemberian Obat
5. Membuat rujukan BPJS
6. Melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap tahanan
7. Melakukan kegiatan Keslap (Kesehatan Lapangan)