BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan terhadap fokus

permasalahan dalam penelitian ini, maka dapat diambil kesimpulan, yaitu:

1. Pencegahan Jarimah Khalwat Melalui Hukuman Cambuk Di

Kabupaten Bireuen Provinsi Aceh Masih Belum Efektif

Pencegahan jarimah khalwat melalui hukuman cambuk masih

terdapat banyak kendala dalam pelaksanaannya baik yang berasal dari

kalangan masyarakat maupun pemerintah dimana kedua belah pihak

masih memiliki kekurangan dalam pelaksanaan dan pemanfaatan

kebijakan. Sanksi berupa hukuman cambuk bagi pelanggar khalwat belum

mampu mencapai tujuan utamanya yaitu mencegah terjadinya khalwat

yang dilakukan di berbagai kalangan masyarakat yang ada di kabupaten

bireuen.

Masih banyak hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan

pencegahan jarimah khalwat melalui hukuman cambuk salah satu yang

paling dominan yaitu kurangnya dukungan dan kesadaran masyarakat

dalam menjalankan syariat islam. Selain itu satuan polisi pamong praja

dan wilayatul hisbah sudah melaksanaan pengawasan dilapangan. Tetapi,

kurangnya pengawasan dari orang tua menimbulkan banyak yang

86
 87

melakukan jarimah khalwat bagi kalangan remaja serta Kurangnya

pengawasan terhadap tempat-tempat tertentu mengakibatkan munculnya

tindakan menyimpang yang dilakukan oleh masyarakat dalam

pencegahan jarimah khalwat tersebut. Pelaksanaan sosialisasi yang

berjalan terbatas sehingga banyak masyarakat kabupaten bireuen masih

sangat minim untuk mengetahui tentang qanun jinayat terkhususnya pada

jarimah khalwat.

2. Faktor Pendukung Dan Penghambat

A. Faktor Pendukung

Pencegahan jarimah khalwat melalui hukuman cambuk dikabupaten

bireuen didukung dengan koordinasi dan komunikasi yang baik dan telah

berjalan rutin serta lancar antar satuan polisi pamong praja dan wilayatul

hisbah kabupaten bireuen,mahkamah syariah dan kepolisian kabupaten

bireuen. Dipihak masyarakat kabupaten bireuen sebagian besar didukung

dengan budaya masyarakat yang islami sehingga memudahkan

pemerintah dalam menjalankan programnya berupa sosialisasi tentang

khalwat yang ditujukan kepada berbagai kalangan masyarakat yang ada

di kabupaten bireuen. Selain itu satuan polisi pamong praja dan wilayatul

hisbah sudah melaksanaan pengawasan dilapangan.

B. Faktor Penghambat
 88

Adapun yang menghambat dalam pencegahan jarimah khalwat

melalui hukuman cambuk yaitu sarana dan prasarana dalam penindakan

masih sangat kurang. Selain itu Tidak adanya pendidikan dan pelatihan

bagi aparat penegakan qanun syariat islam khususnya Pasal 23 Qanun

No 6 Tahun 2014 tentang khalwat (mesum) untuk meningkatkan

kemampuan aparatur pada aspek pengetahuan syariah. Minimnya

sosialisasi kepada masyarakat tentang khalwat membuat banyak

masyarakat kabupaten bireuen belum mengetahui tentang khalwat.

kurangnya pengawasan dari orang tua sehingga menimbulkan banyak

yang melakukan jarimah khalwat bagi kalangan remaja. Kurangnya

pengawasan terhadap tempat-tempat tertentu merupakan salah satu

faktor penghambat dalam pencegahan jarimah khalwat tersebut.

5.2 Saran

Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan yaitu:

1. Pemerintah melaksanakan penerapan hukuman cambuk atau sanksi

yang lebih tegas lagi terhadap masyarakat baik muslim maupun non

muslim yang terbukti melakukan pelanggaran syariat islam untuk

pencegahan jarimah khalwat.

2. Saran yang diberikan berdasarkan faktor pendukung dan pengahmbat

yaitu pemerintah perlu memberikan perhatian khusus terhadap

lembaga-lembaga yang terkait yang bertugas mengawasi

pelaksanaan syariat islam dengan cara memberikan ruang alokasi

dana yang memadai sehingga kinerja dari lembaga-lembaga ini dapat

 89

meningkatkan dan memuaskan. Program sosialisasi khusus juga

harus diadakan oleh dinas syariat isam, wilayatul hisbah serta

perangkat daerah kabupaten bireuen provinsi aceh untuk

mengenalkan tentang hukum jinayat terkususnya pada pelanggar

jarimah khalwat kepada masyarakat. Selain itu, Orang tua perlu

meningkatkan pengawasan terhadap anaknya dan pemerintah juga

perlu meningkatkan kinerja dan pengawasan terhadap tempat tempat

tertentu agar tidak terjadi penyimpangan syariat islam yang dilakukan

oleh masyarakat.