Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH PATOLOGI SOSIAL

“DEVIASI INDIVIDU”

Disusun Oleh:
Nama : Divia Monica Pasaribu
NIM : 1193171019
Mata Kuliah : Patologi Sosial
Dosen Pengampu : Sani Susanti, S.Pd, M.Pd

PENDIDIKAN MASYARAKAT
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan
kebaikan-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan laporan makalah yang tentang Deviasi
Individu

Terima kasih saya ucapkan kepada ibu Sani Susanti, S.Pd, M.Pd yang telah membantu
saya dalam memberi pemahaman tentang materi yang akan saya paparkan. Terima kasih juga
saya ucapkan kepada teman-teman seperjuangan yang telah mendukung saya sehingga saya
bisa menyelesaikan tugas ini tepat waktu.

Saya menyadari bahwa makalah yang saya buat ini masih jauh dari kata sempurna
baik segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, saya sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca guna menjadi acuan
agar penulis bisa menjadi lebih baik lagi di masa mendatang.

Semoga makalah ini kedepannya dapat menambah wawasan para pembaca dan dapat
bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.

Batam, 01 Oktober 2020

Divia Monica Pasaribu


1193171019

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................i

DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1

1.1 Latar Belakang Masalah........................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................................1

1.3 Tujuan...................................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................3

2.1 Pengertian Deviasi Sosial......................................................................................................3

2.2 Pengertian Deviasi Sosial Menurut Para Ahli.......................................................................3

2.3 Sifat- Sifat Deviasi Sosial.....................................................................................................4

2.4 Deviasi Individu....................................................................................................................5

2.5 Faktor yang Mempengaruhi Penyimpangan Sosial...............................................................6

2.6 Dampak Deviasi Sosial Terhadap Individu...........................................................................6

2.7 Pencegahan Penyimpangan Sosial........................................................................................7

BAB III PENUTUP...................................................................................................................8

3.1 Kesimpulan...........................................................................................................................8

3.2 Saran......................................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................9

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah

Di dalam kehidupan ini tidak dapat dipungkiri bahwa manusia akan selalu hidup dengan
benar tanpa melakukan kesalahan. Ada kalanya manusia melakukan penyimpangan-
penyimpangan terhadap nilai dan norma yang ada. Tindakan- Tindakan yang tidak berkenan
itu dapat dikatakan sebagai perilaku menyimpang. Perilaku menyimpang yang juga biasa
dikenal dengan nama penyimpangan sosial adalah perilaku yang tidak sesuai dengan norma
sosial di masyarakat atau suatu kelompok atau aturan yang telah diinstitusikan, yaitu aturan
yang telah disepakati bersama dalam sistem sosial.

Penyimpangan adalah konsep masalah sosial berkaitan dengan pelanggaran norma artinya
sesuatu itu dianggap sebagai masalah sosial karena menyangkut hubungan manusia dengan
nilai nilai dan merupakan gangguan terhadap tujuan kehidupan masyarakat. Masalah sosial
atau social problem ialah setiap keadaan yang dianggap ancaman bagi masyarakat sebagai
suatu keadaan yang tak di kehendaki, tak dapat ditoleransi, atau dianggap ancaman bagi
masyarakat. Sehingga memerlukan tindakan masyarakat untuk menyelasaikannya.

Penyimpangan terhadap norma-norma atau nilai-nilai masyarakat disebut deviasi


(deviation), sedangkan pelaku atau individu yang melakukan penyimpangan disebut devian
(deviant). Kebalikan dari perilaku menyimpang adalah perilaku yang tidak menyimpang yang
sering disebut dengan konformitas. Konformitas adalah bentuk interaksi sosial yang di
dalamnya seseorang berperilaku sesuai dengan harapan kelompok.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah pengertian dari deviasi secara umum?
2. Apakah pengertian dari deviasi menurut para ahli?
3. Bagaimana sifat- sifat dari deviasi sosial?
4. Bagaimana bentuk deviasi individu?
5. Apa saja yang menjadi faktor penyimpangan sosial?
6. Bagaimana dampak dan cara mencegah penyimpangan sosial?

1
1.3 Tujuan

1. Mengetahui dan memahami arti dari deviasi terkhususnya deviasi individu

2. Mengetahui dan memahami faktor yang dapat mempengaruhi penyimpangan sosial

3. Mengetahui dan memahami dampak dan cara mencegah penyimpangan sosial

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Deviasi

Dalam kehidupan masyarakat, semua tindakan manusia dibatasi oleh aturan (norma)
untuk berbuat dan berperilaku sesuai dengan sesuatu yang dianggap baik oleh masyarakat.
Namun di tengah kehidupan masyarakat kadang-kadang masih kita jumpai tindakan-tindakan
yang tidak sesuai dengan aturan (norma) yang berlaku pada masyarakat, misalnya seorang
siswa menyontek pada saat ulangan, berbohong, mencuri, dan mengganggu siswa lain.

Penyimpangan (deviasi) adalah setiap tingkah laku yang tak mematuhi norma norma
sosial dari suatu kelompok sosial, atau dari suatu masyarakat, ataupun kelakuan yang
melanggar ketentuan- ketentuan yang di institutikan, yaitu ketentuan yang disepakati sah
dalam suatu sistem sosial, sedangkan pelaku atau individu yang melakukan penyimpangan
disebut devian (deviant).

Suatu perilaku dianggap menyimpang apabila tidak sesuai dengan nilai-nilai dan norma-
norma sosial yang berlaku dalam masyarakat atau dengan kata lain penyimpangan (deviation)
adalah segala macam pola perilaku yang tidak berhasil menyesuaikan diri (conformity)
terhadap kehendak masyarakat. Penyimpang merupakan sisi negative dari bentuk perilaku
positif, karena perilaku positif akan memberikan suasana kenyamanan dan keaamanan bagi
masyarakat.

2.2 Pengertian Deviasi Menurut Para Ahli

1. Bruce J. Cohen
Perilaku menyimpang merupakan setiap perilaku yang tidak berhasil menyesuaikan diri
dengan kehendak-kehendak masyarakat atau kelompok tertentu dalam masyarakat.
2. Gillin
Perilaku menyimpang adalah perilaku yang menyimpang dari norma dan nilai sosial keluarga
dan masyarakat yang menjadi penyebab memudarnya ikatan atau solidaritas kelompok.
3. Lewis Coser
Mengemukakan bahwa perilaku menyimpang merupakan salah satu cara untuk menyesuaikan
kebudayaan dengan perubahan sosial.
4. James Vander Zenden

3
Penyimpangan sosial adalah perilaku yang oleh sejumlah besar orang dianggap sebagai hal
yang tercela dan di luar batas toleransi.
5. Paul B. Horton
Mengutarakan bahwa penyimpangan adalah setiap perilaku yang dinyatakan sebagai
pelanggaran terhadap norma-norma kelompok atau masyarakat.
6. Robert M.Z. Lawang
Penyimpangan sosial adalah semua tindakan yang menyimpang dari norma yang berlaku
dalam sistem sosial dan menimbulkan usaha dari mereka yang berwenang dalam sistem itu
untuk memperbaiki perilaku yang menyimpang itu.
7. Kartini Kartono (2007:11)
Mengartikan deviasi atau penyimpangan merupakan tingkah laku yang menyimpang dari
tendensi sentral atau ciri-ciri karakteristik rata-rata dari rakyat kebanyakan / populasi.
2.3 Sifat-Sifat Deviasi
Penyimpangan dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu :
1.      Deviasi bersifat positif
Penyimpangan yang bersifat positif merupakan suatu bentuk penyimpangan atau perilaku
yang tidak sesuai dengan nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku, tetapi mempunyai
dampak positif terhadap dirinya maupun masyarakat. Penyimpangan ini memberikan unsur
inovatif dan kreatif sehingga dapat diterima oleh masyarakat, meskipun caranya masih belum
umum atau menyimpang dari norma yang berlaku. Misalnya, pada masyarakat yang masih
tradisional, perempuan yang melakukan aktivitas atau menjalin profesi yang umum dilakukan
oleh laki-laki seperti berkarir di bidang politik, menjadi pembalap, sopir taksi, anggota militer
dan lain-lain oleh sebagian orang masih dianggap tabu.
2.      Deviasi bersifat negative
Penyimpangan yang bersifat negatif merupakan penyimpangan yang cenderung mengarah
pada tindakan yang dipandang rendah, berdampak buruk serta merugikan bagi pelaku dan
juga masyarakat. Bobot penyimpangan negatif dapat dilihat dari norma-norma atau nilai-nilai
yang telah dilanggar. Pelanggaran terhadap norma-norma kesopanan dinilai lebih ringan
dibanding pelanggaran terhadap norma hukum. Contoh: Penyimpangan yang bersifat
negative adalah membolos, pembunuhan, pencurian, korupsi, dan sebagainya.  

4
2.4 Pengertian Deviasi Individu

 Penyimpangan individual (individual deviation)

Deviasi merupajan tingkah laku selalu berlangsung dalam satu konteks sosio-kultural dan
antarpersonal. Sehubungan dengan lingkungan sosio-kultural ini, deviasi tingkah laku dapat
dibagi menjadi tiga yaitu penyimpangan individal, penyimpangan kelompok, dan
penyimpangan campuran.
Penyimpangan individual adalah tindakan yang dilakukan oleh seseorang yang
menyimpang dari norma-norma suatu kebudayaan yang telah mapan. Misalnya, seseorang
bertindak sendiri tanpa rencana melaksanakan suatu kejahatan. Penyimpangan ini biasanya
dilakukan oleh orang yang telah mengabaikan dan menolak norma-norma yang berlaku
dalam kehidupan masyarakat.
Orang seperti itu biasanya mempunyai kelainan atau mempunyai penyakit mental
sehingga tidak dapat mengendalikan dirinya. Beberapa deviasi merupakan gejala personal,
pribadi atau individual, sebab di timbulkan oleh ciri-ciri yang khas unik dari individu itu
sendiri. Yaitu berasal dari anomali-anomali ( penyimpangan dari hukum, kelainan-kelainan),
variasi-variasi biologis, dan kelainan-kelainan psikis tertentu, yang sifatnya herediter ada
sejak lahir.
Kelainan ciri tingkah laku bisa juga di sebabkan oleh penyakit dan kecelakaan. Jika tidak
ada di ferensiasi biologis, maka deviasi-deviasi itu pasti di sebabkan oleh pengaruh sosial dan
kultural, yang “ membatasi” dan merusak kualitas-kualitas psiko-pisik individu.
Deviasi jenis ini sering kali sifatnya simptomatik.
Sifat tersebut disebabkan oleh konflik-konflik intrapsikis yang kronis dan sangat dalam
atau berasal dari konflik-konflik semacam ini mengakibatkan keterbelahan pribadi orangnya
menjadi khoatis kacau, dan kepribadiannya tidak terintegrasi dengan baik.
Di masukkan dalam kelompok deviasi individual ini antara lain ialah: anak-anak luar biasa,
penemu-penemu, genius-genius, f anatisi (orang-orang yang sangat fanatik) , idiot savant atau
genius-genius yang bersifat idiot dan tidak berperikemanusiaan, dan individu-individu yang
psikotis.
Pribadi-pribadi sedemikian ini pada dasarnya sudah memiliki kencenderungan-
kecenderungan yang menyimpang, baik secara biologis maupun psikis, yang kemudian di
perhebat oleh rangsangan sosial dan stimuli ( stimulus= rangsangan) kultural dari lingkungan
hidupnya. Kesimpulannya penyimpangan individu ini dilakukan seorang diri tanpa campur

5
tangan orang lain. Penyimpangan individu berdasarkan kadar penyimpangannya dibagi
menjadi lima, yaitu sebagai berikut.

1. Pembandel, yaitu penyimpangan karena tidak patuh pada nasihat orang tua agar
mengubah pendiriannya yang kurang baik.
2. Pembangkang, yaitu penyimpangan karena tidak taat pada peringatan orang-orang.
3. Pelanggar, yaitu penyimpangan karena melanggar norma-norma umum yang berlaku.
Misalnya orang yang melanggar rambu-rambu lalu lintas pada saat di jalan raya.
4. Perusuh atau penjahat, yaitu penyimpangan karena mengabaikan norma-norma umum
sehingga menimbulkan kerugian harta benda atau jiwa di lingkungannya. Misalnya
pencuri, penjambret, penodong, dan lain-lain.
5. Munafik, yaitu penyimpangan karena tidak menepati janji, berkata bohong,
berkhianat, dan berlagak membela.

2.5 Faktor yang Mempengaruhi Penyimpangan Sosial

Terjadinya perilaku penyimpangan dapat dipengaruhi oleh hal-hal berikut ini.

1.      Tidak mempunyai seseorang sebagai panutan dalam memahami dan meresapi tata nilai
atau norma-norma yang berlaku di masyarakat. Kondisi semacam ini lazim disebut sebagai
hasil proses sosialisasi yang tidak sempurna. Akibatnya, ia tidak bisa membedakan hal-hal
yang baik ataupun yang buruk, benar atau salah, pantas atau tidak pantas, dan sebagainya.

2.      Pengaruh lingkungan kehidupan sosial yang tidak baik, misalnya lingkungan yang sering
terjadi tindak penyimpangan, seperti prostitusi, perjudian, mabuk-mabukan, dan sebagainya.

3.      Proses bersosialisasi yang negatif, karena bergaul dengan para pelaku penyimpangan
sosial, seperti kelompok preman, pemabuk, penjudi, dan sebagainya.

4.      Ketidakadilan, sehingga pihak-pihak yang dirugikan melakukan protes, unjuk rasa,
bahkan bisa menjurus ke tindakan anarkis.

2.6 Dampak Deviasi Sosial terhadap Individu

1. Dikucilkan. Umumnya masyarakat akan menolak segala bentuk penyimpangan, akan


mengucilkan pelaku penyimpangan di berbagai bidang kehidupan baik hukum,sosial maupun
budaya.

6
2. Terganggunya perkembangan jiwa. Secara umum pelaku penyimpangan sosial akan
tertekan secara psikologis karena ditolak oleh masyarakat, baik penyimpangan berat
maupun  penyimpangan ringan karena akan berdampak pada perkembangan mental dan
jiwanya.
3. Rasa bersalah. Seorang pelaku tindak penyimpangan tidak pernah merasa malu, merasa
bersalah bahkan merasa menyesal telah melanggar nilai-nilai dan norma masyarakat.

2.7 Pencegahan Penyimpangan Sosial

Pencegahan penyimpangan sosial dapat kita lakukan dengan sebaik-baiknya agar


penyimpangan dan pelanggaran terhadap norma tidak berlarut- larut terjadi.

 Keluarga

Keluarga merupakan awal proses sosialisasi dan pembentukan kepribadian seorang anak.
Kepribadian seorang anak akan terbentuk dengan baik apabila ia lahir dan tumbuh
berkembang dalam lingkungan keluarga yang baik begitu sebaliknya.

 Lingkungan tempat tinggal dan teman sepermainan

Lingkungan tempat tinggal juga dapat mempengaruhi kepribadian seseorang untuk


melakukan penyimpangan sosial. Seseorang yang tinggal dalam lingkungan tempat tinggal
yang baik, warganya taat dalam melakukan ibadah agama dan melakukan perbuatan-
perbuatan yang baik maka keadaan ini akan memengaruhi kepribadian seseorang menjadi
baik sehingga terhindar dari penyimpangan sosial dan begitu juga sebaliknya.

 Media massa

Media massa baik cetak maupun elektronik merupakan suatu wadah sosialisasi yang dapat
mempengaruhi seseorang dalam kehidupan sehari-hari. Langkah pencegahan agar tidak
terpengaruh akibat media massa adalah apabila ingin menonton acara di televisi dengan
memilih acara yang bernilai positif dan menghindari tayangan yang dapat membawa
pengaruh tidak baik.

7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Suatu perilaku dianggap menyimpang apabila tidak sesuai dengan nilai-nilai dan norma-
norma sosial yang berlaku dalam masyarakat atau dengan kata lain penyimpangan (deviation)
adalah segala macam pola perilaku yang tidak berhasil menyesuaikan diri (conformity)
terhadap kehendak masyarakat. Penyimpang merupakan sisi negative dari bentuk perilaku
positif, karena perilaku positif akan memberikan suasana kenyamanan dan keaamanan bagi
masyarakat. Sehubungan dengan lingkungan sosio-kultural ini, deviasi tingkah laku dapat
dibagi menjadi tiga yaitu penyimpangan individal, penyimpangan kelompok, dan
penyimpangan campuran.
Penyimpangan individual adalah tindakan yang dilakukan oleh seseorang yang
menyimpang dari norma-norma suatu kebudayaan yang telah mapan. Misalnya, seseorang
bertindak sendiri tanpa rencana melaksanakan suatu kejahatan. Penyimpangan ini biasanya
dilakukan oleh orang yang telah mengabaikan dan menolak norma-norma yang berlaku
dalam kehidupan masyarakat.

3.2 Saran

Setelah mengetahui tentang Deviasi dan Deviasi individu ini diharapkan akan
membantu masyarakat agar lebih memperhatikan perilaku- perilaku menyimpang yang
terjadi di masyarakat dan juga dapat mecegah timbulnya perilaku meyimpang. Untuk itu
sebaiknya kita dapat menerapkan dan memberi pengetahuan akan hal tersebut pada orang lain
sehingga semua kalangan dapat mengerti tentang Deviasi atau Penyimpangan sosial.

8
DAFTAR PUSTAKA
Burlion Paisol. 2016. Patologi Sosial. Jakarta: PT Bumi Aksara
Evi Ramida, Izhar Salim, Parijo. Analisis Faktor Penyebab Dan Pengendalian Perilaku
Menyimpang Siswakelas X Minat Ilmu Pengetahuan Alam. Jurnal Untan, Hal 2
Mappa Muslim. Begal Motor Sebagai Perilaku Menyimpang. Jurnal Equilibrim Pendidikan
Sosiologi, Vol. 4. No. 1 2016. Hal: 2 dan 4
Noverindra Yanti. 2014. Makalah tentang Deviasi sosial. Online.
http://noverindrayanti.blogspot.com/2014/04/deviasi-soaial.html. Diakses pada tanggal
01/10/2020, pukul 19.30 WIB
Wikipedia. 2020. Perilaku Menyimpang. Online.
https://id.wikipedia.org/wiki/Perilaku_menyimpang. Diakses pada tanggal 01/10/2020,
pukul 21.00 WIB

Anda mungkin juga menyukai