Anda di halaman 1dari 6

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Pemeriksaan Kehamilan


Sub Topik : Pentingnya Pemeriksaan Kehamilan K1-K4
Tempat : Puskesmas Hamadi
Hari/ tanggal :
Waktu : 30 Menit
Sasaran : Ibu Hamil

A. Tujuan Instruksional Umum (TIU)


Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan pemahaman peserta penyuluhan tentang Pentingnya
Pemeriksaan Kehamilan K1-K4 menjadi lebih baik.

B. Tujuan Istruksional Khusus (TIK)


Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan peserta mengetahui tentang :
1. Definisi Pemeriksaan Kehamilan
2. Manfaat Pemeriksaan Kehamilan
3. Tujuan Pelayanan Antenatal
4. Alasan dilakukan pemeriksaan Kehamilan
5. Tujuan kunjungan K1
6. Tujuan Kunjungan k2
7. Tujuan Kunjungan k3 dan k4

C. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab

D. Media dan Alat


1. Leaflet

1
E. Strategi Pelaksanaan
Tahap Kegiatan Respon Peserta Waktu
Pembukaan 1.    Salam Pembuka 1.    Menjawab salam 3 menit
2.    Menjelaskan tujuan 2.    Peserta mengerti tujuan
3.    Menjelaskan jalannya penyuluhan diadakan penyuluhan
Isi 1.    Menjelaskan Definisi Pemeriksaan Peserta menyimak dengan 20 menit
Kehamilan seksama setiap penjelasan
2.    Menjelaskan Manfaat Pemeriksaan yang diberikan
Kehamilan
3.    Menjelaskan Tujuan Pelayanan Antenatal
4.    Menjelaskan Alasan dilakukan
pemeriksaan Kehamilan
5.    Menjelaskan Tujuan kunjungan K1
6.    Menjelaskan Tujuan Kunjungan k2
7.    Menjelaskan Tujuan Kunjungan k3 dan k4
Penutup 1.    Menanyakan kembali pada audience 1.    Peserta mampu 7 menit.
tentang materi yang diberikan menjawab setiap
2.    Memberikan reinforcement positif. pertanyaan
3.    Salam penutup. 2.    Peserta semakin paham
pentingnya pemeriksaan
K1-K4
3.    Peserta menjawab
salam

F. Materi
PEMERIKSAAN KEHAMILAN K1- K4
1. Definisi Pemeriksaan Kehamilan
Pemeriksaan kehamilan adalah serangkaian pemeriksaan yang dilakukan secara
berkala dari awal kehamilan hingga proses persalinan untuk memonitor kesehatan ibu dan
janin agar tercapai  kehamilan yang optimal. (Manuaba (2007)
Dalam bahasa program kesehatan ibu dan anak, kunjungan antenatal ini diberi kode
angka K yang merupakan singkatan dari kunjungan. Pemeriksaan antenatal yang lengkap
adalah K1, K2, K3 dan K4. Hal ini berarti, minimal dilakukan sekali kunjungan antenatal hingga
usia kehamilan 28 minggu, sekali kunjungan antenatal selama kehamilan 28-36 minggu dan
sebanyak dua kali kunjungan antenatal pada usia kehamilan diatas 36 minggu. (Manuaba,
2007)
Selama melakukan kunjungan untuk asuhan antenatal, para ibu hamil akan
mendapatkan serangkaian pelayanan yang terkait dengan upaya memastikan ada tidaknya
kehamilan dan penelusuran berbagai kemungkinan adanya penyulit atau gangguan kesehatan

2
selama kehamilan yang mungkin dapat mengganggu kualitas dan luaran kehamilan.
Identifikasi kehamilan diperoleh melalui pengenalan perubahan anatomi dan fisiologi kehamilan
seperti yang telah diuraikan sebelumnya. Bila diperlukan, dapat dilakukan uji hormonal
kehamilan dengan menggunakan berbagai metoda yang tersedia.

2. Manfaat Pemeriksaan Kehamilan


Pemeriksaan kehamilan ini penting karena berguna dalam :
a. Mempertahankan kesehatan fisik dan mental ibu.
b. Memonitor kesehatan ibu dan janin supaya persalinannya aman.
c. Agar tercapainya kesehatan bayi yang optimal.
d. Mendeteksi dan mengatasi dini komplikasi dan penyakit kehamilan yang mungkin dapat
muncul misalnya :
1) Hipertensi dalam kehamilan
2) Diabetes dalam kehamilan
3) Anemia
4) Janin dengan berat badan rendah
5) Kehamilan anggur
6) Plasenta previa (ari-ari menutup jalan lahir)
7) Infeksi dalam kehamilan misalnya keputihan atau infeksi saluran kemih dll

3. Tujuan Pelayanan Antenatal


a. Menjaga agar ibu sehat selama masa kehamilan, persalinan dan nifas serta
mengusahakan bayi yang dilahirkan sehat.
b. Menurunkan morbiditas dan mortalitas ibu dan perinatal.
c. Memantau kemungkinan adanya risiko-risiko kehamilan, dan merencanakan
penatalaksanaan yang optimal terhadap kehamilan risiko tinggi.

4. Alasan dilakukan pemeriksaan Kehamilan


Ada 6 alasan penting untuk mendapatkan asuhan antenatal, yaitu :
1) Membangun rasa saling percaya antara klien dan petugas kesehatan
2) Mengupayakan terwujudnya kondisi terbaik bagi ibu dan bayi yang dikandungnya
3) Memperoleh informasi dasar tentang kesehatan ibu dan kehamilannya
4) Mengidentifikasi dan menatalaksana kehamilan risiko tinggi
5) Memberikan pendidikan kesehatan yang diperlukan dalam menjaga kualitas kehamilan

3
6) Menghindarkan gangguan kesehatan selama kehamilan yang akan membahayakan
keselamatan ibu hamil dan bayi yang dikandungnya.

5. Tujuan kunjungan K1
K1 Kehamilan adalah kontak ibu hamil yang pertama kali dengan petugas kesehatan untuk
mendapatkan pemeriksaan kesehatan seorang ibu hamil sesuai standar pada Trimester
pertama kehamilan, dimana usia kehamilan 1 sampai 12 minggu dengan jumlah kunjungan
minimal satu kali meliputi :
1) Identitas/biodata
2) Riwayat kehamilan
3) Riwayat kebidanan
4) Riwayat kesehatan
5) Pemeriksaan kehamilan
6) Pelayanan kesehatan
7) Penyuluhan dan konsultasi

Serta mendapatkan pelayanan 10T yaitu :


1) Timbang berat badan dan ukur tinggi badan
2) Ukur Tekanan Darah
3) Skrinning status imunisasi Tetanus dan berikan Imunisasi Tetanus Toxoid  (TT) bila
diperlukan
4) Ukur tinggi fundus uteri
5) Pemberian Tablet tambah darah minimal 90 tablet selama kehamilan
6) Test Laboratorium (rutin dan Khusus)
7) Temu wicara (konseling), termasuk Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi
(P4K) serta KB pasca persalinan.
8) Nilai status Gizi (ukur lingkar lengan atas)
9) Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ)
10) Tata laksana kasus. 

Cakupan K1 yang rendah berdampak pada rendahnya deteksi dini kehamilan berisiko, yang
kemudian mempengaruhi tingginya AKB dan AKI.
Tujuan k1  :
1) Menjalin hubungan saling percaya antara petugas kesehatan dan klien

4
2) mendeteksi komplikasi-komplikasi/masalah yang dapat diobati sebelum mengancam
jiwa ibu
3) Melakukan tindakan pencegahan seperti tetanus neonatorum, anemia karena (-) Fe atau
penggunaan praktek tradisional yang merugikan
4) Memulai mempersiapkan kelahiran dan memberikan pendidikan. Asuhan itu penting
untuk menjamin bahwa proses alamiah dari kalahiran berjalan normal dan tetap demikian
seterusnya.
5) Mendorong perilaku yang sehat (gizi, latihan dan kebersihan, istirahat dan sebagainya)
bertujuan untuk mendeteksi dan mewaspadai.
6) Memfasilitasi hasil yang sehat dan positif bagi ibu maupun bayinya dengan jalan
menegakkan hubungan kepercayaan dengan ibu
7) Mengidentifikasi faktor risiko dengan mendapatkan riwayat  detail kebidanan masa lalu
dan sekarang, riwayat obstetrik, medis, dan pribadi serta keluarga.
8) Memberi kesempatan pada ibu dan keluarganya mengekspresikan dan mendiskusikan
adanya kekhawatiran tentang kehamilan saat ini dan kehilangan kehamilan yang lalu,
persalinan, kelahiran atau puerperium.
K1 ini mempunyai peranan penting dalam program kesehatan ibu dan anak yaitu sebagai
indikator pemantauan yang dipergunakan untuk mengetahui jangkauan pelayanan antenatal
serta kemampuan program dalam menggerakkan masyarakat (Manuaba, 2007).

6. Tujuan Kunjungan k2
K2 adalah kunjungan ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya pada trimester II (usia
kehamilan 12 – 28 minggu) dan mendapatkan pelayanan 7T atau 10T setelah melewati K1.
Tujuan k2 :
1) Menjalin hubungan saling percaya antara petugas kesehatan dan klien
2) mendeteksi komplikasi-komplikasi yang dapat mengancam jiwa
3) Melakukan tindakan pencegahan seperti tetanus neonatorum, anemia karena (-) Fe atau
penggunaan praktek tradisional yang merugikan
4) Memulai mempersiapkan kelahiran dan memberikan pendidikan. Asuhan itu penting untuk
menjamin bahwa proses alamiah dari kalahiran berjalan normal dan tetap demikian
seterusnya
5) Mendorong perilaku yang sehat (gizi, latihan dan kebersihan, istirahat dan sebagainya)
bertujuan untuk mendeteksi dan mewaspadai.

5
6) Kewaspadaan khusus mengenai PIH (Hipertensi dalam kehamilan), tanyakan gejala,
pantau TD (tekanan darah), kaji adanya edema dan protein uria.
7) Pengenalan koplikasi akibat kehamilan dan pengobatannya
8) Penapisan pre-eklamsia, gameli, infeksi, alat rerproduksi dan saluran perkemihan.
9) Mengulang perencanaan persalinan.

7. Tujuan Kunjungan k3 dan k4


K3 dan K4 adalah kunjungan ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya pada trimester III
(28-36 minggu dan sesudah minggu ke-36) dua kali kunjungan akhir) dan mendapatkan
pelayanan 7T setelah melewati K1 dan K2. Tujuan k4
1) Sama dengan kunjungan I dan II
2) Palpasi abdomen
3) Mengenali adanya kelainan letak dan persentase yang memerlukan kehahiran RS.
4) Memantapkan persalinan Mengenali tanda-tanda persalinan.

Menurut Saifudin (2009:90), kunjungan antenatal yang di anjurkan sebaiknya dilakukan paling
sedikit 4 kali selama kehamilan, yaitu:
1) Satu kali pada trimester pertama
2) Satu kali pada trimester kedua
3) Dua kali pada trimester ketiga

Anda mungkin juga menyukai