Anda di halaman 1dari 16

PROBLEM SOLVING

Dr. Hajjul Kamil, S.Kp., M. Kep.


DEFINITION
Pemecahan masalah adalah Sering penggunaan istilah
bagian dari pengambilan pemecahan masalah dan
keputusan dan merupakan pengambilan keputusan
proses sistematis yg berfokus secara sinonim, tetapi ada
pada analisis situasi yg sulit. perbedaan kecil namun
penting di antara keduanya.

Karena pemecahan masalah berupaya mengidentifikasi akar


masalah, banyak waktu dan energi dihabiskan untuk
mengidentifikasi masalah sebenarnya
2
DEFINITION

Orang menggunakan pemecahan


masalah ketika mereka melihat celah
antara yg ada (apa yg sedang terjadi)
dgn keadaan yg diinginkan (apa yg
seharusnya terjadi). Bagaimana
seseorang merasakan situasi
memengaruhi bagaimana masalah
diidentifikasi atau dipecahkan. Oleh
karena itu, persepsi perlu diklarifikasi
sebelum pemecahan masalah dilakukan

3
4
1. Define the problem

2. Gather information

3. Analyze the information

4. Develop solutions

5. Make a decision
The Problem-Solving Process

6. Implement the decision

7. Evaluate the solution


1. Define the problem
Mendefinisikan masalah harus berupa
pernyataan deskriptif tentang keadaan,
bukan penilaian atau kesimpulan. Jika
seseorang memulai pernyataan masalah
dengan penilaian, solusinya mungkin
sama dengan menghakimi, dan elemen
deskriptif kritis dapat diabaikan
1. Define the problem
Manajer harus menentukan & mengklasifikasikan masalah
utk mengambil tindakan. Untuk menentukan masalah,
manajer perlu mempertanyakan:
• Apakah memiliki wewenang utk melakukan hal ini?
• Apakah memiliki semua informasi? Waktu?
• Siapa lagi yg memiliki info penting & dapat b’kontribusi?
• Manfaat apa yg bisa diharapkan?
Membuat daftar manfaat potensial akan menyediakan dasar
utk perbandingan & pilihan solusi. Daftar ini juga berfungsi
sebagai sarana utk mengevaluasi solusi.
2. Gather information
a. Pemecahan masalah dimulai dgn mengumpulkan fakta.
b. Langkah ini mendorong orang utk melaporkan fakta secara
akurat.
c. Semua orang yg terlibat dpt berkontribusi (Tidak selalu
obyektif)
d. Memungkinkan setiap orang kesempatan utk mengatakan
apa yg dia pikirkan bhw ada yg salah dengan situasi.
e. Pengalaman adalah sumber informasi lain — pengalaman
pribadi & pengalaman sbg manajer & staf perawat lainnya.
f. Beberapa data mungkin tidak akan berguna, tidak akurat,
tetapi beberapa akan berguna untuk mengembangkan ide-
ide inovatif yg layak utk ditelusuri.
3. Analyze the information
Analisis informasi dilakukan setelah semuanya telah
dipilah sebagai berikut:
a. Mengkategorikan informasi dalam urutan keandalan
(reliabilitas)
b. Buat daftar informasi dari yg paling penting hingga yg
paling tidak penting.
c. Atur informasi ke dalam urutan waktu. Apa yg terjadi
lebih dulu? Berikutnya? Apa yang terjadi sebelumnya?
Atau secara bersamaan?
d. Memeriksa informasi dalam hal sebab dan akibat.
Apakah A menyebabkan B, atau sebaliknya?
3. Analyze the information
e. Klasifikasikan informasi ke dalam beberapa kategori: Faktor
manusia, seperti: kepribadian, kedewasaan, pendidikan, usia,
hubungan di antara orang2. Faktor masalah di luar
organisasi; faktor teknis, seperti: keterampilan keperawatan
atau jenis unit. Faktor temporal, seperti: lamanya layanan,
lembur, jenis shift, dan shift ganda. Faktor kebijakan, seperti:
masalah prosedur atau aturan organisasi yg berlaku, masalah
hukum, dan masalah etika.
f. Pertimbangkan berapa lama situasi telah terjadi.

Karena tidak ada informasi yg lengkap atau cukup komprehensif,


keterampilan berpikir kritis manajer à membantu kebenaran
asumsi, bukti, dan potensi konflik.
4. Develop solutions
a. Analisis informasi à banyak kemungkinan solusi
b. Jangan hanya mempertimbangkan solusi sederhana, karena
dapat melumpuhkan pemikiran kreatif
c. Mengembangkan solusi alternatif memungkinkan untuk
menggabungkan bagian terbaik dari beberapa solusi menjadi
solusi yg unggul.
d. Solusi alternatif sangat berharga jika solusi pertama terbukti
tidak mungkin untuk diimplementasikan.
e. Pertahankan sikap tidak kritis terhadap cara penanganan
masalah di masa lalu.
f. Pengalaman masa lalu mungkin tdk selalu memberikan
jawaban, tetapi dpt membantu proses berpikir kritis dan
mempersiapkan pemecahan masalah di masa depan.
5. Make a decision
a. Setelah meninjau daftar solusi potensial, pilih salah satu yg
paling dapat diterapkan, layak, memuaskan, dan memiliki
konsekuensi yang paling tidak diinginkan.
b. Beberapa solusi harus diberlakukan dengan cepat, misal:
masalah disiplin dalam keselamatan pasien à perlu intervensi
segera.
c. Memiliki otoritas yg sah untuk bertindak dalam keadaan
darurat dan tahu dasar hukuman dlm memberi sanksi untuk
berbagai pelanggaran.
d. Jika solusi melibatkan perubahan, manajer harus sepenuhnya
melibatkan mereka yg akan terpengaruh oleh solusi tersebut,
jika mungkin, atau setidaknya memberi tahu mereka tentang
prosesnya.
6. Implement the decision
a. Implementasikan keputusan setelah memilih tindakan
terbaik.
b. Jika masalah baru yg tak terduga muncul setelah
implementasi, segera evaluasi hambatan tersebut.
c. Namun, berhati-hatilah untuk tidak meninggalkan
solusi yg bisa diterapkan hanya karena beberapa
orang yg keberatan (akan selalu ada).
d. Jika langkah2 sebelumnya dalam proses
penyelesaian masalah telah diikuti, solusinya telah
dipikirkan dengan matang, dan potensi masalah telah
diatasi, implementasi harus bergerak maju.
7. Evaluate the solution
a. Setelah solusi diterapkan à tinjau rencana, bandingkan
hasil aktual & manfaatnya dgn solusi yg ideal diinginkan
b. Orang cenderung kembali ke pola kebiasaan lama
c. Apakah hasilnya lebih baik atau lebih buruk dari yg
diharapkan?
d. Jika lebih baik, perubahan apa yg telah berkontribusi utk
keberhasilannya? demikian sebaliknya jika lebih buruk !
e. Bagaimana manajer bisa memastikan bahwa solusi terus
digunakan dan berfungsi? Pemeriksaan berkala memberi
wawasan dan pengalaman yg berharga untuk digunakan
dalam situasi lain dan menjaga proses pemecahan
masalah tetap di jalurnya
Group Problem Solving
Secara tradisional, manajer memecahkan
sebagian besar masalah dalam kondisi
terisolasi à KETINGGALAN ZAMAN
Kompleksitas masalah & keinginan staf utk
terlibat à menciptakan dorongan utk
menggunakan pendekatan kelompok dlm
pemecahan masalah.
Pemecahan masalah berbasis konsensus saat
ini, inheren dalam kebersamaan à adalah
NORMA

14
Stumbling Blocks
a. Karakter kepribadian manajer/pemimpin
b. Kurangnya pengalaman
c. Kurangnya kemampuan beradaptasi
d. Gagasan yg terbentuk sebelumnya mungkin
menjadi hambatan dalam pengambilan
keputusan dan penyelesaian masalah
selanjutnya.

15
THANKS!

😉
16

Anda mungkin juga menyukai