Anda di halaman 1dari 6

Lk page1

METODE HARGA POKOK PROSES –


LANJUTAN
PENGARUH TERJADINYA PRODUK YANG HILANG DALAM PROSES
TERHADAP PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER SATUAN

1. Pengaruh terjadinya produk yang hilang pada awal proses terhadap


perhitungan harga pokok produksi per satuan

Contoh 3:
PT Eliona sari memiliki 2 departemen produksi untk menghasilkna produknya :
Departemen A dan Departemen B. Data produksi dan biaya produksi ke dua departemen
tersebut untuk bulan Januari 2020 disajikan dalam gambar berikut :

Data produksi Bulan Januari 2020


Departemen Departemen
A B
Produk yang dimasukkan dalam proses 1.000 kg -
Produk selesai yang ditransfer ke Departemen B 700 kg -
Produk selesai yang ditransfer ke gudang 400 kg -
Produk dalam proses akhir bulan, dengan tingkat
penyelesaian sebagai berikut :
Biaya bahan baku & penolong 100 %, Biaya konversi 40 % 200 kg -
Biaya bahan penolong 60 %, Biaya konversi 50 % - 100 kg
Produk yang hilang pada awal proses 100 kg 200 kg

Biaya produksi Bulan Januari 2020


Departemen A Departemen B
Biaya bahan baku Rp 22.500 Rp -
Biaya bahan penolong 26.100 16.100
Biaya tenaga kerja 35.100 22.500
Biaya overhead pabrik 46.800 24.750

Lk page2
Jawab. (DEPARTEMEN A)
1.) Perhitungan biaya produksi per unit DEPARTEMEN A bulan januari 2020
Biaya per kg produk
Jenis biaya Jumlah produk yang dihasilkan oleh Biaya produksi
yang dihasilkan oleh
departemen A ( unit ekuivalensi) Departemen A
Departemen A
(1) (2) (3)
(3:2)
Biaya bahan baku 700 kg + 100 % x 200 kg = 900 kg Rp 22.500 Rp 25
Biaya bahan penolong 700 kg + 100 % x 200 kg = 900 kg 26.100 29
Biaya tenaga kerja 700 kg + 40% x 200kg = 780 kg 35.100 45
Biaya overhead pabrik 700 kg + 40% x 200kg = 780 kg 46.800 60
Rp 130.500 Rp 159
Catatan:
Biaya Bahan Baku 22.500 : 900 kg = Rp 25 (dan seterusnya)

2.) Perhitungan biaya produksi Departemen A bulan Januari 2020


Harga pokok produk selesai yang ditransfer ke Departemen B : 700 x Rp 159 Rp 111.300
Harga pokok persediaan produk dalam proses akhir bulan ( 200 Kg)
Biaya bahan baku 200 kg x 100 % x Rp 25 = 5.000
Biaya bahan penolong 200 kg x 100 % x Rp 29 = 5.800
Biaya tenaga kerja 200 kg x 40 % x Rp 45 = 3.600
Biaya overhead pabrik 200 kg x 40 % x Rp 60 = 4.800 Rp 19.200
Jumlah biaya produksi Departemen A Rp 130.500

PT. ELIONA SARI


3.) LAPORAN BIAYA PRODUKSI DEPARTEMEN A
BULAN JANUARI 2020
DATA PRODUKSI
Produk yang dimasukan dalam proses 1.000 kg
Produk selesai yang di transfer ke Departemen B 700 kg
Produk dlm proses akhir bulan, dengan tingkat penyelesaian :
Biaya bahan baku & penolong 100%, biaya konversi 40% 200
Produk yang hilang pada awal proses 100 +
1.000 kg
Biaya yang dibebankan dalam Departemen A:
Total Per kg
Biaya bahan baku Rp. 22.500 Rp. 25
Biaya bahan penolong 26.100 29
Biaya tenaga kerja 35.100 45
Biaya overhead pabrik 46.800 60
Jumlah biaya produksi Departemen A Rp. 130.500 Rp. 159
PERHITUNGAN BIAYA
Harga pokok produk selesai yang ditransfer ke Departemen B: 700 x Rp 159 Rp. 111.300
Harga pokok persediaan produk dalam proses pada akhir bulan (200 kg):
Biaya bahan baku Rp. 5.000
Biaya bahan penolong 5.800
Biaya tenaga kerja 3.600
Biaya overhead pabrik 4.800
Rp. 19.200
JUMLAH BIAYA PRODUKSI DEPARTEMEN A Rp. 130.500
Keterangan:
Diperoleh dari Departemen A jawaban no 2

Lk page3
Produk yang hilang pada awal proses di Departemen setelah departemen pertama

Produk yang hilang pada awal proses, yang terjadi di departemen setelah departemen
produksi pertama mempunyai dua akibat terhadap:
1. Harga pokok per satuan produk yang berasal dari departemen sebelumnya
2. Harga pokok produksi per satuan yang ditambah dalam departemen dimana produk
yang hilang tersebut terjadi.
karena harga pokok produksi di departemen setelah departemen pertama dihitung
secara kumulatif, maka terjadinya produk yang hilang di departemen B sebanyak 200
kg tersebut, mengakibatkan kenaikan harga pokok produksi per satuan produk yang
berasal dari departemen A. Harga pokok produk selesai yang berasal dari departemen
A sebesar Rp. 111.300 yang semula dipikul oleh 700 kg produk, dengan adanya
produk yang hilang pada awal proses di departemen B sebanyak 200 kg, harga pokok
produksi tersebut hanya dipikul oleh jumlah produk yang lebih sedikit. Penyesuaian
perhitungan harga pokok produksi per kg produk yang berasal dari departemen A
dihitung dalam Gambar brikut ini:
Perhitungan penyesuaian harga pokok per unit dari departemen A

Harga pokok produksi per satuan produk yang berasal dari departemen A
Rp 111.300 : 700 Rp 159,00
Harga pokok produksi per satuan produk yang berasal dari departemen A
setelah adanya produk yang hilang dalam proses di Departemen B
sebanyak 200 kg adalah Rp 111.300 : ( 700 kg-200 kg) = Rp 222.60
Penyesuaian harga pokok produksi per satuan produk yang berasal dari
Departemen A Rp 63.60

Lk page4
DEPARTEMEN B
Jawab

1.) Perhitungan biaya produksi per unit Departemen B bulan januari 2020

Jumlah produk yang dihasilkan Jumlah biaya produksi Biaya per kg yang
oleh departemen B yang ditambahkan di ditambahkan
Jenis biaya
( unit ekuivalensi) Departemen B Departemen B
(1) (2) (2) : (1)
Biaya bahan penolong 400 kg + 60 % x 100 kg = 460 kg Rp 16.100 Rp 35
Biaya tenaga kerja 400 kg + 50 %x 100 kg = 450 kg Rp 22.500 50
Biaya overhead pabrik 400 kg + 50 %x 100 kg = 450 kg Rp 24.750 55
Rp 63.350 Rp 140

Keterangan: Biaya Bahan Penolong,


Produk selesai yang diteransfer ke gudang = 400 kg
Produk dalam proses akhir dengan tingkat penyelesaian = 60%
Produk dalam proses akhir bulan departemen B = 100 kg
(nilai tersebut diproleh dari soal)
16.100 = dari soal
35 = 16.100 : 460

2.) Perhitungan biaya produksi departemen B bulan Januari 2020


Harga pokok produk selesai yang ditransfer ke gudang 400 kg @ Rp 362.60 Rp 145.040
Harga pokok persediaan produk dalam proses akhir bulan ( 100 kg):
Harga pokok dari departemen A : 100 kg x Rp 222.60 = Rp 22.260
Biaya bahan penolong : 100 kg x 60 % x Rp 35 = 2.100
Biaya tenaga kerja : 100 kg x 50 % x Rp 50 = 2.500
Biaya overhead pabrik : 100 kg x 50 % x Rp 55 = 2.750 Rp 29.610
Jumlah kumulatif dalam departemen B Rp 174.650

Keterangan:
100 kg = diperoleh dari soal departemen B
222,60 = diperoleh dari perhitungan penyesuaian harga pokok per unit dari departemen A
362,60 = caranya ada di Laporan Biaya Produksi Departemen B jawaban no 3

Lk page5
ELIONA SARI
3.) LAPORAN BIAYA PRODUKSI DEPARTEMEN B
BULAN JANUARI 2020
DATA PRODUKSI
Jumlah produk yang diterima dari departemen A 700 kg
Jumlah produk selesai yang ditransfer ke gudang 400 kg
Jumlah produk dlm proses akhir bulan dengan tingkat
Penyelesaian :
Biaya bahan penolong 60%, biaya konversi 50% 100
Jumlah produk yang hilang pada awal proses 200
700 kg
BIAYA YANG DIBEBANKAN DALAM DEPARTEMEN B
Total Per Kg
Harga pokok produk yang diterima dari Departemen A Rp. 111.300 Rp. 159,00
Penyesuaian harga pokok persatuan karena adanya produk
Yang hilang dalam proses . 63,60
Rp. 111.300 Rp. 222,60
Biaya yang ditambahkan dalam departemen B:
Biaya bahan penolong Rp. 16.100 Rp. 35
Biaya tenaga kerja 22.500 50
Biaya overhead pabrik 24.750+ 55+
Jumlah biaya yang ditambahkan dalam Departemen B Rp. 63.350 Rp. 140
Jumlah biaya kumulatif dalam departemen B Rp. 174.650 Rp. 362.60

PERHITUNGAN BIAYA:
Harga pokok produk yang selesai ditransfer ke gudang: 400 kg x Rp. 362,60 Rp. 145.040
Harga pokok persediaan produk dalam proses akhir bulan (100 kg).
- Harga pokok produk dari Departemen A ; 100 kg x Rp 222.60 = Rp. 22.260
- Harga pokok yang ditambah dalam departemen B:
Biaya bahan penolong Rp. 2.100
Biaya tenaga kerja Rp. 2.500
Biaya overhead pabrik Rp. 2.750+ Rp. 7.350+
29.610+
Jumlah biaya produksi Kumulatif dalam departemen B Rp. 174.650

Keterangan:
Diperoleh dari departemen B jawaban no 2

SEKIAN
TERIMAKASIH

Lk page6

Anda mungkin juga menyukai