Siklus Penghasilan
Siklus Penghasilan
SIKLUS PENGHASILAN
CV BANGUN BANGUNAN
Konsep yang digunakan oleh CV Bangun Bangunan tidak jauh berbeda dengan
perusahaan lain yang juga menyediakan bahan bangunan. Ada 2 cara order dari
pelanggan bisa didapatkan, yaitu:
Langsung
1. Pelanggan datang kemudian dilayani untuk memilih dan mencari barang yang
diinginkan sesuai yang kita tawarkan.
2. Setelah pelanggan memilih barang, pelanggan diminta untuk memilih barang diambil
sendiri atau diantarkan ke tempat tujuan. Jika diantarkan maka akan ada biaya
tambahan.
3. Setelah memilih, kemudian divisi penjualan membuat nota penjualan 4 rangkap,
yaitu untuk kebutuhan Departemen Penjualan, Departemen Gudang, Departemen
Keuangan, dan untuk pelanggan sendiri,
4. Setelah itu nota yang diteruskan ke Departemen Gudang diproses untuk
mempersiapkan barang pesanan pelanggan.
5. Selanjutnya setelah pelanggan memilih, pelanggan akan diarahkan untuk melakukan
pembayaran. Bisa dalam bentuk tunai, debit, atau kredit.
6. Setelah proses selesai, barang akan diberikan atau dikirimkan kepada pelanggan
beserta nota untuk pelanggan.
7. Kemudian salah satu nota untuk Departemen Penjualan diarsipkan sendiri, nota yang
lain diteruskan ke Departemen Keuangan untuk dilakukan pencatatan.
Via Telepon / Whatsapp
1. Pelanggan melakukan pesanan via telelpon / whatsapp.
2. Setelah pesanan pelanggan masuk, pelanggan diminta untuk memilih barang diambil
sendiri atau diantarkan ke tempat tujuan. Jika diantarkan maka akan ada biaya
tambahan.
3. Kemudian pelanggan diminta melakukan pembayaran terlebih dahulu. Bisa dengan
transfer antar bank atau kredit.
4. Kemudian divisi penjualan membuat nota penjualan 4 rangkap, yaitu untuk
kebutuhan Departemen Penjualan, Departemen Gudang, Departemen Keuangan, dan
untuk pelanggan sendiri,
5. Setelah itu nota yang diteruskan ke Departemen Gudang diproses untuk
mempersiapkan barang pesanan pelanggan.
6. Setelah proses selesai, barang akan diberikan atau dikirimkan kepada pelanggan
beserta nota untuk pelanggan, sekaligus meminta sisa pelunasan pembayaran (jika
ada)
7. Kemudian salah satu nota untuk Departemen Penjualan diarsipkan sendiri, nota yang
lain diteruskan ke Departemen Keuangan untuk dilakukan pencatatan.
B. FLOWCHART
SIKLUS PENJUALAN SECARA TUNAI
DEPARTEMEN DEPARTEMEN DEPARTEMEN
PELANGGAN
PENJUALAN GUDANG KEUANGAN
START
DAFTAR
NOTA
PESANAN
MEMILIH
BARANG
PESANAN
MENYIAPKAN
MEMBUAT NOTA
BARANG
PENJUALAN
PESANAN
BARANG
DIKIRIM ATAU
DIAMBIL
SENDIRI
BARANG DIAMBIL
SENDIRI OLEH
PELANGGAN ATAU
DAFTAR DIKIRIM
PESANAN
NOTA
MELAKUKAN
PEMBAYARAN
(TUNAI)
DIKIRIM
MENERIMA
BARANG DIAMBIL OLEH PELANGGAN
DAN NOTA
NOTA
MENGIRIMKAN
NOTA BARANG
MELAKUKAN
NOTA PENCATATAN
FINISH
SIKLUS PENJUALAN SECARA KREDIT
DEPARTEMEN DEPARTEMEN DEPARTEMEN
PELANGGAN
PENJUALAN GUDANG KEUANGAN
START
DAFTAR
NOTA
PESANAN
MEMILIH
BARANG
PESANAN
MENYIAPKAN
MEMBUAT NOTA
BARANG
PENJUALAN
PESANAN
BARANG
DIKIRIM ATAU
DIAMBIL
SENDIRI
BARANG DIAMBIL
SENDIRI OLEH
PELANGGAN ATAU
DAFTAR DIKIRIM
PESANAN
NOTA
MELAKUKAN
PEMBAYARAN
(KREDIT)
DIKIRIM
MENERIMA
BARANG DIAMBIL OLEH PELANGGAN
DAN NOTA
NOTA
MENGIRIMKAN
NOTA BARANG
MELAKUKAN
NOTA PENCATATAN
MELAKUKAN
NOTA
MELAKUKAN PENAGIHAN
PELUNASAN
PELUNASAN KETIKA JATUH
TEMPO
FINISH
NOTA
PELUNASAN
C. KEBIJAKAN MANAJEMEN
Kebijakan yang paling penting terkait sistem pengendalian perusahaan dagang
adalah kebijakan tentang sistem penjualan dan penerimaan kas, serta mengenai siklus
barang dagang keluar ataupun masuk. Sistem penjualan tunai dilakukan oleh bagian
penjualan. Sedangkan sistem penerimaan kas dilakukan oleh departemen keuangan.
Sistem pengendalian internal pada penjualan adalah pencatatan langsung pada komputer
dan pengarsipan nota bukti pembayaran. Sistem pengendalian intern pada penerimaan kas
memerlukan pemisahan fungsi dari bagian yang melakukan pencatatan penerimaan kas
dan penyetoran uang ke bank, yaitu bagian keuangan.
Sedangkan untuk kebijakan umum terkait siklus pernghasilan dalam perusahaan
ini adalah sebagai berikut :
1. Jika ada pemesanan, divisi penjualan langsung membuat nota penjualan walaupun
belum ada transaksi.
2. Bagian penjualan harus tanggap kepada bagian gudang, agar barang yang keluar
sesuai dengan pesanan pelanggan.
3. Jika terdapat karyawan lain yang diketahui melakukan tindak kecurangan maka akan
diberikan sanksi sesuai tingkat kecurangan yang dilakukan.
D. LAPORAN MANAJEMEN
Akuntansi yang digunakan dalam perusahaan ini merupakan akuntansi berbasis
akrual, sehingga semua akan dicatat saat terjadi transaksi walau arus kas belum terjadi.
Serta metode yang digunakan oleh perusahaan merupakan metode periodik. Berikut
kebijakan akuntansi yang berlaku:
1. Kas dan setara kas.
Kas dan setara kas meliputi kas ditangan dan saldo rekening koran di bank. Saldo
kas dalam mata uang asing pada tanggal neraca dikonversi ke dalam mata uang rupiah
dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal neraca.
2. Piutang
Piutang disajikan sebesar nilai bersihnya setelah dikurangi dengan penyisihan untuk
piutang tak tertagih.
3. Persediaan barang dagang
Persediaan barang dagangan dicatat dengan metode fisik dan dinilai dengan metode
FIFO (First In First Out).
4. Aktiva Tetap
Aktiva tetap disajikan sebesar nilai bukunya: yaitu harga peroleh dikurangi dengan
akumulasi penyusutan. Biaya pemeliharaan yang menambah umur aktiva tetap yang
bersangkutan.
5. Pendapatan
Pendapatan diakui berdasarkan stelsel akrual. Pendapatan diakui pada saat
penyerahan hak atas barang dan jasa kepada pelanggan.
Sedangkan untuk kebijakan terkait akuntansi dalam perusahaan ini adalah sebagai
berikut :
3. Dalam membuat laporan keuangan, harus sesuai dengan PSAK yang berlaku pada
tahun berjalan.
4. Dalam mencatat penjurnalan juga harus sesuai dengan peraturan yang berlaku.
5. Jika terdapat staff keuangan atau karyawan lain yang diketahui melakukan tindak
kecurangan maka akan diberikan sanksi sesuai tingkat kecurangan yang dilakukan.