Anda di halaman 1dari 10

Jurnal KESMAS, Vol.

10, No 1, Januari 2021 40

ANALISIS PENGARUH PANDEMI COVID-19 TERHADAP PELAYANAN


KESEHATAN DI PUSKESMAS RANOTANA WERU DAN PUSKESMAS TELING
ATAS KOTA MANADO
Stefanny J. Pangoempia*, Grace E. C. Korompis*, Adisti A. Rumayar*

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

ABSTRAK
Peran Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama pada pandemi Covid-19 sangat penting dalam melakukan
prevensi, deteksi dan respon di dalam pencegahan dan pengendalian Covid-19. Kasus Covid-19 di
Kecamatan Wanea memiliki jumlah kasus Covid-19 terbanyak yang ada di Kota Manado. Covid-19
merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus corona. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
pengaruh pandemi Covid-19 terhadap pelayanan kesehatan di Puskesmas Ranotana Weru dan
Puskesmas Teling Atas dengan menggunakan metode kualitatif. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu
Puskesmas Ranotana Weru memiliki perubahan alur pelayanan yaitu menerapkan sistem one stop service
dan hanya membuka 2 tempat pemeriksaan saja dan saat ini harus melalui proses skrining, Puskesmas
Teling Atas juga memiliki perubahan alur pelayanan yaitu harus melalui proses skrining dan memiliki 2
poli, poli umum dan poli ISPA serta terdapat penurunan jumlah pasien / pengunjung yang datang di
Puskesmas Ranotana Weru dan Puskesmas Teling Atas. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu pandemi
Covid-19 mempengaruhi pelayanan kesehatan yang ada di Puskesmas Ranotana Weru dan Puskesmas
Teling Atas, diantaranya memiliki perubahan alur pelayanan, penerapan skrining serta terdapat
penurunan jumlah pasien / pengunjung yang datang di Puskesmas. Saran kepada pihak Puskesmas,
kiranya dapat mempertahankan dan mengembangkan pelayanan kesehatan di Puskesmas dan dapat
melakukan pelayanan yang lebih baik ketika menghadapi pandemi seperti ini dikemudian hari.

Kata Kunci : pandemi Covid-19, pelayanan kesehatan, Puskesmas Ranotana Weru dan Puskesmas Teling
Atas.

ABSTRACT
The role of First Level Health Facilities in the Covid-19 pandemic is very important in conducting
prevention, detection and response in the prevention and control of Covid-19. The Covid-19 cases in
Wanea District have the highest number of Covid-19 cases in Manado City. Covid-19 is a disease caused
by the corona virus. This study aims to analyze the effect of the Covid-19 pandemic on health services at
Ranotana Weru public health center and Teling Atas public health center using qualitative methods. The
results obtained were that the Ranotana Weru public health center had a change in service flow, namely
implementing a one stop service system and only opening 2 checkpoints and currently having to go
through a screening process, Teling Atas public health center also had a change in service flow, namely
having to go through a screening process and have 2 poly, general polyclinic and ARI poly and there was
a decrease in the number of patient / visitors who came to Ranotana Weru public health center and
Teling Atas public health center. The conclusion of this study is that the Covid-19 pandemic has affected
health services at the Ranotana Weru public health center and the Teling Atas public health center,
including changes in service flow, the application of screening and a decrease in the number of patients /
visitors coming to the public health center. Suggestions to the public health center are that they can
maintain and develop health services at public health center and be able to provide better services when
facing a pandemic like this in the future.

Keywords: Covid-19 pandemic, health services, Ranotana Weru public health center and Teling Atas
public health center.

PENDAHULUAN dalam pencegahan dan pengendalian


Peran Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama Covid-19. Hal ini merupakan bagian yang
(FKTP) pada pandemi Covid-19 sangat harus dilakukan agar dapat mengendalikan
penting khususnya Puskesmas dalam jumlah kasus. Puskesmas harus mampu
melakukan prevensi, deteksi dan respon di mengelola, memanfaatkan sumber daya
Jurnal KESMAS, Vol. 10, No 1, Januari 2021 41

yang dimilikinya secara efektif dan efisien malam hari pada Puskesmas yang tidak
dalam memutus mata rantai penularan, baik melayani pasien rawat inap. Dewi (2020)
di level individu, keluarga dan masyarakat juga menyebutkan bahwa hal tersebut juga
(Kemenkes RI, 2020). tejadi di Puskesmas Tawangrejo, Jawa
Virus Corona adalah suatu kelompok Timur, yang mengalami perubahan pada
virus yang dapat menyebabkan penyakit mekanisme pelayanan dan antrian terhadap
pada hewan atau manusia. Coronavirus pasien yang datang ke fasilitas kesehatan
jenis baru yang ditemukan yang diberi (faskes) yaitu sejak pasien datang hingga
nama Severe Acute Respiratory Syndrome mendapat penanganan tim medis
Coronavirus 2 (SARS-COV2) Puskesmas.
menyebabkan penyakit Covid-19. World Data yang diperoleh dari website
Health Organization (WHO) pemantauan Covid-19 Provinsi Sulawesi
mengumumkan wabah coronavirus Utara, jumlah terkonfirmasi Covid-19 di
(Covid-19) sebagai Kedaruratan Kesehatan Sulawesi Utara hingga November 2020
Masyarakat yang Meresahkan Dunia. berjumlah 6.811 Kasus Konfirmasi Covid-
Kemudian Covid-19 ditetapkan menjadi 19, diantaranya 1.205 orang masih dirawat,
pendemi global oleh WHO. Penetapan 5.361 orang telah sembuh dan 245 orang
status pandemi ini disebabkan oleh meninggal, serta terdapat 324 Suspek yang
penyebaran yang begitu cepat dan luas masih di isolasi, 16 Probable yang masih di
hingga ke wilayah yang jauh dari pusat isolasi dan 8.677 Kontak Erat yang masih
wabah (WHO, 2020). di isolasi. Kasus Covid-19 yang ada di Kota
Dalam rangka mewujudkan status Manado merupakan jumlah terbesar dari
kesehatan masyarakat yang optimal, maka kasus Covid-19 yang ada di Sulawesi Utara
berbagai upaya harus dilaksanakan, salah dengan jumlah terkonfirmasi sebanyak
satu di antaranya ialah menyelenggarakan 2.740. Berdasarkan data dari website
pelayanan kesehatan. Pandemi Covid-19 ini pemantauan Covid-19 Kota Manado hingga
mengakibatkan perubahan pada pelayanan November 2020, kecamatan Wanea
kesehatan yang dilakukan di Puskesmas. memiliki jumlah kasus Covid-19 terbanyak
Seperti yang ditulis oleh Hamid (2020) yang ada di Kota Manado dengan jumlah
terdapat perubahan pada tata cara dan jam 482 kasus konfirmasi Covid-19. Kota
operasional pelayanan Puskesmas di Kota Manado juga telah ditetapkan sebagai Kota
Dumai, Riau, dimana warga yang akan Transmisi Lokal Virus Corona (Covid-19)
berobat diarahkan menunggu diluar gedung oleh Kemenkes RI pada tanggal 7 April
dengan pemberlakuan physical distancing 2020 (Tribun Manado, 2020).
serta jam pelayanan bertambah sampai
Jurnal KESMAS, Vol. 10, No 1, Januari 2021 42

METODE ada perubahan dalam alur pelayanan,


Penelitian ini merupakan penelitian yaitu terdapat protokol kesehatan yang
kualitatif dengan metode wawancara harus dijalankan, proses registrasi
mendalam. Data yang dikumpulkan dengan dilakukan oleh petugas dan pasien
metode wawancara mendalam, observasi langsung ke dokter melakukan
langsung dan penelusuran dokumen, pemeriksaan kemudian mengambil obat
kemudian di analisis dengan menggunakan serta saat ini pelayanan dilakukan per 1
metode content analysis (analisis isi). pasien, yaitu 1 pasien dilayani mulai
Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas dari pendaftaran sampai selesai
Ranotana Weru dan Puskesmas Teling kemudian baru dilanjutkan pasien
Atas. Penelitian ini dilakukan pada bulan berikutnya. Dan saat ini hanya terdapat
Juni-Oktober Tahun 2020. Informan dalam 2 tempat pemeriksaan (poli), yaitu Poli
penelitian ini 4 orang dari masing-masing Sehat dan Poli Sakit. Informan R5, R6,
Puskesmas, diantaranya Kepala Puskesmas, R7 dan R8 mengatakan bahwa terdapat
Dokter/Perawat (1 orang), Petugas perubahan pada alur pelayanan, yaitu
Administrasi (1 orang), Satgas Covid-19 (1 saat ini harus melakukan proses
orang) sehingga berjumlah 8 orang skrining terlebih dahulu, kemudian
informan. Variabel yang diteliti dalam pelayanan dilakukan di 2 poli yaitu poli
penelitian ini adalah pengaruh pandemi Umum dan Poli Sehat yang berada di 2
Covid-19 terhadap pelayanan kesehatan di gedung/tempat yang berbeda.
Puskesmas. Instrument yang dugunakan 2. Berdasarkan wawancara kepada
dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri informan R1, R2, R3 dan R4 diktakan
yang dibantu dengan lembar pedoman bahwa jika sebelum pandemi pasien
wawancara, wawancara melalui jaringan langsung dilayani seperti biasa, semua
telepon (video call), formulir online poli dibuka, dan semua pelayanan
(google form) serta catatan. dilakukan bersamaan, namun saat masa
pandemi pasien harus melakukan
HASIL DAN PEMBAHASAN protokol kesehatan yang sudah
Berdasarkan hasil analisis pengaruh ditetapkan, kemudian hanya ada 2 poli
pandemi Covid-19 terhadap pelayanan saja, yaitu poli sehat dan poli sakit serta
kesehatan di Puskesmas Ranotana Weru menerapkan sistem one stop service.
dan Puskesmas Teling Atas Kota Manado, Informan R5, R6, R7 dan R8
hasil yang didapati adalah sebagai berikut: mengatakan sebelum pandemi,
1. Berdasarkan hasil wawancara, informan pelayanan dilakukan di 1 gedung dan
R1, R2, R3 dan R4 mengatakan bahwa dilakukan bersamaan, langsung ambil
Jurnal KESMAS, Vol. 10, No 1, Januari 2021 43

nomor antrian, registrasi, pemeriksaan gedung tetap berjalan seperti biasa dan
dan sebagainya, namun saat masa ditambah dengan konsultasi online
pandemi puskesmas membuka 2 poli, melalui Whatsapp. Hanya pelayanan
poli umum dan poli ISPA, serta harus luar gedung seperti posyandu yang
ada proses skrining terlebih dahulu di dihentikan. Informan R5, R6, R7 dan
awal, kemudian diarahkan ke poli, R8 mengatakan bahwa pelayanan rutin
entah itu poli ISPA atau poli Umum.\ dalam gedung tetap berjalan seperti
3. Berdasarkan hasil wawancara, informan biasa, namun pengaruhnya ada pada
R1, R2, R3 dan R4 mengatakan bahwa pelayanan luar gedung.
terdapat perubahan dalam jam 6. Menurut informan R1 mengatakan
operasional Puskesmas, jika sebelum pembatasan dalam pelayanan seperti
pandemi Puskesmas membuka 2 kali persalinan yang ditutup sementara.
pelayanan pagi dan siang pada pukul Informan R2 dan R4 mengatakan
08:00 – 11:00, saat pandemi ini, pembatasan berupa persalinan dan
Puskesmas hanya membuka 1 kali pembatasan pelayanan diluar gedung
pelayanaan pagi pada pukul 08:00 – berupa Posyandu Balita dan Lansia,
10.30. Informan R5, R6, R7 dan R8 sementara informan R3 mengatakan
mengatakan tidak ada perubahan jam pembatasan dilakukan pada Poli Gigi,
operasional, pengambilan nomor pembuatan surat keterangan sehat serta
antrian tetap dilaksanakan pada pukul persalinan. Informan R5, R7 dan R8
08:00 – 11:00. mengatakan pembatasan pelayanan di
4. Menurut informan R1 tidak terdapat Puskesmas hanya pada Poli Gigi yang
kendala, kemudian informan R2, R3 dibatasi dalam melakukan tindakan
dan R4 mengatakan kendala dan namun Poli Gigi tetap dibuka, serta
hambatan hanya terjadi saat awal masa laboratorium yang belum dibuka
pandemi, namun saat ini sudah tidak selama masa pandemi. Informan R6
ada lagi kendala dan hambatan. mengatakan pembatasan juga dilakukan
Informan R5 mengatakan terdapat pada pelayanan diluar gedung.
kendala yaitu dari segi tempat, 7. Berdasarkan hasil wawancara, informan
kemudian informan R6, R7 dan R8 R1, R2, R3 dan R4 mengatakan yaitu
mengatakan tidak terdapat kendala dan mencuci tangan, mengukur suhu tubuh,
hambatan dalam alur pelayanan. kemudian di depan juga pasien akan
5. Berdasarkan hasil wawancara, informan ditanya jika ada keluhan-keluhan yang
R1, R2, R3 dan R4 mengatakan mengarah ke Covid-19, kemudan
pelayanan rutin yang dilakukan dalam pasien akan dianamnesa oleh dokter
Jurnal KESMAS, Vol. 10, No 1, Januari 2021 44

dan jika benar mengarah ke Covid-19, pemeriksaan di poli ISPA yang berada
pasien akan di jadwalkan untuk di rumah dinas Puskesmas yang saat ini
dilakukan swab test. Informan R5, R6, dimanfaatkan sebagai poli ISPA.
R7 dan R8 mengatakan pasien 10. Berdasarkan hasil wawancara dengan
diwajibkan untuk mencuci tangan, informan R1, R2, R3 dan R4
mengukur suhu tubuh, kemudian pasien mengatakan memberi jarak pada setiap
akan ditanya mengenai keluhan- tempat duduk pasien di ruang tunggu,
keluhan dan gejala-gejala yang ada, dan kemudian juga memberi jarak tempat
jika gejala-gejala pasien mengarah ke duduk antara petugas dan pasien,
ISPA ataupun Covid-19, pasien akan bahkan sesama petugas Puskesmas juga
diarahkan untuk ke poli ISPA dan tetap menjaga jarak. Informan R5, R6,
dilakukan pemeriksaan selanjutnya. R7 dan R8 mengatakan dengan cara
8. Berdasarkan hasil wawancara, informan memberi jarak pada setiap tempat
R1, R2, R3 dan R4 mengatakan pasien duduk pasien, baik itu diruang tunggu
yang memiliki suhu tubuh di atas 38°C maupun jarak tempat duduk antara
tetap masuk di ruangan yang sama petugas dan pasien atau dokter dan
dengan pasien lainnya dan dilakukan pasien pada saat pemeriksaan.
pemeriksaan, kemudian nanti akan 11. Menurut informan R1, R2, R3, R4, R5,
dianamnesa oleh dokter, apakah hanya R6, R7 dan R8 mengatakan bahwa
demam biasa atau mengarah ke Covid- Puskesmas memberikan jarak antara
19. Informan R5, R6, R7 dan R8 tempat duduk pasien dengan petugas
mengatakan pasien yang memiliki suhu Puskesmas.
tubuh diatas 38°C akan diarahkan untuk 12. Menurut informan R1, R2, R3 R4, R5,
ke poli ISPA dan dilakukan R6, R7 dan R8 mengatakan Puskesmas
pemeriksaan selanjutnya. menyediakan kotak khusus atau sekat
9. Hasil wawancara dengan informan R1, pembatas transparan pada meja
R2, R3 dan R4 mengatakan pada saat pelayanan.
awal terjadi pandemi, Puskesmas 13. Menurut informan R1 mengatakan
menyediakan ruangan khusus bagi tidak memiliki kendala karena saat ini
pasien dengan penyakit ISPA, namun masyarakat sudah paham dengan
saat ini pasien ISPA melakukan protokol yang ada, namun informan R2,
pemeriksaan di ruangan yang sama R3 dan R4 mengatakan ada beberapa
dengan pasien yang lain. Informan R5, kendala yang terjadi dalam penerapan
R6, R7 dan R8 mengatakan pasien skrining di Puskesmas, seperti
dengan penyakit ISPA melakukan masyarakat yang kadang lupa untuk
Jurnal KESMAS, Vol. 10, No 1, Januari 2021 45

mencuci tangan dan ada juga mengatakan pasien yang datang saat
masyarakat yang melarikan diri ketika masa pandemi mengalami penurunan.
tahu akan dilakukan swab test serta 17. Menurut informan R1 mengatakan
pada waktu yang lalu petugas tidak ada dampak. Informan R2 dan R4
Puskesmas masih bingung mengenai mengatakan dampaknya bagus karena
jadwal kedatangan petugas semakin sedikit pasien yang datang,
laboratorium untuk melakukan swab artinya semakin banyak pasien yang
test, namun saat ini pasien langsung sehat. Infroman R3 mengatakan
diarahkan ke laboratorium untuk dampaknya baik karena dengan jumlah
dilakukan swab test. Informan R5, R7 yang sedikit maka tidak terjadi
dan R8 mengatakan bahwa tidak penumpukan pasien di Puskesmas.
terdapat kendala, namun informan R6 Informan R5, R6, R7 dan R8
mengatakan ada kendala yang terjadi mengatakan dengan jumlah pasien yang
dalam penerapan skrining di sedikit maka tidak terjadi penumpukan
Puskesmas, seperti masyarakat yang pasien di Puskesmas dan informan R5
kadang tidak jujur dalam proses juga mengatakan hal tersebut dapat
skrining, yaitu ketika ditanya mengenai mengurangi angka kontak petugas
gejala. dengan pasien.
14. Informan R1, R2, R3, R4, R5, R6, R7 18. Berdasarkan hasil wawancara, informan
dan R8 mengatakan APD selalu R1, R2, R3 dan R4 mengatakan
tersedia untuk petugas Puskesmas. keluhan pasien yang datang bervariasi.
15. Berdasarkan hasil wawancara, informan Informan R5 dan R8 mengatakan
R1, R2, R3 dan R4 mengatakan pasien dengan keluhan terbanyak yang
Puskesmas menyediakan masker dan datang adalah pasien dengan penyakit
akan diberikan kepada pasien yang kronis dan informan R6 serta R7
tidak menggunakan masker serta pasien mengatakan keluhan terbanyak pasien
dengan gejala ISPA yang hanya yang datang adalah Hipertensi dan
menggunakan masker kain (non medis). Diabetes.
Informan R5, R6, R7 dan R8 Alur pelayanan di Puskesmas Ranotana
mengatakan Puskesmas hanya Weru dan Puskesmas Teling Atas terjadi
menyediakan masker saat awal masa perubahan selama masa pandemi Covid-19.
pandemi. Hal tersebut sejalan dengan yang di tulis
16. Berdasarkan hasil wawancara, informan oleh Dewi (2020) yang menyebutkan
R1, R2, R3, R4, R5, R6, R7 dan R8 bahwa di Puskesmas Tawangrejo, Jawa
Timur, yang mengalami perubahan pada
Jurnal KESMAS, Vol. 10, No 1, Januari 2021 46

mekanisme pelayanan. Jika sebelum dengan pasien yang lain maka pihak
pandemi Covid-19 pasien/pengunjung yang Puskesmas harus mencari strategi agar
datang di Puskesmas Ranotana Weru dan semua dapat berjalan dengan baik.
Puskesmas Teling Atas langsung Pelayanan rutin yang dilakukan di dalam
mengambil nomor antrian, saat pandemi gedung Puskesmas Ranotana Weru dan
Covid-19 ini alurnya berbeda karena pasien Puskemas Teling Atas tetap dilaksanan saat
harus melewati proses skrining terlebih pandemi Covid-19 ini, namun untuk
dahulu. Perubahan alur pelayanan juga pelayanan yang diluar gedung berupa
terjadi karena saat ini Puskesmas Ranotana Posyandu dihentikan sementara. Terdapat
Weru dan Puskesmas Teling Atas hanya beberapa pembatasan dalam pelayanan
membuka 2 tempat pemeriksaan (poli) saja. kesehatan Puskesmas saat pandemi ini yaitu
Perubahan pada jam operasional Puskesmas berupa Persalinan, Poli Gigi, serta
hanya terjadi pada Puskesmas Ranotana pembuatan surat keterangan sehat pada
Weru, jika sebelum pandemi Puskesmas Puskesmas Ranotana Weru dan pada
membuka pelayanan pagi dan siang, saat ini Puskesmas Teilig Atas pembatasan berupa
Puskesmas hanya membuka pelayanan pagi tindakan besar untuk poli gigi serta
yaitu pukul 08:00-10.30 pada hari senin- pelayanan laboratorium yang dihentikan
kamis dan 08:00-10:00 pada hari jumat sementara (kecuali sangat darurat).
(sebelum pandemi pendaftaran ditutup pada Penerapan triase/skrining terhadap
pukul 11:00). Hal tersebut sama seperti setiap pasien/pengunjung yang datang di
yang ditulis oleh Hamid (2020) bahwa Puskesmas Ranotana Weru dan Puskesmas
terdapat perubahan pada tata cara dan jam Teling Atas selama masa pandemi Covid-
operasional pelayanan Puskesmas di Kota 19 dilakukan dengan cara semua pasien
Dumai, Riau. Sedangkan pada Puskesmas diwajibkan mencuci tangan,
Teling Atas tetap melakukan pelayanan pemeriksaan/pengukuran suhu tubuh
pada jam operasional seperti biasa (sebelum kemudian petugas menanyakan keluhan dan
pandemi), yaitu pada hari Senin – Jumat tujuan datang ke Puskesmas. Hal tersebut
jam 08:00 – 11:00. Saat ini Puskesmas sama seperti yang tertulis di website
Ranotana Weru sudah tidak memiliki Puskesmas Gamping II (2020) bahwa di
kendala atau hambatan dalam pelayanan. Puskesmas tersebut saat ini mewajibkan
Sedangkan Puskesmas Teling Atas semua pasien/pengunjung untuk mencuci
memiliki kendala dalam alur pelayanan saat tangan dengan sabun, mengukur suhu
ini yaitu penyediaan tempat, karena saat ini tubuh, menanyakan gejala atau keluhan
pasien penderita ISPA dan pasien yang terkait Covid-19. Pada Puskesmas
memiliki gejala Covid-19 harus dipisahkan Ranotana Weru, pasien yang memiliki suhu
Jurnal KESMAS, Vol. 10, No 1, Januari 2021 47

tubuh di atas 38°C melakukan pemeriksaan triase/skrining di Puskesmas memiliki


di tempat pemeriksaan yang sakit dan pada beberapa kendala, pada Puskesmas
Puskesmas Teling Atas, pasien yang Ranotana Weru terdapat kendala seperti
memiliki suhu tubuh di atas 38°C akan masyarakat yang kadang lupa untuk
diarahkan untuk melakukan pemeriksaan di mencuci tangan dan ada juga masyarakat
poli ISPA. Puskesmas Teling Atas yang melarikan diri ketika tahu akan
menyediakan ruang pemeriksaan khusus dilakukan swab test serta pada waktu yang
terhadap pasien ISPA yang terletak di lalu petugas Puskesmas masih bingung
samping gedung Puskesmas. Puskesmas mengenai jadwal kedatangan petugas
Ranotana Weru hanya menyediakan ruang laboratorium untuk melakukan swab test,
pemeriksaan khusus terhadap pasien ISPA namun saat ini pasien langsung diarahkan
pada saat awal terjadinya pandemi Covid- ke laboratorium untuk dilakukan swab test.
19 dan saat ini sudah tidak disediakan lagi. Kendala penerapan triase/skrining pada
Puskesmas Ranotana Weru dan Puskesmas Teling Atas, yaitu masyarakat
Puskesmas Teling Atas menerapkan yang kadang tidak jujur dalam proses
physical distancing, yaitu memberikan skrining, saat ditanya mengenai gejala.
jarak pada tempat duduk pasien dan Ketersediaan Alat Pelindung Diri (APD) di
mengarahkan pasien untuk tetap menjaga Puskesmas Ranotana Weru dan Puskesmas
jarak antar sesama pasien maupun petugas Teling Atas sangat baik, karena APD selalu
dengan pasien. Puskesmas Ranotana Weru tersedia memenuhi kebutuhan dari setiap
dan Puskesmas Teling Atas juga mengubah petugas kesehatan. Puskesmas Ranotana
posisi tempat duduk pasien pada saat Weru juga menyediakan masker bagi
pelayanan, yaitu jarak dengan petugas pengunjung/pasien yang datang, dan akan
diperlebar serta membuat sekat pembatas diberikan kepada pasien ISPA jika pasien
transparan antara petugas kesehatan dan tersebut hanya memakai masker kain (non
pasien. Hal tersebut juga sejalan dengan medis) juga kepada pengunjung/pasien
yang tertulis di website Puskesmas yang datang dan tidak menggunakan
Gamping II (2020) bahwa pasien yang masker. Namun Puskesmas Teling Atas
berkunjung di Puskesmas tersebut tetap saat ini tidak menyediakan masker untuk
diarahkan untuk melakukan physical pasien/pengunjung yang datang ke
distancing, yaitu dengan mengatur Puskesmas, karena pasien sudah paham
pemisahan jarak tempat duduk. Physical untuk selalu memakai masker.
distancing diterapkan mulai dari tahapan Jumlah pasien/pengunjung yang datang
pendaftaran pasien, saat pemeriksaan oleh di Puskesmas Ranotana Weru dan
dokter hingga pengambilan obat. Penerapan Puskesmas Teling Atas selama masa
Jurnal KESMAS, Vol. 10, No 1, Januari 2021 48

pandemi Covid-19 terjadi penurunan. Pada selama masa pandemi Covid-19,


Pada bulan Agustus 2019 (sebelum yaitu hanya membuat 2 tempat
pandemi) jumlah pasien yang datang di pemeriksaan (poli) dan harus
Puskesmas Ranotana Weru berjumlah 707 melalui proses triase/skrining.
pasien, namun pada bulan Agustus 2020 2. Triase/skrining diterapkan di
(saat pandemi) jumlah pasien berkurang Puskesmas Ranotana Weru dan
menjadi 424 pasien dan di Puskesmas Puskesmas Teling Atas, yaitu
Teling Atas pada bulan Agustus 2019 diwajibkan mencuci tangan,
(sebelum pandemi) jumlah pasien yang pemeriksaan suhu tubuh, ditanya
datang berjumlah 926 pasien, namun pada gejala dan keluhan, serta physical
bulan Agustus 2020 (saat pandemi) jumlah distancing.
pasien berkurang menjadi 512 pasien. 3. Jumlah pasien/pengunjung yang
Penurunan jumlah pasien ini secara umum datang di Puskesmas Ranotana
berdampak baik bagi Puskesmas, karena Weru dan Teling Atas terjadi
dengan adanya penurunan jumlah penurunan.
pasien/pengunjung yang datang maka tidak
terjadi penumpukan pasien di Puskesmas.
Pasien yang datang ke Puskesmas Ranotana SARAN
Weru dan Puskesmas Teling Atas pada saat Kiranya Puskesmas dapat mempertahankan
masa pandemi Covid-19 ini memiliki bahkan mengembangkan pelayanan
keluhan yang bervariasi, namun pasien kesehatan di Puskesmas selama masa
Hipertensi memiliki jumlah terbanyak, pandemi Covid-19 sesuai dengan protokol
yaitu 280 pasien Hipertensi di Puskesmas kesehatan yang ada dan ketika menghadapi
Ranotana Weru dan 222 pasien Hipertensi pandemi seperti ini dikemudian hari,
di Puskesmas Teling Atas. sebaiknya Puskesmas dapat melakukan
pelayanan yang lebih baik lagi.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis pengaruh DAFTAR PUSTAKA
pandemi Covid-19 terhadap pelayanan Dewi, Y. 2020. Buat Mekanisme Khusus
Antrean Pasien, Puskesmas
kesehatan di Puskesmas Ranotana Weru
Tawangrejo Ikut Cegah Sebaran
dan Puskesmas Teling Atas, didapati Covid-19. [online]
https://jatimtimes.com/baca/213195
kesimpulan sebagai berikut:
/20200421/095200/buat-
1. Terdapat perubahan pada alur mekanisme-khusus-antrean-pasien-
puskesmas-tawangrejo-ikut-cegah-
pelayanan di Puskesmas Ranotana
sebaran-Covid-19 diakses pada 12
Weru dan Puskesmas Teling Atas Mei 2020
Jurnal KESMAS, Vol. 10, No 1, Januari 2021 49

Hamid, A. 2020. Pelayanan Pukesmas di


masa pandemi Covid-19. [online]
https://www.antaranews.com/foto/1
419677/pelayanan-pukesmas-di-
masa-pandemi-Covid-19 diakses
pada 12 Mei 2020.
Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia. 2020. Petunjuk Teknis
Pelayanan Puskesmas Pada Masa
Pandemi Covid-19. Jakarta:
Kementerian Kesehatan RI
Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara. 2020.
Pemantauan Covid-19. [online]
https://corona.sulutprov.go.id./ di
akses pada 17 November 2020
Pemerintah Kota Manado. 2020.
Pemantauan Covid-19. [online]
https://covid19.manadokota.go.id/
di akses pada 17 November 2020
Puskesmas Gamping II. 2020. Pelayanan
Puskesmas Gamping II saat
Pandemi Covid-19. [online]
https://pkmgamping2.slemankab.go
.id/layanan-puskesmas-pandemi-
covid19/ di akses pada 27
November 2020
Tribun Manado. 2020. Breaking News!
Kota Manado di Tetapkan Sebagai
Daerah Transmisi Lokal Covid-19.
[online]
https://www.google.com/amp/s/ma
nado.tribunnews.com/amp/2020/04
/07/breaking-news-kota-manado-
ditetapkan-sebagai-daerah-
transmisi-lokal-Covid-19 diakses
pada 31 Mei 2020
WHO. 2020b. Coronavirus disease (Covid-
19) Pandemic. [online]
https://www.who.int/emergencies/d
iseases/novel-coronavirus-2019
diakses pada 12 Mei 2020

Anda mungkin juga menyukai