29 3 20
29 3 20
VI PEMOGRAMAN MATLAB
6.1 OPRATOR LOGIKA DAN HUBUNGAN
Operator hubungan membandingkan dua angka dengan menentukan apakah pernyataan pembandingan
benar (ture) atau tidak (false). Jika pernyataannya benar ditandai dengan nilai 1 dan salah 0. Oprator
logika menilai apakah pernyataan dan produk sebuah hasil benar (1) atau salah (0). Contoh untuk
oprator logika AND, oprator akan memberi nilai 1 jika kedua pernyataan bernar.
Operator hubungan yang digunakan dalam pemograman matlab
Contoh analisis temperatur
Solusi
6.2 pernyataan kondisi
Pernyataan kondisi adalah sebuah perintah dalam matlab untuk membuat sebuah keputusan apakah
kondisi memmenuhi pernyataan atau tidak.
Logika if
Terdapat beberapa struktur logika if yaitu if‐end, if‐else‐end, if‐elseif‐end
6.2.1. struktur logika if‐end
If‐end
Jika pernyataan dalam if bernilai benar true (1) maka program akan menuju (mengeksekusi)commands,
jika false(0), program akan skip dan menuju end (berakhir).
6.2.2 struktur if‐else‐end
Struktur ini digunakan untuk memilih dua kelompok perintah atau lebih
Jika pernyataan kondisi benar, program akan mengeksekusi group 1. Jika pernyataan kondisi salah,
program akan memilih kondisi yang lain else sehingga mengeksekusi group 2.
6.2.3 struktur if‐elseif‐else‐end
Stuktur ini digunakan untuk memilih untuk dieksekusi tiga group.
Jika kondisi penyataan true, program akan mengeksekusi group 1. Jika pernyataan false program akan
menjalankan statemen elseif. Jika kondisi pernyataan elseif benar, program akan menjalanjan group 2.
Jika elseif false proram akan menjalankan group 3.
6.3 pernyataan switch‐case
Adalah metode lain dari sebuah pernyataan yang dapat digunakan lansung mengarah ke pernyataan
tertentu.
6.4 loops
Loop adalah sebuah metode untuk mengubah flow sebuah pemograman komputer. Dalam loop eksekusi
perintah, atau sekelompok perintah, diulang beberapa kali secara berurutan. Setiap putaran eksekusi
disebut pass. Di setiap pass setidaknya satu variabel, tetapi biasanya lebih dari satu, atau bahkan semua
variabel yang didefinisikan dalam loop, diberi nilai baru. Dalam MATLAB ada dua jenis loop. Dalam loop
for‐end, jumlah pengualangan ditentukan ketika loop dimulai. Dalam loop while‐end, jumlah pengulangan
tidak diketahui sebelumnya, dan proses perulangan berlanjut sampai kondisi tertentu terpenuhi. Kedua
jenis loop dapat dihentikan kapan saja dengan perintah break .
6.4.1 loop for‐end
Dalam loop for‐end, eksekusi perintah, atau sekelompok perintah, diulang beberapa kali tergantung
jumlah yang telah ditentukan.
Pada pass pertama k = f dan komputer mengeksekusi perintah antara perintah for dan end. Kemudian,
program kembali ke perintah for untuk pass kedua. k mendapatkan nilai baru sama dengan k = f + s, dan
perintah antara perintah for dan end dieksekusi dengan nilai baru k. Proses ini berulang sampai pass
terakhir, di mana k = t. Kemudian program tidak kembali ke for, tetapi melanjutkan dengan perintah yang
mengikuti perintah akhir. Misalnya, if k = 1: 2: 9, ada lima loop, dan nilai kor yang sesuai adalah 1, 3, 5, 7,
dan 9.
Kenaikan nisa s bisa negatif (mis.; K = 25: ‐5: 10 menghasilkan empat lintasan dengan k = 25, 20,
15, 10).
Jika nilai kenaikan dihilangkan, nilainya 1 (default) (yaitu; k = 3: 7 menghasilkan lima lintasan
dengan k = 3, 4, 5, 6, 7).
• Jika f = t, loop dijalankan sekali.
• Jika f> t dan s> 0, atau jika f <t dan s <0, loop tidak dieksekusi.
Jika nilai k, s, dan t sedemikian rupa sehingga k tidak bisa sama dengan t, maka jika s positif,
pengulangan terakhir adalah yang mana k memiliki nilai terbesar yang lebih kecil dari t (yaitu, k =
8 : 10: 50 menghasilkan lima operan dengan k = 8, 18, 28, 38, 48). Jika s adalah negatif,
pengulangan terakhir adalah dimana k memiliki nilai terkecil yang lebih besar dari t.
Dalam perintah for k juga dapat diberi nilai tertentu (diketik sebagai vektor).
Contoh: for k = [7 9 ‐1 3 3 5].
Nilai k tidak boleh didefinisikan ulang dalam loop.
Setiap perintah for dalam suatu program harus memiliki perintah akhir end.
Nilai variabel indeks loop (k) tidak ditampilkan secara otomatis. Dimungkinkan untuk
menampilkan nilai di setiap pass (yang terkadang berguna untuk debugging) dengan mengetikkan
k sebagai salah satu perintah dalam loop.
Ketika loop berakhir, variabel indeks loop (k) memiliki nilai yang terakhir diberikan.
Ketika program ini dieksekusi, loop dijalankan empat kali. Nilai k dalam empat kali pengulangan adalah k
= 1, 4, 7, dan 10, yang berarti bahwa nilai‐nilai yang diberikan untuk x dalam masing‐masing
pengulangan adalah x = 1, 16, 49, dan 100. Karena titik koma tidak diketik di akhir baris kedua, nilai x
ditampilkan di Jendela Perintah di setiap pass. Ketika file skrip dieksekusi, tampilan dalam perintah
Jendela adalah:
Elemen pertama berhubungan dengan k = 0, yang berarti bahwa untuk menambahkan n syarat dari
deret, pada loop terakhir k = n ‐ 1. Fungsi ini digunakan dalam Command Window untuk menghitung sin
(150 °) menggunakan tiga dan tujuh istilah: