Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Konsep penentuan harga produk alternatif yang disebut variable costing, atau
lebih dikenal dengan nama direct costing. Jika metode penentuan harga pokok
produksi ini digunakan oleh perusahan yang produksinya berdasarkan pesanan, maka
sistem akuntansi biaya harus dirancang sedemikian rupa sehingga perhitungan biaya
produksiberdasarkn pesanan, dapat menghasilkan informasi harga pokok produk per
satuan produk yang dipesan sesuai dengan konsep harga pokok produksi menurut
metode variable costing. Begitu pula jika penentuan harga pokok produksi ini
digunakan oleh perusahaan yang produksinya berdasarkan produksi massa, maka
sistem akuntansi biaya harus dirancang sedemikian rupa sehingga perhitungan biaya
produksi dapat menghasilkan informasi harga pokok produksi per satuan produk yang
dihasilkan selama periode akuntansi tertentu sesuai dengan konsep harga pokok
produksi menurut metode variable costing. Dalam pembahasan ini perekayasaan
informasi harga pokok produksi menurut metode variable costing dalam perusahaan
yang menggunakan metode harga pokok pesanan dan yang menggunakan metode
harga pokok proses.
B. Tujuan
Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
- Memberikan informasi tentang variable costing dengan metode harga pokok
pesanan.
- Memberikan pengetahuan mengenai variable costing dengan metode harga
pokok proses.
- Memberikan pengetahuan untuk perhitungan, rekening yang digunakan dalam
metode harga pokok pesanan dan metode harga pokok proses.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Karena variable costing menghendakin biaya diklasifikasikan berdasarkan
perilakunya dalam hubungan dengan perubahan volume kegiatan, maka akuntansi
biaya produksi dan nonproduksi dilakukan sebagai berikut:
1. Biaya produksi variable, seperti biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja
langsung, dicatat langsung pada saat terjadinya dengan mendebit rekening
barang dalam proses, dan kedalam kartu harga pokok pesanan yang
bersangkutan.
2. Biaya overhead pabrik variable dibebankan kepada pesanan tertentu
berdasarkan tarif yang ditentukan di muka dengan mendebit rekening barang
dalam proses-biaya overhead pabrik, dan ke dalam kartu harga pokok pesanan
yang bersangkutan.
3. Biaya overhead pabrik yang sesungguhny terjadi dicatat dengan pertama kali
mendebit rekening biaya overhead pabrik sesungguhnya. Pada akhir bulan,
biaya overhed pabrik yang sesungguhnya terjadi, yang didebitkan ke dalam
rekening biaya overhead pabrik sesungguhnya, dianalisis untuk menentukan
biaya overhead pabrik variabel dan biaya overhead pabrik tetap. Teknik
analisis yang digunakan dapat berupa analisis statistik. Hasil analisis terhadap
rekening biaya overhead pabrik sesungguhnya tersebut digunakan untuk
membuat jurnal berikut ini :
Biaya overhead pabrik variable sesungguhnya xx
Biaya overhead pabrik tetap sesungguhnya xx
Biaya overhead pabrik sesungguhnya xx
4. Biaya overhead pabrik variable yang dibebankan kepada produk selama
periode akuntansi tertentu ditutup ke rekening biaya overhead pabrik variable
sesungguhnya untuk menghitung pembebanan lebih atau kurang biaya
overhead pabrik variable.
3
5. Biaya pemasaran dan biaya administrasi dan umum juga perlu dipisahkan
menurut perilaku biaya tersebut dalam hubungannya dengan perubahan
volume kegiatan. Biaya pemasaran dan biaya administrasi dan umum yang
sesungguhnya terjadi pertama kali dicatat ke dalam rekening kontrol biaya
pemasaran atau biaya administrasi dan umum.
Aliran biaya produksi dan biaya nonproduksi dalam metode variable costing
dengan metode harga pokok pesanan melalui berbagai rekening kontrol.
langsung
4
Contoh variable costing dengan metode harga pokok pesanan
Contoh 1
Pada awal bulan januari20X1, persedian produk dalam proses PT eliona adalah Rp
847.500 disajikan dalam gambar.
5
Pesanan #101 Rp50.000
Pesanan #102 40.000
Pesanan #103 20.000
Pesanan #104 130.000
Jumlah Rp 240.000
2. Menurut kartu jam kerja, jumlah jam kerja yang dikomsumsi untuk
mengerjakan berbagai pesanan yang diproduksi dalam bulan januari 20X1
disajikan dalam gambar.
6
Jmlh by. Tenaga kerja Rp 575.000
Catatan
Variabel Tetap
Jumlah Rp 1.400.000
7
Pesanan nomor 103 pada akhir bulan januari 20X1 masih disimpan digudang
sebagai produk jadi, sedangkan pesanan #104 masih dalam pengolahan.
8
Pencatatan biaya tenaga kerja yang di keluarkan dalam bulan januari 20X1
adalah sebagai berikut :
Pembebanan biaya overhead pabrik variabel kepada tiap pesanan adalah sebagai
berikut :
9
Pembebanan biaya overhead pabrik variabel kepada produk tersebut dicatat dengan
jurnal sebagai berikut:
Pencatatn biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi selain biaya bahan
penolong dan biaya tenaga kerja tidak langsung dicatat sebagai berikut:
Berdasarkan data pemakaian bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung yang
terjadi, biaya prokduksi untuk tiap pesanan di catat dalam kartu harga pokok tiap
pesanan seperti disajikan.
10
Kartu harga pokok pesanan #101
Pesanan #101
Pesanan #102
Pesanan #103
11
januari 20.000 55.000 27.500 102.000
Pesanan #104
Pesanan yang dapat diseleaikan oleh PT Eliona dalam bulan januari 20X1 adalah
sebagai berikut:
Jumlah Rp 1.197.000
Harga pokok pesanan yang telah selesai dalam bulan januari 20X1 tersebut dicatat
sebagai berikut:
Persedian Rp 1.197.000
12
Barang dalam proses-biaya biaya overhead pabrik var. 323.000
Jurnal tersebut dibuat berdasarkan rincian harga pokok tiap pesanan yang telah selesai
diproduksi berikut ini:
Pada akhir tahun rekening pembebanan lebih atau kurang biaya overhead pabrik
tersebut ditutup ke rekening harga pokok penjualan dengan jurnal sebagai berikut:
13
Pencatatn biaya komersial
Biaya nonproduksi yang terjadi dalam bulan januari 20X1 dicatat dengan jurnal
sebagai berikut:
14
Jumlah Rp 867.500 Rp 1.400.000
Hasil penjualan pesanan yang diserahkan kepada pemesan tersebut dicatat sebagai
berikut:
Haraga pokok pesanan yang diserahkan kepada pemesan tersebut dicatat sebagai
berikut:
PT Eliona
Laporan rugi laba untuk bulan yang berakhir tanggal 31 januari 20X1
Biaya produksi:
15
Harga pokok produk yang diproduksi Rp 1.477.500
Biaya tetap
Dalam variabel costing dengan metode harga pokok proses, harga pokok
produk persatuan dihitung setiap akhir periode, misalnya setiap akhir bulan, dengan
16
cara membagi total biaya produksi variabel selama satu bulan dengan total
ekuivalensi produk selama periode yang sama.Dengan demikian biaya overhead
pabrik variabel tidak di bebankan kepada produk berdasarkan tarif yang di tentukan
di muka, namun dibebankan kepada produk menurut biaya yang sesungguhnya terjadi
dalam periode tertentu.
Rekening kontrol yang di gunakan untuk mencatat aliran biaya dalam metode
variable costing dengan menggunakan metode haraga pokok proses adalah:
Biya Pemasaran
Biaya Pemasaran-Variabel
Biaya Pemasaran-Tetep
17
tentukan di muka seperti halnya dengan metode harga pokok pesanan, makam
akuntasi biaya prudoksi di lakukan sebagai berikut:
1. Biaya produksi variabel, seperti biaya bahan baku dan biaya tenega kerja
langsung, di catat langsug pada saat terjadinya mendebit rekening barang
dalam proses yang bersangkutan.
2. Biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi di catat dengan pertama
kalimen debit rekening biaya overhead pabrik sesungguhnya.
4. Biaya pemasaran dan biaya administrasi & umum juga perlu di pisahkan di
pisahkan menurut berlaku biaya tersebut dalam hubunganya dengan
perubahan volume kegiatan. Biaya pemasaran dan biaya administrasi &
umum yang sesungguhnya terjadi pertamakali di catat ke dalam rekening
kontrol biaya pemasaran atau biaya administrasi dan umum.
Biaya pemasaran variabel xx
Biaya pemasaran xx
18
Biaya administrasi & umum variabel xx
Aliran biaya produksi dan biaya non produksi dalam metode variable costing
dengan metode harga pokok proses.
langsung
19
Contoh Variable Costing dengan Metode Harga Pokok Proses
Contoh 2
Data Produksi, Biaya Produksi, Biaya Nonproduksi, dan data penjualan bulan
januari 20XI.
PT X
Dept. 1 Dept. 2
Data produksi:
20
Dimasukkan dalam proses bulan ini 40.000kg
Biaya produksi:
Biaya nonproduksi:
21
Biaya pemasaran variable Rp 10200000
Data penjualan:
Rumus perhitungan harga pokok produksi variable per satuan produk departemen
pertama dengan menggunakan metode harga pokok rata-rata tertimbang
22
biaya tenaga kerja langsung biaya tenaga kerja lang-
yang melekat pada produk + sung yang dikeluarkan
dalam proses awal dalam periode sekarang
2. Biaya tenaga kerja
Langsung perunit =
23
Biaya 1.200.000 1.200.000 30.975000 41300** 750
tebaga
kerja
*(100%x35000)+ (100%x9000)=44000
**(100%x35000)+ (70%x9000)=41300
Atas dasar perhitungan biaya persatuan produk Departemen 1 di atas tsb., dapat
dihitung harga pokok produk selesai yang ditransfer oleh Departemen 1 ke
Departemen 2 dan harga pokok persediaan produk dalam proses di Departemen 1
pada akhir bulan januari 20XI seperti yang di sajikan atau ditampilkan dibawah
ini:
Perhitungan harga pokok produk selesai dan persediaan produk dalam proses
Departemen 1
24
BBB= 100%X9000 unitsxRp500 Rp 4.500.000
Rp 15.210.000
PT X
Data Produksi:
Total Perunit
25
Biaya bahan baku Rp22.000.000 Rp 500
Perhitungan Biaya
Rp15.210.000
26
Rumus perhitungan biaya produksi Variabel per satuan produk yang
dihasilkan oleh departemen ke 2 dengan menggunakan Metode Harga pokok
Rata-rata tertimbang:
(1) harga pokok produk = Produk dalam proses awal + Produk yang ditafsirkan
per unit yg di bawa dari departemen sebelumnya
Harga Pokok Produk Per Unit yang Ditambahkan Dalam Departemen Setelah
Departemen Pertama
Biaya bahan baku yang me- + Biaya bahan baku yang
Lekat pada produk dalam dikeluarkan dalam pe-
Proses awal riode sekarang
(2)Biaya bahan baku =
per unit
Unit ekuivalen biaya bahan baku
27
Proses awal riode sekarang
(3) Biaya tenaga kerja =
per unit
per satuan
Elemen biaya Yang melekat Yang ditambah Total Biaya Unit Biaya
Pada produk kan dalam ekoivaluas per
Dlm proses periode skrg i satuan
28
Harga pokok yang Rp 11.150.000 Rp77.000.000 Rp88.150.000 41.000* Rp2.150
Berasal dr Dept. 1
Biaya yang ditam- 1.152.000 37.068.000 38.220.000 39.200** 975
Bahkan dlm Dep.2
Biaya tenaga kerja 4.140.000 44.340.000 48.480.000 40.400*** 1.200
Biaya Ov. Pabrik
Variabel
* (100%x38000)+(100%x3000)=41000
** (100%x38000)+(40%x3000)=39200
*** (100%x38000)+(80%x3000)=40400
Harga pokok produk jadi dan persediaan produk dalam proses Departemen 2
29
Jumlah biaya produksi variabel yang dibebankan dlm Dept.2 Rp 174.850.000
PT Risa Rimendi
Laporan Biaya Produksi variabel Departemen 2
Bulan Januari 20X1
Data Produksi
Produk dalam proses awal 60.00kg
Diterima dari departemen 1 35.000
Jumlah produk yg diolah dlm bln april 41.000kg
Produk selesai yang ditransfer ke Dept.2 38.000kg
Produk dalam proses akhir 3.000
Jumlah produk yang dihasilkan 41.000kg
Perhitungan Biaya
Harga pokok produk selesai yg ditransfer ke gudang
30
38000 units @ Rp 4325 Rp 164.350.000
Harga pokok persediaan produk dalam proses akhir:
Yang berasal dari dept.1: Rp 6.450.000
Yang ditambahkan dlm Dept.2:
Biaya tenaga kerja 1.170.000
Biaya Ov.pabrik variabel 2.880.000
10.500.000
31
Pemakaian bahan baku selama bulan januari sebagai berikut:
Biaya tenaga kerja di departemen produksi dalam bulan januari 20X1 dijurnal sebagai
berikut:
Pencatatan biaya overhead pabrik sesungguhnya terjadi dalam bulan januari 20X1
dicatat oleh PT X dengan jurnal sebagai berikut:
Pembagian biaya overhead pabrik menurut perilakunya dicatat dengan jurnal sebagai
berikut:
32
Biaya overhead pabrik sesungguhnya dept. 1 Rp 59.315.000
Pencatatan harga pokok produk dalam proses departemen pertama pada akhir
periode
Haraga pokok persediaan produk dalam proses di departemen 1 pada akhir bulan
januari 20X1 dicatat sebagai berikut:
33
Harga pokok produk jadi yang ditranfer ke gudang dalam bulan januari 20X1 dicatat
sebagai berikut:
Haraga pokok persediaan produk dalam proses di departemen 2 pada akhir bulan
januari 20X1 dicatat sebagai berikut:
Hasil penjualan produk selama bulan januari 20X1 dicatat sebagai berikut:
Piutang Rp 240.000.000
Harga pokok produk yang dijual dalam bulan januari 20X1 dicatat sebagai berikut:
34
Pesedian produk jadi Rp 129.750.000
Biaya nonproduksi yang terjadi dalam bulan januari 20X1 dicatat dengan jurnal
sebagai berikut:
35
20.000 Trsf 17.500 77.000 6.450
34.600
SA Rp 15.210 Rp 240.000
36
10.500
Rp 25.710
Piutang
Rp 240.000
Rp 15.000
Rp 12.000
PT X
Laporan rugi laba untuk bulan yang berkhir tanggal 31 januari 20X1
37
Hasil penjualan 30.000kg x Rp 8.000 Rp 240.000.000
Biaya variabel
Departemen 1 Rp 4.920.000
Departemen 2 16.442.000
Jumlah Rp 21.362.000
Biaya produksi:
Rp 190.060.000
38
Laba kontribusi Rp 93.050.000
Biaya tetap:
BAB III
PENUTUP
39
1. KESIMPULAN
Biaya produksi dikumpulkan dengan salah satu dari dua metode
pengumpulan biaya produksi: metode harga pokok pesanan dan metode harga
pokok proses. Dalam metode harga pokok pesanan, harga pokok produk
dihitung pada saat pesanan selesai diproduksi, sehingga biaya Overhead
pabrik harus dibebankan kepada produk atas dasar tarif yang ditentukan
dimuka. Dalam metode harga pokok proses, harga pokok produk ditentukan
setiap akhir periode, sehingga biaya Overhead pabrik dapat dibebankan pada
produk berdasarkan biaya yang sesungguhnya terjadi dalam periode akuntansi
yang bersangkutan.
Variable costing menggolongkan biaya menurut perilakunya dalam
hubungannya dengan perubahan volume kegiatan. Biaya overhead pabrik
yang diperhitungkan kedalam harga pokok produk hanya yang berperilaku
variable saja. Biaya overhead pabrik yang berperilaku tetap tidak
diperlakukan sebagai elemen harga pokok produk, namun diperlakukan
sebagai biaya periode. Oleh karena itu, variable costing dengan metode harga
pokok pesanan, membebankan biaya overhead pabrik variable kepada pesanan
dengan menggunakan tarif yang ditentukan dimuka. Biaya overhead pabrik
yang sesungguhnya terjadi pertama kali dicatat dalam rekening biaya
overhead pabrik sesungguhnya pada saat terjadinya, untuk selanjutnya pada
akhir periode akuntansi dianalisis kedalam biaya overhead pabrik tetap dan
biaya overhead pabrik variable. Analisis biaya overhead pabrik menurut
perilakunya ini dimaksudkan untuk menentukan biaya overhead pabrik
variable yang lebih atau kurang dibebankan kepada produk.
Variable costing dengan menggunakan metode harga pokok proses
membebankan biaya overhead pabrik variable sesungguhnya kepada produk.
Biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi pertama kali dicatat dengan
rekening biaya overhead pabrik sesunggguhnya pada saat terjadinya, untuk
selanjutnya pada akhir periode akuntansi dianalisis kedalam biaya overhead
40
pabrik tetap dan biaya overhead pabrik variable. Analisis biaya overhead
pabrik menurut perilakunya ini dimaksudkan untuk menentukan biaya
overhead pabrik variable yang dibebankan kepada produk.
DAFTAR PUSTAKA
41
Carter k.william.Akuntansi Biaya.buku 1 edisi 14.Salemba Empat:Jakarta
42