Anda di halaman 1dari 27

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan


Tugas Mata Kuliah Keperawatan Gerontik

Dosen Pengajar: Eki Pratidina, S., KP.,MM

Salma Tahaanii Wedias

4180180096

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN

UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA

2020
ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA NY. E DENGAN
DIAGNOSA SISTEM PENGLIHATAN: KATARAK
DI RUANGAN DAHLIA

Pengkajian

1. Identitas Klien
Nama : Ny. E
Umur : 64 Tahun
Alamat : cijawura girang v rt 001 / rw 013
Pendidikan : SMP
Jenis Kelamin : Perempuan
Suku : Sunda
Agama : Islam
Status Perkawinan : Menikah
Tanggal Pengkajian : 10 Desember 2020

2. Status Kesehatan Saat ini


Pada saat dilakukanpengkajian tanggal 10 Desember 2020 pukul 15.00 WIB klien
mengeluh pandanganya kabur. Penglihatan klien memburuk pada malam hari, klien juga
mengatakan masih dapat melihat benda namun pandangannya seperti ada yang
menghalangi tampak seperti asap. Klien mengatakan pandangan kabur dimata sebelah
kiri, terkadang pandangannya silau. Klien mengatakan apabila membaca harus dengan
jarak yang sangat dekat.
3. Riwayat Kesehatan Dahulu
Klien mengatakan mata kanannya telah dioperasi karena katarak pada tanggal 28
November 2019. Klien mengatakan mengalami katarak sudah± 2 tahun, klien juga
mengatakan mempunyai riwayat hipertensi ± 2 tahun. Klien mengatakan tidak memiliki
penyakit menular seperti TBC, Hepatitis, dll.
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
Klien mengatakan di dalam keluarganya tidak ada yang memiliki penyakit turunan,
seperti hipertensi dan tidak ada yang memiliki penyakit yang samasepertisedang dialami
oleh klien.
5. Pengkajian Dasar
Keadaan Umum
Kesadaran : Compos Mentis E: 4 V: 5 M: 6
Penampilan : Tampak bersih dan rapi
TTV
Tekanan Darah : 130/80 mmHg
Suhu : 36,4 oC
Nadi : 88 x/Menit
Respirasi : 22 x/Menit
Berat Badan : 68 Kg
Tingkat Orientasi : Tingkat orientasi Ny. A masih baik, terbukti Ny. A dapat
mengingat tempat pengkajian dan tahu tanggal pengkajian.
Memori : Klien masih mampu mengingat kejadian-kejadian yang terjadi
seperti tahun menikah dan Ny. A juga mengingat hari dioperasi
mata sebelah kanannya.
Pola Tidur : Ny. A mengatakan tidak ada masalah pada tidurnya dan Ny. A
mengatakan tidur sekali/hari yaitu pada malam hari pukul 21.00-
03.00 WIB.
Penyesuain Psikososial: Klien mampu bersosialisasi dengan baik, Ny. A sering dipanggil
“Uwa” oleh lingkungan sekitar. Ny. A juga mengikuti kegiatan
seperti pengajian dan posbindu yang diadakan
dilingkungannya.
6. Pengkajian Sistem Tubuh
1) Sistem Sensori
Penglihatan klien mengalami penurunan, klien dapat membaca papan nama perawat
pada jarak ± 3 cm dengan mengerutkan kening dan terbata-bata. Klien dapat
menghitung jari dengan benar dalam jarak± 30cm. Fungsi pendengaran klien masih
baik terbukti klien dapat mendengar dengan jarak 130 cm. Fungsi pengecapan klien
masih baik, terbukti dapat membedakan rasa manis, asin, asam, dan pahit dalam
keadaan mata tertutup. Fungsi penciuman klien baik, terbukti dapat membedakan
wangi kopi dan kayu putih dalam keadaan mata tertutup. Fungsi perabaan klien baik,
terbukti klien dapat membedakan sensasi panas dan dingin serta belaian kapas.
2) Sistem Kardiovaskular
Tekanan darah 130/80 mmHg, Nadi: 88x/mnt, CRT kembali < 3 detik, warna kulit
sawo matang sama dengan warna kulit yang lain. Tidak ada peningkatan JVP, tidak
ada edema. Pada saat diauskultasi bunyi jantung S1 (lub) dan S2 (dub) tidak ada
bunyi tambahan seperti S3, S4 dan lainnya. Irama jantung regular.
3) Sistem Pernafasan
Respirasi 22x/mnt, pernafasan reguler, gerakan dada simetris, tidak ada
pernafasancuping hidung, klien nafas spontan tanpa alat bantu.
4) Sistem Gastrointestinal
Pada saat di inspeksi kedua bibir simetris, tidak kering, tidak ada stomatitis, fungsi
menelan baik, tidak ada nyeri menelan, lidah tampak bersih, abdomen klien tampak
cembung. Pada saat dipalpasi tidak ada nyeri tekan. Saat diperkusi lambung berbunyi
tympani dan hepar berbunyi dullnes. Saat diauskultasi bising usus 8 x/mnt tidak ada
mual. BB: 68 kg. Tidak ada tanda- tanda hemoroid pada anus.
5) Sistem Genitourinarius
Klien BAK ± 6-7 x/hari berwarna kuning jernih, bau khas urin. Pada saat dipalpasi
daerah ginjal tidak teraba dan tidak ada nyeri tekan.
6) Sistem Integumen
Warna kulit sawo matang dan merata. Tidak pucat, tidak ikterik, tidak ada bekas
luka, tidak ada lesi, tidak ada edema, akral hangat dengan suhu 36,4 oC. Turgor kulit
menurun karena faktor usia, kulit teraba lembut, kuku pendek dan bersih.
7) Sistem Muskuloskeletal
a. Ekstermitas atas:
Kedua tangan simetris, pergerakan bebas, kekuatan otot 5 terbukti klien dapat
mengangkat kedua tangannya dan menahan ketika perawat memberi beban. Tangan
klien dapat bergerak kesegala arah tanpa rasa nyeri. Refleks bisep (+), refleks tricep
(+).
b. Ekstermitas bawah:
Kedua kaki simetris, gerakan bebas tanpa nyeri. Kekuatan otot 5 terbukti klien
dapat mengangkat kakinya dan menahan ketika perawat memberinya beban.
Refleks patela (+) dan refleks babinski (-)
8) Sistem Neurlogis
a. Nervus I (Olfactorius)
Fungsi penciuman klien baik, klien dapat membedakan bau kayu putih dan kopi
keadaandengan mata tertutup.
b. Nervus II (Optikus)
Klien dapat membaca papan nama perawat pada jarak ± 3 cm dengan
mengerutkan dahi dan mengucapkan dengan terbata-bata. Fungsi penglihatan
mengalami penurunan, lapang pandang klien baik, terbukti klien mampu melihat
benda dalam sudut 90o.
c. Nervus III, IV, VI (Okulomotorius, Troklearis, Trigeminus)
Pupil kanan jernih, pupil kiri klien tampak keruh (putih), pupil klien berkontriksi
saat terkena cahaya dan dilatasi saat cahaya dijauhkan. Klien dapat menggerakkan
bola matanya ke segala arah. Pergerakan bola mata simetris. Klien dapat
merasakan kapas pada kelopak mata.
d. Nervus V (Abdusen)
KLiendapatmengedipdandapatmelirikkanmatanyakekanandankekiritanpamenoleh.
e. Nervus VII (Fasialis)
Klien mampu tersenyum, mengerutkan dahi dan klien dapat merasakan kapas
pada seluruh bagian wajah dalam keadaan mata tertutup.

f. Nervus IX dan X ( Glosofaringius dan Vagus)


Tidak ada nyeri saat menelan, klien dapat membedakan rasa manis, asin, asam
dan pahit dalam keadaan mata tertutup. Uvula bergetar ketika bilang “ah”.
g. Nervus XI (Asesories)
Klien mampu menahan tahanan saat menoleh ke samping kiri dan kanan.Klien
juga mampu mangangkat bahu dengan tahanan ringan.
h. Nervus XII (Hipoglosus)
Klien dapat menggerakan lidahnya ke segala arah tanpa rasa nyeri/hambatan.
9) Sistem endokrin
Pada saat di palpasi tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, krlrnjar paratiroud dan
kelenjar KGB, pada saat di auskultrasi tidak ada bunyi bruit.
10) Sistem Repoduksi
Klien mengatakan selalu menjaga kebersihan bagian genetalia setiap setelah BAK,
BAB, dan setelah mandi.
7. PengkajianPsikososial Dan Spiritual
1) Psikososial
Klien mampu bersosialisasi dengan baik, sikap klien terbuka pada saat
berkomunikasi, klien berharap agar dapat bersosialisasi baik, dengan orang-orang
yang ada di sekitarnya dan klien merasa puas bersosialisasi dengan masyarakat
sekitar.
a. Identifikasi Masalah Emosional
Pertanyaan tahap 1
1. Apakah klien mengalami sukar tidur? tidak
2. Apakah klien sering merasa gelisah? tidak
3. Apakah klien suka murung dan menangis sendiri? Tidak
4. Apakah klien sering was-was dan khawatir? tidak

Pertanyaan tahap 2
1. Keluhan lebih dari 3 bulan atau lebih dari 1 kali dalam 1 bulan?
2. Adakah masalah atau banyak pikiran?
3. Ada gangguan/masalah dengan keluarga lain?
4. Menggunakan obat tidur atau penenang atas anjuran dokter?
5. Cenderung mengurung diri?
Bila jawaban “YA” lebih dari atau sama dengan masalah emosional (+).
Kesimpulan: masalah emosional Ny. A negatif (-) artinya tidak mengalami
masalah emosinal.
b. Spiritual
Klien menganut agama Islam, klien mengerjakansholat 5 waktudansholatsunah
(Rowatib, tahajud, dandhuha), klienmengatakan suka mengikuti kegiatan
keagamaan seperti pengajian rutinyang di adakan di lingkungannya. Klien
menyakini tentang adanya kematian, dankliensangatberharapdapatsegerahatam
Al-qur’an.
8. PengkajianEmosionalKlien
1) KATZ Indeks
Termasuk/kategori yang manakah klien?
a. Mandiri dalam makanan, kontinensia (BAK,BAB) menggunakan pakaian, pergi ke
toilet, berpindah dan mandi
b. Mandiri semuanya kecuali salah satu saja dari fungsi yang diatas
c. Mandiri kecuali mandi dan satu lagi fungsi diatas
d. Mandiri kecuali mandi dn berpakaian satu lagi fungsi diatas
e. Mandiri kecuali mandi, berpakaian, ke toilet, berpindah dan satu fungsi yang lain
f. Ketergantungan untuk semua fungsi diatas
g. Lain-lain tidak termasuk kategori diatas
Keterangan :
Mandiri: berarti tanpa pengawasan yaitu dalam makan, kontinensia (BAB/BAK)
menggunakan pakaian, pergi ke toilet, berpindah dan mandi.
Kesimpulan: Ny. A termasukkategoriA (mandiri)
2) Modifikasi dari Barthel Indeks
NO Kriteria Dengan Bantuan Mandiri Keterangan

1 Makan Frekuensi:3
10 x/hari
Jumlah: 1 porsi
Jenis: Nasi,lauk
2 Minum Frekuensi: 6-7
10 gelas/hari
Jenis: air putih
3 Berpindah dari kursi
ke tempat tidur, 15
sebaliknya
4 Personal toilet Frekuensi:
(Mencucimuka, Mencuci muka:
menyisir rambut dan ±5 x/hari
menggosok gigi) 5 Menyisir rambut:
1 x/hari
Gosok gigi:
3x/hari
5 Keluar masuk toilet Klien dapat
(Mencuci pakaian, 10 melakukannya
menyeka sendiri tanpa
tubuh,menyiram) bantuan
6 Mandi 15 Frekuensi :
2x/hari
7 Jalan dipermukaan 15
datar
8 Naik turun tangga 10

9 Mengenakan pakaian 10

10 Kontrol bowel Frekuensi :


(BAB) 1x/hari
10 Konsistensi :
lembek
Warna : khas
feses
11 Kontrol bladder Frekuensi : 6-
(BAK) 7x/hari
10 Konsistensi :
kuning
Warna : kuning
Khas : urin
12 Olahraga / Latihan Frekuensi: klien
10 suka mengikuti
senam 1x/bulan
13 Rekreasi/pemanfaatan Jenis : menonton
waktu luang 10 televisi dirumah

Keterangan:
a. 130 : Mandiri
b. 65-125 : Ketergantungan sebagian
c. 60 : Ketergantungan total
Kesimpulan: Ny. A mandiri dalam melakukan semua kegiatan dengan jumlah skor 140
artinya Ny. A mandiri
3) Pengkajian Status Mental Gerontik
a. Identifikasi Tingkat Kerusakan Intelektual dengan Menggunakan Short Portable
Mental Status Questioner (SPMSQ)
Instruksi:
Anjurkan pertanyaan 1-10 pada daftar dibawah ini dengan catat semua jawaban,
catat jumlah kesalahan total berdasarkan 10 pertanyaan.

Benar Salah No Pertanyaan


√ 01 Tanggal berapa hari ini?
√ 02 Hari apa sekarang?
√ 03 Apa nama tempat ini?
√ 04 Dimana alamat anda?
√ 05 Berapa umur anda?
√ 06 Kapan tanggal lahir anda?
√ 07 Siapa presiden Indonesia sekarang?
√ 08 Siapa presiden Indonesia sebelumnya?
√ 09 Siapa ibu anda?
√ 10 Kurangi 3 dari 20 dan tetap pengurangan 3 dan
setiap angka baru, semua sarana menurun
Jumlah: Jumlah:
9 1
Score total:
Interprestasi total:
a) Salah 0-3 : Fungsi intelektual utuh
b) Salah 4-6 : Kerusakan intelektual ringan
c) Salah 6-8 : Kerusakanintelektual sedang
d) Salah 9-10 : Kerusakan intelektual berat
Kesimpulan : Fungsi intelektual Ny. A utuh dengan score salah 1
b. Identifikasi Aspek Kognitif dan Fungsi Mental dengan Menggunakan MMSE
(Mini Mental Status Exam)
•Orientasi •Mengingat kembali
•Kalkulasi •Perhatian
•Registrasi •Bahasa
No Aspek Nilai Nilai Kriteria
Kognitif Maks Klien

1 Orientasi 5 5 Menyebutkan dengan benar:


 Tahun
 Musim
 Tanggal
 Hari
 Bulan
5 5 Dimana kita sekarang berada?
 Negara Indonesia
 Provinsi Jawa Barat
 Kota
 PSTW
 Wisma

2 Registrasi 3 3 Sebutkan nama 3 objek (oleh


pemeriksa) 1 detik untuk
mengatakan masing-masing
kemudian tanyakan pada klien
ketiga objek tadi
 Objek buku
 Objek pulpen
 Objek pensil

3 Perhatian 5 2 Meminta klien memulai dari angka


dan 100 kemidian di kurangi 7 sampai
kalkulasi 5 kali
 93
 86
 79
 72
 65

4 Mengingat 5 2 Meminta klien untuk mengulangi


ketiga objek pada no 2 (registrasi)
tadi bila benar, (poin untuk maing-
masing 2 objek)
5 Bahasa 9 9 Tunjukan pada klien suatu benda
dan tanyakan nama pada klien
 Buku
 Pensil

Minta klien untuk mengulangi kata


berikut:
“tak ada, jika, dan tetapi”

Minta klien untuk mengikuti


perintah berikut yang terdiri dari 3
langkah:
“ambil kertas di tangan anda lipat
dua dan taruh di lantai”
 Ambil kertas di tangan anda
 Lipat dua
 Taruh di lantai
Perintahkan pada klien untuk hal
berikut (bila aktivitas sesuai
perintah nilai point 1)
 “tutup mata anda”

Perintahkan pada klien untuk


menulis satu kalimat dan menyalin
gambar
 Tulis satu kalimat
 Menyali gambar
Total nilai 32 25
Interprestasi hasil:
˃23: Askep kognitif dan fungsi mental normal
18-22: Kerusakan aspek fungsi mental ringan
˂17: Terdapat kerusakan aspek fungsi mental berat
Kesimpulan: Ny. A memiliki nilai total 25 maka aspek kognitif dan fungsi mental baik
4) Pengkajian Keseimbangan Untuk Klien Lansia
Pengkajian keseimbangan dinilai dari 2 komponen utama dalam bergerak dari dua
komponen tersebut dibagi dalam beberapagerakan yang perlu di observasi perawat ke dua
komponen tersebut adalah:
a) Perubahan Posisi atau Gerakan Keseimbangan
Beri nilai 0 jika klien tidak menunjukan kondisi dibawah ini atau beri nilai 1 jika klien
menunjukan salah satu dari kondisi dibawah ini
a. Bangun Dari Kursi (dimasukan dalam analisis)*
Tidak bangun dari duduk dengan satu kaki gerakan, tetapi mendorong tubuhnya
keatas dengan tangan atau bergerak kebagian depan kursi terlebih dahulu, tidak stabil
pada saat berdiri pertama kali (1)
b. Duduk Ke Kursi (dimasukkankeanalisis)*
Menjatuhkan diri ke kursi, tidak duduk setengah kursi (0)
Keterangan: (*) Kursi yang keras dan tanpa longgar
c. Menahan Dorongan pada Sternum (pemeriksaan mendorong sternum perlahan-lahan
sebanyak 3x)
Klien menggerakan kaki, memegang objek untuk dukungan (1)
d. Mata Tertutup
Lakukan pemeriksaan sama dengan diatas tapi klien suruh menutup mata
(pemeriksaan pasien tentang pengelihatan utnuk keseimbangan) (1)
e. Perputaran Leher
Menggerakan kaki, menggenggam objek untuk dukungan, kaki tidak menyentuh
sisinya, keluhan vertigo pusing atau keadaan tidak stabil (0)
f. Gerakan Menggapai Sesuatu
Tidak mampu untuk menggapai sesuatu dengan bahu fleksi sepenuhnya sementara
berdiri pada ujung-ujungnya kaki, tidak stabil memegang sesuatu untuk dukugan (0)
g. Membungkuk
Tidak mampu membungkuk untuk mengambil objek-objek kecil (pulpen) dari lantai,
memegang objek agar bisa berdiri lagi memerlukan usaha-usaha multipel untuk
membangun (0)
b) Komponen Gaya Berjalan dan Gerakan
Beri nilai 0 jika klien tidak menunjukan kodisi dibawah ini, atau beri nilai 1 jika klien
menunjukan salah satu dari kondisi di bawah ini:
a. Minta klien untuk berjalan ke tempat yang ditentukan
Ragu-ragu, tersandung, memegang objek untuk mendukung(0)
b. Ketinggian langkah kaki (mengangkat kaki saat melangkah)
Kaki tidak naik dari lantai secara konsisten(menggeser atau menyeret kaki)
mengangkat kaki terlalu tinggi (>5cm)(0)
c. Kontinuitaslangkah kaki (lebihbaikdiobservasidansampingklien)
Setelah langkah-langkah awal, langkah menjadi tidak konsisten,
melaluimengangkatsatu kaki sementara kaki yang lain menyentuhlantai (0)
d. Kesimetrisan langkah (lebih baik di observasi dari samping klien) tidak berjalan
dalam garis lurus, bergelombang dari sisi kesisi(0)
e. Berbalik
Berhenti sebelum mulai berbalik, jalan sempoyongan, bergoyang, memegang objek
untuk dukungan(1)
Interpretasi hasil: jumlah semua nilai yang di peroleh dari klien dan dapat di
interprestasikan sebagai berikut :
0-5 : resiko jatuh rendah
6-10 : resiko jatuh sedang
11:15 : resiko jatuh tinggi
Kesimpulan : NilaiNy. Aadalah 4, artinya resiko jatuh rendah
5) Pengkajian Status Sosial
Status sosial lansia dapat di ukur dengan menggunakan APGAR keluarga penilaian jika
pertanyaan-pertanyaan yang di jawab selalu (point 2) kadang-kadang (point 1) hampir
tidak pernah (0).

APGAR KELUARGA
No Fungsi Uraian Skor
1 Adaptasi Saya puas bahwa saya dapat kembali 2
(Adaptation) pada keluarga (teman-teman)
saya untuk membantu pada waktu
sesuatu menyusahkan saya
2 Hubungan Saya puas dengan cara keluarga (teman- 2
(Patnership) teman)
saya membicarakan sesuatu dengan
saya dan mengungkapkan masalah
dengan saya
3 Pertumbuhan Saya puas bahwa keluarga (teman- 2
(Growth) teman)
Saya menerima dan mendukung
keinginan
Saya untuk melakukan aktifitas atau
arah baru
4 Afek (Afektion) Saya puasdengancarakeluarga (teman- 2
teman) mengekspresikan afek dan
berespon terhadap emosi-emosi
Saya seperti marah sedih atau mencintai
5 Pemecahan Saya puas dengan cara teman-teman 2
(Resolve) Saya dan saya menyediakan waktu
bersama-sama
Hasil
0-3: Disfungsional keluarga tinggi
4-7: Disfungsional keluarga sedang
7-10 : Disfungsional keluarga ringan/baik
Kesimpulan: Ny. A dalam keadaan dispungsional keluarga ringan/baik dengan
introprotasi hasil 10.
6) Pengkajian Lingkungan pada Lansia
a. Berapa buahkan kamar khusus untuk penderita?
Kamar tidur ya/ tidak, dipakaisendiri/ bersamasuami
Kamar mandi : ya/tidak
WC : ya/tidak
Dapur : ya/tidak
Kamar duduk : ya/tidak
b. Berapa jumlah ruang yang ada di rumah penderita ? 5 ruang
c. Apakah penderita harus naik turun tangga bila masuk/keluar rumah? tidak
Bila ya, apakah keadaan tangga tersebut:
- Dalam keadaan baik, tidak licin
- Cukupbanyakjumlahnyauntuk orang seusiadia
d. Apakah lingkungan sekitar rumah cukup aman ? kurang aman
e. Bagaimana kebersihan rumah terrsebut ? cukup bersih
f. Apakah rumah cukup berventilasi ? terdapat dua jendela yang tidak dapat dibuka
tutup. Satu pintu luar yang selalu dibuka siang hari.
g. Apakah tanda-tanda kurang terurus (neglect)? Tidak ada
- Makanan basi dilemari makan/lemari es
- Alat makan yang tidak di cuci
- Tumpukaan pakaian kotor
- Lain-lain
h. Daftar keamanan : ya/tidak
a) Apakah penderita dapat:
- Membuka mengunci pintu: ya
- Mencapai sakalar lampu : ya
- Mencari pertolongan bila perlu : ya
- Berjalan dalam rumah dengan aman(wc, kamar mandi, meja makan, ruang
tamu, dan lain-lain) : ya
b) Apakah terdapat bahaya yang jelas/nyata?
- Fiting lampu yang bertumpuk-tumpuk: tidak
- Kabel listrik yang panjang: tidak
- Penyimpanan yang tak terang: ya
- Perabotan yang berserakan: ya
- Perabotan yang tak aman (mudah patah, mudah terguling, dan sebagainya):
tidak
i. Daftar bahaya/penyebab jatuh
a) Lingkungan rumah, pastikan bahwa hal berikut ini terpasang dengan baik
1) Lantai dan karpet dalam keadaan baik dan tidak menonjol disana sini, yang
mungkin menyebabkan terpeleset/jatuh.
2) Pencahayaan cukup terang dan tidak silau.
3) Penempatan lampu cukup baik, terutama didekat tangga atau tempat lalu
antara tempat tidur dan kaman mandi. Saklar lampu ditempat beresiko tinggi
kalo perlu dari jenis yang berpondasi.
4) Telepon ditempatkan sedemikian sehingga tidak perlu harus bergegas untuk
menjawab panggilan.
5) Kabel listrik tidak terletak dilantai bila perlu harus di perpendek dan di
pakukan ke dinding.
6) Tidak terdapat barang berserakan dijalan tempat lampu.
b) Kamar Mandi
1) Terdapat ril pegangan di daerah toilet dan bak mandi dan mudah dicapai bila
diperlukan.
2) Permukaan lantai pancuran atau bak rendam tak licin, bila mempergunakan
pelapis bak rendam harus dari kualitas baik.
3) Belakang keset harus berlapis karet yang tak bisa licin.
4) Drainase air harus baik hingga mencegah lantai licin setelah dipakai mandi.
c) Kamar Tidur
1) Keset tidak merupakan hambatan yang memungkinkan terpeleset atau
tergelincir terutama dijalan lalu dikamar mandi.
2) Terdapat meja disamping tempat tidur untuk meletakan kaca mata atau barang
lain sehingga tidak diletakan dilantai samping tempat tidur.
d) Dapur
1) Lantai terbuat dari bahan tak licin.
2) Tumpah-tumpahan cepat dibersihkan untuk mencegah terpeleset.
3) Bahan untuk membersihkan dan memasak diletakan ditempat yang tak terlalu
tinggi (sehingga orang yang agak pendek tak perlu memanjat) atau terlalu
pendek (untuk orang yang sering pusing setelah membungkuk).
4) Disediakan kursi tinggi untuk keperluan cuci tangan.
5) Tersedia tempat pijakan yang stabil untuk mencapai barang yang letaknya agak
tinggi.
e) Kamar duduk
1) Keset tidak terletak diatas karpet atau berserakan dimana-mana.
2) Mebel/perabotan diletakan sedemikian rupa sehingga jalan cukup lebar.
3) Tinggi kursi dan sofa cukup sehingga mudah bagi lansia untuk duduk atau
bangkit.
f) Tangga
1) Terdapat ril pegangan yang kuatdikedua sisi anak tangga, termasuk tangga ke
lantai dasar.
2) Lantai anak tangga tidak licin.
3) Bahan/barang-barang tidak diletakan dilantai anak tangga terbaah atau lantai
anak tangga keatas.
4) Bila mungkin, anak tangga terbawah dan teratas diwarnai dengan warna terang
untuk menandai awal dan akhir tangga.
g) Diluar rumah
1) Pintu masuk depan dan belakang dalam keadaan baik. Pada musim hujan
tersedia pasir untuk mencegah lantai menjadi licin
2) Jalan harus bebas dari lumpur atau air dimusim hujan, sehingga mencegah
terpeleset atau jauh.
3) Anak tangga/ril pegangan harus terpasang kuat/baik.
9. Analisa Data
No Data Etiologi Masalah
1. Ds : Katarak (bertambahnya usia) Gangguan
- Klien mengatakan ↓ persepsi
penglihatannya Lapisan luar katarak mencair sensori:
kabur ↓ penglihatan
- Klien mengatakan Memberikan cairan putih
pandangannya seperti susu
seperti ada asap ↓
yang menghalangi Penumpukan cairan
- Klien mengatakan ↓
penglihatannya Kapsul lensa pecah
terkadang silau ↓
Do : Menghalangi cahaya yang
- Pupil klien berwarna memasuk ke retina
putih pada mata kiri ↓
- Klien tampak Bayangan semu yang sampai
kesulitan mambaca ke retina
dalam jarak 30 cm ↓
Otak menginterpretasikan
sebagai bayangan berkabut

Pandangn kabur

Gangguan persepsi sensori:
penglihatan
2. Ds : Katarak (bertambahnya usia) Resiko jatuh
- Klien mengatakan ↓
penglihatannya Lapisan luar katarak mencair
kabur ↓
- Klien mengatakan Memberikan cairan putih
pandangannya seperti susu
seperti ada asap ↓
yang menghalangi Penumpukan cairan
- Klien mengatakan ↓
penglihatannya Kapsul lensa pecah
terkadang silau ↓
Do : Menghalangi cahaya yang
- Pupil mata klien memasuk ke retina
berwarna putih ↓
- Penerangan rumah Sensitivitas dan ketajaman
klien kurang mata menurun
- Tampak perabotan ↓
dan pakaian Sensitifitas dengan cahaya
berserakah ↓
- Terdapat tangga Penerangan rumah kurang
dirumah klien ↓
Resiko jatuh
A. Diagnosa KeperawatanBerdasarkanSkalaPrioritas
1. Gangguan persepsi sensori penglihatan b.d penurunan ketajaman penglihatan
2. Risiko jatuh b.d keterbatasan penglihatan

B. Intervensi/ Perencanaan Keperawatan


No Diagnosa RencanaKeperawatan
Tujuan Intervensi Rasional
Keperawatan
1. Gangguan Setelah dilakukan 1. Observasi ttv 1. Untuk mengetahui
persepsi kunjungan rumah keadaan umum
sensori selama 3x 2. Kaji ketajaman pasien
penglihatan diharapkan penglihaan klien 2. Mengidentifikasi
b.d penglihatan klien keamampuan visual
3. Mendikusikan
penurunan dapat meningkat. klien
kembali dengan
ketajaman Dengan kriteria: 3. Meningkatkan
keluarga cara
penglihatan DS : pengetahuan
perawatan katarak
- Klien keluarga tentang
yang baik
mengatakan penyakit klien
4. Sesuaikan
pandanganny 4. Meningkatkan
lingkungan untuk
a tidak kabur kemampuan klien
optimalisasi
lagi 5. Perubahan
penglihatan: afektif
- Klien ketajaman dan
dukungan
mengatakan kedalaman persepsi
emosional, kognitif
pandanganny dapat menyrbutkan
ilmu pengetahuan,
a tidak lagi bingungpenglihatan
psikomotor bergerak
seperti ada silau meningkatkan
- Orientasikan
yang resiko cidera
klien terhadap
menghalangi sampai klien
lingkungan dan
- Klien belajar untuk
orang sekitar
mengatakan mengkompersasi
- Hindari cahaya
pandanganny 6. Memotivasi
menyilaukan
a tidak silau klien atau
5. Anjurkan klien
lagi keluarga agar
untuk menggunakan
melakukan hal-
kacamata katarak
hal lebih baik
yang tujuannya
lagi
memperbesar ± 25%
penglihatan perifer
dan buta titik
mungkin ada
6. Anjurkan pada
keluarga untuk
membantu klien
dalam beraktivitas
7. Berikan pujian pada
klien ataupun
keluarga atas usaha
yang telah
dilakukan dengan
baik
2. Risiko jatuh Setelah dilakukan 3x 1. Kaji adanya faktor 1. Mengidentifikasi
b.d kunjungan rumah resiko jatuh pada adanya faktor
keterbatasan diharapkan resiko klien resiko yang
penglihatan jatuh tidak tidak 2. Lakukan memungkinkan
terjadi Dengan modifikasi akan timbul resiko
kriteria hasil: lingkungan agar jatuh
DS : lebih aman sesuai 2. Mengurangi resiko
- Klien hasil pengkajian jatuh akibat
mengatakan terhadap resiko lingkungan yang
pandanganny jatuh tidak aman
a tidak kabur 3. Monitoring klien 3. Mencegah
lagi secara berkala kecelakaan akibat
- Klien terutama 2 hari faktor resiko yang
mengatakan pertama kunjungan mungkin terjadi
pandanganny 4. Ajarkan klien dan dan dialami oleh
a tidak ada keluarga tentang klien
yang upaya pencegahan 4. Mencegah
menghalangi jatuh komplikasi akibat
- Klien jatuh dan
mengatakan mempertahankan
pandanganny keamanan
a tidak silau
DO:
- Pupil klien
jernih

DX 1 : kognitif : Kaji penglihatan klien


Afektif : Anjurkan klien untuk menggunakan kacamata katarak yang
tujuannya memperbesar ± 25% penglihatan perifer dan buta titik mungkin ada
Psikomotor : Sesuaikan lingkungan untuk optimalisasi penglihatan: afektif
dukungan emosional, kognitif ilmu pengetahuan, psikomotor bergerak
- Orientasikan klien terhadap lingkungan dan orang sekitar
- Hindari cahaya menyilaukan

C. Implementasi/ TindakanKeperawatan
Jam/Tanggal Dx Tindakan Keperawatan Paraf
Kamis10 1 - Mengkaji TTV klien
Desember 2020 Hasil : TD: 130/80 mmHg,
R: 22 x/mnt, N: 85 x/mnt,
S : 36,4 oC
1 - Mengkaji ketajaman
penglihatan klien
Hasil: klien hanya dapat
membaca dalam darak ± 3 cm
1 - Menanyakan keluhan klien
Hasil: klien mengatakan
penglihatannya kaburdan
seperti ada yang menghalangi
seperti asap dan terkadang
merasa silau.
1 - Memeriksa pupil klien
Hasil: tampak warna putih pada
pupil mata sebelah kiri
2 - Mengkaji lingkungan rumah
klien
Hasil: penerangan dirumah
klien kurang dan terdapat
tangga untuk menuju kamar
tidur dan jemuran. Tempat
perabotan dan pakaian
berserakan.
1, - Menganjurkan pada keluarga
2 Ny. A untuk membantu klien
dalam beraktifitas
Hasil: keluarga mengerti
tentang anjuran
Jumat Desember 1 - Mengkaji ulang TTV klien
2020 Hasil : TD: 130/80 mmHg,
R: 22 x/mnt, N: 82 x/mnt,
S : 36 oC
1 - Menanyakan ulang keluhan
klien
Hasil: klien mengatakan
pandangannya masih kabur
seperti sebelumnya
2 - Memberitahu Ny. A dan
keluarga baha Ny. A beresiko
jatuh
Hasil: Ny. A dan keluarga
mengerti
2 - Menganjurkan keluarga untuk
memodifikasi lingkungan
dengan mengganti lampu yang
lebih terang, lantai tidak licin,
bila basah langsung dilap,
tempatkan peralatan dan
pakaian pada tempatnya yang
rapih.
Hasil: Ny. A dan keluarga
mengerti
1 - Menganjurkan klien untuk
menggunakan kacamata
1, - Menganjurkan klien untuk
2 berhati-hari dalam beraktivitas
Sabtu12 1 - Mengkaji ulang TTV klien
Desember 2020 Hasil : TD: 130/70 mmHg,
R: 20 x/mnt, N: 82 x/mnt,
S : 36 oC
1 - Menanyakan ulang keluhan
klien
Hasil: klien mengatakan
pandangannya masih kabur
seperti sebelumnya
1 - Menganjurkan untuk mengganti
lampu
Hasil: lampu belum diganti
2 - Mengkaji ulang lingkungan
rumah klien
Hasil: peralatan dan pakaian
tampak rapi

D. Evaluasi
Hari/Tanggal DP Catatan Perkembangan paraf
Sabtu, 12 1 S:
Desember 2020 - Klien mengatakan pandangannya
masih kabur
O:
- masih tampak warna putih
- klien tampak melakukan aktivitas
sendiri
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
1. berikan penkes tentang perawatan
pada klien katarak
2 S :
- klien mengatakan belum mengganti
lampu rumahnya
- klien mengatakan perabot dna
pakaian sudah dirapihkan
O:
- lampu tampak belum diganti
- perabotan dan pakaian tampak rapi
- lantai tidak licin
A : masalah teratasi
P : hentikan intervensi

Anda mungkin juga menyukai