Disusun oleh:
Fina Sartikawati
(102018002)
I. KONSEP DASAR
A. DEFINISI BBLR ( berat badan lahir rendah)
Berat badan lahir rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat badan lahirnya
kurang 2500gram tanpa memandang masa kehamilan. Berat badan lahir adalah
berat badan yang ditimbang dalam 1 jam setelah bayi lahir. Bayi berat lahir
rendah terjadi karena kehamilan prematur, bayi kecil masa kehamilan dan
kombinasi keduanya. Bayi kurang bulan adalah bayi yang lahir sebelum
umur kehamilan mencapai 37 minggu. Bayi yang lahir kurang bulan belum
siap hidup di luar kandungan sehingga bayi akan mengalami kesulitan dalam
bernapas, menghisap,melawan infeksi dan menjaga tubuh tetap hangat (Depkes
RI, 2009).
Berat bayi lahir rendah dalah bayi dengan berat badan kuran dari 2500 gram pada
wktu lahir. ( Amru sofian, 2012) dalam hal ini dibedakan menjadi :
1. Prematuritas murni
Yaitu pada kehamilan kurang dari 37 minggu dengan berat badan sesuai
2. Small for date (SFD) atau kecil untuk masa kehamilan (KMK) Adalah berat
badannya kurang dari seharusnya umur kehamilan
3. Retardasi pertumbuhan janin intrauterin (IUGR)
Yaitu bayi yang lahir dengan berat badan rendah dan tidak sesuai dengan usia
kehamilan
4. Light for date sama dengan small for date
5. Dismaturitas
Suatu sindrom klinik dimana terjadi ketidak seimbangan antara pertumbuhan
dan janin dengan lanjutnya kehamilan atau bayi dengan gejala intrauterine
mlnutrition or wasting
6. Large for date adalah bayi yang dilahirkan lebih besar dari seharusnya tua
kehamilan, misal pada diabetes melitus
B. ETIOLOGI
Penyebab kelahiran prematur tidak diketahui , tetapi ada beberapa faktor Yang
berhubungan, yaitu :
1. Faktor genetik tau kromosom
2. Infeksi
3. Bahan toksik
4. Radiasi
5. Isufiensi atau disfungsi plasenta
6. Faktor nutrisi
7. Faktor lain seperti merokok , peminum alkohol, bekerja berat masa hamil,
plasenta previa, kehamilan ganda, obat obatan dan sebagainya.
C. MANIFESTASI KLINIS
1. Sebelum bayi lahir
a. Pada anamnesa sering dijumpai adanya riwayat abortus, partus
prematuruds,dan lahir mati
b. Pergerakan janin yang pertama terjadi lebih lambat, gerakan janin lebih
lambat walaupun kehamilannya sudah agak lanjut
c. Pertmbahn bert badan ibu lambat dan tidak sesuai menurut yang
seharusnya
d. Sering dijumpai kehamilan dengan oligradramnion gravidarum atau
perdarahan anteprtum.
e. Pembesaran uterus tidak sesuai tuanya kehamilan.
2. Setelah bayi lahir
a. Bayi dengan retadasi pertumbuhn intra uterin
b. Bayi premature yang lahir sebelum kehamilan 37 minggu
c. Bayi smaal for date sama dengan bayi retardasi pertumbhan intraurine
d. Bayi prematur kurang sempurna pertmbuhan ala alat dalam tubuhnya .
3. Manifestasi klinis yang tampak pada bayi berat lahir rendah yaitu:
a. Berat badan sama dengan atau kurang dari 2500 gram
b. Panjang badan sama dengan atau kurang dari 46 cm
c. Lingkar kepala sama dengan atau kurang dari 33 cm
d. Lingkar badan sama dengan atau kurang dari 30 cm
e. Jaringan lemak sub kutan tipis atau kurang
f. Tulang rawan daun telinga belum tumbuh sempurna
g. Tumit mengkilap, telapak kaki halus
h. Alat kelamin pada bayi laki-laki pigmentasi dan rogue pada skrotum
kurang.
i. Testis belum turun dalam skrotum. Untuk perempuan klitoris menojol
labia minora belum tertutup oleh labia mayora
j. Tonus otot lemah, sehingga bayi kurang aktif dan gerakan lemah.
k. Fungsi saraf yang belum atau kurang matang, mengakibatakan reflek
isap, menelan dan batuk masih lemah.atau tidak efektif, dan tangisanya
lemah. Jaringan kelenjar mamae masih kurang akibat pertumbuhan
otot dan jaringan lemak masih kurang Vernik kaseosa tidak ada atau
sedikit
D. Penatalaksanaan
Menurut rukiyah, dkk 2010 perawatan pada bayi berat lahir rendah adalah :
1. Mempertahankan suhu tubuh dengan ketat. BBLR mudah mengalami
hipotermi, oleh sebab itu suhu tubuh bayi harus dipertahankan dengan ketat.
2. Mencegah infeksi dengan ketat.BBLR sangat rentan dengan infeksi,
memperhatikan prinsip prinsip pencegahan infeksi termasuk mencuci tangan
sebelum memegang bayi
3. Pengawasan nutrisi (ASI), refleks menelan BBLR belum smpurna, oleh sebab
itu pemberian nutrisi dilakukan dengan cermat.
4. Penimbangan ketat. Perubahan berat badan mncerminkan kondisi gizi bayi dan
erat kaitannya dengan daya than tubuh, oleh sebab itu penimbangan dilakkan
dengan ketat.
5. Kain yang basah secepatnya diganti dnegan kain yang kering dan bersih,
pertahankan suhu tubuh tetap hangat.
6. Kepa;a bayi dtutup topi beri oksigen bila perlu
7. Tali pusat dalam keadaan bersih
8. Beri minum dengan sonde /tetes dengan pemberian ASI
E. Pemeriksaan penunjang
1. Jumlah sel darah putih : 18.00/mm3,netropil meningkat sampai 23000-
24000/mm3 hari pertama setelah lahir ( menurun bila ada sepsis ).
2. Hematokrit (HT) : 43% -61% (peningkatn sampai 65% ta lebih menandakan
polisitemia , penurnan kadar menunjukan anemia atau hemoragic
prental/perintal)
3. Hemoglobin (HB) : 15-20gr/dl (kadar ebih rendah berhubungan dengan
anemia atau hemolisis berlebihan )
4. Bilirubin total : 6mg/dl pada hari pertama kehidupan ,8m/dl 1-2 hari dan 12
mg /dl pada 3-5 hari
5. Destrosix : tetes glukosa pertma selama 4-6 jam pertma setelah kelahiran rta
rta 40-50 mg/dl meningkat 60-70 mg/dl pada hari ke tiga
6. Pemantauan elektrolit (Ns,K,CI): biasanya dalam batas normal pada awalnya
7. Pemeriksaan analisa gas darah.
F. Masalah yang lazim muncul
1. Ketidakefektipan pola nafas B.d imaturitas otot otot pernafasan dan penurunan
ekspansi paru
2. Diskontinuitas pemberian ASI b.d prematuritas
3. Disfungsi motilias gastrointestinal b.d prematuritas, ketidak adekuatan /imatur
aktivitas peristaltik didalam sistem gastrointestinal
4. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d ketidakmampuan
menerima nutrisi , imanuritas peristaltik gastrointestinal
5. Resiko ketidakseimbangan suhu tubuh b.d kegagala mempertahankan suhu
tubuh penurunan jaringan lemak subkutan
6. Resiko infeksi b.d pertahan imunologis tidak adekuat
7. Iketerus neonatus b.d bilirubin tak terkonjugasi dalam sirkulasi
G. Komplikasi
Komplikasi langsung yang dapat terjadi pada bayi berat lahir rendah antara lain :
1. Hipotermi
2. Hipoglikemia
3. Gangguan cairan elektrolit
4. Hiperbilirubinemia
5. Sindroma gawat nafas
6. Infeksi
7. Anemia
8. Asfiksia
Masalah jangka panjang yang mungkin akan timbul antara lain:
1. Gangguan perkembangan
2. Gangguan pertumbuhan
3. Gangguan pendengaran
4. Penyakit paru kronis
5. Kenaikan angka kesakitan
6. Kenaikan frekuensi kelainan bawaan.
H. Faktor penyebab
Beberap faktor dari bayi denga berat badan lahir rendah ( proverawati dan
ismawati 2010
1. Faktor ibu
a. Penyakit
1) Mengalami komplikasi kehamilan , seperti anemia, perdarahan
antepartum, preeklamsia berat
2) Menderita penyakit seperti malaria , hipertensi dan HIV/AIDS ,
penyakit jantung DLL
3) Penyalahgunaan obat obatan , merokok , mengkonsumsi alkohol.
b. Ibu
1) Mempunyai riwayat BBLR sebelumnya.
2) Jara kelahiran yang terlal dekat atau pendek (kurang dari 1 tahun)
c. Keadaan sosial ekonomi
1) Kejadin tertinggi pada golongan sosial ekonomi rendah , hal ini
dikarenakan kedaan gizi dan pengawasan antenatal yang kurang
2) Aktivitas fisik yang berlebihan
3) Perkawinan yang tidak sah
2. Faktor janin
Faktor janin meliputi : kelinan kromosom , inffeksi janin kronik ( inklusi
sitomegali, rubela bawaan ) ,gawat janin dan kehamilan kembar , dan faktor
plasenta disebabkan oleh hidramnion ,plasenta previa dan ketuban pecah dini.
3. Faktor lingkungan
Lingkungan yang berpengaruh antara lain : tempat tinggal didaratan tinggi
,terkena radiasi serta terpapar zat beracun
I. Klasifikasi BBLR
Berdasarkan berat badan lahir, BBLR dibagi menjadi (Maryunani, 2013) :
1. Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi yang lahir dengan berat badan kurang
dari 2500 gr.
2. Bayi berat lahir sangat rendah (BBLSR) atau Very Low Birth Weight (VLBW)
adalah bayi yang lahir dengan berat badan antara 1000-1500 gr.
3. Bayi berat lahir amat sangat rendah (BBLASR) adalah bayi yang lahir dengan berat
badan kurang dari 1000 gr.
J. Patofisiologi
FAKTOR –FAKTOR
Faktor janin Faktor plasenta Faktor ibu
Faktor lingkungan
Kelainan kromosom Hidramnion Penyakit, usia ibu
keadaan gizi ibu saat Tempat tinggal di
Infeksi jnin kronik Plasenta previa
hamil dataran tinggi terkena
( inklusi sitomegali,
Solution plasenta radiasi , serta terpapar
rubella bawaan) keadaan sosial dan zat beracun
Gawat janin Kehamilan kembar ekonomi
BBLR
Sindrom aspirasi meconium , Bb kurang dari 2500 gr ,masa gestasi kurang dari 37 minggu, kulit tipis,
asfiksia neonatum, penyakit transparan, lanugo banyak, dan lemas subkutan sedikit penggerkan
membrane hialin kurang ,pernafasan belum teratur sering mendapat serangan apneu
,hiperbilirubinemia
Sistem termogulasi
Reflek menghisap dan
Ketidakefektipan yang imatur
menelan belum
pola nafas
berkembang dengan baik
Termogulasi tubuh
tidak efektif
Perubahan nutrisi
kurang dari kebutuhan
tubuh
II. Konsep Asuhan keperawatan.
A. Pengkajian
1. Identitas
Terjadi pada bayi prematur yang dalam pertumbuhan di dalam kandungan
terganggu.
2. Keluhan utama
Menangis lemah,reflek menghisap lemah,bayi kedinginan atau suhutubuh
rendah
3. Riwayat penyakit sekarang Lahir spontan,SC umur kehamilan antara 24
sampai 37minnggu,berat badan kurang atau sama dengan 2.500
gram,apgarpada 1 sampai 5 menit,0 sampai 3 menunjukkan kegawatan yang
parah,4 sampai 6 kegawatan sedang,dan 7-10 normal.
4. Riwayat penyakit dahuluIbu memliki riwayat kelahiran prematur,kehamilan
ganda,hidramnione.
5. Riwayat penyakit keluarga Adanya penyakit tertentu yang menyertai
kehamilan seperti DM,TB Paru,Tumor kandungan,Kista,Hipertensif.
6. ADL
a. Pola Nutrisi : reflek sucking lemah, volume lambung kurang,daya absorbsi
kurang/lemah sehingga kebutuhan nutrisiterganggu
b. Pola Istirahat tidur: terganggu oleh karena hipotermia
c. Pola Personal hygiene: tahap awal tidak dimandikan
d. Pola Aktivitas : gerakan kaki dan tangan lemas
e. Pola Eliminasi: BAB yang pertama kali keluar adalahmekonium,produksi
urin rendah
7. Pemeriksaan
a. Pemeriksaan Umum
1) Kesadaran compos mentis
2) Nadi : 180X/menit pada menit I kemudian menurun sampai120-
140X/menit
3) RR : 80X/menit pada menit I kemudian menurun sampai40X/menit
4) Suhu : kurang dari 36,5 C
b. Pemeriksaan Fisik
1) Sistem sirkulasi/kardiovaskular : Frekuensi dan irama jantungrata-
rata 120 sampai 160x/menit, bunyi jantung(murmur/gallop), warna
kulit bayi sianosis atau pucat,pengisisan capilary refill (kurang dari
2-3 detik).
2) Sistem pernapasan : Bentuk dada barel atau cembung,penggunaan
otot aksesoris, cuping hidung, interkostal;frekuensi dan keteraturan
pernapasan rata-rata antara 40-60x/menit, bunyi pernapasan adalah
stridor, wheezing atauronkhi.
3) Sistem gastrointestinal : Distensi abdomen (lingkar
perutbertambah, kulit mengkilat), peristaltik usus, muntah
(jumlah,warna, konsistensi dan bau), BAB (jumlah,
warna,karakteristik, konsistensi dan bau), refleks menelan
danmegisap yang lemah.
4) Sistem genitourinaria : Abnormalitas genitalia, hipospadia,urin
(jumlah, warna, berat jenis, dan PH).
5) Sistem neurologis dan musculoskeletal : Gerakan bayi,refleks
moro, menghisap, mengenggam, plantar, posisi atausikap bayi
fleksi, ekstensi, ukuran lingkar kepala kurang dari 33 cm, respon
pupil, tulang kartilago telinga belum tumbuhdengan sempurna,
lembut dan lunak.
6) Sistem thermogulasi (suhu) : Suhu kulit dan aksila,
suhulingkungan.
7) Sistem kulit : Keadaan kulit (warna, tanda iritasi, tanda lahir,lesi,
pemasangan infus), tekstur dan turgor kulit kering,
halus,terkelupas.
8) Pemeriksaan fisik : Berat badan sama dengan atau kurangdari 2500
gram, panjang badan sama dengan atau kurangdari 46 cm, lingkar
kepala sama dengan atau kurang dari 33cm, lingkar dada sama
dengan atau kurang dari 30 cm,lingkar lengan atas, lingkar perut,
keadaan rambut tipis,halus, lanugo pada punggung dan wajah, pada
wanita klitorismenonjol, sedangkan pada laki-laki skrotum
belumberkembang, tidak menggantung dan testis belum turun.,nilai
APGAR pada menit 1 dan ke 5, kulit keriput.
B. Diagnosa Keperawatan
1. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan maturitas pusat pernafasan,
keterbatasan perkembangan otot, penurunanenergi/kelelahan,
ketidakseimbangan metabolik.
2. Thermoregulasi tidak efektif berhubungan dengan kontrol suhu yangimatur
dan penurunan lemak tubuh subkutan.
3. Gangguan kebutuhan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuhberhubungan
dengan ketidak mampuan mencerna nutrisi karena imaturitas.
4. Resiko infeksi berhubungan dengan pertahanan imunologis yang kurang
C. Intervensi keperawatan
I. BIODATA
A. Identitas Neonatus
1. Nama : By. Ny, N
2. Medrek : 82XXXXX
3. Tempat, Tanggal Lahir : Bandung, 15 September 2020
4. Usia : 2 hari jam 13.10
5. Jenis Kelamin : Perempuan
6. Tanggal Masuk : 15 September 2020
7. Tanggal Pengkajian : 17 September 2020
8. Diagnosa Medis : Berat badan lahir rendah
9. Jaminan Kesehatan : UMUM
B. Identitas Orangtua
1. Nama Ayah/Ibu : Tn R / Ny N
2. Usia : 45 tahun / 31 tahun
3. Pendidikan : SMA / SMA
4. Pekerjaan : Karyawan Swasta / Ibu rumah tangga
5. Agama : Islam / Islam
6. Alamat : Bandung
7. No. HP :-
Genogram :
Anak ke
Ny.
Tn . R
N
Riwayat Kelahiran
Usia Kehamilan : 30-31 minggu
Berat Badan Lahir 1510 gram , PB : 40 cm
Masalah Post Natal yang lain √Ya Tidak
Persalinan: Spontan √ SC Forcep Ekstraksi Vakum Sebutkan :
…………
Menangis : √ Ya Tidak, Nilai APGAR : 7 pada menit 1, 9 pada menit ke-5
Jaundice : √ Ya Tidak , Dilakukan IMD : Ya Tidak
Pengobatan yang didapat :
vit k dan tetes mata
PENGKAJIAN FISIK
1. Pemeriksaan Fisik
TD : - BB : 1415 gram
Nadi : 149 x/menit PB/TB : 40 cm
RR : 48 x/menit LK : 31 cm / LD : 28 cm,
Suhu : 36,1C L.Perut : 21 cm
a. Pernafasan b. Sirkulasi c. Kardiovaskuler
SKRINING NYERI
Dibutuhkan
KATEGORI PENILAIAN
Intervensi Bila :
FISIK Kurang dari 5 :
Postur/tonus Fleksi dan atau tegang 2 Nursing Comfort
Ekstensi 1 Measure (NCM)
Pola tidur Gelisah atau tidak 2 Lebih
Tenang 0 Dari 5 :
Ekspresi Meringis 2 NCM
Menerutkan dahi 1 dan
Menangis Ya 2
Tidak 0
Warna kulit Pucat/ Kebiruan/ Kemerahan 2
Merah muda 0
FISIOLOGIS
Respirasi Apnoe 2
Tachypnoe 1
Denyut Jantung Fluktuatif 2
Tachycardia 1
Saturasi Desaturasi 2
Normal 0
Tekanan Darah Hipo/Hipertensi 2
Normal 0
PERSEPSI PERAWAT Nyeri 2
Tidak Nyeri 0
SKOR total
Parasetamol
Lebih dari 10 : NCM, Parasetamol/Narkotik
PENGKAJIAN PSIKOSPIRITUAL
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------.
PENGKAJIAN SOSIOKULTURAL
Status sosial
Tempat tinggal : √ Rumah Panti Tempat penitipan anak
Yang merawat klien : √ Ibu Nenek Pengasuh Lain – lain Sebutkan
……………….......
Kerabat terdekat yang dapat dihubungi :
Nama : Tn. R Hubungan : suami Telepon:…………….
Suku : Jawa Batak Madura Betawi √ Lain – lain : Sunda
Aturan dalam budaya yang mempengaruhi kesehatan dalam
hal : .......................................................................
Sebutkan : ...............................................................................................................................................
.................................
Kebutuhan Edukasi
√ Diagnosa Medis Tata laksana penyakit Obat- obatan
Manajemen nyeri Rehabilitasi Penggunaan Alat Kesehatan
Perawatan Luka √ Diet dan Nutrisi
Vision 2x75 mg
Genta 6 mg/36 jam
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hasil rontgen (15-09-2020):transient respiratory distres of new born
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Tanggal Pemeriksaan : 15-9-2020 2020
No Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan
HEMATOLOGI
1 Hemoglobin 18,3 15,2 ~ 23,6 gr/Dl
2 Leukosit 14430 4000 ~ 10000 Sel/Ul
3 Eritrosit 4,9 4.76 ~ 9.65 Juta/ uL
4 Hematokrit 50 31 ~ 55 %
5 Trombosit 322.000 150000 ~ 400000 Sel/Ul
KIMIA KLINIK
1 Gula Darah Sewaktu 52 60-160 Mg/dl
ANALISA DATA
kerusakan sel
penurunan BB/kematian
Defisit nutrisi
Serviks inkompeten
Leukosit meningkat
Resiko infeksi
3 Ds: Kulit tipis dan lemak Termoregulasi tidak
Do: subkutan efektif b.d
- Suhu 36,1⁰C ketidakadekuatan suplai
- lemak subkutan
Mudah kehilangan
Kedinginan
PRIORITAS MASALAH
INTERVENSI KEPERAWATAN
Pada intervensi By.Ny.N dengan diagnosa defisit Nutrisi yang berhubungan dengan
ketidakmampuan mengabsorsi nutrien bayi akan diberikan atau pemberian nutrisi untuk
mengejar pertumbuhan bayi BBLR dapat dilakukan dengan pemberian ASI, susu Formula
BBLR,dan pemberian nutrisi yang tepat secara dini dapat membantu mencegah gangguan
tumbuh kembang pada bayi dengn berat badan lahir rendah (BBLR).(salsabila septira, Dian
Isti anggraini,Nutrisi pada bayi BBlR untuk mengoptimalkan tumbuh kembang)
Pada intervensi ajarkan diet yang di program kan bayi akibat kondisi bayi tersebut
akan di puasakanan akan mendapatkan nutrisi parenteral , namun pemberian nutrisi
parenteral dalam jangka waktu yang lama akan meningkatkan risiko komplikasi seperti
infeksi dan kolestasis (luccini et al., 2011)
Intervensi pemberian minum enteral pada bayi bblr sangat penting untuk
menstimulasi sistem gastrointstinal dan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi pada bayi fungsi
motorik tersebut (moore, pickler 2017) pemberian nutrisi secara tepat diperlukan untuk
proses maturasi dan perkemangan saluran pencernaan, penyerapan dan fungsi motorik (padila
,agustien 2019). Nutrisi dapat diberikan menggunakan orogastric tbe (OGT) atau Nasogastric
tube (NGT) dengan teknit gravitasi.
Beberapa metode perawatan alternatif yang lebih mudah, murah dan efektif dalam
menstabilkan suhu tubuh BBLR, yaitu dengan cara swaddling dan metode kangaroo mother
care (KMC) (Bobak, 2012). Swaddling atau yang sering dikenal dengan istilah bedong adalah
pembungkus kain yang diberikan pada bayi baru lahir. Membedong dapat membuat bayi
lebih tenang, hangat dan membatasi ruang gerak bayi. Membedong bayi ini bertujuan untuk
menghindari bayi kehilangan panas dan dapat menstabilkan suhu tubuhnya (Sunarsih, 2012).
Upaya lain dalam penanganan hipotermi pada bayi dengan BBLR, yaitu perawatan metode
KMC (Dewi & Nanny 2010; Padila et al., 2018). Perawatan metode KMC adalah perawatan
untuk BBLR dengan melakukan kontak langsung antara kulit bayi dengan kulit ibu (skin-to-
skin contact) dengan meletakkan bayi di dada ibu (Endang, 2010). Metode KMC mampu
memenuhi kebutuhan BBLR dengan menyediakan situasi dan kondisi yang mirip dengan
rahim sehingga memberi peluang BBLR untuk beradaptasi dengan baik di dunia luar. Metode
ini dapat dilakukan di rumah sakit dan di rumah karena metode KMC merupakan cara yang
sederhana untuk merawat bayi BBLR yang menggunakan suhu tubuh ibu untuk
menghangatkan bayinya (Puspitaningtyas et al., 2011). Beberapa kelebihan penggunaan
KMC ialah memenuhi kebutuhan bayi yang paling mendasar yaitu adanya kontak kulit bayi
ke kulit ibu dimana tubuh ibu akan menjadi thermoregular bagi bayinya sehingga bayi
mendapatkan kehangatan, memudahkan dalam pemberian ASI, perlindungan infeksi,
stimulasi, keselamatan dan kasih sayang (Sulistiyowati, 2016). (Journal of Telenursing
(JOTING) Volume 1, Nomor 2, Desember 2019 e-ISSN: 2684-8988 p-ISSN: 2684-8996
DOI: https://doi.org/10.31539/joting.v1i2.840)