f. Tersedianya sumber daya manusia dengan jumlah dan kualifikasi yang tepat.
kegiatan yaitu :
b. Pengadaan ( procurement )
c. Distribusi ( distribution )
ekonimi masyarakat, pemilihan jenis obat, serta penetapan jenis obat apa yang harus
tersedia.
manajemen yaitu planning, organizing, actuating, dan controlling. Ini berarti untuk
6
a. Pengelolaan organisasi
c. Pengelolaan informasi
tersebut di atas didasarkan pada kebijakan (policy) dan atau peraturan perundangan
Salah satu kegiatan pengelolaan obat adalah seleksi terhadap obat yang benar-
benar diperlukan bagi sebagian besar populasi berdasarkan pola penyakit yang ada.
Proses seleksi merupakan awal yang amat menentukan dalam perencanaan obat,
karena melalui seleksi obat ini akan tercermin berapa banyak item obat yang akan
menetapkan item obat apa saja yang akan diseleksi. Prinsip dasar seleksi adalah harus
7
menjamin bahwa obat yang diseleksi atau dipilih benar-benar memiliki manfaat terapi
yang jauh lebih besar dibandingkan risikonya, serta merupakan obat terbaik diantara
dapat memberikan bukti secara ilmiah dan klinik bahwa obat tersebut memiliki rasio
Perkembangan obat yang begitu pesat sering tidak dapat dibendung dengan
mekanisme pengendalian yang ada. Banyaknya obat yang beredar ini menimbulkan
mana yang benar-benar secara ilmiah dan medik member efek terapetik yang
bermakna secara klinik dan statistik. Variasi pemberian obat atau peresepan juga
makin lebar mengingat jumlah dan jenis tenaga medik yang dilibatkan dalam
pelayanan kesehatan, baik secara langsung dan tidak langsung, meningkat dari tahun
dalam populasi.
ada di masyarakat dapat dikatakan konstan, beberapa yang lainnya berubah secara
drastic dan beberapa lagi sering tidak dapat dideteksi dengan baik. Berdasarkan hal
ini mestinya dapat diseleksi obat yang benar-benar dibutuhkan dan bermanfaat untuk
sebagian besar masyarakat berdasarkan pola penyakitnya, sehingga tidak semua obat
Pada dasarnya seleksi obat hanya bisa dilakukan jika kita telah mempunyai
data gambaran yang baik mengenai pola penyakit, seberapa besar obat yang ada
- Obat yang dipilih adalah obat yang dibutuhkan oleh sebagian besar populasi.
lingkungan.
- Obat yang dipilih terbukti aman dan manjur yang didukung dengan bukti
ilmiah.
- Dalam segi total biaya pengobatan mempunyai manfaat rasio biaya yang
banyak.
- Bila pilihan lebih dari satu maka dipilih yang paling banyak diketahui,
Kegiatan pengelolaan obat yang kedua adalah pengadaan obat yang meliputi
obat.
c. Daftar obat
Pada sistem suplai obat terdapat tiga model pengadaan/ pembelian obat yaitu :
waktu satu tahun. Model ini biasanya digunakan untuk obat public.
selang waktu tertentu misal :satu minggu, satu bulan, tiga bulan, enam bulan.
10
2.4 Distribusi
pengelolaan perbekalan (supply) obat agar mempunyai persediaan dalam jenis dan
Stok yang tersedia ditangan terdiri dari dua komponen yaitu : stok kerja
(working stock) dan stok pengamanan (safety stock). Stok kerja bervariasi dari nol
sampai jumalh dengan pesanan dan merupakan stok yang diperlukan selama
pelayanan kebutuhan di antara dua pengirim. Stok pengamanan juga disebut stok
penyangga, stok cadangan atau stok fluktuasi. Stok pengaman dimaksudkan untuk
11
Dalam persediaan ideal, obat yang tersedia merupakan pengurangan dari obat yang
ada dengan jumlah permintaan. Bila persediaan obat sudah mendekati buffer stock
RATA – RATA
Keseimbangan antara permintaan dan persediaan perlu diupayakan agar tidak terjadi
penumpukan obat yang tidak perlu atau persediaan berlebih. Kelebihan persediaan di
suatu tempat didalam suatu jaringan distribusi dapat menyebabkan kekurangan obat
a. Daur pengisian
12
Daur pengisian adalah waktu yang terjadi antara saat pengisian yang satu
permintaan barang lebih sering, pengiriman yang lebih banyak serta biaya
yang lebih besar namun dilain pihak terjadi persediaan rata-rata yang rendah.
b. Permintaan
dimana permintaan rata-rata dalam satu triwulan meningkat dan ada kalanya
c. Pelayanan Pesanan
ekspedisi, faktor pelayanan dari PBF yang harus melayani banyak permintaan
lambat dan kosongnya persediaan. Untuk mengatasi hal ini perlu disiapkan
tersebut.
--------------------------------------------------------------- =
PERSEDIAAN RATA 2
2
a. Adanya fluktuasi dari permintaan serta ketidak tepatan dari forecast yang
tersebut.
b. Adanya kendala dan masalah yang dapat timbul dalam pengisian kembali dari
menghadapi keadaan yang tidak menetu yang disebabkan oleh perubahan pada
berikut :
Makin besar jumlah obat yang disimpan, makin besar resiko oabt hilang,
b. Biaya pemesanan
c. Biaya pemeliharaan
Sarana dan prasarana gudang perlu pemeliharaan dan ini membutuhkan dana.
yang harus dibangun dan membutuhkan pemeliharaan menjadi lebih besar namun
dilain pihak biaya pemesanan dan biaya distribusi menjadi lebih kecil.
Ini berarti bahwa perlu adanya optimalisasi dari pemesanan ini agar dapat
pemesanan.
yang terlambat datang, maka ditetapkan titik pesan bagi produk. Titik pesan ini
7 4 -3 9 36
8 6 -2 4 24
9 8 -1 1 8
10 10 0 0 0
11 8 +1 1 8
12 6 +2 4 24
13 4 +3 9 36
14 2 +4 16 32
permintaan rata-rata adalah 5 per hari, maka titik pesan adalah 60 unit (= 50 + 2 x 5 ).
Titik pesan ini apabila ditulis di atas kartu stok akan mengingatkan petugas gudang
atau petugas pemesanan untuk memonitor setiap kali persediaan melampaui titik
dan pengiriman dapat dimanfaatkan secara optimal bila kegiatan lain dalam sistem
suplai obat (seperti seleksi obat, perencanaan biaya dan pengadaan) ditetapkan secara
tepat.
disimpan di gudang.
lain.
Jumlah obat dan perbekalan farmasi yang disimpan di gudang semakin lama
semakin meningkat baik dalam jenis maupun jumlahnya. Agar memberikan dampak
positif pada distribusi dan pelayanan, maka perlu diupayakan cara penyimpanan yang
18
seefektif dan seefisensi mungkin. Hal ini menyebabkan masalah pergudangan harus
ditangani dengan baik dan menuntut adanya parameter atau kriteria penyimpanan di
gudang.
perbandingan dari berbagai sistem penyimpanan atau pergudangan. Hal ini untuk
sejumlah barang yang ada dengan gambaran perputaran yang telah diketahui dan
Bentuk perbandingan yang ada hanya berkaitan dengan fungsi gudang dalam
arti tempat penyimpanan barang yang akan jumlah atau nilainya. Area fungsional
yang berdekatan, yang pada suatu saat akan membentuk suatu sistem integral dengan
gudang tersebut tidak diperhitungkan. Sebagai contoh area semacam ini adalah
tempat barang yang masuk/ datang dimana barang tersebut diperiksa saat diterima.
gudang dengan alat pengangkut yang sesuai seperti sebuah pallet atau wadah.
Pengangkut barang ini harus serupa untuk seluruh ruang gudang, dan digunakan
secara optimal.
secara maksimum.
penumpukan barang.
c. Pengaturan rak,vallet dan jarak antara rak dan pallet sedemikian rupa sehingga
arus barang/ karyawan menjadi lebih cepat sehingga waktu yang dibutuhkan
d. Kondisi kerja
Fasilitas kebersihan
Ruang istirahat
e. Pedoman kerja yang rinci dan mudah dipahami serta uraian tugas untuk
masing-masing petugas yang baik merupakan salah satu faktor penting untuk
meningkatkan efisiensi.
20
berkesinambungan.
adanya ketentuan parameter dan prasyarat untuk mencapai Indeks Efisiensi dan
efektivitas yang optimum, terjaminnya mutu dan jumlah obat untuk pelayanan
distribusi.
gerakan
pallet yang tepat sekaligus akan dapat meningkatkan sirkulasi udara dan
gerakan barang.
c. Kapasitas
lain seperti ruang administrasi , ruang karantina, ruang pelayanan dan lain
Jumlah obat yang akan disimpan tergantung dari rencana pengadaan, rencana
maksimum obat dsn perbekalan farmasi dalam waktu yang sama dapat
dan volume ruangan dan diperhitungkan juga luas dan volume ruangan yang
Perhitungan jumlah maksimum dari obat dan perbekalan farmasi yang akan
pengolahan, atau penerimaan yang akan terjadi serta kenyamanan bekerja dan
Prinsip FIFO dalam penerimaan dan pengeluaran obat dan perbekalan farmasi
merupakan salah satu faktor penting dalam mendesain gudang. Gudang yang
sistem rak (masuk belakang, keluar di depan; masuk di kanan keluar di kiri)
yang akan berbeda dengan sistem FIFO yang menggunakan sistem blok
f. Penyimpanan khusus
diantaranya vaksin, narkotika dan bahan obat yang mudah terbakar. Vaksin
Narkotika dan bahan berbahaya harus disimpan dalam lemari khusus dengan
kunci ganda dan selalu dalam keadaan terkunci. Kunci harus disimpan oleh
APA. Bahan mudah terbakar seperti alkohol dan eter harus disimpan dalam
gudang induk.
g. Biaya
untuk membangun gudang dan biaya operasional yang diperlukan pada saat
pembayaran listrik, telepon, air, kebersihan dan keamanan akan tetapi juga
dan penyerahan.
h. Lokasi
pelayanan kesehatan.
Salah satu faktor penting dalam merancang gudang adalah adanya sirkulasi
udara yang cukup di dalam gudang. Sirkulasi udara yang baik akan
memaksimalkan umur hidup dari obat. Idealnya dalam gedung terdapat AC,
namun biayanya menjadi besar untuk ruang gedung yang luas. Alternatifnya
adalah penggunaan kipas angin yang apabila tidak mencukupi perlu dibuat
maupun letak. Lampu harus ditempatkan di atas gang atau jalan sehingga
Pemeliharaan
25
Aspek keamanan
kebakaran.
dengan baik.
sebagai berikut :
a. Kemudahan bergerak
mempermudahkan gerak
o Arus U
o Arus L
sirkulasi udara yang cukup di dalam ruangan gudang. Sirkulasi yang baik
terdapat AC, namun biayanya akan mahal untuk ruang gudang yang luas.
e. Pencegahan kebakaran
28
seperti dus, kartun dan lain-lain. alat pemadam kebakaran harus dipasang
sebagai berikut :
yang datang pertama biasanya juga diproduksi lebih awal dan akan
II. Susun obat yang berjumlah besar di atas pallet atau diganjal dengan
IV. Susun obat yang dapat dipengaruhi oleh temperatur, udara, cahaya dan
V. Susun obat dalam rak dan berikan nomor kode, pisahkan obat dalam
VII. Apabila gudang tidak mempunyai rak maka dus-dus bekas dapat
IX. Apabila persediaan obat cukup banyak, maka biarkan obat tetap dalam
bersama obat-obatan lainnya. Pada bagian luar dus dapat dibuat daftar
roatsi stok agar obat tersebut tidak selalu berada dibelakang yang
Fungsi :
mutasi 1 (satu) jenis obat yang berasal dari 1 (satu) sumber dana
30
obat
bersangkutan
o Pengendalian persediaan
Istilah mutu obat dalam pelayanan farmasi berbeda dengan istilah mutu obat
o Identity. Untuk setiap obat yang dibelanjakan harus dijamin bahwa isi
dilabel sama harus pula berisi obat dengan kandungan yang sama pula.
tertentu, misalnya ISPA. Dari segi kepratisan tentu saja dapat diterima,
o Potensi. Setiap sediaan obat harus berisi kandungan obat yang sesuai
sebesar 95 s.d 110 mg. Yang jelas bahwa potensi obat harus tetap
kapsul, krim, dan cairan sebaiknya seragam antara satu dengan obat
kecepatan dan luasnya absorpsi obat oleh tubuh berdasarkan dosis dan
berbeda antara obat generic maupun obat paten untuk isi kandungan
yang sama, atau disebut bioekuivalen. Untuk itu harus dijamin bahwa
dari farmakope). Yang jelas, bahwa setiap obat cukup adekuat untuk
panjang mulai dari penyediaan bahan mentah proses manufaktur, proses pengemasan,
memberikan resiko kontaminasi terhadap mutu obat. Sebagai contoh, saat bahan
mentah diproses menjadi bahan jadi obat dan dibuat dalam bentuk sediaan tertentu
maka seluruh proses ini harus menjamin tidak adanya kontaminan, obat tidak akan
berubah wujud, warna, bau, rasa, dan konsistensinya, serta tetap stabil dalam bentuk
sediaannya pada saat seluruh proses selesai. Oleh sebab itu pabrik pun dikenal dengan
sebutan CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik), untuk menjamin bahwa obat telah
melalui proses manufaktur telah teruji mutunya, baik dari segi kandungan, sediaan,
menjamin bahwa obat tetap dalam bentuk sediaan awalnya tanpa mengalami
perubahan fisik maupun khemis yang dapat mempengaruhi efek kliniknya saat
34
digunakan. Sebagai contoh, obat dalam bentuk sediaan sirup kering memerlukan
pengemasan dan penyimpanan yang bebas dari kelembapan. Ini untuk menjamin
bentuk sirup kering tidak berubah hingga saat digunakan pasien. Oleh sebab itu
Beberapa hal berikut perlu mendapat perhatian sehubungan dengan mutu obat,
oleh karena itu disamping berkaitan dengan efek samping, potensi obat, juga dapat
o Kontaminasi. Beberapa jenis sediaan obat harus selalu berada dalam kondisi
steril, bebas pirogen dan kontaminan, misalnya obat injeksi. Oleh sebab itu
acap kali ditemukan obat injeksi yang diatasnya diletakkan jarum dalam posisi
obat ke dalam spuit), cara ini jelas keliru dan harus dihindari, oleh karena
bakteri, sehingga prinsip obat dalam kondisi steril sudah tidak tercapai lagi.
Untuk sediaan lainseperti cream, salep atau sirup, meskipun resikonya kecil,
tetapi sering juga terjadi kontaminasi, misalnya karena udara yang terlalu
35
mutu obatnya.
o Medication eror. Keadaan ini tidak saja dapat terjadi pada saat manufaktur
terlalu besar atau terlalu kecil), tetapi dapat juga terjadi saat praktisi medic
atau lembab), misalnya tetrasiklin. Beberapa obat yang lain dapat berubah
menjadi toksik karena telah kadaluwarsa. Oleh sebab itu obat yang telah
expard (kadaluwarsa) atau berubah warna, bentuk dan wujudnya tidak boleh
dipergunakan.
sebagai obat aktif antara lain apabila ketersediaan hayatinya buruk, telah
Obat merupakan produk yang bersifat dinamis, oleh karena itu program
kendali mutu obat harus mencakup berbagai komponen secara komprehensif, antara
lain :
obat dapat memenuhi seluruh kriteria kendala mutu mulai dari formulasi,
o Menjamin bahwa saat obat digunakan di unit pelayanan dan telah mengalami
oleh pasien.
sekitar.
Prosedur penilaian mutu obat secara ketat tidak saja memerlukan kriteria yang
adekuat dan dilakukan oleh personel yang menguasai masalah ini, tetapi juga
37
memerlukan biaya yang besar dan proses yang panjang. Penilaian jaminan mutu obat
yang sangat ketat sering berkaitan erat dengan harga obat yang mahal, ini semata-
mata karena proses yang harus ditempuh. Dan ini umumnya terjadi jika dokumen
jaminan mutu obat harus disediakan oleh supplier melalui lembaga yang berhak untuk
itu, sehingga diperlukan biaya ekstra yang cukup besar. Untuk mengatasi hal tersebut,
WHO telah mengeluarkan suatu pedoman penilaian mutu obat secara mudah, praktis,
Di beberapa negara, penilaian jaminan mutu obat ini dimulai saat menyeleksi
supplier. Untuk supplier baru atau yang memberikan penawaran paling rendah misalnya,
dilakukan pengujian mutu obat secara acak terhadap salah satu batch. Penilaian juga
dapat dilakukan misalnya pada tahap pengepakan, untuk melihat apakah proses ini
seluruh proses, tetapi dapat juga didasarkan pada proses mana yang paling memberi
risiko terbesar bagi obat yang dinilai. Sebagai contoh, beberapa jenis obat cenderung
mudah berubah secara fisik jika disimpan pada tempat dengan kelembaban tinggi. Maka
penilaian mutu untuk obat tersebut bisa saja secara random dilakukan di tempat
penyimpanannya. Berikut adalah proses yang perlu diperhatikan pada saat melakukan
monitoring)
Tahap penggunaan:
Mutu obat yang disimpan dapat mengalami perubahan baik karena faktor fisik
o pecah – pecah
(4) Cairan
40
o konsistensi berubah
o larutan yang seharusnya kering tampak keruh atau ada endapan.
41
Penggunaan obat merupakan salah satu mata rantai yang tidak dapat
dipisahkan dari kegiatan pengelolaan obat yang lain, yaitu seleksi, pengadaan dan
berikut :
obat yang tepat jenis dan jumlah serta dengan mutu yang baik.
Dari keenam kriteria tersebut, maka kriteria ketersediaan obat (butir b) dan
obat yang akan mendukung aspek medik dari pemberian obat oleh penulis
2. Faktor yang mempengaruhi terjadinya penggunaan obat yang tidak rasional
c) Informasi yang sering “bias” yang dilakukan oleh industri farmasi
akan berakibat adanya peresepan obat-obat yang tidak tepat dan tidak