Bab1 Buku Pengantar Laboratorium Pendahuluan
Bab1 Buku Pengantar Laboratorium Pendahuluan
Bab 1
Pendahuluan
Laboratorium Fisika
a
Pada bab ini mahasiswa diharapkan mampu:
1. Menjelaskan arti metode ilmiah dalam ilmu sains fisika.
2. Memahami konsep model, teori, dan hukum.
3. Menjelaskan konsep besaran fisis dan standar satuan internasional.
4. Menerapkan peranan dan pentingnya laboratorium dalam bidang sains fisika
5. Memahami pentingnya eksperimen/penelitian dalam laboratorium fisika
6. Mengetahui beberapa pihak yang terlibat sebagai pelaksana kegiatan
eksperimen (percobaan/penelitian)
7. Memahami aturan-aturan yang berlaku dalam dunia laboratorium fisika
1.1 PENDAHULUAN
Sains adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang gejala alam. Sains berasal dari kata latin
yang berarti “mengetahui”. Sains terbagi atas beberapa cabang ilmu pengetahuan. Pada awalnya
sains merupakan satu kesatuan yang dikenal sebagai filosofi alam, tetapi dalam perkembangannya
terdapat pengelompokan sains yang terdiri dari ilmu fisika, kimia, biologi, dan sebagainya, sehingga
dalam perkembangannya kelompok sains tersebut saling mempengaruhi dan terkait satu sama lain.
Nah, muncul suatu pertanyaan: bagaimana dengan kedudukan fisika dalam ilmu sains? Untuk
memahami pertanyaan ini, perhatikan beberapa hal yang berkaitan dengan sains fisika secara umum
sebagai berikut:
a. Pekerja yang bekerja pada bidang terapi kesehatan fisik akan dapat melakukan
pekerjaannya dengan lebih efektif dan efisien jika paham tentang prinsip pusat gravitasi
dan cara kerja gaya-gaya dan otot dalam tubuh manusia.
b. Seorang arsitek tentu harus paham tentang ilmu fisika yang mempelajari gaya pada
struktur setimbang bangunan, agar rancangan yang dibuat lebih stabil, aman dan dapat
berdiri kokoh.
Pengamatan fenomena
alam (lingkungan)
Peramalan (Prediksi )
Hasil positif Hasil negatif
Gambar 1.1: Bagan metode ilmiah ilmu sains
Fisika termasuk cabang ilmu alam (natural science) yang menjelaskan fenomena dan
peristiwa alam melalui pendekatan fisis. Secara mutlak dalam mengkaji fisika memerlukan
perhitungan kalkulus sebagai alat bantu. Salah satu penyebab sulitnya belajar ilmu fisika adalah
karena kurangnya pemahaman dasar kalkulus. Beberapa konsep dasar matematika yang diperlukan
dalam mempelajari fisika, antara lain adalah konsep dasar kalkulus (deferensial dan integral),
materi geometri, aljabar, dan fungsi trigonometri.
1.2.2 Teori
Teori dapat bersifat meluas dan terperinci jelas dari konsep model. Teori dapat memberikan
prediksi yang dapat diuji kebenarannya secara data kuantitatif. Model dikatakan sebagai suatu teori
jika ada hubungannya dengan eksperimen yang mencakup hasil yang lebih luas (misalnya: teori
atom, teori gelombang cahaya, teori de Broglie dan sebagainya).Teori adalah kumpulan fakta yang
terintegrasi secara sintak, mengikuti aturan tertentu yang dapat menghubungkan secara logis antar
1.2.3 Hukum
Konsep hukum dapat digunakan untuk memberikan penjelasan atas pertanyaan-pertanyaan
yang singkat dan bersifat umum mengenai perilaku alam misalnya hukum Gravitasi Newton,
hukum Kepler, hukum Snellius dan sebagainya. Apabila sifatnya lebih spesifik dan mendalam
maka hukum dapat dipersempit menjadi prinsip (misalnya: prinsip Archimedes, prinsip Bernoully,
dan sebagainya).
Besaran turunan adalah besaran yang diturunkan dari satu atau lebih besaran pokok.
Sedangkan besaran tambahan terdiri dari dua bagian yaitu sudut datar dan sudut ruang. Besaran-
besaran selain dari besaran ini merupakan besaran turunan. Selanjutnya beberapa contoh besaran
turunan dapat ditunjukkan pada tabel 1.2 sebagai berikut antara lain:
Tabel 1.2: Contoh besaran turunan
No Besaran Turunan Rumus Satuan
1 Gaya F = m.a kg.ms-2 (newton )
2 Energi potensial EP = m.g.h kg.m2.s-2 (joule)
3 Tekanan P = F/A kg.m-1.s-2 (pascal)
4 Daya P = F.v kg.m2.s-3 (watt)
5 Kalor jenis c = Q/m.t kalori/kg.0C
6 Debit aliran air Q = A.v m3.s-1
7 dan sebagainya - -
Sebagai konsekuensi dari tujuh besaran pokok, maka terdapat tujuh satuan pokok. Berikut
akan diuraikan perjanjian yang digunakan untuk standar panjang, standar massa, standar waktu,
standar kuat arus listrik, standar jumlah mol zat, standar suhu dan standar intensitas cahaya.
b. Standar massa = 1 kg
Standar SI untuk massa adalah sebuah silinder platinum-irridium yang disebut kilogram
standar. Standar massa ini terletak di negara Perancis kota Serves tepatnya di International Bureau
of Weight and Measures. Berdasarkan konvensi internasional disepakati massa sebesar satu
kilogram. Satu kilogram adalah massa silinder platinum iridium dengan tinggi 39 mm dan
diameter 39 mm. Kemudian standar sekunder ini dikirim ke laboratorium standar di beberapa
negara dan massa dari benda-benda lain dapat ditentukan dengan menggunakan timbangan (teknik
neraca berlengan sama).
Seiring berkembangnya dunia, standar massa kedua adalah dalam skala atomik dan
kategorinya bukan dalam satuan internasional. Defenisinya menyatakana massa dari atom C12 yang
berdasarkan konvensi internasional diberikan harga sebesar 12 satuan massa atom terpadu
(disingkat μ ; 1 μ = 1,660 x 10-27 kg). Massa atom lain dapat ditentukan secara teliti dengan
menggunakan alat ukur spektrometer massa.
c. Standar waktu = 1 sekon
Pada awalnya (tahun 1889 – 1967) manusia menggunakan kejadian alam yang berulang
sebagai alat ukur waktu, yaitu waktu putar bumi pada porosnya (rotasi bumi). Satu kali rotasi bumi
ditetapkan 1 hari. Dari standar 1 hari inilah satu sekon didefinisikan berdasarkan hari matahari rata-
rata, yaitu:
1 1 1 1
atau
60 60 24 86.400
Pengantar Laboratorium Fisika 6
Pendahuluan Laboratorium Fisika
Mula-mula satu detik didefinisikan sebagai 1/86.400 dari rata-rata dalam satu hari, waktu yang
didasarkan atas rotasi bumi. Kemudian pada tahun 1955 digunakan jam atomik jenis tertentu yang
didasarkan atas frekuensi karakteristik isotop Cs133 di Laboratorium Boulder di Lembaga Standar
Nasional Inggris. Pada tahun 1967, detik yang didasarkan atas jam cesium diterima sebagai SI oleh
Konferensi Umum mengenai Berat dan Ukuran ke-13. Satu detik didefinisikan sebagai
9.192.631.770 kali periode transisi Cs133 tertentu. Hasil ini meningkatkan ketelitian pengukuran
waktu menjadi satu bagian dalam 1012, lebih baik sekitar 103 kali dari pada ketelitian dengan
metode astronomis.
Tabung
termometer
d. Standar suhu = 1 kelvin
Suhu dapat didefinisikan sebagai ukuran derajat panas-
dinginnya suatu benda. Satuan suhu menurut SI adalah kelvin
(K). Angka nol pada skala kelvin (0 K) merupakan suhu Garis skala
terdingin yang mungkin dicapai, angka ini dikenal sebagai
nol absolut. Nol absolut ini sama dengan -273,16oC, atau
273,16 derajat di bawah titik beku air. Hal ini menunjukkan
bahwa skala suhu dalam kelvin untuk air, membeku pada suhu
273 K dan mendidih pada suhu 373 K. Suhu dalam skala Air alkohol
(berwarna
celcius dapat diubah ke skala kelvin dengan menambahkan 273 merah) sebagai
pada skala celcius yang terbaca. penunjuk skala
F= 2 x 10-7 N
I2 I1
1m
Gambar 1.4: Dua kawat penghantar dialiri arus
1.4 DEFINISI, FUNGSI DAN TUJUAN LABORATORIUM FISIKA
Laboratorium fisika adalah tempat/wadah untuk membuktikan atau menguji kebenaran suatu
teori fisika dengan data-data kenyataan empiris (kuantitas maupun kualitatif). Salah satu alasan
mengapa dilakukan suatu perlakuan pengujian (pembuktian) terhadap suatu model atau teori di
laboratorium, oleh karena peristiwa dan fenomena alam dan sekitarnya yang sukar ditemukan dan
tidak bisa diamati dari dekat, dan sulit diamati karena terbatasnya waktu atau terlalu cepat bagi
panca indera kita. Agar percobaan dapat dilakukan dalam suatu laboratorium, maka laboratorium itu
harus dilengkapi dengan alat-alat yang memadai. Artinya alat-alat yang tersedia harus memiliki
fungsi yang mendukung terlaksananya laboratorium. Yang diperlukan adalah alat-alat yang bekerja
dengan baik, mengukur yang harus diukur dan penunjukan besaran yang diukurnya dapat dipercaya.
Pengadaan alat-alat dalam suatu laboratorium harus disesuaikan dengan tujuan pembangunan
laboratorium itu sendiri.
Standar laboratorium yang baik adalah laboratorium yang dilengkapi dengan dengan alat-
alat memadai yang dapat menunjang tercapainya tujuan penggunanaannya, serta pembangunan dan
pemeliharaanya murah. Fungsi utama dari laboratorium fisika adalah wadah untuk melakukan
praktek atau penerapan atas teori, penelitian dan pengembangan keilmuan, sehingga menjadi unsur
penting dalam kegiatan pendidikan dan penelitian, khususnya di bidang fisika. Kegiatan yang ada
dalam lingkup pengelolaan laboratorium fisika meliputi praktikum, penggunaan peralatan
laboratorium, penggunaan laboratorium untuk penelitian dan kerjasama penelitian atau sejenisnya.
Fungsi dan tujuan laboratorium fisika pada umumnya adalah sebagai alat bantu belajar
mengajar, tempat penyelenggaraan praktikum fisika, tempat penyelenggaraan penelitian, baik
penelitian mahasiswa ataupun penelitian dosen. Dan berfungsi pula sebagai sarana layanan umum,
yaitu untuk masyarakat umum di luar universitas sendiri baik untuk pendidikan maupun untuk
keperluan uji mutu, dan merupakan sarana untuk menunjukkan gejala fisika dengan membuat
eksperimen tiruan.
Dengan terlaksananya kegiatan di laboratorium fisika maka manfaat yang dapat diambil
adalah mampu melakukan eksperimen dengan menunjukkan kebenaran suatu teori fisika, dengan
memahami fungsi laboratorium maka seorang peneliti akan memiliki sikap positif terhadap kerja
Pengantar Laboratorium Fisika 8
Pendahuluan Laboratorium Fisika
laboratorium serta pembentukan sikap keterbukaan pada peneliti. Dengan melakukan eksperimen,
peneliti akan tahu bahwa segala yang mutlak itu tidak ada dalam fisika. Dari pengalamannya dalam
melakukan pengukuran, peneliti tahu bahwa hasil pengukuran suatu besaran yang dilakukan
beberapa kali tidaklah sama besarnya, sehingga diharapkan peneliti menjadi semakin terbuka dan
bisa menghargai pendapat/penemuan orang lain.
Laboratorium dapat digolongkan beberapa bagian yaitu:
a. Berdasarkan tujuan prosedural (metode) terdiri atas:
1. Laboratorium murni, yaitu khusus digunakan untuk bidang penelitian.
2. Classroom laboratory, berfungsi sebagai ruang belajar, selain melakukan penelitian biasa
juga pada proses belajar mengajar misalnya metode demonstrasi, metode simulasi dan
sebagainya.
3. Display laboratory, berfungsi untuk ruang pameran (gambar dan sebagainya).
b. Berdasarkan tujuan ilmiah, dapat digolongkan (lihat tabel 1.3):
Berdasarkan tabel 1.3, laboratorium penelitian dan pengembangan memiliki kategori
laboratororium manufaktur yaitu laboratorium untuk pembuatan bahan baku dan termasuk.
Sedangkan pada laboratorium analitik termasuk laboratorium pengujian mutu. Kriteria laboratorium
pengujian mutu antara lain: hasil pengujiannya akurat, akomodasi yang cukup (pengeluaran yang
memadai), memiliki status hukum, sarana lengkap, personil yang cukup, peralatan uji dan
pendukung lainnya lengkap, dokumen dan sistem dokumentasi lengkap, struktur organisasinya
sangat jelas, pelaporannya jelas dan sistem penjaminan mutunya terjamin.
Tabel 1.3: Penggolongan laboratorium berdasarkan tujuan ilmiah
Perbedaan mendasar dilihat dari
Penggolongan
Aktivitas Penentu proyek Akuntabilitas/ Output Hasil
Laboratorium
penilai
a. Laboratorium Membuktikan Praktikan (orang Seseorang Pengertian dan Berlaku
ilmu dasar teori-teori yang melakukan yang memiliki pengetahuan universal
ilmiah penelitian) keahlian di ilmiahnya (umum)
bidang ilmiah
b. Laboratorium Memberikan Pencetus Pencetus Ilmu konsep Dianggap
ilmu terapan solusi (konsep) masalah masalah (penyelesaian berhasil
pada suatu terhadap dibawah
masalah permasalahan) kondisi tertentu
c. Laboratorium Penelitian dan Satu orang/ satu Konsumen Produk Pengguna,
penelitian dan pengembangaan badan usaha/ (pangsa pasar) (menghasilkan masyarakat,
pengembangan suatu produk satu perusahaan barang) konsumen
yang mepunyai dengan cara
pengaruh pribadi membuatnya
(bersifat resmi)
d. Laboratorium Memberikan Custumer Custumer Data Tergantung
analitik servis terhadap keakuratan data
laboratorium (konsistensinya)
lainnya
Untuk melakukan kegiatan di laboratorium, perlu diperhatikan beberapa hal yang menjadi
pertanyaan dasar antara lain:
Pengantar Laboratorium Fisika 9
Pendahuluan Laboratorium Fisika
a. Bagaimana proses bekerja dalam laboratorium fisika?
Proses bekerja selalu diawali dengan persiapan yang lebih matang misalnya membuat prosedur
kerja (jurnal) dan harus memahami kegiatan apa yang akan dilakukan, dalam bekerja harus
sungguh-sungguh menghadapi proses dalam laboratorium.
b. Apa yang hendak dilakukan pada saat melakukan kegiatan percobaan?
Teliti, serius, konsentrasi, dan menghindari hal-hal yang dapat menggagu percobaan misalnya
bercanda dalam laboratorium dan lain-lain, serta memperbanyak diskusi kelompok percobaan.
c. Pada saat menghadapi kesulitan, jangan segan bertanya apabila tidak mengerti.
Catat hasil percobaan dengan seksama, dalam mencatat hasil percobaan upayakan seteliti
mungkin dan sejujur mungkin (tanpa manipulasi data).
d. Apa yang harus diperhatikan pada saat bekerja?
Peneliti (praktikan) hendaknya bekerja di dalam laboratorium secara berhati-hati, harus
memperhatikan hubungan aliran listrik PLN bertegangan tinggi, apakah tabung gas sudah dalam
keadaan tertutup sebelum dan sesudah melakukan percobaan, hati-hati dengan api untuk
menghindarkan terjadinya kebakaran, harus memakai sepatu tertutup, jas lab, dan kacamata
pelindung saat melakukan percobaan. Ketika mengunakan instrumen listrik perhatikan kabel-
kabel apakah telah rapi dan dalam kondisi prima, perhatikan juga kran air sesudah dan sebelum
melakukan pekerjaan harus dalam keadaan tertutup.
e. Mengapa diperlukan safety di laboratorium?
Laboratorium fisika adalah suatu wadah dimana mahasiswa, dosen, peneliti dan sebagainya
untuk melakukan eksperimen (penelitian/percobaan). Eksperimen yang dilakukan menggunakan
berbagai instrumentasi alat ukur yang serba canggih, arus dan tegangan yang sangat tinggi,
peralatan gelas dan bahkan bahan khusus misalnya kimia yang dapat menyebabkan terjadinya
kecelakaan bila dilakukan dengan cara yang tidak tepat. Kecelakaan itu dapat juga terjadi karena
kelalaian atau kecerobohan kerja, ini dapat membuat orang tersebut cedera, dan bahkan bagi
orang di sekitarnya.
f. Apa yang harus dilakukan ketika terjadi kecelakaan?
Yang harus dilakukan adalah jangan panik, informasikan ke teman anda, nyalakan alarm
kecelakaan, beri pertolongan pertama, bawa kerumah sakit apabila keadaan tidak
memungkinkan dan sebagainya.
Ilmu Fisika merupakan dasar dari disiplin ilmu eksakta yang didasarkan atas eksperimen
sehingga hubungan antara teori dan praktek sangat erat. Untuk membuktikan teori maka dilakukan
suatu eksperimen (praktikum) di laboratorium. Praktikum adalah proses kegiatan belajar mengajar
Pengantar Laboratorium Fisika 10
Pendahuluan Laboratorium Fisika
dengan cara tatap muka antara dosen (dapat dibantu asisten dan mahasiswa, yang menekankan pada
aspek psikomotorik (keterampilan), kognitif (pengetahuan) dan afektif (sikap) dengan
menggunakan peralatan di laboratorium yang terjadwal. Termasuk dalam katagori ini adalah
asistensi dan responsi.
Tujuan diselenggarakan eksperimen (praktikum) fisika antara lain :
a. Mengilustrasikan konsep dan prinsip dalam teori,
b. Membentuk karakter bersikap ilmiah, jujur dan konsisten.
c. Pengembangan keterampilan psikomotorik (skill), yakni mampu dan trampil menggunakan alat,
melakukan eksperimen yang sederhana dan lebih kompleks dan melakukan pengukuran besar-
besaran fisis baik secara langsung mapun tidak langsung.
d. Memperoleh pengalaman praktek fisika sebagai dasar dalam melakukan penelitian sesuai
dengan bidang keilmuan.
Untuk melakukan praktikum eksperimen dibutuhkan beberapa aspek-aspek keterampilan
discovery dan inquiri untuk menghasilkan suatu tujuan eksperimen antara lain yaitu melakukan
pengamatan, merumuskan masalah/pertanyaan, merumuskan hipotesis, mengidentifikasi variabel,
membuat definisi operasional variabel, merencanakan percobaan, melaksanakan percobaan,
mengumpulkan data, penyajian dan analisis data, merumuskan kesimpulan dan merumuskan
prediksi.
EVALUASI (TUGAS)
1. Apa yang dimaksud dengan besaran, satuan, satuan baku dan satuan tidak baku? Jelaskan
dengan beberapa contoh?
2. Jelaskan bagaimana hubungan antara sains fisika dengan perumusan metode ilmiah?
3. Mengapa perlakuan dalam membuktikan (menguji) suatu teori fisika harus dilakukan di
laboratorium? Jelaskan menurut pendapat Anda!
4. Jelaskan beberapa penggolongan laboratorium fisika!
5. Jelaskan pentingnya eksperimen (percobaan/penelitian) fisika dalam laboratorium?
6. Hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan sebagai pengguna laboratorium sebelum melakukan
percobaan eksperimen di laboratorium? Jelaskan!
****************************
*******Selamat Bekerja*******