A. Sejarah Lahirnya UU No. 23 Tahun 2011 dan PP No. 14 Tahun 2014 tentang
Pengelolaan Zakat
dengan hasil zakat tidak memberikan gambaran seimbang. Pada masa orde
tidak terlibat dalam urusan zakat. Bahkan secara struktural, pemerintah tidak
pada tahun 1998, UU Zakat No. 38 Tahun 1998, adalah awal dari terbukanya
lembaga khusus yang dilindungi oleh UU. Namun, UU zakat No. 38 tahun
pengelolaan zakat.
20
pengelolaan zakat.
membentuk BAZNAS.
zakat;
zakat; dan
LAZ.
mendapat izin Menteri atau pejabat yang ditunjuk oleh Menteri. Ayat 2,
melaksanakan kegiatannya;
f. bersifat nirlaba;
6. Pasal 38, setiap orang dilarang dengan sengaja bertindak selaku amil
Rp 50.000.000,00.
rinci susunan kepengurusan anggota BAZ dan tata kelola zakat terbitlah
Pengelolaan Zakat
1. Pengelolaaan Zakat
Zakat juga sumber dana yang dipercaya dan harus dikelola agar tepat
a. Shari@’at al-Isla@m;
b. Amanah;
c. Kemanfaatan;
d. Keadilan;
e. Kepastian hukum;
f. Terintegrasi; dan
g. Akuntabilitas.
a. Jenis-jenis zakat.
1
Trie Anis Rosyidah dkk.,‛ Sejarah uu no. 23 tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat‛, dalam
http://jimfeb.ub.ac.id/index.php/Jimfeb/article/view/188, diakses 4 Nopember 2014.
2
Umrotul Khasanah, Manajemen Zakat Modern, ( Malang: UIN Maliki Press, 2010), 60.
b. Dana zakat.
zakat.
kemiskinan.3
a. Pengumpulan
penghasilan kena pajak. Pasal 23 ayat (1) BAZNAS atau LAZ wajib
memberikan bukti setoran zakat kepada setiap muzaki; ayat (2) bukti
3
Undang-Undang No.23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat.
4
Ibid., 28.
b. Pendistribusian
c. Pendayagunaan
d. Pelaporan
media cetak atau media elektronik; ayat (6) ketentuan lebih lanjut
yang diatur dalam Keputusan Dirjen Bimas Islam dan Urusan Haji No.
mendapat izin Menteri atau pejabat yang ditunjuk oleh Menteri setelah
memenuhi persyaratan:
berbadan hukum;
melaksanakan kegiatannya;
5) Bersifat nirlaba;
5
Yusuf al-Qard}awi, Fiqh al-Zakat, Mu’assasah Risalah, Juz II, (Beirut:t.p., 1991), 586.
6
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemah, (Bandung : J-Art, 2004), 311.
menerimanya.
dari masyarakat.
b. Mekanisme perizinan
dengan melampirkan:
7
M.Quraish Shihab, Membumikan Al-Qur’an: Fungsi dan Peran Wahyu dalam Kehidupan
Masyarakat, (Bandung: 1992), 328.
berkala; dan
Menteri.
3) Pasal 60
LAZ.
4) Pasal 61
dilakukan dalam jangka waktu paling lama lima belas hari kerja
1) Pasal 62 berisi:
perwakilan.
8
PP No. 14 tahun 2014 tentang Pelaksanaan UU No. 23 tahun 2011.
2) Pasal 63 berisi:
kabupaten/kota.
bidang agama;
3) Pasal 64 berisi:
perwakilan LAZ.
alasan.
4) Pasal 65
disebut LAZ adalah lembaga yang dibentuk masyarakat yang memiliki tugas
membentuk LAZ.
9
Ibid., 29.
dana zakat. Jika amil zakat baik dalam sikap dan cara kerjanya maka bukan
mustahil delapan asnaf mustahik akan menjadi baik. Tapi jika amil zakat
tidak baik, sulit diharapkan delapan asnaf mustahik akan menjadi baik. Di
sendiri, dan secara resmi diakui pemerintah. Mereka ini memenuhi syarat-
1. Berbadan hukum
4. Memiliki pembukuan
Pengelola dari lembaga amil zakat adalah amil. Kata amil yang berasal
dari kata ‚yam‘alu ‘a@mila‛ yang bisa diterjemahkan dengan‛ yang berbuat,
10
Umrotul Khasanah, Manajemen Zakat Modern..., 76.
11
ibid., 77.
12
Ahmad Warson Munawwir, Kamus al-Munawwir, (Yogyakarta: Pondok Pesantren Al-
Munawwir, 1984), 1045.
baginya.13 Menurut Sayyid Sabiq dalam Fiqih Sunnah, definisi amil adalah
administrasinya.14
Jadi yang jelas amil zakat adalah yang melakukan pengelolaan terhadap
13
Muhammad Nasib Ar-Rifa’i, Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir, Jilid 2, (Jakarta: Gema Insani
Press,1999), 622.
14
Sayyid Sabiq, Fiqih Sunnah, Jilid 3, (Bandung: PT. Al-Ma’arif, 1985), 91.
15
M. Quraish Shihab, Tafsir al- Mis}bah: Pesan, Kesan, dan Keserasian Al-Qur’an, (Jakarta:
Lentera Hati, 2002), 629.
16
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemah..., 197.
Yang berhak menerima zakat Ialah: 1. orang fakir: orang yang Amat
dan dalam Keadaan kekurangan. 3. Pengurus zakat: orang yang diberi tugas
ada harapan masuk Islam dan orang yang baru masuk Islam yang imannya
Muslim yang ditawan oleh orang-orang kafir. 6. orang berhutang: orang yang
berhutang karena untuk kepentingan yang bukan maksiat dan tidak sanggup
umum seperti mendirikan sekolah, rumah sakit dan lain-lain. 8. orang yang
dalam perjalanannya.
Artinya: Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu
kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk
mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi
mereka. dan Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui.17
harus ada dulu, harus diadakan dan dibentuk oleh yang berwewenang
musim hujan, pada satu sisi, menampilkan sebuah harapan akan tertolongnya
kesulitan hidup kaum dhuafa dan pada sisi lain terselesaikannya masalah
1. Hakikat Zakat
17
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemah..., 210.
18
Abdul Bari Shoim, Zakat Kita, (Kendal: Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kendal, 1978), 82.
19
Umrotul Khasanah, Manajemen Zakat Modern, 60.
menurut syara’, berarti hak yang wajib (dikeluarkan dari) harta. Madzhab
dari harta yang khusus pula yang telah mencapai nis}ab (batas kuantitas
harta yang khusus dari harta yang khusus sebagai milik orang yang
menurut madzhab Hanbali, zakat ialah hak yang wajib (dikeluarkan) dari
harta yang khusus untuk kelompok yang khusus pula. Yang dimaksud
2. Mustahik Zakat
20
Wahbat al-Zuh}ayli@@, Zakat Kaijan berbagai Madzhab, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008),
82.
21
Ibid., 83.
22
Ibid., 84.
a. Fakir
kebutuhannya.
b. Miskin
c. Amil
d. Muallaf
e. Hamba
f. Gharim
hutangnya.
g. Sabillah
23
Ismail Nawawi, Zakat dalam Perspektif Fiqh, Sosial dan Ekonomi . (Surabaya: Putra Media
Nusantara, 2010), 68.
3. Hikmah Zakat
taka@ful ijtima@‘i.
melingkupi hati.
batin.
24
Qultum media, ‚Keistemawaan, hikmah, dan keutamaan zakat‛, dalam http://
qultummedia.com /21-artikel/muamalat/309-keistimewaan-hikmah-dan-keutamaan-zakat, diakses
11 Nopember 2014.