Anda di halaman 1dari 11

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA


LAPORAN PRAKTIK RANGKAIAN LISTRIK
Semester III LATIHAN PENGGUNAAN ALAT UKUR 4 jam pertemuan
ANDARA DWI HERMAWAN Kelas : E2 NIM : 19518241025 Tanggal : 22-09-2020

A. Kompetensi.
Setelah praktik, mahasiswa dapat menggunakan multimeter dengan benar.
B. Sub Kompetensi.
Setelah melaksanakan praktik, mahasiswa dapat:
1. Memilih multimeter yang digunakan untuk praktik dengan cepat dan benar.
2. Mengambil multimeter dengan cepat dan benar.
3. Merangkai multimeter dengan cepat, baik dan benar.
4. Membaca multimeter yang digunakan dengan cepat dan benar.
C. Dasar Teori.
Multimeter yaitu suatu alat ukur yang dapat digunakan untuk bermacam-macam
pengukuran besaran listrik. Atau dengan kata lain suatu alat ukur yang merupakan kumpulan
dari bermacam-macam alat ukur. Multimeter yang sering dijumpai merupakan gabungan dari:
Amperemeter DC; Voltmeter DC; Voltmeter AC dan Ohm meter.
Persiapan Pemakaian
1. Pembentulan angka nol.
Sebelum meter digunakan untuk mengukur, jarum harus menunjuk skala nol (angka nol
disebelah kiri). Pembetulan penunjuk angka nol dilakukan dengan jalan memutar skrup
pengatur kedudukan jarum tepat menunjuk angka nol dari kiri busur skala.
2. Pemilihan jangkauan atau batas ukur.
Sebelum menggunakan meter, terlebih dahulu harus diperhatikan kemampuan maksimum
dari meter atau batas ukur / BU. Batas ukur yang diinginkan dipilih dengan memutar pengatur
batas ukur pada kedudukan yang sesuai dengan yang diinginkan. Diantaranya:
 Pengukuran tegangan AC pada kedudukan ACV
 Pengukuran tegangan DC pada kedudukan DCV
 Pengukuran arus DC pada kedudukan mA DC
 Pengukuran tahanan/resistansi pada kedudukan Ohm
3. Penghubung lead test.
Menurut peraturannya ujung test Lead yang berwarna merah dihubungkan dengan ujung
positip sedangkanujung test lead yang berwarna hitam dihubung dengan ujung negatip.
Pemasangan ujung test lead harus masuk sampai dasar batang tangkai.
D. Alat/Instrument/Aparatus/Bahan.
1. Multimeter Merk YEW atau SANWA ……………………………. 1 buah
2. Batu battery berbagai ukuran……………………………………. @ 1 buah
3. DC Power Supplay ………………………………………………… 1 buah
4. Resisitor berbagai ukuran hambatan daya ………………….........@ 1 buah
5. Transformator step down …………………………………………...1 buah
6. Bok dan kabel penghubung……………………………...……… secukupnya
E. Keselamatan Kerja.
Sebelum menggunakan meter, terlebih dahulu harus diperhatikan kegunaan dan kemampuan
maksimum dari meter atau batas ukur / BU. Batas ukur yang diinginkan dipilih dengan
memutar pengatur batas ukur pada kedudukan yang sesuai dengan yang diinginkan.
Pengukuran tegangan AC arahkan pada kedudukan ACV; Pengukuran tegangan DC arahkan
pada kedudukan DCV; Pengukuran arus DC arahkan pada kedudukan mA DC masing-masing
pada nilai maksimum yang sesuai. Begitu juga pengukuran tahanan/resistansi arahkan pada
kedudukan Ohm.
F. Langkah Kerja.
Percobaan I.
Pemakaian Multimeter sebagai Ohmmeter yakni pengukur tahanan/resistensi.
1. Siapkan peralatan dan bahan yang diperlukan.
2. Perhatikan gambar 1. dan gambar 2.
3. Arahkan saklar pemilih (rotary switch) multimeter pada posisi ohm (Ω).
4. Pilihlah kelipatan yang sesuai dengan resistansi yang akan diukur.
5. Ujung-ujung test lead dihubungkan dengan terminal pada Multimeter kemudian hubung-
singkatkan (temukan kedua ujungnya) ujung yang bebas [Gambar 1.].
6. Putar Ω ADJ (adjusment: pengatur nol Ω) kekanan atau kekiri, agar jarum menunjuk
angka nol pada skala ohm (sebelah kanan).
7. Setelah jarum menunjuk angka nol, pisahkan kembali ujung-ujung tersebut.
8. Hubungkan ke ujung-ujung penahan/resistor yang akan diukur tahanan/ resistansinya
[Gambar 2.].
9. Lihatlah penunjukan jarum meter.
10. Masukkan dalam Tabel I.
Catatan:
 Mengatur jarum pada kedudukan nol harus diulangi setiap saat apabila telah digunakan
untuk mengukur beberapa kali atau memindah kelipatannya.
 Usahakan pemilihan kelipatan yang memungkinkan hasil penunjukkan kira-kira
ditengah-tengah busur skala.
11. Bila sudah selesai, lepas rangkaian
12. Kembalikan resistor ketempatnya. Lanjutkan percobaan berikut.

Percobaan II.
Pemakaian Multimeter sebagai Voltmeter AC yakni pengukur tegangan AC.
1. Siapkan peralatan dan bahan yang diperlukan.
2. Buat rangkaian seperti gambar 3.
3. Periksakan rangkaian kepada dosen pembimbing.
4. Bila telah disetujui pembimbing, hubungkan variac ke sumber tegangan.
5. Pilihlah batas ukur yang sesuai dengan tegangan yang akan diukur.
6. Hubungkan ujung-ujung test lead dengan terminal pada Multimeter Merah positif dan
Hitam negatif.
7. Hubungkan ujung-ujung test lead dengan terminal sumber tegangan atau beban yang akan
diukur.
8. Lihat penunjukkan jarum meter.
9. Masukkan dalam Tabel II.
Catatan:
- Pada frekwensi 30 Hz sampai 20 KHz tidak berpengaruh pada batas ukur 10 V dan 50 V
AC, tetapi pada frekwensi diatas 20 KHz akan kelihatan pengaruhnya, demikian
juga pada frekwensi dibawah 30 Hz jarum akan bergetar sehingga penunjukkan sulit dibaca.
- Biasanya meter model ini dikalibrasikan pada harga effektif dari tegangan sinus. Kalau
untuk mengukur tegangan yang bukan sinus tentu ada kesalahan.
10. Bila sudah selesai, lepas rangkaian. Lanjutkan percobaan berikut.
Percobaan III.
Pemakaian Multimeter sebagai Voltmeter DC yakni pengukur tegangan DC.
1. Perhatikan gambar 4.

2. Pilihlah batas ukur yang sesuai dengan tegangan yang akan diukur.
3. Hubungkan ujung-ujung test lead dengan terminal terminal pada Multimeter. Merah
positip dan Hitam negatip.
4. Hubungkan ujung-ujung test lead dengan terminal batu batery yang akan diukur
tegangannya [Gambar 4.].
Ingat jangan sampai terbalik dalam menghubungkan ujung-ujung test lead dengan terminal
sumber tegangan/beban.
5. Lihat penunjukkan jarum meter.
6. Masukkan hasilnya ke dalam Tabel IV.
7. Bila suah selesai, lepas rangkaian. Lanjutkan percobaan berikut.
Percobaan IV.
Pemakaian Multimeter sebagai Ampermeter DC yakni pengukur arus DC.
1. Buat rangkaian seperti gambar 4 (skemanya gambar 5.).
2. Periksakan rangkaian kepada dosen pembimbing.
3. Bila telah disetujui pembimbing, hubungkan input power supply dengan stop kontak
kemudian hidupkan saklar power supply.
4. Letakkan saklar pada range DC mA.
5. Pilihlah batas ukur yang sesuai dengan perkiraan besarnya arus yang akan diukur.
6. Hubungkan ujung-ujung test lead dengan terminal pada Multimeter kabel merah dengan
terminal positif (+) dan kabel hitam dengan terminal negatip (-).
7. Kemudian hubungkan secara seri ujung-ujung test lead dengan ujung-ujung rangkaian
yang akan diukur besar arusnya [Gambar 4].
Ingat jangan sampai terbalik dalam menghubungkan ujung-ujung lead test dengan arah
arusnya (kabel merah dihubungkan dengan ujung kutup positip dan kabel hitam dihubungkan
dengan ujung negatip).

8. Lihat penunjukkan jarum meter.


9. Masukkan dalam Tabel V.
10. Bila suah selesai, lepas rangkaian.
11. Kembalikan semua peralatan dan bahan dengan tertib dan rapi.
TABEL I. HASIL PENGUKURAN RESISTANSI.
No. Terbaca Faktor pengali Hasil Nilai pengukuran Keterangan
1. 1 102 1 KOhm 1 KOhm Sama
2. 1.1 102 1.1 KOhm 1.2 KOhm Sama
3. 1.2 102 1.2 KOhm 1.2 KOhm Sama
4. 1,0 102 1 KOhm 1 KOhm Sama
5. 931 100 931 Ohm 931 Ohm Sama
6. 910 100 910 Ohm 910 Ohm Sama
7. 909 100 909 Ohm 909 Ohm Sama
8. 887 100 887 Ohm 887 Ohm Sama
9. 866 100 866 Ohm 866 Ohm Sama
10. 845 100 845 Ohm 845 Ohm Sama
11. 800 100 800 Ohm 800 Ohm Sama
12. 787 100 787 Ohm 787 Ohm Sama
13. 750 100 750 Ohm 750 Ohm Sama
14. 715 100 715 Ohm 715 Ohm Sama
15. 700 100 700 Ohm 700 Ohm Sama
Gambar pengukuran tegangan AC.

TABEL II. HASIL PENGUKURAN TEGANGAN AC.


No. Terbaca Batas Ukur Hasil Nilai Keterangan
1. 10 V 250 10(250/250) 10 V Sama
2. 22 V 250 22(250/250) 22 V Sama
3. 15 V 250 15(250/250) 15 V Sama
4. 20 V 250 20(250/250) 20 V Sama
5. 12 V 250 12(250/250) 12 V Sama
6. 5V 250 5(250/250) 5V Sama
7. 6V 250 6(250/250) 6V Sama
8. 7V 250 7(250/250) 7V Sama
9. 8V 250 8(250/250) 8V Sama
10. 9V 250 9(250/250) 9V Sama
11. 11 V 250 11(250/250) 10 Sama
12. 13 V 250 13(250/250) 13 V Sama
13. 14 V 250 14(250/250) 14 V Sama
14. 16 V 250 16(250/250) 16 V Sama
15. 17 v 250v 17(250/250) 17 v Sama
Gambar pengukuran tegangan DC
TABEL III. HASIL PENGUKURAN TEGANGAN DC.
No. Terbaca Batas Ukur Hasil Nilai Keterangan
1. 2V 10 2(10/10) 2V Sama
2. 3V 10 3(10/10) 3V Sama
3. 4V 10 4(10/10) 4V Sama
4. 5V 10 5(10/10) 5V Sama
5. 6V 10 6(10/10) 6V Sama
6. 7V 10 7(10/10) 7V Sama
7. 8V 10 8(10/10) 8V Sama
8. 9V 10 9(10/10) 9V Sama
9. 10 V 50 10(50/50) 10 V Sama
10. 12 V 50 12(50/50) 12 V Sama
11. 14 V 50 14(50/50) 14 V Sama
12. 16 V 50 16(50/50) 16 V Sama
13. 18 V 50 18(50/50) 18 V Sama
14. 20 V 50 20(50/50) 20 V Sama
15. 22 V 50 22(50/50) 22 V Sama
Gambar pengukuran arus DC

TABEL IV. HASIL PENGUKURAN ARUS DC.


No. Terbaca Kelipatan Hasil Nilai Keterangan
1. 120 mA 0,25 A 120(0.25/250) 0.12 A Sama
2. 110 mA 0,25 A 110(0.25/250) 0.11 A Sama
3. 100 mA 0,25 A 100(0.25/250) 0.1 A Sama
4. 200 mA 0,25 A 200(0.25/250) 0.2 A Sama
5. 210 mA 0,25 A 210(0.25/250) 0.21 A Sama
6. 220 mA 0,25 A 220(0.25/250) 0.22 A Sama
7. 230 mA 0,25 A 230(0.25/250) 0.23 A Sama
8. 240 mA 0,25 A 240(0.25/250) 0.24 A Sama
9. 90 mA 0,25 A 90(0.25/250) 0.09 A Sama
10. 80 mA 0,25 A 80(0.25/250) 0.08 A Sama
11. 70 mA 0,25 A 70(0.25/250) 0.07 A Sama
12. 60 mA 0,25 A 60(0.25/250) 0.06 A Sama
13. 50 mA 0,25 A 50(0.25/250) 0.05A Sama
14. 40 mA 0,25 A 40(0.25/250) 0.04 A Sama
15. 30 mA 0,25 A 30(0.25/250) 0.03 A Sama

Catatan penting :
Hasil/Rumus diperoleh dari Penunjuk jarum x (Batas Ukur/Skala penunjuk jarum)
Umumnya skala penunjuk jarum adalah 250,50,dan 10.

G. Kesimpulan
Dari percobaan diatas kita dapat mengetahui apa saja fungsi dari multimeter itu sendiri.
Dan dari percobaan tersebut walaupun mencoba melalui aplikasi saja bisa membayangkan
bagaiamana cara menggunakan multimeter tersebut.

Anda mungkin juga menyukai