Dulu ketika gila ilahi aku tertarik dengan ayat yang
berbunyi: QULI'MALUU 'ALAA MAKAANATIKUM FAINNI 'AAMIL... Katakanlah:"beramalah kamu diatas tempatmu.Maka aku sesungguhnya 'aamil..." . . . Dulu aku mengertinya 'aamil itu adalah mau menteorikan perjalanan rohaninya sendiri lalu diamalkan sendiri dan mau mempertanggung jawabkan kepada Alloh. . . . Maka aku berani membuat teori pribadi tentang perjalanan rohaniku dengan nama:TEKNIK MENJADI MUSTAQIM. . . . Dan aku wujudkan sendiri sebagai pedoman pribadiku. . . . Dan barusan aku diberitahu oleh arwah nabi saw tentang maksud'aamil ini. . . . Yakni: 1. Aamil itu adalah orang yang beramal ilmunya sendiri. 2. Aamil itu adalah hamba: a. Yang berilmu syariat saja,beramalnya juga berdasar ilmu syariat. b. Yang berilmu thoriqot, mau beramal dengan ilmu syariat dan ilmu thoriqotnya. c. Yang berilmu haqiqot, mau menggunakan ilmu syariatnya, ilmu thorirotnya dan ilmu haqiqotnya. d. Yang berilmu makrifat, juga mau beramalnya dengan ilmu komplitnya. ¤ 2 Juni pukul 20.21 · Publik Simpan Wa Wa dan 24 lainnya Mbah Kung Uuk Maka aku sekarang menjadi tenang. Yakni aku selama ini berusaha beramal dengan ilmu komplitku. Misalnya sholat. 1. Aku beramal ilmu syariatku berwujud memenuhi syarat rukunnya sholatku agar sah. 2. Aku beramal ilmu thoriqotku berwujud mencari nikmatnya. 3. Aku beramal ilmu haqiqotku berwujud mengajak seluruh elemen diriku dan syethanku untuk sholat barengan. 4. Aku beramal ilmu makrifatku berwujud wushulku. 5 · Suka · Tanggapi · Balas· Lainnya · 2 Jun Mbah Kung Uuk Maka aku hanya berusaha menampakkan jasmaniku sholat sah saja. Yakni jika ada yang menilai sholatku,maka juga akan menilai sah. Sedangkan bathinku aku serahkan penilaianya kepada syethanku. Dan jiwaku aku serahkan penilaiannya kepada alam semesta. Baru ruhku aku ajak wushul ke Alloh. Walaupun syethanku suka mengusili sholatku, aku hanya berusaha agar tetap sah secara syariatnya saja. 3 · Suka · Tanggapi · Balas· Lainnya · 2 Jun Mbah Kung Uuk Dalam pemahamanku kunci segala amalan itu adalah niatnya.Maka aku wujudkan secara syariatnya dulu.Maka aku biasa: 1. Niat mewudhukan syethanku. 2. Niat memandikan syethanku. 3. Niat makan bareng bersama syethanku. 4. Niat memakrifatkan elemen diriku. 5. Niat merohmati seluruh syethanku. Secara syariatku segala niat itu adalah harus diucapkan nyata bukan hanya dibathin saja. Maka aku hanya berniat: Aku niat ... lillahi ta'ala. 4 · Suka · Tanggapi · Balas· Lainnya · 2 Jun Ach Suhud Mbah Kung Uuk memandikan syethan maksudnya apa mbah, apa syetan juga mandi kaya manusia mbah ? Suka · Tanggapi · Lainnya · 2 Jun Mbah Kung Uuk Insa Alloh soal memandikan syethanku, memakani mereka,mensholati mereka dan merohmati mereka adalah hanya bentukku menguji kebenaran bahwa ALLOH MENGIKUTI PRASANGKA SI HAMBANYA. Maka aku praktek berprasangka akan diikuti oleh Alloh apa yang aku anggap manfaat. Maka aku berprasangka baik bahwa syethanku itu butuh pertolonganku. Karenanya aku mohon diijini oleh Alloh untuk: 1. Bisa mempensiunkan mereka. 2. Bisa mentaubatkan mereka. 3. Bisa mengislamkan mereka. 4. Bisa membahagiakan mereka. Dan wujudku membahagiakannya adalah berprasangka bahwa tubuhku adalah alam shoghirohnya mereka.Maka aku uji prasangkaku pribadi ini. Nyatanya semua prasangka pribadiku tentang syethanku ini diberi bukti nyatanya secara ruhani. 2 · Suka · Tanggapi · Lainnya· 2 Jun Ach Suhud Mbah Kung Uuk maksudnya mempensiunkan syethan apakah mereka berhenti jadi syethan mbah? 1 · Suka · Tanggapi · Lainnya· 2 Jun Mbah Kung Uuk Pengalamanku dulu, ketika aku niat memandikan syethanku, langsung kurasakan tubuhku gerah dan kudengar suara ketakutan dari para syethanku. Maka sebelum mandi beneran, aku semangati dengan: "jangan takut mati... Aku tidak berniat membunuh kalian,tetapi aku ingin kalian agar menjadi kuat dan segar..." Lalu kurasakan mereka tegang. 4 · Suka · Tanggapi · Balas· Lainnya · 2 Jun Mbah Kung Uuk Kemudian tubuhku terasa normal kembali. Barulah aku mandi. Kemudian aku dengar mereka mengaku heran. Yakni katanya merasa aku mandikan beneran. Selanjutnya menjadi rindu aku mandikan. 3 · Suka · Tanggapi · Balas· Lainnya · 2 Jun Mbah Kung Uuk Kemudian aku wushul dan bertanya kepada Allohku tentang bagaiman gambaran nyatanya di alam gaib mereka. Lalu dijawab sbb: 1. Menurut Allohku, syethan jin krocoku merasa dimandikan seperti anak kecil yang dimandikan ibunya. 2. Yang jin dewanya merasa diguyur hujan dari langit. 3. Yang hantunya merasa mandi terpaksa.Yakni tak mau mandi tetapi seolah kesurupan lalu mandi sendiri. 4 · Suka · Tanggapi · Balas· Lainnya · 2 Jun Mbah Kung Uuk Setelah kumandikan pertama ini,kemudian jin krocoku menurut Allohku jadi suka bermain air di alam gaibnya. Dan jin dewanya mengaku melihat alam nyatanya berubah langsung nyata senyatanya.Maka mereka menganggap aku ahli sihir. Maka aku bilangi bahwa ini bukan sihirku tetapi gaibnya Alquranul Karim. Dan jin atasannya menjadi suka mandi sendiri.Yakni: 1. Si iblisku. 2. Si ifritku. 3. Si dajjalku. 4. Si sysku. 4 · Suka · Tanggapi · Balas· Lainnya · 2 Jun Aditya Asep Asep Subhanallaah wabihamdihi Subhanallaahil'azhiim,Assalamu'alaikum Mbah Kung Uuk... Suka · Tanggapi · Balas · Lainnya· 2 Jun