8393 24673 3 PB
8393 24673 3 PB
8393 24673 3 PB
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan media video pembelajaran yang layak dan efektif
dalam meningkatkan motivasi dan hasil belajar kognitif bagi siswa kelas IV SD Gugus Pacarejo,
Kecamatan Semanu, Gunungkidul. Penelitian ini menggunakan langkah pengembangan menurut Borg
& Gall, tetapi desain pengembangan media video pembelajaran ini hanya meliputi 9 langkah, yaitu (1)
studi pendahuluan, (2) perencanaan, (3) pengembangan produk awal, (4) uji coba awal, (5) revisi
produk awal, (6) uji coba lapangan, (7) revisi produk hasil uji coba lapangan, (8) uji coba lapangan
operasional, dan (9) revisi produk akhir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media video pembel-
ajaran layak digunakan menurut ahli materi dan ahli media dengan kategori “baik”. Produk yang
dikembangkan juga terbukti efektif meningkatkan motivasi dan hasil belajar kognitif siswa kelas IV
SD Gugus Pacarejo. Rata-rata skor motivasi dan nilai hasil belajar kognitif pada kelas eksperimen
lebih tinggi daripada kelas kontrol.
Kata Kunci: media video pembelajaran, motivasi belajar, hasil belajar kognitif
Abstract
This research aims to produce an instructional video media that is feasible and effective for
increasing the motivation and cognitive learning outcomes of 4th grade students of SD Gugus
Pacarejo, Kecamatan Semanu, Gunungkidul. This research is a research and development study from
Borg & Gall model, but the design of an instructional video media consists of only nine steps,
including (1) preliminary study, (2) planning, (3) preliminary product development, (4) preliminary
field testing, (5) main product revision, (6) main field testing, (7) operational product revision, (8)
operational field testing, (9) final product revision.The results are as follows the developed
instructional video media is fit use according to the media expert and material expert, which is in a
good category. The developed instructional video media is effective for increasing the motivation and
learning outcome of the 4th grade students of SD Gugus Pacarejo. The average score of motivation
and the value of the cognitive learning in the experimental class which is higher than that of the
control class.
Keywords: instructional video media, learning motivation, cognitive learning outcomes
How to Cite: Suryansah, T., & Suwarjo, S. (2016). Pengembangan video pembelajaran untuk meningkatkan
motivasi dan hasil belajar kognitif siswa kelas IV SD. Jurnal Prima Edukasia, 4(2), 209-221.
doi:http://dx.doi.org/10.21831/jpe.v4i2.8393
Permalink/DOI: http://dx.doi.org/10.21831/jpe.v4i2.8393
Copyright © 2016, Jurnal Prima Edukasia, Print ISSN: 2338-4743, Online ISSN: 2460-9927
Jurnal Prima Edukasia, 4 (2), Juli 2016 - 210
Titi Suryansyah, Suwarjo
Copyright © 2016, Jurnal Prima Edukasia, Print ISSN: 2338-4743, Online ISSN: 2460-9927
Jurnal Prima Edukasia, 4 (2), Juli 2016 - 211
Titi Suryansyah, Suwarjo
Copyright © 2016, Jurnal Prima Edukasia, Print ISSN: 2338-4743, Online ISSN: 2460-9927
Jurnal Prima Edukasia, 4 (2), Juli 2016 - 212
Titi Suryansyah, Suwarjo
Copyright © 2016, Jurnal Prima Edukasia, Print ISSN: 2338-4743, Online ISSN: 2460-9927
Jurnal Prima Edukasia, 4 (2), Juli 2016 - 213
Titi Suryansyah, Suwarjo
Copyright © 2016, Jurnal Prima Edukasia, Print ISSN: 2338-4743, Online ISSN: 2460-9927
Jurnal Prima Edukasia, 4 (2), Juli 2016 - 214
Titi Suryansyah, Suwarjo
gambar, peta, dan globe. Media yang digunakan Tabel 2. Hasil Skala Motivasi Belajar
kurang bisa menarik perhatian siswa. Peman- Uji Coba Awal
faatan media yang monoton memberikan
No Siswa Skor Nilai Kriteria
pengaruh pada motivasi siswa. Siswa terlihat 1 NZA 82 B Baik
kurang semangat saat mengikuti pembelajaran. 2 FZP 89 A Sangat Baik
Berdasarkan analisis media sebelumnya, 3 DNN 89 A Sangat Baik
video pembelajaran untuk materi kegiatan Jumlah 260
ekonomi berdasarkan potensi alam untuk kelas Rata-rata 86,67
IV sudah ada. Namun, untuk video pembelajar- Nilai tertinggi 89
an yang menampilkan kondisi di wilayah Nilai terendah 82
Yogyakarta belum ada. Video yang ada banyak Tes Hasil Belajar Kognitif
menampilkan kondisi wilayah secara keselu-
ruhan se-Indonesia, padahal untuk Standar Kegiatan akhir pada pembelajaran adalah
kompetensi dan Kompetensi dasar di kelas IV evaluasi hasil siswa. Evaluasi ini bertujuan un-
masih di lingkup daerahnya yaitu Daerah tuk mengetahui kemampuan siswa berdasarkan
istimewa Yogyakarta. materi yang telah dipelajari. Subjek pada uji
Dari hasil analisis kebutuhan tersebut, coba awal ini adalah 3 siswa. Hasil tes belajar
dapat disimpulkan bahwa guru membutuhkan kognitif pada uji coba awal seperti pada Tabel 3
media pembelajaran yang dapat meningkatkan Tabel 3. Hasil Belajar Kognitif Siswa
motivasi dan hasil belajar kognitif. Data yang Uji Coba Awal
diperoleh dari studi pendahuluan selanjutnya
digunakan untuk merancang suatu media No Siswa Nilai Keterangan
pembelajaran yang menarik bagi siswa. 1 NZA 80 Tuntas
2 FZP 80 Tuntas
Data Hasil Penilaian Produk 3 DNN 77 Tuntas
Jumlah 237
Data hasil penilaian produk dilakukan
Rata-rata 79
oleh ahli media dan ahli materi. Jumlah skor Nilai tertinggi 80
perolehan berdasarkan ahli materi adalah 66 Nilai terendah 77
kategori baik dengan nilai B. Berdasarkan hasil
validasi produk oleh ahli media jumlah skor Berdasarkan Tabel 3, diketahui bahwa
perolehan adalah 65 kategori baik dengan nilai dua siswa memperoleh nilai sama, yaitu 80.
B. Berdasarkan penilaian keseluruhan dari ahli Satu siswa memperoleh nilai 77. Ketiga siswa
materi dan media, maka media video pembel- sudah tuntas dalam belajar. Rata-rata ketiga
ajaran dinyatakan layak untuk digunakan. nilai siswa adalah 79.
Hasil Uji Coba Awal Skala Respon Guru
Uji coba awal dilakukan pada 3 orang Skala respon oleh guru pada uji coba
siswa kelas IV SD Jasem. Ketiga siswa dipilih awal digunakan untuk mengetahui masukan dan
secara acak dengan mempertimbangkan siswa saran dari guru tentang media video yang
berkemampuan rendah, sedang, dan tinggi digunakan. Selain itu skala respon guru juga
berdasarkan masukan dari guru kelas. Berikut digunakan untuk mengetahui kebermanfaatan
hasil uji coba awal: penggunaan media video pada pembelajaran.
Berikut penilaian respon guru dalam bentuk
Skala Motivasi Belajar Tabel 4.
Berdasarkan hasil uji coba awal diketahui Tabel 4. Penilaian Respon Guru
bahwa satu siswa memiliki motivasi belajar pada Uji Coba Awal
baik dan dua siswa yang lain memiliki motivasi
sangat baik. Rata-rata motivasi belajar pada uji No Aspek Skor Nilai Kategori
coba awal adalah 86,67. Berikut hasil skala 1 Materi 35 A Sangat Baik
2 Media 8 B Baik
motivasi dalam bentuk Tabel 2.
Total Skor 43 A Sangat Baik
Berdasarkan Tabel 4 mengenai respon
guru terhadap keterlaksanaan pembelajaran
menggunakan media video sudah berjalan de-
ngan sangat baik. Hal tersebut bisa dilihat pada
Copyright © 2016, Jurnal Prima Edukasia, Print ISSN: 2338-4743, Online ISSN: 2460-9927
Jurnal Prima Edukasia, 4 (2), Juli 2016 - 215
Titi Suryansyah, Suwarjo
rincian tiap aspek, yaitu aspek materi mem- kognitif kepada 9 siswa. Berikut hasil dari eva-
peroleh skor 35 dengan nilai A dan aspek media luasi siswa pada uji lapangan:
skor 8 dengan nilai B. Total skor dari kedua
Tabel 6. Hasil Belajar Kognitif Siswa
aspek adalah 43 dengan nilai A. Dari perolehan
Uji Coba Lapangan
skor total dapat jika dilihat pada konversi nilai
maka masuk kategori sangat baik. No Siswa Nilai Keterangan
1 RTP 63 Belum Tuntas
Skala Respon Siswa 2 IWS 73 Tuntas
Setelah mengkonversi menjadi skala 3 OS 70 Tuntas
lima, selanjutnya skor yang diperoleh tiga siswa 4 AM 93 Tuntas
5 APA 97 Tuntas
diolah untuk bisa diketahui nilai dan kriteria
6 IL 93 Tuntas
menggunakan konversi nilai di atas. Berikut 7 FK 73 Tuntas
data skala respon siswa pada uji coba awal: 8 MI 70 Tuntas
Tabel 5. Hasil Penghitungan Skala Respon 9 DML 77 Tuntas
Siswa pada Uji Coba Awal Jumlah 709
Rata-rata 78,78
No Nama Skor Nilai Kriteria Nilai tertinggi 97
1 NZA 40 A Sangat Baik Nilai terendah 63
2 FZP 37 B Baik
3 DNN 38 B Baik Berdasarkan Tabel 6 diketahui bahwa
Jumlah 115 rata-rata nilai hasil kognitif siswa adalah 78,78.
Rata-rata 38,33 Perolehan nilai tertinggi hasil belajar kognitif
Nilai tertinggi 40 adalah 97 dan nilai terendah diperoleh dengan
Nilai terendah 37 nilai 63. Kriteria Ketuntasan Minimal yang
diharapkan adalah 70, oleh karena itu ada satu
Berdasarkan hasil respon siswa pada
siswa dengan perolehan nilai 63 yang belum
Tabel 5 bisa dilihat bahwa skor rata-rata respon
tuntas dalam kegiatan uji coba lapangan.
siswa adalah 38,33. Skor tertinggi respon siswa
adalah 40 dengan kriteria sangat baik. Skor Skala Respon Guru
terendah adalah 37 dengan kriteria baik.
Di bawah ini data respon guru saat uji
Hasil Uji Coba Lapangan lapangan yang kemudian dikonversikan ke
skala lima:
Uji coba lapangan dilaksanakan dengan
subyek 9 siswa di SD Jasem. Kesembilan siswa Tabel 7. Penilaian Skala Respon Guru
diambil secara acak dengan mempertimbangkan pada Uji Coba Lapangan
kemampuan rendah, sedang, dan tinggi. Data No Aspek Skor Nilai Kategori
pada uji coba lapangan meliputi skala motivasi 1 Materi 35 A Sangat baik
belajar siswa, tes hasil belajar kognitif, skala 2 Media 10 A Sangat Baik
respon guru, dan skala respon siswa. Berikut Total Skor 45 A Sangat Baik
analisis masing-masing data:
Berdasarkan Tabel 7 mengenai respon
Skala Motivasi Belajar guru terhadap keterlaksanaan pembelajaran
Skala motivasi diberikan sebelum dan menggunakan media video pada uji coba la-
setelah berakhirnya kegiatan pembelajaran pangan sudah berjalan dengan sangat baik. Hal
pembelajaran. Berdasarkan hasil motivasi bel- tersebut bisa dilihat pada rincian tiap aspek,
ajar siswa pada uji lapangan diperoleh skor yaitu aspek materi memperoleh skor 35 dengan
tertinggi adalah 89 dengan kriteria sangat baik nilai A dan aspek media skor 10 dengan nilai A.
dan skor terendah 73 kriteria baik. Rata-rata Total skor dari kedua aspek adalah 45 dengan
motivasi belajar siswa pada uji coba lapangan nilai A. Dari perolehan skor total dapat jika
adalah 83. dilihat pada konversi nilai maka masuk kategori
sangat baik.
Tes Hasil Belajar Kognitif
Skala Respon Siswa
Bagian akhir dari kegiatan pembelajaran
pada uji lapangan adalah evaluasi. Evaluasi ini Skala respon siswa terdiri atas dua aspek
diberikan dengan memberikan tes hasil belajar seperti respon siswa saat uji coba awal. Skala
respon siswa diberikan kepada 9 siswa yang
Copyright © 2016, Jurnal Prima Edukasia, Print ISSN: 2338-4743, Online ISSN: 2460-9927
Jurnal Prima Edukasia, 4 (2), Juli 2016 - 216
Titi Suryansyah, Suwarjo
menjadi subyek dalam uji coba lapangan. Skala Berikut ini adalah rekapan hasil penilaian skala
ini diberikan untuk mengetahui respon siswa motivasi awal siswa kelas kontrol dan kelas
terhadap penggunaan media video saat kegiatan eksperimen.
pembelajaran. Data hasil respon siswa
kemudian diolah menggunakan dasar konversi Tabel 9. Hasil Penilaian Skala Motivasi Awal
penilaian skala respon siswa. Jumlah Siswa
Berdasarkan tabel tersebut bisa disimpul- Hasil
No Kategori K. K.
kan bahwa terdapat 2 siswa yang memberikan Penilaian
Kontrol Eksperimen
respon dengan nilai baik. Selain itu, ada 7 siswa 1 X > 84 Sangat 0 0
yang memberikan respon sangat baik terhadap Baik
penggunaan media video dalam kegiatan pem- 2 68 < X ≤ Baik 15 15
belajaran. Berdasarkan uji lapangan, dapat dike- 84
tahui adanya respon positif terhadap pemanfaat- 3 52 < X ≤ Cukup 4 6
68 baik
an media video dalam pembelajaran.
4 36 < X ≤ Kurang 0 0
Tabel 8. Penghitungan Skala Respon Siswa 52 Baik
pada Uji Coba Lapangan 5 X ≤ 36 Tidak 0 0
baik
No Nama Skor Nilai Kriteria Jumlah 19 21
1 RTP 40 A Sangat Baik
2 IWS 38 B Baik Berdasarkan Tabel 9 dapat dilihat bahwa
3 OS 39 A Sangat Baik pada kelas kontrol dari 19 siswa terdapat 4 sis-
4 AM 38 B Baik wa yang mendapatkan nilai C dengan kategori
5 APA 41 A Sangat Baik cukup baik dan 15 siswa mendapatkan nilai B
6 IL 40 A Sangat Baik dengan kategori baik. Selain itu, pada kelas
7 FK 42 A Sangat Baik eksperimen terdapat 6 siswa yang memperoleh
8 MI 40 A Sangat Baik
nilai C dengan kriteria cukup baik dan 15 siswa
9 DML 41 A Sangat Baik
memperoleh nilai B dengan kriteria baik.
Jumlah 359
Rata-rata 39,87 Secara keseluruhan bisa disimpulkan bawah
Nilai tertinggi 42 perolehan nilai belum sepenuhnya baik.
Nilai terendah 38 Selanjutnya, berikut rekapan hasil moti-
vasi belajar akhir setelah selesai mengikuti
Hasil Uji Coba Operasional pembelajaran di kelas kontrol dan kelas
Setelah produk diujicobakan awal dan eksperimen:
lapangan, sesuai dalam langkah penelitian Tabel 10. Hasil Penilaian Skala Motivasi
pengembangan menurut Borg & Gall adalah
diujicobakan operasional. Uji coba ini akan Hasil Jumlah Siswa
melibatkan dua kelas dalam dua sekolah dimana No Kategori K. K.
Penilaian
satu kelas sebagai eksperimen dan satu kelas Kontrol Eksperimen
sebagai kontrol. Sekolah yang digunakan seba- Sangat
1 X > 84 4 12
gai eksperimen adalah SD Jetis dengan 21 sis- Baik
68 < X ≤
wa. Sekolah yang digunakan sebagai kelas 2
84
Baik 14 9
kontrol adalah SD Dengok dengan 19 siswa. 52 < X ≤ Cukup
Pada tahap uji coba operasional data yang 3 1 0
68 baik
berupa motivasi belajar, hasil belajar kognitif, 36 < X ≤ Kurang
respon guru dan reson siswa akan dikumpulkan. 4 0 0
52 Baik
Berikut ini analisis dari masing-masing data: 5 X ≤ 36
Tidak
0 0
baik
Skala Motivasi Belajar Jumlah 19 21
Motivasi belajar siswa menjadi salah satu Berdasarkan Tabel 10, terlihat bahwa
fokus penelitian ini. Penilaian skala motivasi pada kelas kontrol terdapat 4 siswa yang men-
belajar didasarkan pada meningkat atau tidak- dapatkan nilai A dengan kategori sangat baik.
nya motivasi belajar siswa setelah mengikuti Masih di kelas kontrol, terdapat 14 siswa yang
kegiatan pembelajaran menggunakan media mendapatkan nilai B dengan kategori baik dan
video pada kelas eksperimen. 1 siswa masih mendapatkan nilai C dengan
kriteria cukup baik. Pada kelas eksperimen
Copyright © 2016, Jurnal Prima Edukasia, Print ISSN: 2338-4743, Online ISSN: 2460-9927
Jurnal Prima Edukasia, 4 (2), Juli 2016 - 217
Titi Suryansyah, Suwarjo
terlihat bahwa 12 mendapatkan nilai A dengan Pada kelas eksperimen, guru memberikan
kategori sangat baik dan 9 siswa berada pada pembelajaran menggunakan media video yang
kategori baik dengan nilai B. Selain dalam telah dikembangkan. Setelah materi tentang
bentuk Tabel, berikut disajikan data motivasi kegiatan ekonomi berdasarkan potensi alam
belajar siswa dalam bentuk diagram: selesai, guru memberikan posttest keada siswa
16 untuk mengetahui sejauh mana kemampuan
14
12
siswa terhadap materi tersebut. Berikut rekapan
10 hasil posttest di kelas kontrol dan eksperimen:
8
6 Tabel 12. Hasil Rekapan Posttest Hasil belajar
4
2 K. Kontrol Kognitif
0
K. Eksperimen
Baik
Sangat Baik
Kuranga Baik
Tidak Baik
Cukup baik
Copyright © 2016, Jurnal Prima Edukasia, Print ISSN: 2338-4743, Online ISSN: 2460-9927
Jurnal Prima Edukasia, 4 (2), Juli 2016 - 218
Titi Suryansyah, Suwarjo
TNR
M
BS
AJS
IU
LVK
PSW
LAIP
EDA
AR
Copyright © 2016, Jurnal Prima Edukasia, Print ISSN: 2338-4743, Online ISSN: 2460-9927
Jurnal Prima Edukasia, 4 (2), Juli 2016 - 219
Titi Suryansyah, Suwarjo
Penilaian ahli dikonversikan menjadi skala lima belajar dan hasil belajar kognitif siswa yang
dan hasil skor yang diperoleh bisa ditentukan menggunakan dan tidak menggunakan media
kriteria penilaiannya menggunakan panduan video pembelajaran.
penskoran. Produk media video pembelajaran Berdasarkan hasil uji paired sample t test
dibuat sesuai dengan aspek pengembangan diperoleh bahwa ada perbedaan skor motivasi
media pembelajaran. belajar antara sebelum dan sesudah mengguna-
Terdapat dua aspek pengembangan me- kan media video pembelajaran. Hasil belajar
dia yang digunakan sebagai acuan, yaitu materi kognitif siswa juga menunjukkan hal yang
dan media. Aspek materi terdiri atas 4 indika- sama, yaitu adanya perbedaan hasil antara sebe-
tor, yaitu ketepatan materi, keluasan materi, lum dan sesudah pembelajaran menggunakan
kejelasan materi, dan kemenarikan materi yang media video. Hasil pengujian tersebut senada
disajikan. Keempat indikator pada aspek materi dengan yang disampaikan oleh Arends &
akan digunakan sebagai penyusunan instrumen Kilcher (2010, p. 225) “Instead, we will argue
penilaian ahli materi. Aspek media terdiri atas 2 that the proper use of video, television, and film
indikator, yaitu kualitas isi video dan kualitas can promote visual literacy and become impor-
teknis. Kedua indikator pada aspek media akan tant resources for helping students asquire new
digunakan sebagai penyusunan instrumen information and background knowledge on a
penilaian ahli media. wide variety of topics”. Penjelasan tersebut
Setelah media video dibuat, langkah se- dapat disimpulkan bahwa video menjadi salah
lanjutnya adalah menilaikan produk tersebut satu sumber penting dalam memberikan infor-
kepada ahli. Ahli yang dilibatkan disini meli- masi atau pengetahuan yang belum dipahami
puti ahli media dan ahli materi pembelajaran. oleh siswa. Video mampu memberikan infor-
Data hasil penilaian oleh ahli media dikonversi- masi yang dapat diamati secara langsung oleh
kan menjadi skala lima. Produk media video siswa. Hasil pengamatan siswa akan menambah
dikatakan layak digunakan jika minimal berada pengetahuannya. Informasi yang diperoleh dari
pada kategori baik. hasil pengamatan video juga semakin mem-
Berdasarkan hasil validasi produk oleh perkuat video dapat meningkatkan hasil belajar
ahli materi dapat dijelaskan bahwa pada indi- kognitif siswa.
kator ketepatan materi memperoleh skor 25 de- Video pembelajaran merupakan bentuk
ngan kategori baik, keluasan materi mendapat- media yang mampu menjembatani guru supaya
kan skor 11 kategori baik, kejelasan materi pembelajaran tidak bersifat konvensional. Ke-
memperoleh skor 18 kategori sangat baik, ke- menarikan media yang dikembangkan mem-
menarikan materi memperoleh skor 12 dengan berikan daya tarik pada siswa, karena dalam
kategori baik. Jumlah skor perolehan berdasar- video terdapat alunan musik, suara dan ilustrasi
kan ahli materi adalah 66 kategori baik dengan penjelas, serta gambar yang diambil dari kon-
nilai B. Berdasarkan ahli materi dinyatakan disi nyata yang dikemas menarik. Hal tersebut
bahwa produk yang dikembangkan layak untuk sesuai dengan pendapat Woolfolk (2009, p. 59)
digunakan. yang menyatakan bahwa pembelajaran untuk
Berdasarkan hasil validasi produk oleh anak pada tahap operasional konkret bisa
ahli media dapat dijelaskan bahwa pada indi- dilakukan dengan menggunakan alat bantu
kator kualitas isi video memperoleh skor 29 visual serta melibatkan hal-hal yang bersifat
yang mendapatkan nilai B dengan kategori konkret. Video pembelajaran yang dikembang-
baik. Indikator kualitas teknis mendapatkan kan mampu menampilkan objek-objek nyata
skor 36 dengan nilai B berada pada kategori sehingga sesuai dengan siswa kelas IV SD.
baik. Jumlah skor perolehan berdasarkan ahli Pemilihan musik juga disesuaikan dengan ka-
media adalah 65 kategori baik dengan nilai B. rakteristik siswa SD. Hal tersebut disesuaikan
Berdasarkan penilaian keseluruhan dari ahli dari saran ahli media pada penelitian pengem-
media, maka media video pembelajaran dinya- bangan oleh Fredy & Soenarto (2013, p.169)
takan layak untuk digunakan. bahwa musik pembuka pada media disesuaikan
Data keefektifan dilihat dari hasil moti- dengan karakteristik siswa SD. Berdasar pada
vasi dan hasil belajar kognitif siswa yang dibe- saran tersebut, maka media video ini menggu-
rikan setelah mengikuti kegiatan pembelajaran nakan musik acara anak sebagai iringan
menggunakan media video yang dikembang- musiknya.
kan. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh
bahwa ada perbedaan signifikan antara motivasi
Copyright © 2016, Jurnal Prima Edukasia, Print ISSN: 2338-4743, Online ISSN: 2460-9927
Jurnal Prima Edukasia, 4 (2), Juli 2016 - 220
Titi Suryansyah, Suwarjo
Copyright © 2016, Jurnal Prima Edukasia, Print ISSN: 2338-4743, Online ISSN: 2460-9927
Jurnal Prima Edukasia, 4 (2), Juli 2016 - 221
Titi Suryansyah, Suwarjo
Educational Technology & Society, 17, Yoon, O. J. & Kim. M. (2011). The effects of
291-307 captions on deaf students content
comprehension, cognitive load, and
Woolfolk, A. (2009). Educational psychology
motivation in online learning. American
active learning edition. Boston: Pearson
Annual of The Deaf, 156(3), 283-289
Education, Inc
Copyright © 2016, Jurnal Prima Edukasia, Print ISSN: 2338-4743, Online ISSN: 2460-9927