Kata filsafat dalam bahasa arab adalah falsafah, dan dalam bahasa inggris adalah
philosophy. Kata filsafat berasal dari bahasa yunani yaitu philosophia yang terdiri atas kata
philien yang berarti cinta dan shopis yang berarti kebijaksanaan, jadi secara etimologi filsafat
berarti cinta kebijaksanaan dalam arti yang sedalam-dalamnya. Yang berarti seorang filsuf
adalah pencari kebijaksanaan, pecinta kebijaksanaan dalam hakikat.
Metode saintifik juga sering disebut metode induktif karena dalam prosesnya, metode
saintifik dimulai dari hal-hal yang bersifat spesifik ke kesimpulan yaang bersifat general.
Ontologi adalah salah satu bagian penting dalam filsafat yang membahas atau
mempermasalahkan hakikat-hakikat semua yang ada baik abstrak maupun riil dengan membahas
semua yang ada secara universal.
Epistimologi menjelaskan tentang objek pengetahuan sains dan cara memperoleh
pengetahuan sains.
Aksiologi adalah cara untuk menerapkan pengetahuan yang didapat. Menurut Wibisono
(dalam Surajiyo, 2009:152) aksiologi adalah nilai-nilai sebagai tolak ukur kebenaran, etika dan
moral sebagai dasar normatif penelitian dan penggalian, serta penerapan ilmu. Aksiologi adalah
ilmu yang membicarakan tentang tujuan ilmu pengetahuan itu sendiri. Jadi Aksiologi
merupakan ilmu yang mempelajari hakikat, dan manfaat yang sebenarnya dari pengetahuan, dan
sebenarnya ilmu pengetahuan itu tidak ada yang sia-sia kalau kita bisa memanfaatkanya dan
tentunya dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya dan dijalan yang baik pula.
Selain itu, Filsafat dan sains memiliki beberapa kesamaan, diantaranya adalah 1)
keduanya menunjukkan metode berfikir reflektif dalam menghadapi fakta-fakta dunia dan
hidup, 2) keduanya menunjukkan sikap kritis dan terbuka, serta memberikan perhatian yang
tidak berat sebelah terhadap kebenarannya, 3) keduanya tertarik terhadap pengetahuan yang
terorganisasi dan tersusun secara sistematis.