Oleh:
Laki-Laki
Perempuan
95
12.5 7.5
2.5
15 17 - 26 tahun
27 - 36 tahun
37 - 46 tahun
62.5 47 -56 tahun
> 56 tahun
5
SMA
32.5 37.5
Sarjana
Diploma
Pascasarjana
25
20 < Rp 1.000.000
22.5 Rp 1.000.000 - Rp 2.500.000
Rp 2.500.001 - Rp 5.000.000
Rp 5.000.001 - Rp 7.500.000
> Rp 7.500.000
35
35 1-2 orang
3-4 orang
57.5 5-6 orang
7-8 orang
15
85
Berdasarkan hasil; evaluasi (ei) responden dapat dilihat bahwa responden menilai
ketujuh atribut daging tersebut penting karena semuanya bernilai positif. Namun
diantara ketujuh atribut tersebut diperoleh 4 atribut yang dinilai sangat penting oleh
responden karena memiliki nilai lebih besar dari 4,2. Keempat atribut tersebut adalah
kesegaran daging sapi, warna, rasa daging sapi, dan tekstur daging.
Dua atribut yang dinilai penting untuk ada dalam sebuah daging sapi, baik lokal
maupun impor karena memiliki nilai antara 3,5-4,2. Kedua atribut tersebut adalah
harga dan sertifikasi.Atribut – atribut tersebut dinilai penting oleh responden karena
mereka menggunakan atribut ini sebagai indikator dalam memilih daging sapi yang
baik.
C. Nilai Percaya (Tingkat Pelaksanaan)
Hasil nilai kepercayaan atribut daging sapi lokal dan daging sapi impor dapat dilihat
pada tabel berikut:
Tabel 2. Nilai Kepercayaan Atribut (bi) dan Tingkat Pelaksanaan Atribut Daging
Sapi.
Atribut Belief Kategori Pelaksanaan
Harga 5 Sangat Baik
Kesegaran 4,1 Baik
Sertifikasi 1,8 Sangat Tidak Baik
Rasa 4,4 Sangat Baik
Lemak 3,4 Biasa
Warna 4,4 Sangat Baik
Tekstur 3,3 Biasa
Dilihat dari hasil penilaian responden terhadap tingkat pelaksanaan atribut (belief)
daging sapi, responden memiliki keyakinan bahwa atibut harga, rasa dan warna
merupakan atribut yang sangat baik diantara atribut – atribut lainnya. Hal ini
ditunjukkan dengan nilai kepercayaan berada di 4,3-5.
Sedangkan untuk atribut yang mendapat nilai kinerja terendah untuk daging sapi
adalah sertifikasi.
D. Sikap Responden terhadap Daging Sapi
Tabel 3. Hasil Analisis Sikap Terhadap Atribut Daging Sapi
Atribut Belief (bi) Evaluation (ei) Sikap (Ao) Kategori
Harga 5 4,1 20,50 Sangat Baik
Kesegaran 4,1 4,6 18,86 Baik
Sertifikasi 1,8 3,8 6,84 Buruk
Rasa 4,4 4,4 19,36 Baik
Lemak 3,4 2,9 9,86 Buruk
Warna 4,4 4,6 20,24 Baik
Tekstur 3,3 4,3 14,19 Biasa
∑ (ei.bi) 109,85
Berdasarkan kategori tersebut diketahui bahwa untuk daging sapi yang memiliki
sikap sangat baik adalah harga (20,5). Kemudian atribut yang memiliki nilai baik
adalah warna, rasa, dan kesegaran.Atribut harga memiliki nilai sikap sebesar 20,5,
artinya responden beranggapan bahwa harga daging sapi yang dijual di pasar modern
sesuai dengan kualitas produk daging sapi yang mereka peroleh baik itu daging sapi
impor maupun lokal.
Sementara pada atribut kesegaran memiliki nilai sikap sebesar 18,86. Tingkat
kesegaran daging sapi yang dijual di pasar modern dinilai baik oleh responden.
Atribut sertifikasi dan lemak memiliki nilai sikap secara berurutan adalah 6,84 dan
9,86. Itu artinya bahwa kedua atribut ini dinilai buruk oleh responden. Atribut rasa
dan warna memiliki nilai sikap yang baik. Secara berurutan nilai sikap kedua atribut
tersebut adalah 19,36 dan 20,24. Demikian halnya dengan tekstur daging sapi yang
memiliki nilai sikap sebesar 14,19 yang berarti hal ini dinilai biasa oleh responden.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Secara umum karakteristik responden daging sapi di pasar modern adalah
wanita dengan usia 47 – 56 tahun yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dengan
pendidikan terakhir adalah SMA, pendapatan keluarga per bulan berada pada Rp
1.000.000 – Rp 2.500.000 dengan jumlah anggota keluarga 3-4 orang .
Secara keseluruhan sikap konsumen terhadap atribut daging sapi adalah baik.
Atribut yang disikapi sangat baik oleh responden adalah atribut harga.Hal ini karena
responden beranggapan bahwa harga yang ditawarkan sesuai dengan produk daging
sapi yang mereka dapatkan di pasar modern. Sementara atribut sertifikasi disikapi
dengan buruk oleh responden. Hal ini disebabkan responden beranggapan bahwa
produk daging sapi yang dijual di pasar modern adalah produk daging sapi yang aman
tanpa harus menampilkan sertifikat di tempat jualan daging sapi. Atribut lain yang
memiliki sikap baik oleh responden adalah atribut kesegaran, rasa, warna, lemak dan
tekstur.
Daging sapi lokal masih mampu bersaing dengan daging sapi impor meskipun
dari sisi harga daging sapi impor lebih murah daripada daging sapi lokal. Hal ini
didukung oleh data yang menunjukkan dengan minat konsumen yang lebih tinggi
pada daging sapi lokal. Faktor internal dari konsumen itu sendiri seperti
pengetahuan,pendapatan, dan jumlah anggota keluarga mempengaruhi konsumen
dalam menyikapi atribut-atribut daging sapi lokal maupun impor. Faktor eksternal
daging sapi juga menjadi faktor yang penting bagi konsumen dalam memilih daging
sapi yang sesuai dengan selera konsumen itu sendiri.
B. Saran
Dengan berbagai atribut yang ada pada daging sapi, hendaknya konsumen
lebih mengetahui wawasan tentang atribut-atribut tersebut sehingga konsumen bisa
lebih teliti dalam mengambil sikap terhadap atribut daging sapi.
Secara keseluruhan, para pedagang daging sapi disarankan untuk memasang
sertifikat halal daging sapi yang mereka jual di tempat yang strategis (yang mudah
dilihat oleh para pembeli).
Pemerintah hendaknya lebih memperhatikan pasokan daging sapi impor untuk
menghindari daging sapi yang tidak layak konsumsi oleh pihak-pihak yang tidak
bertanggung jawab.
DAFTAR PUSTAKA
Erlangga.Jakarta
Aulia.Bandung
Alfabeta. Bandung
Press.Yogyakarta
Media Group.Jakarta
Winarno.1993.Pangan Gizi, Teknologi, dan Konsumen.PT. Gramedia Pustaka
Utama.Jakarta