Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN UJIAN PRAKTIKUM BIOLOGI

MADRASAH MUALLIMAAT MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Nama : Nabila Caliesta Putri Wayoi


Kelas/No. Absen : XII B/28
Materi Praktikum : 1. Proses Difusi
2. Proses Osmosis

A. Proses Difusi
1. Tujuan : Mendeskripsikan peristiwa difusi pada sel

2. Alat dan Bahan :


Alat :
a. Gelas
b. Sendok
Bahan :
a. Air
b. Pewarna makanan/sirup berwarna

3. Cara Kerja :
a. Tuangkan air ke dalam gelas
b. Teteskan pewarna makanan/sirup berwarna sebanyak satu tetes
c. Amati arah penyebarannya
d. Ulangi cara kerja nomor 2 dan 3
e. Gambarkan skema penyebaran warna di dalam air

B. Proses Osmosis
1. Tujuan : Mendeskripsikan peristiwa osmosis pada sel tumbuhan

2. Alat dan Bahan :


Alat :
a. Pisau/ cutter
b. Jam
c. Penggaris
d. Gelas
Bahan :
a. Terong
b. Air
c. Larutan garam (1 sendok makan garam ke dalam satu gelas air)
d. Larutan isotonik (pocari sweat)
3. Cara Kerja :
a. Kupas terong dan potong melintang dengan ketebalan 1cm
b. Ukur diameter masing-masing potongan terong dan catat
c. Rasakan masing-masing tekstur terong dan catat
d. Siapkan 3 gelas dan beri label A, B dan C
e. Isi gelas A dengan air, gelas B dengan larutan garam dan gelas C dengan larutan
isotonik
f. Masukkan terong ke dalam masing-masing gelas
g. Diamkan selama 30 menit
h. Keluarkan terong dari larutan dan ukur kembali diameternya, catat
i. Rasakan kembali tekstur terong dan catat

C. Hasil dan Pembahasan


1. Proses Difusi

No. Aspek yang Diamati Air Biasa Air Panas


1. Kecepatan pergerakan warna Lambat menyebar dan Cepat menyebar
lambat larut dan cepat larut

2. Kepekatan warna akhir Kurang pekat Sangat pekat

Pada air biasa Pada air panas

Difusi merupakan proses perpindahan atau pergerakan molekul zat atau gas dari
konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Berdasarkan hasil percobaan yang telah
dilakukan, pewarna makanan yang diteteskan pada air panas lebih cepat menyebar dan
larut dibandingkan dengan pewarna makanan yang diteteskan pada air biasa. Selain itu,
warna pada air panas lebih pekat dibandingkan warna pada air biasa. Hal ini terjadi
karena pada air panas pergerakan partikel air lebih cepat sehingga suhu pada air panas
lebih tinggi daripada air biasa, inilah yang menyebabkan tumbukan antara zat pelarut
dengan zat terlarut, sehingga hal ini yang menjadi alasan mengapa air panas lebih
mudah untuk melarutkan pewarna.

2. Proses Osmosis

Diameter Diameter Tekstur Tekstur


No. Percobaan
Sebelum Setelah Sebelum Setelah
1 A 4,2 cm 4,5 Keras Sangat keras

2 B 4,2 cm 4 Keras Sangat lunak

3 C 4,2 cm 4,2 Keras Tetap

Terong sebelum diberi larutan Terong setelah diberi larutan

Osmosis adalah proses perpindahan atau pergerakan molekul zat pelarut, dari
larutan yang konsentrasi zat pelarutnya tinggi menuju larutan yang konsentrasi zat
pelarutya rendah melalui selaput atau membran selektif permeabel atau semi
permeabel. Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan, diketahui bahwa terong
mengalami pertambahan ukuran, pengurangan ukuran, maupun tidak mengalami
keduanya (tetap) sesuai dengan medianya sendiri. Hal ini terjadi karena sifat larutan
yang hipotonis, hipertonis dan isotonis terhadap terong. Pada gelas A yang berisi air
biasa, terong menjadi sangat keras dan terjadi penambahan ukuran diameter pada
terong. Hal disebabkan karena air bersifat hipotonis, yaitu larutan yang memiliki
konsentrasi yang lebih rendah dibandingkan dengan zat yang ada di dalam larutan
tersebut.. Pada gelas B yang berisi larutan garam, terong menjadi lembek dan terjadi
pengurangan ukuran diameter. Hal ini disebabkan karena larutan garam bersifat
hipertonis. Sehingga air yang ada pada terong keluar dari sel–sel terong yang
menyebabkan terong menjadi lembek dan mengalami pengurangan ukuran. Sedangkan,
pada gelas C yang berisi larutan isotonik (pocari sweat) terong tidak mengalami
perubahan tekstur maupun ukuran diameter. Hal ini disebabkan karena pocari sweat
bersifat isotonis, yaitu larutan yang memiliki konsentrasi zat terlarut sama.
D. Kesimpulan
Pada percobaan proses difusi dapat disimpulkan bahwa pewarna makanan yang
diteteskan pada air panas akan lebih cepat menyebar dan larut daripada pewarna
makanan yang di teteskan pada air biasa. Selain itu, warna pada air panas juga lebih
pekat dibandingkan dengan air biasa. Hal ini terjadi karena pada air panas pergerakan
partikel air lebih cepat karena suhu pada air panas lebih tinggi daripada air biasa, inilah
yang menyebabkan tumbukan antara zat pelarut dengan zat terlarut, sehingga hal ini
yang menjadi alasan mengapa air panas lebih mudah untuk melarutkan pewarna.
Pada percobaan proses osmosis dapat disimpulkan bahwa gelas A yang berisi
air biasa mengalami pertambahan ukuran diameter terong dan tekstur menjadi sangat
keras, karena air bersifat hipotonis. Pada gelas B yang berisi larutan garam mengalami
pengurangan ukuran diameter terong dan tekstur menjadi sangat lunak, karena larutan
garam bersifat hipertonis. Dan pada gelas C yang berisi pocari sweat tidak mengalami
perubahan atau tetap, karena pocari sweat bersifat isotonis.

E. Jawab Pertanyaan
a. Kecepatan perubahan warna pada air panas lebih cepat menyebar dan larut daripada
air biasa karena pada air panas terjadi pergerakan partikel, yang dimana pergerakan
partikel pada air panas lebih cepat dibandingkan dengan air biasa, sehingga
menyebabkan tumbukan antara zat pelarut dengan zat terlarut. Gerakan partikel air
juga bergantung pada suhu. Semakin tinggi suhunya semakin cepat gerakan
partikel air. Akibatnya gerakan partikel air panas lebih cepat sehingga dapat lebih
cepat masuk ke dalam pewarna dan melarutkan pewarna tersebut dalam air.
b. Salah satu faktor yang mempengaruhi kecepatan proses difusi adalah suhu.
Semakin tinggi suhu, partikel mendapatkan energi untuk bergerak dengan lebih
cepat. Maka, semakin cepat pula kecepatan difusinya.
c. - Isotonis adalah keadaan dimana sebuah larutan memiliki konsentrasi zat yang
sama dengan zat yang ada di dalam larutan tersebut.
- Hipertonis adalah keadaan dimana suatu larutan memiliki konsentrasi yang
lebih tinggi daripada larutan zat yang ada di dalamnya.
- Hipotonis adalah adalah keadaan dimana sebuah larutan memiliki konsentrasi
yang lebih rendah dibandingkan dengan zat yang ada di dalam larutan tersebut.

d. - Gelas A yang berisi air biasa bersifat hipotonis karena air memiliki konsentrasi
zat yang lebih rendah dibandingkan zat yang ada di dalam terong.
- Gelas B yang berisi larutan garam bersifat hipertonis karena garam memiliki
konsentrasi yang lebih tinggi daripada zat yang ada di dalam terong.
- Gelas C yang berisi pocari sweat/larutan isonotik bersifat isotonis karena pocari
sweat memiliki konsentrasi yang sama dengan zat yang ada di dalam terong.
Lampiran

1. Proses Difusi
2. Proses Osmosis

Anda mungkin juga menyukai