Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Pemikiran
Diera globalisasi ini, segala bidang kehidupan sedang mengalami perkembangan bahkan
kemajuan. Salah satunya adalah bidang pelayanan kesehatan. Bidang pelayanan kesehatan tidak
hanya sarana dan prasarana yang mengalami kemajuan, tetapi juga profesionalisme dari tenaga
kesehatan.
Lingkungan kesehatan seperti klinik, puskesmas dan rumah sakit, perawat akan
berhadapan dengan klien dan tenaga kesehatn lainnya. Oleh karena itu, Perawat harus terus
meningkatkan profesionalismenya, yaitu meningkatkan perilaku caring, etika maupun etiket
Caring bukan semata-mata perilaku. Caring adalah cara yang memiliki makna dan memotivasi
tindakan. Caring juga didefinisikan sebagai tindakan yang bertujuan memberikan asuhan fisik
dan memperhatikan emosi sambil meningkatkan rasa aman dan keselamatan klien (Carruth et all,
1999).
Kata etika berasal dari kata yunani, yaitu Ethos yang berhubungan dengan pertimbangan
pembuat keputusan, benar / tidaknya suatu perbuatan karna tidak ada undang-undang / peraturan
yang menegaskan hal yang harus dilakukan. Etika berbagai profesi digariskan dalam kode etik
yang bersumber dari martabat dan hak manusia (yang memiliki sikap menerima) dan
kepercayaan dari profesi. Profesi menyusun kode etik berdasarkan penghormatan atas nilai dan
situasi individu yang di layani.
Etiket atau adat merupakan sesuatu yang di kenal, diketahui, diulang, serta menjadi suatu
kebiasaan di dalam suatu masyaarakat, baik berupa kata kata maupun bentuk perbuatan yang
nyata.

B. Batasan Masalah
1. Apa Pengertian caring secara umum?
2. Apa saja pengertian Caring menurut para ahli ?
3. Apa Pengertian Etika ?
4. Apa Pengertian Etiket ?
5. Apa saja perbedaan dari caring, etika dan etiket ?

1
6. Bagaimana Sikap caring terhadap karyawan ?

C. Tujuan Penulisan
Makalah ini disusun dalam rangka menyelesaikan tugas mata ajar Konsep Dasar
Keperawatan I, serta menambah wawasan tentang caring dalam praktek keperawatan agar
mahasiswa mengerti serta memahami tentang apa itu caring, etika dan etiket serta perbedaan dari
ketiga hal itu dalam praktek keperawatan dan sebagai salah satu sarana penunjang pembelajaran,
khususnya kepada mahasiswa keperawatan.

2
BAB II
LANDASAN TEORITIS

A. PENGERTIAN CARING
Caring adalah sebagai tindakan/peduli. Caring secara umum adalah suatu kemampuan
untuk berdedikasi bagi orang lain, pengawasan dengan waspada, serta suatu perasaan empatik
pada orang lain dan perasaan cinta atau menyayangi.
Pengertian Caring menurut para ahli :

1. Pengertian Caring Menurut Jean Watson (1979)


Teori Watson terletak pada tujuh asumsi dasar yang menjadi kerangka kerja dalam
pengembangan teori, yaitu :
1. Caring dapat di lakukan atau di ptaktekan secara interpersonal.
2. Caring meliputi faktor-faktor caratif yang di hasilkan dari kepuasan terhadap pemenuhan
kebutuhan dasar manusia.
3. Caring yang efektif agar meningkatkan status kesehtan dan perkembangan individu serta
keluarga.
4. Respon caring adalah menerima seseorang tidak hanya sebagai seseorang pada saat ini
tetapi bagaimana seseorang tersebut di masa depannya.
5. Caring environment yaitu : menyediakan perkembangan potensi dan memberikan.
peluasan memilih kegiatan yang terbaik dari diri seseorang dalam waktu yang telah di
tetapkan.
6. Caring bersifat healtogenik. Dari pada sekedar curing. Praktek caring mengintegrasikan
pengetahuan biospikal dan prilaku manusia untuk meningkatkan kesehatan dan untuk
membantu pasien yang sakit di mana caring melengkapi curing .
7. Caring merupakan inti dari keperawatan.

Nilai – nilai yang mendasari konsep caring menurut Jean Watson meliputi:
1. MANUSIA
Manusia merupakan suatu fungsi yang utuh dari diri terintegrasi (ingin di rawat, di hormati,
mendapatkan asuhan, di pahami dan di bantu). Manusia pada dasarnya ingin merasa di

3
miliki oleh lingkungan sekitarnya merasa dimiliki dan merasa menjadi bagian dari
kelompok atau masyarakat, dan merasa di cintai serta mencintai.

2. KESEHATAN
Merupakan sebuah keutuhan dari pikiran,fungsi fisik,dan fungsi sosial. Hal ini menekankan
pada fungsi pemeliharaan dan adaptasi untuk meningkatkan fungsi dalam pemenuhan
kebutuhan sehari-hari. Kesehatan juga merupakan keadaan bebas dari keadan sakit.
3. LINGKUNGAN
Berdasarkan teori Jean Watson, caring dan nursing merupakan konstanta dalam seriap
keadaaan di masyarakat.prilaku caring tidak di wariskan dari generasi ke generasi
berikutnya,akan tetpi di wariskan dengan pengaruh budaya sebagai strategi untuk
melakukan mekanisme coping terhadap lingkungan tertentu.
4. KEPERAWATAN
Keperawatan berfokus pada promosi kesehatan,pencegahan penyakit dan caring di
tunjukan untuk pasien baik dalam keadaan sakit maupun sehat

2. Pengertian Caring Menurut Lydia E.Hall


Memadukan tiga aspek dalam teorinya, menurutnya kemampuan Care,Core dan Cure harus
di padukan secara seimbang sehingga menghasilkan asuhan keperawatan yang optimal untuk
pasien.
THE PERSON
THERAPEUTIK
USE OF SELF
CORE

THR BODY THE DISEASE


INTIMATE BODILY SEENG THR PETIENT AND
CARE FAMILY THROUGH
CARE MEDICAL CARE
CARE

4
Care merupakan komponen penting yang berasal dari naluri seorang ibu.
Core merupakan dasar ilmu sosial yang terdiri dari kemampuan terapeutik dan kemampuan
bekerja sama dengan tenaga kesehatan lain.
Cure merupakan dasar dari ilmu patologi dan terapeutik.dalam memberikan asuhan keperawatan
secara total kepada pasien, maka ketiga unsure ini harus di padukan .
 Lingkaran inti (core)
Dasar lingkaran ini adalah ilmu-ilmu sosial yang melibatkan penggunaan terapi diri, dan
kebersamaan dengan anggota lain dari tim kesehatan.
 Lingkaran kepedulian (care)
Lingkaran ini merupakan bahwa perawat yang profesional alan menyediakan kebutuhan
pasien, baik secara jasmani maupun rohani.
 Lingkaran keperawatan (cure)
Lingkaran ini di dasarkan pada ilmu patologis dan terapi. Selama perawatan, perawat
adalah advokat aktif pasien. (mariner,2001 dalam KASRON DKK,2016)

3. Caring Menurut Kristen M. Swanso


Kristen M. Swanso menyajikan permulaan yang baik untuk memahami kebiasaan dan
proses karakteristik pelayanan. Teori caring menjelaskan tentang peruses caring yang terdiri dari
bagaimana perawat mengerti kejadian yang berarti didalam hidup seseorang,hadir selera
emosiaonal,melakukan suatu hal kepada orang lain sama seperti melakukan terhadap diri
sendiri,memeri informasi dan memudahkan jalan seseorang dalam menjalani transisi kehidupan,
serta menaruh kepercayaan seseorang dalam menjalani hidupnya.
Teori caring menurut swanson terdiri dari lima proses sebagai berikut:
1. Knowing (Mengetahui)
Merupakan upaya perawat untuk memahami peristiwa yang memiliki makna dalam
kehidupan pasien.
Subdimensi dari proses knowing adalah :
a. Avoiding assumptions (menghindari asumsi-asumsi).
b. Centering on the one cared for (perawat berfokus pada pasien daalam asuhan
keperawatan)

5
c. Assessing thoroughly (melakukan pengkajian menyeluruh meliputi bio –psiko social-
spiritual- cultural).
d. Seeking clues (perawat menggali informasi secara mendalam).
e. Enganging the self of both (melibatkan diri sebagai perawat secara utuh dan
bekerjasama dengan pasien dalam melakukan asuhan keperawatan yng efektif)
2. Being with (Bersama)
Merupaka kehadiran secara fisik dan emosional bersama pasien melalui komunikasi
terapeutik dengan memberikan duungan, kenyamanana, pemantauan, dan mengurang intensitas
perasaan yang tidak di inginkan.
Sub dimensi dari proses Being With adalah :
a. Being there (perawat dapat menunjukan kehadiran secara fisik dan emosional bersama
pasien.)
b. Convering acailability (menunjukan kesediaan perawat dalam membantu pasien dan
memfasilitasi pasien untuk mencapai paham kesejahteraan atau well being)
c. Shairing feelings (berbagi pengalaman bersama pasien yang berkaitan dengan usaha
peningkatan kesehatan pasien)
d. Non-burdering (perawat bekerja sama dengan pasien tanpa memaksa kehendak kepada
pasien dalam melakukan tindakan keperawatan.)
3. Doing for ( Melakukan)
Berarti bersam-sama melakukan sesuatu tindakan, mengantisipasi kebutuhan yang di
perlukan, menciptakan kenyamanan, serta menjaga privasi dan martabat pasien.
Sub dimensi dari roses doing for adalah :
a. Convorting (memberi kenyamanan). Perawat dalam melakukan tindakan keperawatan
dengan memberikan kenyamanan pada pesiaen dan menjaga privasi pasien.
b. Anticipating (mengantisipasi). Perawat dalam melakukan tindakan selalu meminta
persetujuan pasien dan keluarga.
c. Perfirming competently/skillfully (menunjukan keterampilan ). Perawat menunjukan
kompetansi atau skill sebagai perawat profesional dengan berkomunikasi dan
memberikan kenyamanan dalam tindakannya
d. Protecting (melindungi). Perawat melindungi hak-hak pasien dalam memberikan
asuhan keperawata dan tindakan medis.

6
e. Preserving dignity (mjaga martabat pasien). Perawat menjaga martabat pasien sebagai
individu atau memanusiakan manusia.
4. Enabling (Memperdayakan)
Berarti perawat memerdayakan pasien dengan memberikan dukungan, informasi, dan
memfasilitasi pasien meningkatkan kesembuhan.
Subdimensi dari proses Enabling adalah :
a. Informing / explaining ( memberikan / menjelaskan informasi )
perawatan memberikan informasi yang berkaitan dengan peningkatan kesehatan pasien
dalam rangka memberdayakan pasien dan keluarga pasien.
b. Supporting / allowing ( mendukung). Perawatan memberikan dukungan kepada pasien
dalam mencapain kesejahteraan / kesehan selesuai tugas dan tanggung jawabnya.
c. Focusing ( fokus ). Saat bersama pasien, perawat tertuju pada masalah keperawatan yang
dihadapi oleh pasien.
d. Generating alternativ / thinking it throught.
e. Validating / giving feedback. Perawat memvalidasi semua tindakan yang telah
dilakukan dan umpan balik terhdap apa yang dilakukan oleh pasien dalam usahanya
mencapain kesembuhan
5. Maintaining Belief ( Kepercayaan )
Yaitu menumbuhkan keyakinan pada pasien untuk dapat melalui masalah / keadaannya
dengan menumbuhkan sikap optimis dan membantu mengambil hikmah. Tujuannya adalah
untuk menemukan sikap pasien yang penuh harapan.
Subdimensi dari proses maintaining belief adalah :
a. Beliefing in / holding in esteem. Perawat menanggapi apa yang pasien rasakan dan
percaya bahwa perasaan-perasaan tersebut bisa terjadi dan wajar terjadi pada siapapun
yang sedang dalam masa transisi.
b. Maintaining a hope-filled attitude. Perawat menunjukan kepedulian sepenuhnya
terhadap masalah yang dilami dengan sikap tubuh, kontak mata dan intonasi bicara
perawat.

7
B. Pengertian Etika
Kata etika berasal dari kata yunani, yaitu Ethos yang berhubungan dengan pertimbangan
pembuat keputusan, benar / tidaknya suatu perbuatan karna tidak ada undang-undang / peraturan
yang menegaskan hal yang harus dilakukan. Etika berbagai profesi digariskan dalam kode etik
yang bersumber dari martabat dan hak manusia (yang memiliki sikap menerima) dan
kepercayaan dari profesi. Profesi menyusun kode etik berdasarkan penghormatan atas nilai dan
situasi individu yang di layani.

Etika memberi keputusan tentang tindakan yang di harapkan benar-tepat atau bermoral
perawat harus membiasaakan diri untuk menerapkan kode etik yang memberi ganbaran tanggung
jawabnya dalam praktek keperawatan.

Etika adalah ilmu tentang kesusilaan yang mengatur bagaimana sepatutnya manusia
hidup di dalam masyarakat yang melibatkan aturan atau fungsi yang menentukan tingkah laku
yang benar,yaitu baik dan buruk atau kewajiban dan tanggung jawab.

Contoh Etika :
1. Memberikan informasi yang akurat tentang tindakan keperawatan yang diberikan
terhadap pasien dan atau keluarganya sesuai dengan batas kemampuannya.
2. Merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang pasien, kecuali jika dimintai
keterangan oleh pihak yang berwenang.
3. Melakukan pelayanan darurat sebagai tugas kemanusiaan sesuai dengan batas
kewenangannya.

C. Pengertian Etiket
Etiket atau adat merupakan sesuatu yang di kenal,diketahui,diulang, serta menjadi suatu
kebiasaan di dalam suatu masyaarakat, baik berupa kata kata maupun bentuk perbuatan yang
nyata.

8
Contoh Etiket :
1. Berpakaian seragam perawat secara lengkap dan rapi
2. Berperilaku sopan santun terhadap sejawat dan lingkungan kerja dan pasien
3. Cepat tanggap dalam situasi manapun.
4. Disiplin dalam segala hal.

D. Perbedaan Caring, Etika, Etiket


Perbedaan antara “CARING”,”ETIKA”,”ETIKET” kerab ketiga istilah ini dicampur
adukan begitu saja, padahal perbedaan di antaranya sangaak hakiki.”CARING” disini berarti
sebagai” tindakan/peduli”, ”ETIKA”disini berarti “moral”dan “ETIKET” berarti “sopan santun”.
Disamping perbedaan ada juga persamaan. Pertama caring,etika,etiket menyangkut
prilaku manusia. Istilah ini hanya kita pakai mengenai manusia. Hewan tidak mengenal
caring,etika maupun etiket. Kedua caring,etika maupun etiket mengatur perilaku manusia secara
normatif,artinya memberi norma bagi prilaku manusia dan dengan demikian menyatakan apa
yang harus di lakukan atau tidak boleh di lakukan.

Namun demikian, ada beberapa perbedaan yang sangat penting antara caring,etika,etiket
yaitu:
 Etiket menyangkut cara suatu perbuatan harus dilakukan maanusian.
 Etiket hanya berlaku dalam pergaulan
 Etiket bersikap relative.

E. Pengertian Karyawan

Karyawan dapat diartikan sebagai setiap orang yang memberikan jasa kepada
perusahaan ataupun organisasi yang membutuhkan jasa tenaga kerja, yang mana dari jasa
tersebut, karyawan akan mendapatkan balas jasa berupa gaji dan kompensasi-kompensasi
lainnya.

9
Sikap caring terhadap karyawan yaitu :

a) Menerapkan “ 4-S customer” ( yakni senyum, sapa, salam, dan santun ). Setiap
bertemu dengan orang lain, karyawan berkomitmen untuk tersenyum ramah dengan
raut wajah yang cerah, bukan karena tersenyum kaku terpaksa.
b) Menghargai orang lain dengan latar belakang pendidikan, suku, budaya, ras,
golongan dan agama yang berbeda.
c) Menerima pendapat orang lain yang berbeda.
d) Memotivasi rekan kerja atau bawahan yang sedang bermasalah agar selalu
bersemangat melaksanakan dan menyelesaikan pekerkajaan dengan coaching dan
counseling yang memadai.
e) Menjenguk rekan kerja atau keluarganya yang sedang sakit, sedang tertimpa
musibah atau sedang mengalami kesulitan hidup.

Contoh Kasus

Seorang Supir dan Bossnya mengalami kecelakaan di jalan keduannya sama-sama terluka
parah dan kemudian keduanya di larikan ke UGD dengan cepat dalam situasi ini perawat harus
menindak lanjuti keduanya secara sigap dan bersamaan,tugas perawat tidak boleh membeda-
bedakan boss dengan supirnya dan kita sebagai perawat harus menyelamatkan kedua nyawa
secara adil.

Pembahasan Kasus

1. Lakukan tindakan sesuai prosedur

2. Memberitahu tindakan yang dilakukan terhadap pasien

3. Meriview kejadian yang terjadi

4. Respons pasien dengan baik dan berikan motivasi untuk kesembuhannya

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa perilaku caring adalah tindakan/ sikap
peduli, berhubungan dengan hal yang baik dan hal yang tidak baik dengan kewajiban moral.
Etika berhubungan dengan peraturan untuk perbuatan atau tindakan yang mempunyai tanggung
jawab moral, menyimpang dari kode etik. Dalam penyusunan alat pengukur ini, keputusan
diambil berdasarkan pada kode etik sebagai standar yang mengukur dan mengevaluasi perilaku
perawat dengan menggunakan kode etik keperawatan. Ajaran moral berisi tentang nilai dan
norma yang menjelaskan sifat baik dan buruk, benar dan salah. Manfaat nilai dalam bidang
keperawatan salah satunya menjadi pedoman bagi perawat dalam berperilaku dan menjalin
hubungan keprofesian sebagai landasan dalam penerapan praktek etika.

B. Saran
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kami
meminta agar pembaca berkenan memberikan kritik dan saran demi kesempurnaan di masa
mendatang

11
Daftar Pustaka

Suhaemi,Mimin Emi,Hj
Etika keperawatan :aplikasi pada praktik/Hj.Mimin Emi Suhaemi: editor,Monica Ester –
Jakarta : EGC,2003

Teting, Bernada
Teori Caring dan aplikasi dalam pelayanan keperawatan/Bernarda Teting,Elfina Natalia,Made
Ermayani – Ed.I – Yogyakarta : AND;

Morrison,Paul
Caring & communicating : hubungan interpersonal dalam keperawatan / Paul Morrison,Philip
Burnard; alih bahasa, Widyawati, Eny Meiliya; editor edisi bahasa indonesia, Devi Yulianti. –
ed.2 – Jakarta : EGC, 2008 vii, 224 hlm ; 15,5 x 24 cm

12

Anda mungkin juga menyukai