Anda di halaman 1dari 4

1.

Creativity

Yaitu kemampuan menciptakan sesuatu yang baru dari yang telah ada atau sama sekali
baru baik berupa benda fisik atau benda abstrak. ide, gagasan, pola pikir, dsb)

Hidup kini menghadapi tantangan-tantangan yang belum pernah ada sebelumnya dan
menghadapi tantangan-tantangan ini memerlukan pemikiran, wawasan dan inovasi yang
kreatif.

Kreativitas dibutuhkan karena :


 tantangan
 persaingan
 tuntutan
 kebutuhan (akan penghargaan)
 ingin ada perubahan (rasa tidak puas)
 masalah yang timbul
 keinginan untuk berbeda

Kita semua adalah makhluk kreatif, tetapi saat kita lalai mempraktikkan kreativitas kita
secara rutin, ia akan lumpuh.
Tidak seperti orang dewasa, anak-anak menjadikan keterampilan berpikir kreatifnya
sebagai suatu kegiatan rutin. Mereka selalu mengamati dan bertanya, dan pertanyaan
favorit mereka adalah “Mengapa?”. Kadang-kadang, tampaknya mereka tidak percaya
pada apa pun yang dikatakan oleh orang dewasa sampai mereka mengujinya sendiri dan
mengambil kesimpulan sendiri. Nantinya, anak-anak belajar untuk mengikuti aturan
orang dewasa dan menerima informasi tanpa mempermasalahkan-nya lagi.
Saat Anda beranjak dewasa, dengan belajar membatasi perilaku Anda, Anda
memperbesar peluang agar diterima dalam masyarakat – tetapi dengan demikian Anda
juga membatasi kreativitas Anda.
Anda melakukan segala kegiatan agar berjalan dengan lebih baik, itulah kreativitas. Dan
pelbagai aktivitas ini merupakan awal yang baik untuk membangun kemampuan berpikir
kreatif Anda.

Pemikiran kreatif berawal dari lingkungan yang benar, yang dibangun atas kepercayaan
dan keamanan. Lingkungan yang melibatkan proses kreatif dalam perencanaan dan solusi
masalah, dan menyuburkan pemikir kreatif. Untuk memaksimalkan pikiran kreatif, Anda
harus menciptakan suatu lingkungan yang mendukung cara berpikir kreatif.
Jika seseorang khawatir ide-idenya akan ditertawakan, atau dicuri atau bahkan diabaikan
sama sekali, ia tidak akan mau bersuara dan menceritakan ide cemerlangnya.

Kotak saran adalah cara kuno, tetapi ia masih dapat melahirkan pemikiran
kreatif. Beberapa perusahaan besar mendukung pemberian saran sebagai satu
cara untuk menemukan teknik-teknik pemotongan biaya. Jika ide seorang
karyawan berhasil, dia diberi hadiah berupa tabungan.
Di Hawthorne/Stone kebijakan kami adalah memilih ide baru setiap hari Senin
dan mencoba-nya selama seminggu. Setiap orang bisa mengusulkan cara-cara
untuk melakukan sesuatu agar menjadi lebih baik, tetapi kami semua harus
sepakat memberikan 100 persen komitmen untuk mencoba ide itu, terlepas dari
pendapat pribadi kami mengenai hal itu. Pada akhir minggu, kami akan
memutuskan untuk meneruskan atau tidak pelaksanaan ide baru tsb, bergantung
pada kesuksesannya.

Cara Menjadi Seorang Pemikir yang Kreatif :


1. Mereka Mengupayakan Sesuatu yang Dapat Bekerja dengan Lebih Baik
Mereka tidak menerima segala sesuatu apa adanya; sebaliknya mereka mencari
cara-cara untuk mengembangkan situasi. Kreativitas adalah : “melihat hal yang
dilihat orang lain, tetapi memikirkan hal yang tidak terpikirkan oleh orang lain.”
Para pemikir kreatif tidak melihat masalah, mereka melihat tantangan – peluang
yang mendesak pikiran mereka untuk mencari inovasi.
2. Mereka Adalah Para Pencetus Paradigma
Paradigma dalah satu perangkat aturan atau kerangka rujukan. Pradigma
digunakan untuk mendefinisikan dunia dan melihat segala hal dengan lebih jernih,
tetapi ini semua dapat mengaburkan peluang dan solusi baru.
Para pemikir kreatif adalah pencetus paradigma; mereka menerobos batas-batas
baku dalam mencari solusi. Mereka mempelajari situasi dari banyak sudut dan
mampu melakukan pergeseran dramatis dalam pemikiran.
3. Mereka Mengembangkan Pikiran Inkuisitif
Mereka selalu bertanya “mengapa” dan memikirkan bagaimana segala sesuatu
berjalan.
“Isi otakmu, pompakan informasi kedalamnya. Beri otakmu sebanyak mungkin
material mentah, kemudian beri kesempatan kepadanya untuk mengolahnya.”
4. Mereka Bertindak
Para inovator membuat ide-ide kreatif menjadi nyata.
Para innovator menemukan langkah-langkah penting untuk mewujudkan ide
mereka dari papan gambar menuju realitas.

Creative Problem-Solving Process :


1. Memahami Tujuan atau Masalah
Kejelasan adalah kunci untuk memahami situasi Anda dan mengatasinya dengan
solusi terbaik. Definisikan parameter-parameter Anda. Seperti apa tepatnya nanti
pencapaian tujuan tersebut.
Begitu Anda telah memastikan tujuan, maka akan lebih mudahlan untuk muncul
dengan satu rencana aksi.
2. Lahirkan Ide-ide
Semakin banyak ide yang mereka miliki, semakin besar pilihan mereka.
Cara Berpikir Divergen
Yaitu membiarkan pikiran Anda bergerak kemana-mana secara simultan.
Bekerjalah dengan orang lain dan doronglah setiap orang untuk mengatakan apa
pun yang muncul di kepala mereka. Satu ide akan memicu timbulnya ide lain.
Tulislah semua ide, walaupun tampak konyol pada saat itu.
Periode Inkubasi
Kini Anda telah melahirkan ide-ide, biarkanlah ide-ide itu mengalami inkubasi.
Ambil waktu sejenak untuk merefleksikannya sebelum Anda meneruskannya.
Pada saat Anda membiarkannya mengendap dan melonggarkan tekanan, Anda
akan menga-lami sekilas wawasan atau reaksi “Aha”. Intuisi Anda bekerja keras.
Walaupun Anda tidak mengalami wawasan sekilas ini, Anda akan mampu
meneriskan langkah berikutnya, dengan pikiran yang lebih jernih
Cara Berpikir Konvergen
Lihat semua ide besar yang telah Anda kumpulkan. Mungkin Anda ingin
menambahkan satu atau dua ide. Kemudian sempitkan ide-ide ini menjadi
beberapa yang terbaik. Selanjutnya, putuskan satu atau dua yang Anda pilih untuk
digunakan.
3. Aksi
Rencana Aksi
Setelah membuat pilihan, tuliskan langkah-langkah yang akan Anda lakukan. Jika
ini suatu proyek besar, mulailah dengan survei menyeluruh, kemudian bagi
menjadi langkah-langkah yang lebih kecil untuk membuatnya lebih dapat diatur.
Melakukan Aksi
Kemampuan untuk melakukan aksi membedakan seorang yang sukses dengan
mereka yang hanya ngomong.
Untuk membuat Anda mulai, buatlah alur waktu dikalender Anda, tandai waktu
untuk setiap langkah. Delegasikan tugas dan bila memungkinkan bentuklah tim
proyek. Periksalah alur waktu Anda sekali-kali untuk memastikan bahwa Anda
masih dalam jadwal.
Evaluasi Aksi
Masukkan dalam rencana Anda suatu langkah evaluasi. Setelah melaksanakan
rencana Anda selama waktu tertentu, berhentilah dan tanyalah diri Anda,
“Berhasilkah ini?”
Evaluasilah keefektifan system Anda dan lihatlah bagian-bagian mana yang
berjalan dengan baik dan bagaimana yang memerlukan penanganan khusus.
Bila Anda menghadapi rintangan-rintangan penting, kembalilah pada diagram
ide-ide dan lihatlah ide-ide Anda yang lain. Ingat, bila sesuatu jelas-jelas tidak
berhasil, bersikap luweslah dan hentikanlah.
Ulangi langkah evaluasi sampai Anda mencapi tujuan Anda.

Cara mengembangkan sikap kreatif :


 Membuat catatan tentang ide atau gagasan agar mudah untuk diingat dan
dikembangkan
 Mencari waktu luang untuk mengembangkan ide atau gagasan
 Mencari tempat-tempat yang menunjang proses pengembangan ide
 Mengembangkan sikap ingin tahu dan bertanya
 Mengaitkan setiap masalah dengan fakta-fakta yang ada
 Berani mengubah bentuk yang ada (berani tampil beda)
 Mencoba melihat permasalahan dari sudut pandang yang berbeda
 Berusaha melihat yang tersirat bukan yang tersurat
 Melatih diri memproduksi ide dalam waktu singkat (brain storming)
 Mengubah sikap diri yang menghambat
 Berani salah

Hambatan kreatif : (dari ekstern)

 norma/aturan/adat kesopanan
 sikap lingkungan yang konservatif/statis
 tekanan, contoh kekuasaan

Hambatan kreatif : (dari intern)

 tidak percaya diri


 pesimis
 takut menanggung resiko
 mudah menyerah
 malas berpikir/tidak mengembangkan diri
 cepat puas
 statis/konservatif

Anda mungkin juga menyukai