Anda di halaman 1dari 22

PEDOMAN PELAYANAN KLINIS

DINAS KESEHATAN KABUPATEN POSO

PUSKESMAS DODA

KEC. LORE TENGAH

TAHUN 2019

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan
hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan Pedoman Pelayanan Klinis di Puskesmas Doda ini.

Pedoman Pelayanan Klinis di Puskesmas ini ditujukan sebagai acuan penyelenggaraan


pelayanan klinis yang sesuai standar operasional prosedur (SOP) dan bermutu di Puskesmas
Doda.

Tidak lupa pula, kami selaku Tim Penyusun mengucapkan banyak terima kasih
atas doa dan dukungan dari berbagai pihak yang telah membantu dalam penyusunan pedoman
ini. Kami sadar, pedoman ini masih jauh dari kesempurnaan, sebab itu kritik dan saran yang
membangun akan kami hargai.

Tim Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................i

DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG...............................................................................................1
B. TUJUAN....................................................................................................................1
C. SASARAN.................................................................................................................1
D. RUANGAN LINGKUP.............................................................................................2
E. BATASAN OPERASIONAL....................................................................................2

BAB II STANDAR KETENAGAAN

A. KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA.........................................................4


B. DISTRIBUSI KETENAGAAN.................................................................................5
C. JADWAL PELAYANAN KLINIS............................................................................6

BAB III STANDAR FASILITAS

A. DENAH RUANGAN.................................................................................................7
B. STANDAR FASILITAS............................................................................................7

BAB IV TATA LAKSANA PELAYANAN

A. LINGKUP KEGIATAN PELAYANAN...................................................................9


B. METODE...................................................................................................................9
C. LANGKAH KEGIATAN..........................................................................................10

BAB V KESELAMATAN PASIEN......................................................................................13

BAB VI KESELAMATAN KERJA......................................................................................14

BAB VII PENGENDALIAN MUTU....................................................................................16

LAMPIRAN...........................................................................................................................19

REFERENSI..........................................................................................................................20
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Puskesmas merupakan unit organisasi yang menyelenggarakan upaya
kesehatan masyarakat (UKM) dan upaya kesehatan perseorangan (UKP) tingkat
pertama secara terintegrasi dan berkesinambungan sebagaimana yang tertuang dalam
Peraturan Menteri Kesehatan No. 75 tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
pasal 35.
Upaya kesehatan perorangan tingkat pertama dalam pelaksanaannya di
Puskesmas diharapkan dapat memberikan pelayanan klinis yang bermutu kepada
pasien. Mutu ditentukan oleh pelayanan yang sesuai standar, fasilitas kesehatan yang
memadai, dan tenaga yang kompeten. Sebab itu, untuk menjaga agar pelayanan klinis
di Puskesmas Doda dapat terselenggara sesuai standar dan bermutu, maka disusunlah
Pedoman Layanan Klinis sebagai acuan.
Pelayanan klinis di Puskesmas Doda dimulai dari proses pendaftaran hingga
pemulangan pasien.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tersedianya pedoman sebagai acuan dalam penyelenggaraan pelayanan klinis
yang sesuai standar operasional prosedur (SOP) dan bermutu di Puskesmas Doda.
2. Tujuan Khusus
a. Terselenggaranya pelayanan klinis yang sesuai standar operasional prosedur
(SOP) dan bermutu.
b. Terlaksananya penilaian kinerja pelayanan klinis di Puskesmas Doda.
c. Adanya perbaikan pelayanan klinis yang berkesinambungan di Puskesmas
Doda.
d. Meningkatnya kepuasan pasien terhadap pelayanan klinis yang diberikan.

C. Sasaran
Seluruh petugas Puskesmas Doda yang terlibat dalam pelayanan klinis,
meliputi tenaga medis yaitu dokter dan dokter gigi; tenaga paramedis yaitu perawat
dan bidan; tenaga kesehatan lain meliputi tenaga farmasi, nutrisionis, sanitarian,
laboran, tenaga kesehatan masyarakat; tenaga non-medis meliputi petugas
pendaftaran, petugas rekam medis, administrasi dan manajemen, sopir, cleaning
service, dan keamanan, serta pasien terkait untuk bekerja sama dalam pelaksanaan
pelayanan klinis di Puskesmas Doda dan jaringannya.
D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pedoman layanan klinis di Puskesmas Doda meliputi :
1. Pendaftaran
2. Rekam Medis
3. Pengkajian
4. Poli Umum
5. Poli Gigi
6. Poli KIA/KB
7. Poli Lansia
8. Klinik Gizi
9. Klinik Sanitasi
10. Apotek
11. Laboratorium
12. UGD
13. Rawat Inap
14. Ruangan Bersalin dan Nifas

E. Batasan Operasional
1. Pendaftaran merupakan sarana penyedia layanan tempat pendataan dan pencatatan
data pasien, serta sarana penyedia informasi mengenai upaya kesehatan di
Puskesmas Doda.
2. Rekam Medis adalah unit yang menangani keluar masuknya rekam medis, yaitu
berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan,
pengobatan, tindakan, dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.
3. Pengkajian adalah unit yang bertugas mengidentifikasi keluhan utama, keluhan
penyerta, riwaya penyakit lainnya yang merupakan faktor risiko, riwayat keluarga,
riwayat sosial, riwayat alergi, dan informasi lainnya. Unit ini juga melayani
pemeriksaan tanda vital, meliputi pemeriksaan tekanan darah, nadi, respirasi, dan
suhu, berat badan, tinggi badan/panjang badan, dan pemeriksaan fisis lainnya yang
diperlukan untuk menguatkan diagnosis.
4. Poli Umum adalah unit yang melayani pemeriksaan umum pasien.
5. Poli Gigi adalah unit yang melayani pemeriksaan gigi dan mulut.
6. Poli KIA/KB adalah unit yang memberi pelayanan antenatal terpadu dan
pelayanan kontrasepsi.
7. Poli Lansia adalah unit yang melayani pemeriksaan umum pasien dengan kategori
usia 60 tahun ke atas.
8. Klinik Gizi adalah unit yang memberikan pelayanan konseling, edukasi, dan
dietetik, pengkajian, diagnosis, dan intervensi gizi dalam rangka mencapai status
kesehatan optimal dalam kondisi sehat atau sakit.
9. Klinik Sanitasi adalah unit yang memberi pelayanan konseling terhadap pasien
yang menderita penyakit dan/atau gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh
faktor risiko lingkungan dilaksanakan secara terintegrasi dengan pelayanan
pengobatan atau perawatan.
10. Apotek adalah unit yang memberikan pelayanan kefarmasian.
11. Laboratorium adalah unit yang melaksanakan pengukuran, penetapan, dan
pengujian terhadap bahan yang berasal dari manusia untuk penentuan jenis
penyakit, penyebaran penyakit, kondisi kesehatan, atau faktor yang dapat
berpengaruh pada kesehatan perorangan dan masyarakat.
12. Unit Gawat Darurat (UGD) adalah unit yang menangani pasien yang memerlukan
tindakan segera, memberikan tindakan medis bagi pasien rujukan internal dari poli
umum, poli lansia, dan poli gigi, dan dapat melakukan rujukan emergency bila
diperlukan.
13. Rawat Inap adalah unit yang melayani pasien yang memerlukan rawat inap.
14. Persalinan dan Nifas adalah unit yang memberikan pelayanan sejak dimulainya
persalinan hingga 6 jam sesudah melahirkan.
BAB II

STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia

Jumlah
No. Jenis Tenaga Pendidikan Tenaga
ASN Sukarela
Kontrak
S1- Profesi Dokter 1 1
1. Tenaga Medis
S1- Profesi Dokter Gigi 1

DIII-Keperawatan 2
2. Perawat Sarjana (S1) Keperawatan 2 2
S1- Profesi Ners 2 1 1
3. Perawat Gigi DIII - Keperawatan Gigi 1
DIII - Kebidanan 8 1 3
4. Bidan
DIV - Kebidanan 1
Tenaga DIII - Farmasi 1
5.
Kefarmasian S1- Profesi Apoteker 2
Tenaga
6. Kesehatan SKM 9 4
Masyarakat
Tenaga
DIII - Kesehatan
7. Kesehatan 1 1
Lingkungan
Lingkungan
8. Tenaga Gizi DIII - Gizi 2
Tenaga Analisis DIII-Ahli Teknologi
9. 1
Kesehatan Laboratorium Medis
A. JENIS TENAGA NON KESEHATAN
1. SMA 1
2. SMP 2
JUMLAH 22 10 19

B. Distribusi Ketenagaan

No Unit Pelayanan Pemberi Layanan Pendidikan dan Pelatihan


1. Pendaftaran 4 orang - 2 orang Sarjana
Keperawatan
- 2 orang Sarjana Kesehatan
Masyarakat
2. Rekam Medis 2 orang - 1 orang Sarjana Kesehatan
Masyarakat dengan
Sertifikat On The Job
Training (OJT) Rekam
Medis
- 1 orang Pendidikan DIII-
Kesling dengan Sertifikat
On The Job (OJT) Rekam
Medis
3. Pengkajian 3 orang - 1 orang Pendidikan DIII-
Keperawatan
- 2 orang Pendidikan DIII-
Kebidanan
4. Poli Umum - 2 orang dokter - 2 orang S1-Profesi Dokter
umum - 1 orang S1-Profesi Ners
- 1 orang perawat
5. Poli Gigi - 1 orang dokter - 1 orang S1-Profesi Dokter
gigi Gigi
- 1 orang perawat - 1 orang Pendidikan DIII-
gigi Perawat Gigi
6. Poli KIA/KB - 2 orang bidan - 2 orang Pendidikan DIII-
Kebidanan dengan
Sertifikat Midwifery
Update (MU)
7. Poli Lansia 2 orang dokter 2 orang S1-Profesi Dokter
umum
8. Klinik Gizi 1 orang tenaga gizi 1 orang DIII-Gizi
9. Klinik Sanitasi 1 orang sanitarian 1 orang DIII-Kesling
10. Apotek - 2 orang apoteker - 2 orang S1-Profesi
- 1 orang tenaga Apoteker
farmasi - 1 orang Sarjana Farmasi
11. Laboratorium 1 orang laboran 1 orang DIII-Ahli Teknologi
Laboratorium Medik
12. UGD 3 orang perawat - 2 orang S1-Profesi Ners
- 1 orang Pendidikan DIII-
Keperawatan
13. Rawat Inap 4 orang perawat - 2 orang S1- Profesi Ners
- 2 orang DIII-Keperawatan
14. Persalinan dan Nifas 4 orang bidan - 3 orang Pendidikan DIII-
Kebidanan
- 1 orang DIV-Kebidanan

C. Jadwal Pelayanan Klinis

No. Jenis Pelayanan Jadwal Pelayanan


1. Rawat Jalan Senin – Kamis : 08.00 s/d 12.00
Jum’at : 08.00 s/d 11.00
Sabtu : 08.00 s/d 12.00
2. UGD/Rawat Inap 24 Jam
3. Persalinan 24 Jam
4. Apotek 24 Jam
5. Laboratorium Hari kerja, kecuali lab cito

BAB III

STANDAR FASILITAS

A. Denah Ruangan
(terlampir)
B. Standar Fasilitas
Puskesmas Doda sebagai puskesmas rawat inap memiliki fasilitas sebagai berikut :
1. Ruangan Pendaftaran
2. Ruangan Rekam Medis
3. Ruangan Tunggu
4. Ruangan Poli Umum
5. Ruangan Poli Gigi
6. Ruangan Poli KIA/KB
7. Ruangan Poli Lansia
8. Ruangan Klinik Gizi
9. Ruangan Klinik Sanitasi
10. Ruangan Imunisasi
11. Ruangan ASI
12. Ruangan PTM dan Lansia
13. Ruangan Apotek
14. Gudang Obat
15. Ruangan Laboratorium
16. KM/WC Pasien Rawat Jalan
17. Ruangan UGD
18. Ruangan Persalinan (Ruangan Cendana)
19. Ruangan Rawat Inap, terdiri dari Ruangan Perawatan Pria (Ebony) tersedia 3 buah
tempat tidur dengan 1 kamar mandi/WC, Ruangan Perawatan Wanita (Gaharu)
tersedia 3 buah tempat tidur dengan 1 kamar mandi/WC, Ruangan Perawatan
Anak (Eritrina) tersedia 2 buah tempat tidur dengan 1 kamar mandi/WC, Ruangan
Nifas (Cempaka) tersedia 2 buah tempat tidur terdiri dari 1 buah tempat tidur
dewasa dan 1 buah tempat tidur bayi, tersedia pula 1 kamar mandi/WC bagi
pasien.
20. Ruangan Jaga Perawat/Nurse Station dengan 1 kamar mandi/WC
21. Dapur Gizi
22. Ruangan Sterilisasi
23. Ruangan P2
24. Ruangan Pertemuan
25. Ruangan Kepala Puskesmas
26. Ruangan Administrasi/Tata Usaha
27. Ruangan Keuangan
28. Ruangan POKJA Admen
29. Ruangan POKJA UKM
30. Ruangan POKJA UKP
31. Parkir Kendaraan Roda 2
32. Parkir Kendaraan Roda 4
33. Mobil Puskesmas Keliling dilengkapi dengan satu tempat parkir
34. Mobil Jenazah dilengkapi dengan satu tempat parkir
35. Rumah Dinas Dokter
36. Rumah Dinas Paramedis 2 buah.

BAB IV

TATA LAKSANA PELAYANAN

A. Lingkup Kegiatan Pelayanan


Lingkup kegiatan pelayanan klinis di Puskesmas Doda adalah sebagai berikut :
1. Pendaftaran
2. Rekam medis
3. Pemberian informasi mengenai hak dan kewajiban pasien dan informasi lainnya
4. Pengkajian
5. Keputusan dan pelaksanaan layanan klinis
6. Rencana rujukan
7. Pemulangan pasien

B. Metode
1. Pendaftaran
Dalam pelaksanaan identifikasi pasien menggunakan metode tanya jawab.
Sementara dalam proses pendaftaran pasien dipanggil berdasarkan nomor antrian,
dengan mendahulukan pasien prioritas yaitu pasien lanjut usia ≥ 60 tahun, ibu
hamil, dan penyandang disabilitas.
2. Rekam medis
Pelayanan rekam medis dilakukan secara satu pintu, dilaksanakan oleh tenaga
kompeten yang telah mengikuti pelatihan/OJT (On the Job Training) rekam
medis.
3. Penyampaian informasi mengenai hak dan kewajiban pasien dan informasi
lainnya
Penyampaian informasi dapat secara langsung dan tidak langsung.
Penyampaian informasi langsung yaitu dengan memberikan informasi secara tatap
muka antara petugas ke pasien atau keluarga pasien, sedangkan informasi tidak
langsung dengan bantuan media dan alat bantu seperti audio, leaflet, brosur, dan
baligho.
4. Pengkajian
Kajian hanya boleh dilakukan oleh tenaga profesional yang kompeten. Proses
kajian mengacu pada standar profesi dan standar asuhan.
5. Keputusan dan Pelaksanaan Layanan Klinis
Rencana layanan klinis disusun bersama pasien dengan memerhatikan
kebutuhan pasien dan disesuaikan dengan ketersediaan sumber daya. Proses
pengkajian hingga menyusun rencana klinis menggunakan metode SOAP.
6. Rencana Rujukan
Rujukan dilakukan berdasarkan kebutuhan pasien. Informasi rencana rujukan
disampaikan menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh pasien atau
keluarga pasien, meliputi alasan dirujuk dan fasilitas kesehatan yang dituju.
7. Pemulangan Pasien
Pemulangan dilakukan oleh dokter yang bertanggung jawab dalam pelayanan
medis.

C. Langkah Kegiatan
1. Pendaftaran
Proses pendaftaran di Puskesmas Doda diatur oleh panduan yang jelas.
Pendaftaran diawali dari pengambilan nomor antrian dengan mendahulukan
pasien dengan kriteria khusus, yaitu pasien lanjut usia ≥ 60 tahun, ibu hamil, dan
penyandang disabilitas. Petugas pendaftaran selanjutnya akan menanyakan kartu
identitas, kepemilikan kartu jaminan kesehatan, dan kartu berobat apabila pasien
sebelumnya pernah mendapatkan pelayanan di Puskesmas Doda. Petugas
pendaftaran berkoordinasi dengan petugas rekam medis dalam penyiapan rekam
medis pasien. Petugas pendaftaran akan mengisi buku register harian sebagai
bukti kunjungan pasien di Puskesmas Doda.
2. Rekam Medis
Rekam medis di Puskesmas Doda diatur oleh panduan yang jelas.
3. Penyampaian Hak dan Kewajiban Pasien dan Informasi Lainnya
Penyampaian hak dan kewajiban dan informasi lainnya mengenai Puskesmas
Doda dapat berupa pemaparan secara langsung oleh petugas dan dapat
menggunakan alat bantu atau media informasi seperti audio, leaflet, brosur, dan
baligho. Informan berkewajiban memastikan pasien mengerti penjelasan yang
dipaparkan dengan mempersilakan pasien untuk mengajukan pertanyaan
berkenaan dengan informasi yang diberikan dan merangkum kegiatan yang
dilakukan dalam logbook.
4. Pengkajian
Kajian awal dilaksanakan oleh setiap disiplin ilmu dalam lingkup praktik
profesi. Pengkajian dilakukan oleh petugas yang kompeten dan berwenang.
Temuan pada kajian awal dapat digunakan untuk menegakkan diagnosis dan
menetapkan rencana layanan. Untuk itu, kajian medis, kajian penunjang medis,
kajian keperawatan, kajian kebidanan, dan kajian lain yang berarti perlu
didokumentasikan ke dalam rekam medis untuk menjamin kesinambungan
pelayanan.
5. Keputusan dan Pelaksanaan Layanan Klinis
Proses pengkajian hingga rencana layanan dituangkan dalam bentuk SOAP
kemudian dicatat ke dalam rekam medis.
a. Hasil Anamnesis (Subjective), berisi tentang keluhan utama maupun keluhan
penyerta, riwayat keluhan yang diderita saat ini, riwayat penyakit lain,
riwayat keluarga, riwayat sosial, dan riwayat alergi.
b. Pemeriksaan Penunjang Sederhana (Objective), berisi hasil pemeriksaan fisis
meliputi pemeriksaan tanda vital, pemeriksaan yang menyeluruh (from head-
to-toe), dan pemeriksaan penunjang yang spesifik yang mengarah pada
diagnosis penyakit.
c. Penegakkan Diagnosis (Assesment), diagnosis sebagian besar dapat
ditegakkan dengan melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisis. Beberapa
penyakit membutuhkan hasil pemeriksaan penunjang untuk memastikan
diagnosis atau karena telah menjadi standar algoritma penegakkan diagnosis.
Selain itu, bagian ini juga memuat klasifikasi penyakit, diagnosis banding,
dan komplikasi penyakit.
d. Rencana Penatalakasanaan Komprehensif (Plan), berisi rencana tatalaksana
non farmakologi dan tatalaksana farmakologi, pemberian konseling,
informasi, dan edukasi (KIE) terhadap pasien dan keluarga, dan penjelasan
kapan dokter perlu merujuk pasien.

Apabila dalam pelaksanaan layanan memerlukan tindakan medis yang invasif


dan berisiko, perencana layanan (medis/paramedis) wajib melibatkan pasien atau
keluarga pasien dengan meminta persetujuan pasien akan tindakan medis dan
pengobatan yang berisiko melalui lembar informed consent. Sebelumnya,
perencana layanan wajib memberikan penjelasan atau konseling yang
berhubungan dengan pelayanan yang direncanakan.
Pada kondisi tertentu, pasien membutuhkan layanan terpadu yang melibatkan
tim inter profesi. Rencana layanan terpadu meliputi : tujuan layanan yang akan
diberikan, pendidikan kesehatan terhadap pasien dan/atau keluarga pasien., jadwal
kegiatan, sumber daya yang akan digunakan dan kejelasan tanggung jawab tiap
anggota tim dalam melaksanakan layanan.
6. Rencana Rujukan
Jika kebutuhan pasien tidak dapat dipenuhi oleh Puskesmas, maka pasien harus
dirujuk ke fasilitas kesehatan yang mampu menyediakan pelayanan yang
dibutuhkan oleh pasien. Pasien atau keluarga pasien diberi informasi mengenai
rencana rujukan dan disampaikan dengan cara yang mudah dipahami.
Bagi pasien rawat jalan, petugas medis atau petugas paramedis yang telah
diberi wewenang memberikan surat pengantar rujukan dengan mencantumkan
diagnosis dan terapi yang telah diterima pasien.
Bagi pasien rawat inap, persalinan, dan UGD, petugas medis atau petugas
paramedis yang telah diberi wewenang memberikan surat pengantar rujukan,
resume klinis pasien yang mencantumkan kondisi pasien, prosedur, dan tindakan
yang telah dilakukan, dan yang dibutuhkan pasien bila tiba di RS rujukan.
Sebelum melakukan rujukan, diharapkan ada kordinasi antara puskesmas
dengan rumah sakit tujuan penerima rujukan. Selama proses rujukan, kondisi
pasien dipantau oleh petugas yang kompeten.
7. Pemulangan Pasien
Pasien dipulangkan bila memenuhi kriteria pemulangan pasien. Jenis
pemulangan pasien :
a. Pulang Mutlak : Pasien pulang setelah selesai masa perawatan dan dinyatakan
sembuh atau ada perbaikan secara klinis.
b. Pulang Paksa : Pasien pulang setelah selesai masa perawatan dan dinyatakan
sembuh atau ada perbaikan secara klinis.
c. Pulang Meninggal.

Kriteria pemulangan pasien :

a. Secara klinis pasien menunjukkan perbaikan

b. Tanda vital dalam batas normal dan dapat dikontrol dengan rawat jalan

BAB V

KESELAMATAN PASIEN

Keselamatan pasien adalah suatu sistem yang membuat asuhan pasien lebih aman,
meliputi asesmen risiko, identifikasi dan pengelolaan risiko pasien, pelaporan dan analisis
insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya, serta implementasi solusi untuk
meminimalkan timbulnya risiko dan mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh
kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang
seharusnya diambil.
Pengaturan Keselamatan Pasien di Puskesmas Doda bertujuan untuk meningkatkan
Mutu Layanan Klinis melalui penerapan manajemen risiko dalam seluruh aspek pelayanan
yang disediakan oleh Puskesmas Doda.
Selanjutnya, dalam rangka Peningkatan Mutu Layanan Klinis dan Keselamatan Pasien
(PMKP), maka Puskesmas Doda membentuk tim PMKP untuk mengevaluasi kinerja dan
dilakukan pemantauan secara berkala.
Sasaran Keselamatan Pasien di Puskesmas Doda :
1. Ketepatan Identifikasi Pasien
2. Ketepatan Pemberian Obat pada Pasien
3. Ketepatan Prosedur Tindakan Medis dan Keperawatan
4. Pengurangan Terjadinya Risiko Infeksi di Puskesmas
5. Tidak Terjadinya Pasien Jatuh

BAB VI

KESELAMATAN KERJA

Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang selanjutnya disingkat K3 adalah segala


kegiatan untuk menjamin dan melindungi keselamatan dan kesehatan tenaga kerja melalui
upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Pengaturan Keselamatan Kerja
di Puskesmas Doda diatur dalam Pedoman Kewaspadaan Universal.
Kewaspadaan Universal yaitu tindakan pengendalian infeksi yang dilakukan oleh
seluruh tenaga kesehatan untuk mengurangi risiko penyebaran infeksi dan didasarkan pada
prinsip bahwa darah dan cairan tubuh dapat berpotensi menularkan penyakit, baik berasal dari
pasien maupun petugas kesehatan.

Prinsip Kewaspadaan Universal (Universal Precaution) di pelayanan kesehatan adalah


menjaga hygiene sanitasi individu, hygiene sanitasi Ruanganan, serta sterilisasi peralatan. Hal
ini penting mengingat sebagian besar yang terinfeksi virus lewat darah seperti HIV dan HIB
tidak menunjukkan gejala fisik. Kewaspadaan Universal diterapkan untuk melindungi setiap
orang (pasien dan petugas kesehatan) apakah mereka terinfeksi atau tidak. Kewaspadaan
Universal berlaku untuk darah, sekresi ekskresi (kecuali keringat), luka pada kulit, dan selaput
lendir. Penerapan standar ini penting untuk mengurangi risiko penularan mikroorganisme
yang berasal dari sumber infeksi yang diketahui (misalnya pasien, benda terkontaminasi,
jarum suntik bekas pakai, dan spuit) di dalam sistem pelayanan kesehatan.

Ketiga prinsip tersebut dijabarkan menjadi tiga kegiatan pokok, yaitu

1. Cuci Tangan 7 Langkah


Langkah-langkah :
b. Basahkan kedua telapak tangan setinggi pertengahan lengan dengan air
mengalir, kemudian ambil sabun.
c. Usap dan gosok kedua telapak tangan secara lembut, kemudian gosok juga
kedua punggung tangan secara bergantian.
d. Gosok sela-sela jari hingga bersih.
e. Bersihkan ujung jari secara bergantian dengan mengatupkan.
f. Gosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian.
g. Letakkan ujung hari ke telapak tangan kemudian gosok perlahan.
h. Bila seluruh bagian tangan dengan air bersih yang mengalir lalu keringkan
memakai handuk atau tisu. Kemudian, matikan kran dengan tisu dan tangan
bersih terjaga.
2. Prinsip Aseptik dan Antiseptik
a. Definisi
Sterilisasi : tindakan untuk membuat suatu alat/bahan menjadi bebas hama
Asepsis : keadaan bebas hama/bakteri
Antisepsis : tindakan untuk membebas-hamakan suatu bahan, alat ataupun
Ruanganan terhadap bakteri/kuman pathogen untuk mencegah sepsis.
b. Cara Sterilisasi terbagi tiga (3) yaitu, pemanasan, kimiawi, dan radiasi. Di
Puskesmas Doda saat ini sterilisasi baru menggunakan autoclave dan larutan
antiseptik yaitu alcohol 70% dan povidone yodium.
3. Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD), yaitu masker, goggle/pelindung wajah,
sarung tangan, dan gaun isolasi/apron.

BAB VII

PENGENDALIAN MUTU

Penilaian kinerja pelayanan klinis di Puskesmas Doda berdasarkan indikator mutu


layanan klinis, yaitu sebagai berikut :

No Jenis Pelayanan Indikator Mutu Klinis Standar Target


1. Pendaftaran 1. Jam buka pelayanan 08.00 – 100% 100%
12.00 setiap hari kerja
2. Waktu tunggu pelayanan rekam 100% 100%
medis pasien ≤10 menit
3. Kepuasan pasien ≥85% ≥80%
1. Jam buka pelayanan 08.00 – 100% 100%
12.00 setiap hari kerja
2. Poli Umum 2. Pemberi layanan merupakan 100% 100%
dokter
3. Kepuasan pasien ≥85% ≥80%
1. Jam buka pelayanan 08.00 – 100% 100%
12.00 setiap hari kerja
2. Pemberi layanan merupakan 100% 100%
dokter gigi
3. Poli Gigi 3. Kelengkapan inform consent 100% 100%
setiap pasien yang memerlukan
tindakan
4. Kepuasan pasien ≥85% ≥80%
1. Ketersediaan tenaga bidan di 100% ≥80%
4. Poli KIA/ KB Puskesmas
2. Kepuasan pasien ≥85% ≥80%
1. Pemberian inform consent untuk 100% 100%
pasien yang memerlukan
tindakan medis

5. UGD 2. Ketepatan pelaksanaan Triase 100% 100%


bagi pasien gawat darurat

3. Kepuasan pasien ≥85% ≥80%

1. Tidak adanya kasus pasien 100% ≥80%


phlebitis

2. Tidak terjadinya infeksi ≤ 0,05% ≤ 0,05%


6. Rawat Inap
nosokomial

3. Kepuasan pasien ≥85% ≥80%

7. Laboratorium 1. Waktu tunggu hasil 100% 100%


laboratorium sesuai dengan
jenis pemeriksaan

2. Tidak ada kesalahan pemberian 100% 100%


hasil pemeriksaan

3. Kepuasan pasien ≥85% ≥80%

1. Ketersediaan tenaga dokter dan 100% 100%


bidan untuk menolong
persalinan normal

8. Persalinan 2. Tidak adanya kematian ibu dan 100% 100%


bayi karena kesalahan petugas

3. Kepuasan pasien ≥85% ≥80%

1. Pemberi layanan merupakan 100% 100%


tenaga farmasi

2. Kesesuaian waktu pelayanan 100% 100%


obat non racikan < 10 menit

9. Apotek 3. Kesesuaian waktu pelayanan 100% 100%


obat racikan < 20 menit

4. Tidak terjadi kesalahan 100% 100%


pemberian obat
5. Kepuasan pasien ≥85% ≥80%
REFERENSI

Peraturan Menteri Kesehatan No. 269 tahun 2008 tentang Rekam Medis

Peraturan Menteri Kesehatan No. 1691 tahun 2011 tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 001 tahun 2012 tentang Sistem Rujukan
Pelayanan Kesehatan Perorangan

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 50 tahun 2012 tentang Penerapan Sistem
Manajemen dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Peraturan Menteri Kesehatan No. 26 tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Pekerjaan dan
Praktik Tenaga Gizi

Peraturan Menteri Kesehatan No. 55 tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Pekerjaan Rekam
Medis

Peraturan Menteri Kesehatan No. 75 tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia tahun 2015 tentang Panduan Praktik Klinis
bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama

Peraturan Menteri Kesehatan No. 11 tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien

Anda mungkin juga menyukai