1. Definisi
Sprain ankle adalah kondisi terjadinya penguluran dan kerobekan pada ligamentum
lateral kompleks. Hal ini disebabkan oleh adanya gaya inversi dan plantar fleksi yang
tiba-tiba pada saat kaki tidak menumpu sempurna lantai/tanah yang tidak rata.
Ligamen lateral complex ankle terdiri atas ligamen talofibular anterior, ligamen
talofibular posterior, ligamen talocalcaneus, ligamen calcaneocuboideum dan ligamen
calcaneafibular. Ligamen lateral complex ankle berfungsi sebagai stabilisator, tetapi
yang paling sering terjadi cidera adalah ligamentum talofibular anterior. Jika gaya pada
ankle lebih besar, maka ligamentum calcaneofibular juga ikut rusak. Keadaan ini
menyebabkan nyeri dan bengkak, serta penurunan fungsi seperti kesulitan berjalan
2. Etiologi
Kelemahan otot, terutama otot-otot disekitar sendi pergelangan kaki
Kurang melakukan pemanasan dan peregangan saat sebelum olahraga
Sepatu atau alas kaki yang tidak tepat
Sprain ankle terjadi dapat terjadi ketika sedang berolahraga, aktivitas fisik,
melangkah di permukaan yang tidak rata
Sprain pada ligamentum lateral complex dihasilkan oleh gaya inversi dan plantar
fleksi ankle yang tiba-tiba, dimana seringkali terjadi selama olahraga atletik atau
exercise ketika berat tubuh yang diterima oleh kaki saat menumpuh tidak sempurna
diatas permukaan yang todak rata menyebabkan tapak kaki (dorsum kaki) dalam
posisi inversi saat gaya tersebut terjadi, akibatnya ligamentum lateral complex
mengalami overstretch
Obesitas
3. Patogenesis
Sprain ankle biasanya terjadi karena overstretch pada ligamen complex lateral ankle
dengan posisi inversi dan plantar fleksi yang tiba-tiba terjadi saat ini tidak menumpu
sempurna/tanah yang tidak rata. Ligamen pada lateral ankle antara lain:ligamen talofibular
posterior yang berfungsi untuk menahan gerakan ke plantar fleksi.
B. Prosedur Pelaksanaan
1. Persiapan Alat : (mencakup persiapan operasional alat)
a. Hubungkan power cord (steker) unit ke adaptor lalu hubungkan power ke adaptor unit
b. Tekan tombol ON yang ada di belakang unit
c. Menjalankan unit dengan menekan tombol ON/OFF yang ada di panel depan unit (tekan
tombol selama 3 detik sampai unit aktif)
d. Selanjutnya,tekan tombol manual yang ada di panel depan unit TENS
e. Selanjutnya,pad dibasahi terlebih dahulu, dan diletakan pada permukaan pad yang akan
di kontakan dengan kulit pasien.
2. Persiapan Pasien :
a. Posisikan pasien pada posisi supine lying dan usahakan dalam keadaan senyaman dan
serefleks mungkin.
3. Teknik Pelaksanaan :
3. Pemilihan dosis :
a. Bentuk arus TENS : high frequency
c. Frekuensi : 90 Hz
d. Pulse Width : 70 µs
f. Waktu : 30 Menit
C. Evaluasi
Setelah pemberian TENS terjadi penurunan rasa nyeri dan pasien sudah bisa berjalan tanpa bantuan
KASUS-KASUS FISIOTERAPI :
Catatan :
Pilih dua kasus di atas, kemudian kasus yang dipilih dikerjakan sesuai format laporan di atas.