Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PRAKTIKUM TRANSCUTANEUS ELECTRICAL

NERVE STIMULATION (TENS)


“KASUS AKUT SPRAIN ANKLE”

NURUL AULIA PUTRI


PO713241181031
D III FISIOTERAPI TK 2

POLTEKKES KEMENKES MAKASSAR JURUSAN FISIOTERAPI


TAHUN AJARAN 2019/2020
A. Patologi Kasus Akut Sprain Ankle ( Vas 8,6 )

1. Definisi
Sprain ankle adalah kondisi terjadinya penguluran dan kerobekan pada ligamentum
lateral kompleks. Hal ini disebabkan oleh adanya gaya inversi dan plantar fleksi yang
tiba-tiba pada saat kaki tidak menumpu sempurna lantai/tanah yang tidak rata.
Ligamen lateral complex ankle terdiri atas ligamen talofibular anterior, ligamen
talofibular posterior, ligamen talocalcaneus, ligamen calcaneocuboideum dan ligamen
calcaneafibular. Ligamen lateral complex ankle berfungsi sebagai stabilisator, tetapi
yang paling sering terjadi cidera adalah ligamentum talofibular anterior. Jika gaya pada
ankle lebih besar, maka ligamentum calcaneofibular juga ikut rusak. Keadaan ini
menyebabkan nyeri dan bengkak, serta penurunan fungsi seperti kesulitan berjalan

2. Etiologi
 Kelemahan otot, terutama otot-otot disekitar sendi pergelangan kaki
 Kurang melakukan pemanasan dan peregangan saat sebelum olahraga
 Sepatu atau alas kaki yang tidak tepat
 Sprain ankle terjadi dapat terjadi ketika sedang berolahraga, aktivitas fisik,
melangkah di permukaan yang tidak rata
 Sprain pada ligamentum lateral complex dihasilkan oleh gaya inversi dan plantar
fleksi ankle yang tiba-tiba, dimana seringkali terjadi selama olahraga atletik atau
exercise ketika berat tubuh yang diterima oleh kaki saat menumpuh tidak sempurna
diatas permukaan yang todak rata menyebabkan tapak kaki (dorsum kaki) dalam
posisi inversi saat gaya tersebut terjadi, akibatnya ligamentum lateral complex
mengalami overstretch
 Obesitas

3. Patogenesis
Sprain ankle biasanya terjadi karena overstretch pada ligamen complex lateral ankle
dengan posisi inversi dan plantar fleksi yang tiba-tiba terjadi saat ini tidak menumpu
sempurna/tanah yang tidak rata. Ligamen pada lateral ankle antara lain:ligamen talofibular
posterior yang berfungsi untuk menahan gerakan ke plantar fleksi.

4. Tanda dan Gejala


a. Nyeri
b. Bruishing atau kemerahan
c. Keterbatasan gerakan
d. Pembengkakan
e. Popping sound

B. Prosedur Pelaksanaan
1. Persiapan Alat : (mencakup persiapan operasional alat)
a. Hubungkan power cord (steker) unit ke adaptor lalu hubungkan power ke adaptor unit
b. Tekan tombol ON yang ada di belakang unit
c. Menjalankan unit dengan menekan tombol ON/OFF yang ada di panel depan unit (tekan
tombol selama 3 detik sampai unit aktif)
d. Selanjutnya,tekan tombol manual yang ada di panel depan unit TENS
e. Selanjutnya,pad dibasahi terlebih dahulu, dan diletakan pada permukaan pad yang akan
di kontakan dengan kulit pasien.

2. Persiapan Pasien :
a. Posisikan pasien pada posisi supine lying dan usahakan dalam keadaan senyaman dan
serefleks mungkin.

3. Teknik Pelaksanaan :

Kasus Akut Sprain Ankle


Nilai VAS : 8,6 1. Posisi pad elektrode : Bipolar paralel

2. Metode pemasangan pad elektrode : Pad diletakkan


dalam posisi Bipolar parallel dan diletakkan pada
malleolus lateral/medial

3. Pemilihan dosis :
a. Bentuk arus TENS : high frequency

b. Bentuk gelombang : Simetric` Bipasic

c. Frekuensi : 90 Hz

d. Pulse Width : 70 µs

e. Intensitas arus : 40.0 mA

f. Waktu : 30 Menit

C. Evaluasi
Setelah pemberian TENS terjadi penurunan rasa nyeri dan pasien sudah bisa berjalan tanpa bantuan
KASUS-KASUS FISIOTERAPI :

1. Akut Sprain Ankle (VAS 8,6)


2. Kronik Sprain Ankle (VAS 5,2)
3. Akut Sprain Ligamen Collateral Medial Knee (VAS 9,3)
4. Akut Strain Tendon Achilles (VAS 7,6)
5. Akut Strain Gastrocnemius (VAS 7,2)
6. Akut Strain Hamstring (VAS 7,4)
7. Akut Contusio Quadriceps Femoris (VAS 7,8)
8. Akut Sprain Ligamen Cruciatum Knee (VAS 8,6)
9. Kronik Osteoarthritis Knee Joint (VAS 6,7)
10. Kronik Piriformis Syndrome (VAS 6,3)
11. Kronik Muscle soreness gastrocnemius (VAS 5,6)
12. Kronik Syndrome Tractus Iliotibial band (VAS 5,4)
13. Kronik Syndrome Pes Anserine Knee (VAS 6,2)
14. Kronik Tennis Elbow (VAS 6,3)
15. Kronik Shoulder Pain (VAS 6,4)
16. Kronik Tendinitis Bicipitalis (VAS 5,7)
17. Kronik Cervical Syndrome (VAS 6,7)
18. Kronik Spondylosis Lumbal (VAS 6,4)
19. Kronik Spondylosis Cervical (VAS 6,2)
20. Akut Non-spesific Low Back Pain (VAS 8,2)
21. Akut sprain wrist (VAS 8,5)
22. Kronik lesi meniskus knee (VAS 5,4)
23. Kronik Frozen Shoulder (VAS 5,8)
24. Kronik Ischialgia akibat HNP L4-L5 (VAS 7,8)
25. Kronik Brachialgia akibat Spondylosis/HNP C5-C6 (VAS 6,6)

Catatan :
Pilih dua kasus di atas, kemudian kasus yang dipilih dikerjakan sesuai format laporan di atas.

Anda mungkin juga menyukai