Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PRAKTIKUM

“DIADYNAMIC CURRENT”
(TENS)
“KASUS KRONIK cervical syndrome (VAS 6,7)

DI SUSUN OLEH :
SOFYAN
(PO.713241181041)

Politeknik kemenkes makassar


2019/2020
LAPORAN PRAKTIKUM DIADYNAMIC CURRENT

A. Patologi Kasus
1. Definisi
Secara umum memiliki bentuk tulang yang kecil dengan spina atau procesus spinosus (bagian
seperti sayap pada belakang tulang) yang pendek, kecuali tulang ke-2 dan 7 yang procesus
spinosusnya pendek. Diberi nomor sesuai dengan urutannya dari C1-C7 (C dari cervical),
namun beberapa memiliki sebutan khusus seperti C1 atau atlas, C2 atau aksis.
Setiap mamalia memiliki 7 tulang punggung leher, seberapapun panjang lehernya.

2.Etiologi

Cervical syndrome adalah suatu keadaan yang ditimbulkan oleh adanya rasa nyeri pada sepanjang
ruas-ruas tulang belakang pada leher (tengkuk) yang disebabkan oleh berbagai gangguan maupun
trauma sehingga menyebabkan rasa sakit dan dapat membatasi pergerakan pada leher karena adanya
spasme (ketegangan) otot sekitar leher. Gejala tersebut berupa nyeri, terjadi spasme pada
otot,gangguan sensibilitas pada segmen dermatom, gangguan postural yang terrjadi akibat
menghindari posisi yang nyeri dan pada kondisi kronis timbul kontraktur otot pada regio cervical.

3.Patogenesis

Pasien yang mengalami Cervical syndrom akan merasakan perubahan degeneratif  (kerusakan
terhadap jaringan di dalam tubuh) yang normal terjadi pada saat usia pasien bertambah tua.

Postur yang buruk dan kerja terlalu keras, seperti sering mengangkat beban contohnya,  dapat
memperburuk kondisi leher atau bagian tulang belakang. Diskus secara perlahan menjadi usang,
lebih berisi, dan rata. Ketika ruang diskus menyempit sehingga vertebrae menyatu, tulang mungkin
mulai menekan sumsum tulang atau akar saraf. Karena saraf tertekan, akhirnya bisa iritasi. Tak
jarang rasa sakit, kesemutan, mati rasa, atau lemah lesu mungkin muncul.

4.Tanda dan Gejala

Tanda Anda mengalami cervical disc adalah sakit leher, kesemutan, mati rasa mungkin mencapai
bahu, punggung atas, lengan, atau tangan. Beberapa tanda cervical disk kadang membuat orang
melemah, menjadi kikuk, dan sulit berjalan. Nyeri pada diskus yang menyembul  di leher(biasa
disebut hernia disk) akan memburuk saat bergerak dan batuk atau tertawa.
B. Prosedur Pelaksanaan
1. Persiapan Alat : (mencakup persiapan operasional alat)
a) Hubungkan power cord (steker) unit ke adaptor lalu hubungkan power ke adaptor unit
b) Tekan tombol ON yang ada di belakang unit
c) Menjalankan unit dengan menekan tombol ON/OFF yang ada di panel depan unit (tekan
tombol selama 3 detik sampai unit aktif)
d) Selanjutnya,tekan tombol manual yang ada di panel depan unit TENS
e) Selanjutnya,pad dibasahi terlebih dahulu, dan diletakan pada permukaan pad yang akan di
kontakan dengan kulit pasien.

2. Persiapan Pasien :
a) Posisikan pasien pada posisi tengkurap dan usahakan dalam keadaan senyaman dan serileks
mungkin.
b) Periksa area yang akan di terapi dalam hal ini: kulit harus bersih dan bebas dari lemak,
lotion.
c) Letakkan PAD pada area cervical
d) Periksa sensasi kulit, Lepaskan semua metal diarea terapi.
e) Sebelum memulai intervensi, terapist memberi penjelasan mengenai cara kerja dan efek
yang dapat ditimbulkan dari TENS.
Www
3. Teknik Pelaksanaan :
Kasus :
“kronik cervical syndrome” 1. Posisi pad elektrode : paralel
Nilai VAS :6,7 Metode pemasangan pad elektrode : Pad diletakkan
dalam posisi pad paralel dan diletakkan pada area
sekitar cervical dan diberi beban

2.Pemilihan dosis :

a. Bentuk arus : DF

b. Intensitas arus : 2,7 mA

c. Waktu : 10 MENIT
C. Evaluasi
Setelah melakukan tens selama 2 minggu pasien sudah merasakan perubahan dan tidak terlalu nyeri

Anda mungkin juga menyukai