KEPENDUDUKAN
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah
Pengantar Ilmu Kesehatan Masyarakat (PIKM)
Oleh :
IKM B
Amna Nur Yakina (150612602726)
Hanifa Muslima (150612603558)
Rahmania Nurdhini (150612603817)
Rismadini Ayu L (150612601869)
IKM A
Rinanda Eko Y (150612601435)
Rizky Chaterina DC (150612600408)
Rofilah Amiriyyah (150612604887)
Salma Nabilah (150612605394)
Yuswantien Himmamie (150612602900)
i
DAFTAR ISI
iii
2.5.4 Pengolahan Data ................................................................................. 14
2.5.5 Skala Pengukuran ............................................................................... 14
2.5.6 Variabel ............................................................................................... 15
a. Pengertian variabel............................................................................... 15
b. Jenis Variabel....................................................................................... 15
2.5.5 Membuat Tabel Distribusi Frekuesi .................................................... 16
2.5.6 Cara Menentukan Banyaknya Kelas ................................................... 16
2.5.7 Membuat Kelas Interval ...................................................................... 17
2.5.8 Mencari Rata – Rata ............................................................................ 17
2.5.9 Median Penyajian Data ....................................................................... 17
2.5.10 Modus ................................................................................................ 18
2.5.11 Standar Deviasi.................................................................................. 19
2.5.12 Regresi ............................................................................................... 19
2.6 Penyajian Data ............................................................................................ 20
2.6.1 Pengertian Penyajian Data................................................................... 20
2.6.2 Cara Penyajian Data ............................................................................ 20
2.7 Ukuran – Ukuran Statistik Kesehatan ......................................................... 25
2.7.1 Crude Rate ........................................................................................... 25
2.7.2 Spesifik Rate........................................................................................ 25
a. Berkaitan dengan Bayi dengan Anak ................................................... 25
b. Berkaitan dengan Kehamilan dan Kelahiran ....................................... 26
2.7.3 Umum .................................................................................................. 26
2.8 Contoh Statistik .......................................................................................... 26
BAB III PENUTUP .......................................................................................... 29
3.1 Kesimpulan ................................................................................................. 29
3.2 Saran ............................................................................................................ 29
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 30
iv
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Tugas Makalah ini
sebagaimana mestinya. Pada dasarnya, tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk
memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Pengantar Ilmu Kesehatan Masyarakat
serta membua mahasiswa mengerti bagaimana pentingnya mengetahui tentang
Konse Dasar Biostatistika.
Dengan tersusunnya makalah ini kami berharap dapat mengetahui lebih
dalam mengenai Biostatistik Kependudukan serta dapat bermanfaat bagi pembaca
pada umumnya.
Akhir kata kami meminta maaf apabila penyusunan makalah ini masih
jauh dari sempurna.
Penulis
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Salah satu fungsi dari statiska kesehatan adalah untuk mengukur status
kesehatan masyarakat dan mengetahui permasalahan kesehatan saat mengalami
kegagalan atau keberhasilan program guna untuk menganalisa perbandingan dan
menganalisa kecenderungannya. Analisa perbandingan dapat dilihat antar waktu
dan antar tempat.
Dalam statiska kesehatan ini suatu permasalahan dapat dimonitoring dan
dievaluasi melalui data yang dapat dipercaya dan tepat waktu, serta diharapkan
seluruh kegiatan pengolahan data akan menghasilkan informasi, memberikan
bobot untuk melakukan perbaikan dalam rangka membantu mengambil keputusan
yang tepat.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari statistik.
2. Untuk mengetahui pengertian dari statistika.
3. Untuk mengetahui pengertian dari statistika kesehatan.
4. Untuk mengetahui perbedaan dari istilah statistika.
5. Untuk mengetahui pengolahan dan analisis data.
6. Untuk mengetahui pengertian dari penyajian data.
7. Untuk mengetahui ukuran-ukuran statistik kesehatan.
8. Untuk mengetahui contoh cari statistik.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Statistik
2.1.1 Pengertian Statistik
Marguerrite F. Hall mengartikan statistik adalah suatu teknik yang
digunakan untuk mengumpulkan data, menganalisa data dan menyimpulkan dan
mengadakan penafsiran data yang berbentuk angka.
Anderson dan Bancrofi mendefinisikan statistik sebagai ilmu dan seni
mengembangkan dan menerapkan metoda yang paling efektif untuk
mengumpulkan, mentabulasi, menginterpretasi kan data kuantitatif sedemikian
rupa sehingga kemungkinan salah dalam kesimpulan dan estimasi dapat
diperkirakan dengan menggunakan penalaran induktif berdeasarkan matematika
probabilitas.
Sujana mengartikan statistik merupakan pengetahuan yang berhubungan
dengan cara-cara pengumpulan fakta, pengolahan serta penganalisanya,
penarikan kesimpulan, penyajian dan publikasi dari data-data yang berbentuk
angka
Sudrajat mendefinisikan statisktik sebagai ilmu pengetahuan mengenai
cara dan aturan dalam hal pengumpulan data, pengolahan, analisa, penarikan
keseimpulan, penyajian dan publikasi dari kata-kata yang berbentu angka.
(Effendy : 213-214)
Jadi, dapat disimpulkan statistik adalah ilmu yang berkaitan dengan
pengumpulan, penyajian, dan analisis untuk menarik kesimpulan dan
memanfaatkannya dalam menentukan keputusan pada keadaan yang tidak pasti.
Secara umum statistik secara sempit dapat diartikan sebagai data ringkasan
berbentuk angka, misalnya jumlah karyawan BKKBN, jumlah akseptor KB,
jumlah peserta KB aktif di suatu desa/kelurahan, jumlah balita yang ditimbang
pada bulan tertentu, jumlah penduduk miskin, jumlah mahasiswa, dan sebagainya.
Sedangkan secara lebih luas statistik merupakan ilmu yang mempelajari cara
pengumpulan, pengolahan, penyajian, dan analisis data termasuk pengambilan
3
kesimpulan dengan memperhitungkan unsur ketidakpastian berdasarkan konsep
probabilitas. (Notoatmodjo : 54)
4
kesimpulan da satu set data yang sedang diteliti dan hasilnya dapat dibuat
suatu generalisasi. Kegiatan statistik ini mulai pengumpulan data sampai
dengan uji hipotesis.
Contohnya, BKKBN menarik sampel yang besarnya 5.000 orang,
terdiri dari akseptor KB dari suatu kabupaten tertentu dan berdasarkan pada
data yang mengklasifikasikannya ke dalam jenis alat kontrasepsi yang
dipaka. Dari hasil perhitungan secara statistik terlihat bahwa 60% peserta
menggunakan IUD. Angka 60% yang digunakan untuk menyimpulkan
mengenai keadaan akseptor secara keseluruhan di kabupaten itulah yang
disebut sebagai statistikal inference. (Notoatmodjo : 56-57)
5
memonitor seluruh kekuatan dan kelemahan program yang menyangkut
berbagai variabel yang berbentuk data ringkasan. Misalnya: jumlah bayi
yang ditimbang, jumlah penduduk, jumlah peserta KB, jumlah balita yang
diimunisasi, dan lain sebagainya.
3. Statistik sebagai bahan evaluasi
Dengan mengetahui berbagai data yang dapat dipercaya, maka selanjutnya
kta dapat menganalisis yang baik dan yang buruk. Selain itu, melalui
berbagai data yang ada kita dapat membandingkan dan selanjutnya kita
dapat membuat suatu generalisasi dari sampel yang kecil kepada populasi.
(Notoatmodjo : 57-58)
2.2 Statistika
2.2.1 Pengertian Statistika
Pengertian statistika menurut Mood, Graybill dan Boes, Statistika adalah
teknologi dari metode ilmiah. Mereka juga menambahkan bahwa statistika
berhubungan dengan rancangan percobaan dan penyelidikan, dan penarikan
kesimpulan statistik.
Pengertian statistika menurut Modenhall, Statistika ialah suatu bidang
sains yang berkaitan dengan ekstraksi informasi dari data numerik dan
menggunakannya untuk membuat keputusan tentang populasi dari mana data
tersebut diperoleh. Asher mengomentari percobaan dan aplikasi statistika, beliau
mengatakan bahwa statistika berhubungan dengan metode untuk menarik
kesimpulan dari hasil percobaan atau proses.
Freund dan Walpole melihat statistika sebagai sains dalam pengambilan
keputusan di dalam ketidakpastian. Jadi pengertian statistika secara umum adalah
suatu teori informasi, dengan penarikan kesimpulan sebagai tujuannya.
Teori statistika adalah suatu teori informasi yang berhubungan dengan
pengangkaan informasi, menentukan percobaan atau prosedur untuk pengumpulan
data, dengan pengeluaran biaya yang minimal, dari sejumlah informasi tertentu
dan menggunakan informasi ini untuk membuat kesimpulan-kesimpulan.
6
2.2.2 Tujuan Statistika
Tujuan statistika yaitu untuk membuat kesimpulan mengenai suatu yang
lebih luas (populasi) berdasarkan keterangan yang ada pada sebagian contoh
(sampel) yang diambil dari populasi.
7
2. Program-program khusus: pelayanan kesehatan sekolah, pemberantasan
penyakit-penyakit menular, dan lain sebagainya.
3. Survei epidemiologi: informasi yang diperoleh dari lapangan
(masyarakat).
4. Survei kesehatan rumah tangga (household survey), yang diadakan pada
periode waktu tertentu misalnya, tiap 3 tahun, 4 tahun, atau 5 tahun.
5. Institusi-institusi yang mengumpulkan data dengan tujuan-tujuan khusus
seperti perusahaan-perusahaan asuransi, tempat-tempat pencatatan
kelahiran dan kematian di kelurahan, KUA, untuk pencatatan perkawinan
dan perceraian, tempat karantina penyakit-penyait menular, dan
sebagainya. (Notoatmodjo 2011 : 58-59)
2.3.2 Ruang Lingkup Statistik Kesehatan (Cecep dan Mitha 2015 : 130-131)
Adapun ruang lingkup statistik kesehatan, antara lain:
1. Mortalitas
Untuk mengetahui ukuran jumlah kematian (umumnya, atau karena akibat
yang spesifik) pada suatu populasi, skala besar suatu populasi, per dikali
satuan. Mortalitas khusus mengekspresikan pada jumlah satuan kematian
individu per tahun, hingga rata-rata mortalitas sebesar 9,5 berarti pada
populasi 100.000 terdapat 950 kematian per tahun.
2. Fertilitas
Berperan untuk mengetahui jumlah ukuran kelahiran pada perubahan
penduduk di suatu daerah maupun negara.
3. Mordibitas
Berfungsi sebagai pengukur derajad kerasnya penyakit, meratanya
penyakit, jumlah kasus pada populasi, dan insiden penyakit pada suatu
wilayah.
4. Pelayanan kesehatan
Statistik dapat berperan sebagai alat untuk melakukan pengkajian data,
(assessment), merumuskan diagnose, membuat perencanaan kesehatan
(intervensi), melaksanakan kegiatan bidang kesehatan (implementasi) dan
membuat suatu penilaian bidang kesehatan (evaluasi).
8
5. Demografi
Berfungsi menganalisa statistik dan matematik terhadap jumlah penduduk,
komposisi penduduk, komponen-komponen variasi dan perubahannya erat
kaitannya dengan masalah kesehatan.
6. Lingkungan
Menjelaskan sifat-sifat statistika suatu sistem dalam kesetimbangan
termodinamika. Fungsi ini bergantung pada suhu dan parameter-parameter
lainnya, seperti volume dan tekanan gas.
7. Gizi
Menjelaskan bagaimana prosentase status gizi di suatu wilayah. Bagaiman
penggunaan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses
digesti, absorbs, transportasi, penyimpanan, metabolism, dan pengeluaran
zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan.
9
4. Membantu seseorang di dalam pengembangan daya kritik dalam suat
kegiatanpengambilan Keputusan dengan cara-cara kuantitatif
10
manusia
Tujuan Untuk menjawab Untuk membuat Untuk 1. Menyederhana
permasalahan dan kesimpulan memberikan kan data
membuktikan mengenai suatu informasi 2. Menjawab
sesuatu yang yang lebih luas tentang permasalahan
belum terbukti (populasi) karakteristik di masyarakat
kebenarannya berdasarkan populasi, 3. Membuktikan
serta meringkas keterangan hubungan/ suatu dugaan
data sehingga yang ada pada pengaruh 4. Membantu
data tersebut sebagian contoh variabel pada pengembangan
menghasilkan (sampel) yang populasi, daya kritik
informasi yang diambil dari sehinggan dapat dalam
mudah dimengerti populasi membantu pengambilan
mengambil keputusan
keputusan, dengan cara
membuat kuantitatif
perencanaan,
atau pemecahan
masalah
Ruang 1. Statistik 1. keluarga 1. Mortalitas
Lingkup Deskriptif berencana 2. Fertilitas
2. Statistik 2. demografi 3. Mordibitas
Inferensial 3. kesehatan 4. Pelayanan
lingkungan kesehatan
4. gizi 5. Demografi
5. kesehatan 6. Lingkungan
kerja 7. Gizi
6. peristiwa
penting dalam
kehidupan
masyarakat
(vital event)
11
seperti angka
kelahiran,
kematian,
kesakitan,
umur harapan
hidup, dll
12
2.5.3 Jenis Data
1. Data kualitatif
Data kualitatif adalah data yang didapat dari hasil penghitungan dan tidak
menyatakan kuantitas. Data kualitatif bisa juga diangkakan dalam bentuk
skoring.
2. Data kuantitatif
Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka. Data ini dapat
dikelompokan lagi menjadi data diskrit dan data kontinum.
a. Data diskrit adalah data yang diperoleh dari hasil menghitung atau
membilang, misalnya menghitung meja, menghitung kambing 20
ekor. Data ini sering disebut data nominal yang biasa diperoleh dalam
penelitian ekploratif atau survei.
b. Data kontinum adalah data yang diperoleh dari hasil pengukuran,
penimbangan. Bentuk data bisa berupa pecahan ataupun bulat. Data
kontinum dapat dikelompokan menjadi tiga jenis, yaitu ordinal,
interval, dan rasio.
1) Data Ordinal
Data ordinal adalah data yang berjenjang atau berbentuk peringkat,
yang mempunyai jarak yang satu dengan yang lain dengan jarak
baik sama ataupun tidak.
2) Data Interval
Data interval adalah data yang jaraknya sama, tetapi tidak
mempunyai titik nol absolut (mutlak). Pada data ini walaupun
datanya nol tetapi masih mempunyai nilai, misalnya nol derajat
celcius masih mempunyai nilai karena masih ada nilai yang
dibawah nol derajat celcius. Data ini bisa dirubah menjadi data
ordinal.
3) Data Rasio
Data rasio adalah data yang jaraknya sama dan mempunyai nilai nol
absolut, berarti kalau nilai nol itu berarti benar-benar tidak ada
artinya atau kosong. Misalnya pengukuran panjang (meter) berat
(kg) jika hasil nol berarti tidak artinya karena angka dibawah nol
13
tidak ada. Jenis dat ini adalah data yang paling teliti karena dapat
disusun dalam data interval ataupun ordinal.
14
d) Skala ratio
Merupakan skala pengukuran tertinggi (memiliki karakteristik nominal,
ordinal dan interval) ditambah tujuannya sendiri dan memiliki starting
point yang tetap seperti nol. Dapat digunakan dalam perhitungan
matematis. Contoh, usia 40 tahun adalah 2 kali lebih tua dari usia 20 tahun.
2.5.6 Variabel
a. Pengertian Variabel
Variabel adalah ukuran atau ciri yang dimiliki oleh anggota atau benda,
situasi dan sebagainya yang satu dengan yang lain didalam kelompok tersebut
(Raffi 1985).Variabel adalah gejala yang menjadi fokus penelitian untuk diamati
sebagai atribut sebagai sekelompok orang atau obyek yang mempunyai variasi
antar satu dengan yang lainnya dalam kelompok itu, misalnya tinggi badan, berat
badan, sikap motivasi, kepemimpinan, dan disiplin.
b. Jenis Variabel
1. Variabel Independen
Variabel independen adalah variabel yang menjadi sebab timbulnya
perubahan pada variabel dependen, atau variabel yang mempengaruhi.
Varibel ini sering disebut variabel stimulus, variabel input, prediktor, dan
variabel bebas.
2. Variabel Dependen
Variabel dependen sering disebut sebagai variabel respon , aoutput,
konsekuen. Dalam bahasa Indonesia sering disebut variabel terikat atau
variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel
bebas. Anatara variabel independen dengan variabel dependen masing-
masing tidak berdiri sendiri akan tetapi selalu berpasanagan.
3. Variabel Moderator
Variabel moderator adalah variabel yang mempengaruhi tapi variabel ini
dapat memperkuat ataupun memperlemah hubungan antara variabel
independen dan variabel dependen. Variabel ini bisa disebut variabel
independen kedua, contoh hubungan suami istri semakin akrab bila telah
15
mempunyai anak. Anak sebagai variabel moderator yang memperkuat
hubungan suami istri,tetapi sebaliknya hubungan suami mistri akan
menjadi renggang bila tidak mempunyai anak. Dalam hal ini anak sebagai
variabel moderator yang bersifat memlemahkan ataupun memperkuat
keberadaan variabel dependen ataupun variabel independen.
4. Variabel Intervining
Variabel intervining adalah variabel yang secara teoritis mempengaruhi
(memperkuat atau memperlemah) hubungan variabel dependen dan
independen, tetapi tidak terukur, contoh anak yang pandai (IQ tinggi) nilai
hasil belajar akan tinggi, tapi bisa rendah karena anak tersebut sedang sakit
hati dan frustasi ketika mengerjakan soal. Sakit hati dan prustasi
merupakan variabel intervining, tetapi sulit diukur walaupun memang ada.
5. Variabel Kontrol
Variabel kontrol Merupakan variabel yang dikendalikan atau dikontrol
sehingga tidak akan mempengaruhi variabel yang diteliti . Variabel kontrol
ini ditentukan oleh peneliti, terutama pada penelitian eksperimen, contoh
perbandingan kecepatan mengetik antara SMK & SMU , maka yang
diperhatikan, yaitu naskahnya, jenis ketik, dan kondisi ruangan.
16
Ternyata banyaknya kelas tidak memenuhi kelas yang baik, yaitu antara 8
– 20 kelas sehingga interval = 4 tidak dipakai, selanjutnya kita coba
dengan (i) = 1 maka banyaknya kelas (k) = 4 : 1= 4
Dari perhitungan diatas ternyata banyaknya kelas = 4 belum memenuhi
ketentuan yang ada, namun demikan, hal ini tidaklah mutlak karena untuk
menentukan banyaknya kelas interval dipengaruhi oleh range nilai tertinggi dan
nilai terendah. Disamping itu, jumlah penyebaran angka juga ikut menentukan.
Maka, banyak penyebaran angka makin mudah untuk membuat banyaknya kelas
interval sesuai dengan ketentuan.
=
Di mana: i = Besar kelas interval
H = Nilai observasi yang paling tinggi
L = Nilai observasi yang paling rendah
k = Banyaknya kelas
=
ΣΧ
=
ΣΧ
17
distribusi yang berada di sebelah atas median dan 50% dari distribusi yang berada
di bawah median.
Untuk mencari median rumusnya adalah sebagai berikut:
a. Untuk ungroup data: (data bukan kelompok)
Di mana: Md = Median
LMd = Batas bawah kelas interval yang berisi median
UMd = Batas atas kelas interval yang berisi median
n = Banyaknya elemen (observasi) dalam distribusi
fp = Jumlah frekuensi di bawah/di atas kelas interval yang
berisi median
fMd = Frekuensi dalam kelas interval yang berisi median
i = Besar kelas interval
Mo = LMo + 0 ×
1 + 2
Di mana: Mo = Modus
LMo = Nilai batas bawah kelas interval yang berisi modus
fmo = Frekuensi kelas yang memuat modus
0
f1 = fmo-1
f20 = Selisih fekuensi kelas yang memuat modus dengan
frekuensi kelas sesudahnya (atasnya)
Catatan: f10, f20= Angka 1 bukan menyatakan pangkat 0
18
2.5.13 Standar Deviasi (SD)
Standar deviasi adalah ukuran yang dapat dipakai untuk mengetahui
tingkat penyebaran nilai-nilai (data) terhadap rata-ratanya.
Untuk mencari standar deviasi data tidak berkelompok adalah:
(%! &)
!"#
(
a=
∑!"#(%! *)
SD =
2.5.14 Regresi
Regresi adalah metode yang mempelajari hubungan antara dua variable
atau lebih. Analisis regresi dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Regresi linear sederhana
Regresi linear yaitu regresi yang digunakan ketika membicarakan pola dari
hubungan dua variable yang mempunyai hubungan linear.
2. Regresi linear berganda
Regresi berganda yaitu regresi yang digunakan ketika membicarakan pola
hubungan tiga variable atau lebih yang mempunyai hubungan linear.
19
Regresi nonlinear adalah regresi yang terjadi jika pola hubungannya tidak
dinyatakan dalam bentuk linear (misalnya fungsi kuadrat, fungsi logaritma,
dan sebagainya). (Notoatmodjo : 59-66)
20
masih banyak bidan tersebut belum menempati tempat
tinggal dimana ia bertugas.
2. Penyajian data dalam bentuk tabel (Tabel Presentation)
Penyajian dalam bentuk tabel merupakan penyajian data dalam bentuk
angka yang disusun secara teratur dalam kolom dan baris. Penyajian dalam
bentuk tabel banyak digunakan dalam penulisan hasil laporan kuantitatif
dengan jenis penelitian analitik dengan maksud agar orang mudah
memperoleh gambaran rinci tentang hasil penelitian yang dilakukan.
Tabel yang lengkap terdiri dari:
a. Nomor tabel, bila tabel yang disajikan lebih dari satu maka hendaknya diberi
nomor dengan tujuan agar lebih mudah jika ingin mencarai kembali. Nomor
tabel basanya diletakan diatas sebelah kiri sejajar denga judul tabel.
b. Judul tabel, setiap tabel yang disajikan harus diberi judul karena dari judul
orang dapat mengetahui tentang apa yang disajikan. Kalimat judul harus jelas,
singkat, berisi keterangan tentang apa, dimana, bagaimana, serta judul harus
menggambarkan isi tabel.
c. Catatan pendahuluan, biasanya diletakan dibawah judul dan berfubgsi sebagai
keterangan tambahan tentang tahun pembuatan tabel atau jumlah
pengamatan yang dilakukan.
d. Badan tabel, terdiri dari judul kolom, judul baris, judul kompartemen, dan sel.
e. Catatan kaki,catatan kaki dimaksudkan untuk memberi keterangan terhadap
singkatan, ukuran yang digunakan. Biasanya dengan memberi tanda sesuai.
Tanda yang digunakan dapat berupa * ( bintang ) , ▼ (segi tiga) X (tanda
silang) dan sebagainya. Catatan kaki diletakan dibawah kiri tabel.
f. Sumber data, diletakan di bagian kiri bawah tepatnya dibawah catatan kaki.
Sumber data penting bila data yang disajikan data skunder. Penulisan sumber
data harus jelas dan lengkap seperti dari mana data tersebut diperoleh dan
oleh siapa, judul penyusun dan penerbit serta tahun penerbitan, misal: diambil
dari hasil penelitian berjudul “ Peningkatan Peran Petugas Kesehatan
Dalam Memberikan Penerangan “dilakukan oleh bagian ketenagakerjaan
Rumah Sakit X Diterbitkan dalam buletin kesehatan vol 3 no 2 Maret
21
20031988 halaman 32. Hal ini dimaksudkan agar orang dapat mencarai tabel
aslinya.
3. Penyajian data dalam bentuk grafik
Grafik merupakan salah satu bentuk penyajian data statistik yang banyak
dilakukan didalam berbagai bidang termasuk bidang kesehatan. Penyajian
dalam bentuk grafik lebih menarik dan lebih mudah dipahami, serta hal-
hal yang kurang jelas akan lebih jelas bila disajikan dalan bentuk grafik.
a. Kelebihan Grafik
1) Membandingkan beberapa variabel dan kategori dalam beberapa
variabel ataupun satu variable pada waktu dan tempat yang
berbeda
2) Meramalkan perubahan yang terjadi dengan berjalannya waktu
dan tempat yang berbeda
3) Mengetahui adanya hubungan dua variable atau lebih
b. Kelemahan Grafik
1) Penyajian dalam bentuk grafik harus menarik karena pembuatan
grafik merupakan seni sehingga tidak semua orang dapat
membuat grafik yang menarik
2) Grafik memberi keterangan yang tidak rinci
3) Grafik harus dibuat dengan benar karena pembuatan grafik yang
salah mengakibatkan penghitungan yang salah pula
4) Informasi yang disajikan terbatas, karena bila data yang disajikan
dalam satu grafik terlalu banyak maka akan membingungkan
pengamat
5) Dengan penyajian dalam bentuk grafik kita akan kehilangan
informasi secara rinci, untuk mengatasi hal ini dapat dilakukan
dengan menyediakan tabel sebagai referensi.
c. Ketentuan dalam penyajian grafik, diagram, atau gambar data
Dalam penyajian data menggunakan grafik, diagram, gambar data yang
lain terdapat beberapa ketentuan, antara lain:
1) Judul grafik, digram, gambar atau skema hendaknya ditulis dengan
jelas, singkat, jelas, tepat dan sederhana. Judul terletak dibagian atas
22
tengah gambar atau grafik, dan menggambarkan ciri data, tempat,
dan tahun data tersebut diperoleh (what, where, and when).
2) Garis horizontal maupun vertikal sebagai koordinat harus ditata agar
garis kurva tampak jelas.
3) Penggambaran absis dan ordinat, untuk menggambarkan grafik yang
baik lazimnya panjang ordinat 60% sampai 70 % panjang absis,
atau absis sama panjang dengan ordinat. Bila ukuran tersbut terbalik
maka dapat menimbulkan kesan salah, atau performance yang
kurang menarik .
4) Skala pada grafik atau gambar harus ada catatan tentang satuan yang
dipakai, misalnya tahun, hari, kilogram, celcius, dan sebagainya.
5) Bentuk grafik, pemilihan bentuk grafik harus disesuaikan dengan
data yang ada , kalau terdapat dua bentuk pilihlah yang menarik
6) Pembuatan grafik harus menarik kalau perlu diberi warna, diarsir
atau titik.
7) Pemberian warna yang terlalu banyak justru kurang menarik,
biasanya 2 sampai 4 warna saja.
8) Keterangan dapat dituliskan dibawah grafik asal tidak mengganggu
keutuhan grafik.
9) Sebaiknya tidak menuliskan angka dalam grafik, kecuali bila angka
yang dihasilkan terlalu besar sehingga gambar ordinat terlalu
panjang mala tinggi ordinat dapat dipatahkan dan diganti dengan
angka.
10) Grafik harus diawali dari titik nol agar tidak terjadi kesalahan
informasi.
11) Apabila data dari grafik atau gambar tersebut diambil dari sumber
lain (bukan hasil penelitian sendiri), maka sumber data harus ditulis
di bawah kiri grafik atau gambar tersebut.
d. Macam-macam Grafik
Grafik dapat dikelompokan menjadi beberapa bagian berdasarkan
bentuk dan fungsi.
1) Berdasarkan bentuk
23
a) Grafik batang (Bar diagram)
Grafik yang berbentuk batang yang penilaiannya dilakukan
berdasarkan tinggi batang. Grafik batang dapat digunakan untuk
mengadakan perbandingan beberapa variabel dalam waktu dan
tempat yang sama atau berbeda
b) Grafik lingkaran (Piegram)
Grafik lingkaran merupakan grafik yang disajikan dalam bentuk
lingkaran. Lingkaran dapat digambar dalam 3 demensi yang
menyerupai kue, karena itu disebut pie diagram. Grafik
lingkaran untuk membandingkan secara relatif kategori kategori
dalam satu variabel.
c) Grafik garis (Line diagram)
Grafik garis merupakan penyaian data dalam bentuk garis.
Grafik garis terdiri dari beberapa macam, yaitu:
1. Grafik garis proposional ( proposional line diagram)
2. Grafik garis dinyatakan dalam persen seperti pada grafik
batang proposional. Grafik ini dapat digunakan untuk
mengadakan perbandingan beberapa variable
3. Grafik frekuensi kumulatif
4. Grafik ini juga disebut “ OGIVE “ ogive dihasilkan dari
data frekuensi distribusi kumulatif dan digunakan untuk
mengetahui posisi individual dalam kelompok
5. Grafik titik (Scater diagram)
6. Grafik model (Pictogram)
2) Berdasarkan fungsinya
a) Perbandingan
b) Kecenderungan
c) Penerangan
24
2.7 Ukuran-ukuran Statistik Kesehatan
Purata (rate) adalah ukuran umum yang sering digunakan dalam analisis
statistik, khususnya statistik kesehatan. Rate adalah suatu jumlah kejadian
dihubungkan dengan populasi yang bersangkutan.
Rate yang dihitung dari total populasi didalam suatu area sebagai
denominator (penyebut) disebut crude rate atau angka kasar (purata kasar).
Sedangkan rate yang dihitung dari kelompok atau segmen tertentu disebut
specific rate atau angka spesifik (purata spesifik).
25
2. Neonatal Mortality Rate (Angka Kematian Neonatal)
2.6.3 Umum
1. Age Specific Death Rate (Angka Kematian Berdasarkan Kelompok Umur)
26
Jumlah populasi pada kelompok umur tertentu
27
KALIMANTAN UTARA - - - - - -
SULAWESI UTARA 33.00 37.00 2.00 3.00 177.00 183.00
SULAWESI TENGAH 19.00 20.00 6.00 6.00 176.00 183.00
SULAWESI SELATAN 53.00 57.00 23.00 25.00 425.00 440.00
SULAWESI TENGGARA 21.00 20.00 2.00 5.00 258.00 264.00
GORONTALO 10.00 11.00 1.00 1.00 87.00 91.00
SULAWESI BARAT 8.00 9.00 0.00 0.00 91.00 92.00
MALUKU 24.00 26.00 2.00 1.00 178.00 190.00
MALUKU UTARA 17.00 18.00 0.00 0.00 119.00 125.00
PAPUA BARAT 13.00 16.00 0.00 0.00 128.00 143.00
PAPUA 32.00 33.00 2.00 2.00 381.00 391.00
INDONESIA 1608.00 1725.00 475.00 503.00 9510.00 9655.00
28
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Statistik adalah ilmu yang berkaitan dengan pengumpulan, penyajian, dan
analisis untuk menarik kesimpulan dan memanfaatkannya dalam
menentukan keputusan pada keadaan yang tidak pasti.
2. Teori statistika adalah suatu teori informasi yang berhubungan dengan
pengangkaan informasi, menentukan percobaan atau prosedur untuk
pengumpulan data, dengan pengeluaran biaya yang minimal, dari sejumlah
informasi tertentu dan menggunakan informasi ini untuk membuat
kesimpulan-kesimpulan.
3. Statistik kesehatan merupakan suatu cabang dari statistik yang berkaitan
dengan administrasi kesehatan yang dalamnya membahas mengenai cara-
cara pengumpulan, kompilasi, pengolahan, dan interpretasi fakta-fakta
numerik berhubungan dengan sehat dan sakit, kelahiran, kematian dan
faktor-faktor lain yang berhubungan pada populasi manusia.
4. Terdapat 4 langkah dalam pengolahan data, yakni : Editing (Penyuntingan
data), Coding (Membuat lembaran kode), Data entry (Memasukkan data),
dan Tabulasi
5. Cara Penyajian Data ada 3, yaitu : Penyajian dalam bentuk Tekstular,
tabel (Tabel Presentation) dan dalam bentuk grafik
6. Ukuran-ukuran kesehatan terdiri dari : Crude Rate, Specific Rate
(Berkaitan dengan bayi dan anak, serta berkaitan dengan kehamilan dan
kelahiran), Umum
3.2 Saran
Ilmu statistik dan statistika merupakan salah satu cabang yang penting dari
Ilmu Kesehatan Masyarakat untuk menganalisis, mengatur, mengolah, dan
menyajikan data. Oleh karena itu, setiap sarjana ilmu kesehatan masyarakat
terutama diharuskan untuk memahami mengenai ilmu statistik dan statistia dalam
bidang kesehatan sebagai bekal untuk terjun menangani masalah kesehatan di
kalangan masyarakat.
29
DAFTAR PUSTAKA
Arjuna, F., Sumber Data Kesehatan Masyarakat, dilihat pada 1 November 2015,
dari
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Fatkurahman%20Arjuna
, %20M.Or/sumber-data-kesehatan-masyarakat.pdf
Effendy, N. 1998, Dasar Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat, Buku
Kedokteran EGC, Jakarta
Indah, Meila Nur., 2014, Statistika Deskriptif dan Induktif, Graha Ilmu,
Yogyakarta.
Murti, B., Pengantar Biostatistik, dilihat pada 1 November 2015, dari
http://fk.uns.ac.id/static/materi/Pengantar_Biostatistik_Prof_Bhisma_Murt
i.pdf
Notoatmodjo, S., 2003, Prinsip-Prinsip Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat,
Rineka Cipta, Jakarta.
Notoatmodjo, S., 2011, Kesehatan Masyarakat Ilmu & Seni, Rineka Cipta,
Jakarta.
Nugroho, Sigit., 2007, Dasar-dasar Metode Statistika, Grasindo, Jakarta.
Pratama, B.A., Konsep Dasar Biostatistika, dilihat pada 1 November 2015, dari
http://web.unair.ac.id/admin/file/f_17960_kondas_biostat.pdf dan
http://static.schoolrack.com/files/25586/103684/ar_BIOSTATISTIK.ppt
Triwibowo, C., Mitha EP, 2015, Pengantar Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat,
Nuha Medika, Yogyakarta.
30