Anda di halaman 1dari 8

PERIODISASI SASTRA

A. Genre Sastra
Genre berasal dari bahasa Perancis yang berarti jenis, genre sastra berarti jenis karya
sastra. Menurut Aristoteles, karya sastra berdasarkan ragam perwujutannya terdiri atas
tiga macam, yaitu:
1. Puisi
Puisi merupakan salah satu ragam karya sastra yang terikat dengan irama, ritma, rima,
bait, larik dan ditandai dengan bahasa yang padat. Puisi juga merupakan seni tertulis
yang mana menggunakan bahasa sebagai kualitas estetiknya atau keindahanya. Puisi
dibedakan menjadi dua yakni puisi lama & puisi baru.
a. Puisi Lama
1. Pengertian Puisi Lama
Puisi Lama ialah puisi yang terikat dengan aturan-aturan tertentu. Aturan-
aturan tersebut antara lain : Jumlah kata dalam satu baris; jumlah baris dalam
satu bait; rima (persajakan ); banyaknya suku kata dalam setiap baris; dan
irama.

2. Ciri-Ciri Puisi Lama:


Ada beberapa ciri puisi lama, antara lain sebagai berikut:
1.  Berupa puisi rakyat yang tidak diketahui nama pengarangnya.
2. Terikat oleh aturan-aturan seperti jumlah baris dalam setiap baitnya, sajak
dan jumlah suku kata dalam setiap barisnya.
3.  Disampaikan dari mulut ke mulut sehingga sering disebut juga dengan
sastra lisan / kesusastraan lisan.
4. Menggunakan majas/gaya bahasa tetap (statis) & klise.
5. Berisikan tentang kerajaan, fantastis & istanasentris.

3. Jenis Puisi lama


Ada beberapa jenis-jenis puisi lama antara lain:
1.    Mantra yakni ucapan-ucapan yang dianggap memiliki kekuatan ghaib.
2.    Pantun merupakan puisi yang bersajak a-b-a-b, dimana pada tiap bait ada 4
baris, dalam tiap baris terdiri dari 8 -12 suku kata, dan 2 baris pertama
sebagai sampiran dan 2 baris setelahnya sebagai isi.
3.    Karmina yang merupakan pantun kilat seperti pantun tetapi lebih pendek
4.    Gurindam ialah puisi dimana pada tiap bait terdiri dari 2 baris, bersajakkan
a-a-a-a, dan berisikan nasihat.
5.    Seloka yakni pantun berkait yang ditulis menggunakan bentuk syair atau
pantun, bisa empat batis atau lebih.
6.    Syair yang merupakan puisi dengan ciri-cirinya yakni pada tiap bait ada 4
baris, bersajakkan a-a-a-a, dan berisikan nasehat-nasehat atau cerita.
7.    Talibun yaitu pantun genap dimana pada tiap bait terdiri dari 6/8/10 baris.

b. Puisi Baru
1. Pengertian Puisi Baru
Puisi baru ialah puisi yang tidak terikat oleh aturan-aturan sehingga lebih
bebas bentuknya daripada puisi lama, baik dalam segi jumlah suku kata, baris,
ataupun sajaknya.
2. Ciri-Ciri Puisi Baru
Ciri-ciri puisi baru, antara lain:
1.    Diketahui nama pengarangnya
2.    Perkembangannya secara lisan dan tertulis
3.    Tidak terikat oleh aturan seperti jumlah baris, jumlah suku kata dan rima.
4.    Menggunakan majas / gaya bahasa yang berubah-ubah (dinamis).
5.    Pada umumnya berisikan tentang kehidupan
6.    Biasanya lebih banyak menggunakan sajak pantun & syair
7.    Bentuknya lebih rapi dan simetris
8.    Memiliki rima akhir yang lebih teratur
9.    Pada tiap-tiap baris berupa kesatuan sintaksis
3. Jenis Puisi Baru
Berikut adalah jenis-jenis dari puisi baru:
1.    Balada yakni puisi yang berisikan sebuah cerita atau kisah.
2.    Himne yaitu puisi pujaan yang ditujukan untuk Tuhan, pahlawan dan tanah
air.
3. Ode ialah puisi yang berbentuk sanjungan untuk orang-orang yang berjasa.
Menggunakan nada atau irama yang sangat resmi, membahas tentang
sesuatu yang mulia, dan memiliki sifat yang menyanjung.
4.    Epigram merupakan puisi yang berisikan ajaran ataupun tuntunan.
5.    Romansa ialah puisi yang isinya tentang luapan perasaan cinta dan kasih
sayang.
6.    Elegi yakni puisi tentang kesedihan.
7.    Satire ialah puisi yang isinya berupa sindiran ataupun kritikan.
8.    Distikon merupakan puisi dimana pada tiap baitnya terdiri dari 2 baris.
9.    Terzina ialah puisi dimana tiap baitnya terdiri atas 3 baris.
10.  Kuatrain yakni puisi empat seuntai dimana puisi yang tiap baitnya terdiri
dari 4 baris .
11.  Kuint ialah puisi lima seuntai yang mana pada tiap baitnya terdiri dari 5
baris.
12.  Sektet yaitu puisi enam seuntai yang tiap baitnya terdiri dari 6 baris.
13.  Septime ialah puisi yang tiap baitnya terdiri atas tujuh baris atau  puisi
tujuh seuntai.
14.  Oktaf/Stanza merupakan puisi dimana tiap baitnya terdiri dari 8 baris.
15.  Soneta ialah puisi yang terdiri dari 14 baris dan terbagi menjadi dua, yakni
pada dua bait pertama masing-masing empat baris dan pada dua bait
kedua masing-masing tiga baris.
2. Prosa

Prosa adalah suatu karya sastra yang berbentuk tulisan dan bersifat bebas, yang
dimaksud dengan bersifat bebas adalah karya sastra ini tidak terikat oleh aturan-
aturan penulisan karya sastra lainnya seperti rima, irama, diksi, dan lain-lain.
Berdasarkan jenisnya, prosa dapat dikelompokan menjadi dua kelompok, yaitu prosa
lama dan prosa baru. Di bawah ini adalah macam-macam bentuk dan contoh prosa
lama dan prosa baru.
a.    Prosa lama
Prosa lama adalah sebuah karya sastra yang belum mendapat pengaruh dari
kebudayaan barat. Pada awalnya prosa lama berbentuk lisan karena belum
ditemukannya alat tulis menulis. Namun, kini prosa lama juga dapat ditemukan dalam
bentuk tulisan. Adapun bentuk-bentuk prosa lama, diantaranya adalah:
1) Hikayat
Hikayat merupakan cerita yang berisi tentang kehidupan para dewi, dewa, pangeran,
raja, dan lain-lain. Cerita-cerita yang ada di dalam hikayat bersifat fiksi dan tidak
masuk akal. Contohnya adalah Hikayat Hang Jebat, Hikayat Nabi Sulaiman, Hikayat
Raja Bijak, dan lain-lain.
2)  Sejarah (Tambo)
Sejarah adalah salah satu bentuk prosa lama yang bercerita tentang peristiwa-
peristiwa tertentu. Sejarah sastra lama berbeda dengan sejarah yang ditulis pada
masa kini. Kebanyakana sastra lama sejarah disampaikan dengan menambahkan
penyedap atau bumbu-bumbu cerita sehingga terdengar lebih menarik. Sedangkan
sejarah yang ditulis pada masa kini sama persis dengan kejadian sebenarnya dan
dapat dibuktikan dengan fakta. Contoh bentuk prosa lama sejarah adalah Sejarah
Melayu yang ditulis oleh Tun Sri Lanang pada tahun 1612.

3) Kisah
Kisah adalah prosa lama yang berbentuk cerita-cerita pendek. Biasanya kisah
bercerita tantang sebuah perjalanan, pengalaman atau petualangan orang-orang
dahulu. Salah satu ontoh prosa lama kisah adalah Kisah Raja Abdullah menuju Kota
Mekkah.

4)  Dongeng
Salah satu bentuk prosa lama yang sangat popular adalah dongeng. Bentuk prosa
lama ini bercerita tentang khayalan-khayalan masyrakat pada zaman dahulu. Ragam
dan bentuk dongeng pun berbeda-beda sesuai dengan isinya. Bentuk-bentuk
dongeng antara lain  Myth (Mitos), Legenda, Fabel, Sage, dan Jenaka atau Pandir.

b.    Prosa Baru
Prosa baru adalah bentuk prosa yang muncul setelah mendapat pengaruh dari
budaya-budaya asing atau barat. Bentuk prosa ini muncul setelah prosa lama
dianggap telah kuno. Bentuk-bentuk prosa baru antara lain:
1)  Roman
Roman adalah prosa baru yang menceritakan tentang kehidupan seseorang, dimulai
dari lahir hingga kematiannya. Prosa ini menyajikan suatu aspek kehidupan
masyarakat secara utuh dan menyeluruh dan memiliki banyak alur yang bercabang-
cabang. Salah satu contoh roman adalah Layar Terkembang karya Sultan Takdir Ali
Syahbana.

2) Novel
Bentuk prosa baru ini menceritakan sebuah cerita atau kisah yang panjang. Novel
menceritakan sebagian kehidupan seseorang sebagai tokoh utama yang mengandung
beberapa konflik. Konfilk-konflik tersebutlah yang merubah kehidupan pelaku
utamanya. Contohnya adalah Novel Laskar Pelangi, Sang Pemimpi, Ave Maria, dan
lain-lain.

3) Cerpen
Cerpen adalah salah satu bentuk prosa baru yang cukup popular. Prosa baru ini
menceritakan sebuah pengalaman atau sebgaian kecil kisah pelaku utamanya. Yang
membedakan cerpen dengan novel adalah konflik pada cerpen hanya satu dan tidak
meyebabkan perubahan sikap pada tokoh utama, sedangkan pada novel banyak
ditemukan konflik. Contoh cerpen antara lain Robohnya Surau Kami karya A.A Navis,
Keluarga Gerilya karya Pramoedya Ananta, dan lain-lain.

4) Riwayat
Riwayat menceritakan sebuah kisah yang berisi tentang pengalaman-pengalam hidup
seseorang yang diangkat dari kisah nyata orang tersebut dari lahir hingga meninggal.
Biasanya yang dieritakan adalah tokoh-tokoh terkenal dan menginspirasi orang
banyak. Ada beberapa jenis riwayat yaitu biografi dan otobiografi. Biografi
merupakan kisah tokoh yang ditulis oleh orang lain. Sedangkan otobiografi kisah yang
ditulis oleh orang yang bersangkutan.

5)  Kritik
Kritik berbentuk sebuah uraian-uraian pertimbangan seseorang terhadap suatu hasil
kerja atau karya orang lain. Kritik berisi alasan-alasan tertentu dan bersifat objektif
atau menghakimi.

6)  Resensi
Resensi adalah prosa baru yang isinya membicarakan atau mengulas suatu karya baik
yang berbentuk buku, film, lagu maupun jenis karya seni lainnya. Resensi bertujuan
untuk memberikan penilaian terhadap suatu karya baik dari segi tema, tokoh, alur
dan unsur-unsur lainnya agar menjadi pertimbangan bagi pembaca untuk menikmati
atau tidak karya tersebut.

7) Esai
Bentuk prosa baru yang terakhir adalah Esai. Prosa ini berisi tulisan-tulisan yang
mengandung pendapat-pendapat pribadi penulisnya terhadap sesuatu yang sedang
menjadi bahan pembicaraan hangat di masyarakat.

3. Drama

Drama sendiri berasal dari bahasa Yunani, yaitu draomai yang berarti berbuat,
bertindak, dan sebagainya. Kata drama dapat diartikan sebagai suatu perbuatan atau
tindakan. Secara umum, pengertian drama merupakan suatu karya sastra yang ditulis
dalam bentuk dialog dan dengan maksud dipertunjukkan oleh aktor. Pementasan
naskah drama dapat dikenal dengan istilah teater. Drama juga dapat dikatakan sebagai
cerita yang diperagakan di panggung dan berdasarkan sebuah naskah.
Pada umumnya, drama memiliki 2 arti, yaitu drama dalam arti luas serta drama dalam
arti sempit. Pengertian drama dalam arti luas adalah semua bentuk tontonan atau
pertunjukkan yang mengandung cerita yang ditontonkan atau dipertunjukkan di depan
khalayak umum. Sedangkan pengertian drama dalam arti sempit ialah sebuah kisah
hidup manusia dalam masyarakat yang diproyeksikan di atas panggung.
Drama merupakan karangan yang menggambarkan suatu kehidupan serta watak
manusia dalam berperilaku yang dipentaskan dalam beberapa babak.

Ada beberapa jenis drama tergantung dari dasar yang digunakannya. Dalam bentuk
pembagian jenis drama, biasanya digunakan 3 dasar, yaitu : berdasarkan penyajian kisah
drama, berdasarkan sarana, serta berdasarkan keberadaan naskah drama tersebut.

a.    Jenis drama berdasarkan penyajian kisah, drama dapat dibedakan menjadi 8 jenis,
antara lain:
1) Tragedi: drama yang bercerita tentang kesedihan.
2) Komedi: drama yang bercerita tentang komedi yang penuh dengan kelucuan.
3) Tragekomedi: perpaduan antara kisah drama tragedi dan komedi.
4) Opera: drama yang dialognya dengan cara dinyanyikan dan diiringi musik.
5) Melodrama: drama yang dialognya diucapkan dan dengan diiringi musik.
6) Farce: drama yang menyerupai dagelan, namun tidak sepenuhnya drama
tersebut dagelan.
7) Tablo: jenis drama yang lebih mengutamakan gerak, para pemainnya tidak
mengucapkan suatu dialog, namun dengan melakukan berbagai gerakan.
8) Sendratari: gabungan antara seni drama serta seni tari.

b.    Jenis drama berdasarkan dari sarana pementasannya, pembagian jenis drama


antara lain:
1) Drama Panggung: drama yang sepenuhnya dimainkan dipanggung.
2) Drama Radio: drama radio tidak seperti biasanya. Drama ini tidak dapat dilihat,
tepai hanya dapat didengerkan oleh penikmatnya saja dengan melalui radio.
3) Drama Televisi: hampir sama dengan drama panggung, namun drama televisi
tidak dapat diraba.
4) Drama Film: drama film menggunakan media layar lebar serta biasanya
dipertunjukkan di bioskop.
5) Drama Wayang: drama yang diiringi dengan pagelaran wayang.
6) Drama Boneka: para tokoh drama tidak dimainkan oleh aktor manusia
sungguhan, tetapi digambarkan dengan boneka yang dimainkan beberapa
orang.

c.    Jenis drama berdasarkan ada atau tidaknya naskah drama. Pembagian jenis drama
berdasarkan ada tidaknya naskah drama antara lain :
1) Drama Tradisional: yaitu drama yang tidak menggunakan naskah.
2) Drama Modern: yaitu drama yang menggunakan naskah.

B. Periodisasi Sastra

Anda mungkin juga menyukai