Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN KASUS KELOLAAN

ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN DIAGNOSIS DHF


RUANG IRNA II RUMAH SAKIT UNRAM

OLEH :
NAMA : MUNAWIR HARIS
NPM : 020021119

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) MATARAM
2020/21
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.N DENGAN DIAGNOSA MEDIS DHF

DI IRNA II RUMAH SAKIT UNRAM

Nama mahasiswa : Munawir Haris


Tempat praktek : Irna II
Tanggal : Selasa, 23 Februari 2021

I. Identitas diri klien


Nama : Tn.F
Suku : Sasak
Umur : 36 tahun
Pendidikan : S1
Jemis kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Alamat : Lingkungan karang panas
Tanggal masuk RS : Selasa-23-02-2021
Status perkawinan : Kawin
Tanggal pengkajian : 23-02-2021
Agama : Islam
Sumber Informasi : Pasien dan istri pasien
II. Riwayat penyakit
1. Keluhan utama :
Keluhan utama saat MRS : Klien mengeluh panas
Keluhan utama saat pengkajian : Klien mengeluh badannya panas
2. Riwayat penyakit sekarang:
Klien mengatakan badannya mulai panas pada tanggal 20 pebruari 2021 pukul
20,00 wita, yaitu pada hari sabtu. Panas Klien naik turun, Klien terlihat lemas turgor
kulit kering.
3. Riwayat Penyakit Dahulu
Klien mengatakan tidak pernah menderita penyakit penyakit DHF seperti yang
di deritanya saat ini , sebelumnya klien hanya menderita penyakit batuk pil;ek biasa
tanpa perlu di bawa ke RS
4. Diagnosa medik pada saat MRS, pemeriksaan penunjang dan tindakan yang
telah dilakukan:
- DHF ( Denge
Pemeriksaan penunjang yang sudah dilakukan :
pemeriksaan lab :

 Darah lengkap

 Rapid antibody

1. Tindakan yang sudah dibeikan :

 IVFD RL : Nacl 0,9%=1x1 = 25 tpm

 Injeksi cefoferazone 1 gr/12 jam

 Injeksi omeperazole 1 A/12jam

 Injeksi Ondan 4 mg/8jam

 Sucralfat syrp 3x1

 Paracetamol 500mg tab

 Injeksi Dexametasone 1 A/12 jam

 Drip Neurosambe 1A/12jam

III. Pengkajian saat ini (mulai hari pertama saudara merawat klien)
1. Persepsi dan pemeliharaan kesehatan
Pengetahuan tentang penyakit/perawatan
 Sebelum sakit : klien mengatakan sebelum sakit selalu
melakukan perawatan untuk menghilangkan rasa sakit yang dirasakan
dengan cara meminum obat yang tersedia dan beristirahat
 Setelah sakit : klien mengetahui penyakit yang dialaminya dan
berserah diri untuk pengobatan yang akan diberikan
2. Polanutrisi/metabolic Program diit RS :
 Sebelum sakit : klien makan 2x sehari dengan porsi sedang,
dengan komposisi makanan nasi, dan lauk sayur sayuran
 Setelah sakit : klien mengatakan mengikuti diit RS, dengan
mengkonsumsi makanan yang diberikan dari rumah
3. Pola eliminasi
a. Buang air besar

 Sebelum sakit : klien mengatakan sebelum sakit BAB 1-2 kali dalam
sehari

 Setelah sakit : klien mengatakan BAB 1 kali dengan bau has dan cair

b. Buang air kecil

 Sebelum sakit : Klien mengatakan sebelum masuk rumah sakit biasanya


BAK 1-2 kali dalam sehari

 Setelah sakit : klien mengatakan BAK satu kali sejak masuk rumah sakit

4. Pola aktifitas dan latihan:

Kemampuan perawatan 0 1 2 3 4
diri
Makan/minum 
Mandi 
Toileting 
Berpakaian 
Mobilitas di tempat tidur 
Berpindah 
Ambulasi/ROM 
0: mandiri, 1: alat Bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain dan alat, 4: tergantung
total
Klien mengatakan susah bergerak karna lemas
Oksigenasi : Klien mengatakan nafas seperti biasa tidak ada pemakain oksigen
5. Pola tidur dan istirahat
(lama tidur, gangguan tidur, perawasan saat bangun tidur)

 Lama tidur : klien mengatakan tertidur setelah hanya beberapa jam


dan sering terbangun karena demam klien mengatakan tidur sekitar 3- 4
jam pada malam hari
 Gangguan tidur :
Sebelum sakit : klien mengatakan sebelum sakit pola tidurnya
seperti biasa tidur 6-7 jam dalam sehari akan tetapi tidak teratur karna
tuntutan pekerjaan dan kadang tidur 5-6 jam dalam sehari
Sesudah sakit : klien mengatakan sering bangun tengah malam
karna demam

Perasaan saat bangun :

 Sebelum sakit : klien mengatakan saat bangun merasa segar dan


merasa sehat

 Setelah sakit : klien mengatakan setelah dirumah sakit saat


bangun merasa lemas dan tidak terlalau bersemangat karna sakit yang
dialaminya klien mengeluh demam dan keadaan umum lemah,
klien mengatakan susah tidur karna sakit yang di deritananya
6. Pola persepsual
(penglihatan, pendengaran, pengecap, sensasi):

 Pengelihatan : klien mengatakan tidak ada masalah di


pengelihatanya, simetris kiri kanan

 Pendengaran : klien mengatakan tidak mengalami gangguan di


indra pendengaran masih bisa mendengar dengan normal baik telinga kiri
maupun telinga kanan

 Sensasi :klien mengatakan tidak mengalami masalah


dengan pengecapnya, masih merasakan sensasi yang diberikan
7. Pola persepsi diri
(pandangan klien tentang sakitnya, kecemasan, konsep diri)

 Pandangan klien tentang sakit : klien mengatakan memandang sakitnya


sebagai suatu cobaan dari tuhan dan berdoa dengan keyakinan masing
masing agar diberikan kesembuhan atas penyakit yang di alaminya

 Kecemasan : klien mengatakan takut kalau penyakit


yang dialaminya tidak kunjung sembuh dan tidak bisa merawat
keluarganya lagi,klien mengalami kecemasan tentang keadaan dirinya
sehingga mengalami emosi yang tidak stabil

 Konsep diri : klien mengatakan berserah diri dan


berdoa kepada tuhan agar diberikan kesembuhan atas penyakit yang di
alaminya
8. Pola seksualitas dan reproduksi
(fertilitas, libido, menstuasi, kontrasepsi, dll.)

 Fertilitas : klien mengatakan sudah berkeluarga

 Libido : tidak terkaji

 Menstruasi : klien mengatakan sudah tidak mengalami menstruasi


lagi

 Kontrasepsi : tidak terkaji

9. Pola peran hubungan


(komunikasi, hubungan dengan orang lain, kemampuan keuangan)

 Komunikasi :Klien mengatakan dirumah selalu berkomunikasi


dengan tetangga, keluarga maupun masyarakat sekitar rumah dan
bersosialisasi dengan baik

 Komunikasi hubungan :Klien mengatakan selalu menjaga hubungan


yang baik dengan orang lain

 Kemampuan keluarga :Klien mengatakan kemampuan keluarga


dipenuhi oleh suami dan klien sendiri
10. Pola managemen koping-stess
(perubahan terbesar dalam hidup pada akhir-akhir ini):

 Perubahan terbesar dalam hidup : klien mengatakan perubahan yang


dialaminya setelah sakit merasa semua kebutuhan dan aktivitasnya serba
dibantu oleh anaknya

11. Sistem nilai dan keyakinan


(pandangan klien tentang agama, kegiatan keagamaan, dll)

 Pandangan klien tentang agama : klien mengatakan bahwa percaya bahwa


penyakit yang dideritanya sekarang adalah sebuah ujian tuhan

 Kegiatan keagamaan :
 Sebelum sakit : klien mengatakan kalau dirumah selalu melakukan
ibadah sesuai keyakinan dan sebagai pemangku agama di daerah tinggalnya

 Setelah sakit : klien mengatakan tetap beribadah sesuai dengan


keyakinanya akan tetapi beribadah terbatas karna masalah yang dirasakan

IV. Pemeriksaan fisik


 Pernafasan
Inspeksi :
Bentuk Dada
 Bentuk dada klien simetris antara kiri dan kanan, tidak ada kelainan pada
daerah dada klien
Pola Nafas
 Frekwensi nafas 22 kali permenit dengan irama reguler
Gerakan Pernafasan
 Gerakan pernafasan klien normal
Palpasi :
 Tractil Fremitis / Fremitus Vokal : normal terasa pada saat pemeriksaan
punggung
Perkusi :
 Perkusi paru normal terdengar suara sonor
Auskultasi :

Bunyi Nafas normal tidak terdengar wizing maupun rochi di paru paru klien
Alat Bantu Pernafasan
Tidak ada alat bantu nafas yang terpasang pada klien
 Cardiovascular (Focus)
Inspeksi :
Iktus jantung tidak tampak
Palpasi :
Iktus :
iktus cordis teraba pada interkosta ke V sebelah kiri
Perkusi :
Batas Jantung Kanan :Interkosta ke III-IV sebelah kanan
Batas Jantung Kiri :Interkosta ke V agak medial ke midklavikula sinistra
Auskultasi :
Bunyi jantung 1 : terdengar suara “Lub” karna penutupan katub antrioventrikel (A-
V) Lokasi auskultasi pada interkosta ke IV
Jantung II : bunyi suara “dub” dikarnakan penutup katub seminularis (aorta dan
pulmonalis) pada akhir sistole
1. Nadi
Frekuensi 90 x/menit reguler
2. Irama : reguler
3. Tekanan Darah 110/70 mmHg
4. Bunyi Jantung : Normal
5. Letak Jantung
Ictus cordis teraba pada intercosta ke V
6. Pembesaran Jantung : Tidak ada pembesaran pada jantung
7. Nyeri Dada : Tidak serasa nyeri pada dada
8. Clubbing Finger : tidak ada clubbing finger
 Persarafan
Tingkat Kesadaran : compos mentis
1. GCS :

Eye : 4 Verbal : 5 Motorik : 6


Total GCS : 15
2. Refleks
normal
3. Koordinasi Gerak : Ya

4. Kejang :Tidak
 Penginderaan
1. Mata (Penglihatan)

a. Bentuk

Bentuk mata klien normal simetris kiri dan kanan


b. Visus : visus 6/6 klien bisa melihat dari jarak 6 meter
c. Pupil :Isokor eflek Cahaya : Normal

d. Gerak Bola Mata : Normal

e. Medan Penglihatan : Normal

f. Buta Warna :Klien masih bisa membedakan warna warna tidak


adanya buta warna pada klien

g. Tekanan Intra Okuler : Tidak

 Hidung (PenPreceptoruman)

 Bentuk : Bentuk hidung klien simetris tidak ada kelainan

 Gangguan PenPreceptoruman : klien tidak mengalami gangguan


penpreceptoruman
 Telinga (Pendengaran)

 Aurikel : anomaly

Keterangan : klien tidak memiliki gangguan pendengaran

 Membran tympani : Utuh


 Otorrhoea : Tidak
 Gangguan pendengaran : tidak
 Tinitus : tidak
 Peraba : klien masih bisa merasakan perabanya
 Perkemihan
 Masalah kandung kemih: nokturia sering terbangun untuk buang air kecil pada
malam hari
 Sebelum sakit : klien mengatakan produksi urine kurang lebih 1100ml/hari
 Setelah sakit : klien mengatakan BAK 1-3 kali sehari 1200 ml/hari
 Warna putih kekuningan Bau khas (pesing)
 Pencernaan
1. Mulut dan Tenggorokan
a. Selaput Lendir Mulut : Lembab
b. Lidah : Normal (warna merah muda)
c. Rongga Mulut : Tidak berbau
Tenggorokan : Tidak sakit menelan ataupun nyeri tekan
d. Gigi : Gigi tampak rapi dan bersih tidak ada kelainan pada
daerah gigi
e. Abdomen Abdomen : kenyal, adanya nyeri tekan pada daerah
abdomen bawah klien
f. Pembesaran hepar : tidak adanya pembesaran hepar pada klien
g. Pembesaran lien : tidak ada pembesaran lien
h. Asites : tidak
2. Masalah Usus Besar dan Rectum / Anus
BAB 1x/hari : Tidak Ada Masalah
Obat Pencahar : tidak
Lavemen : tidak
 Otot, Tulang Dan Integument
1. Otot dan Tulang
Kemampuan pergerakan sendi lengan dan tungkai (ROM): bebas terbatas pada
ektremitas bawah karna nyeri yang dirasakan di bagian abdomen bawah
Fraktur : Tidak adanya fraktur pada klien
Dislokasi : Tidak adanya dislokasi
Haemotom : Tidak
2. Integumen
Warna kulit : normal Akral : hangat
Turgor : Elastik
Tulang Belakang :-

 Endokrin
1. Faktor Alergi : tidak ada alergi pada klien
2. Pernah mendapat Imunisasi : klien mengatakan pernah mendapatkan imunisasi

3. Kelainan endokrin : tidak ada kelainan

4. Program terapi:

IVFD RL : Nacl 0,9%=1x1 = 25 tpm

Injeksi cefoferazone 1 gr/12 jam


Injeksi omeperazole 1 A/12jam

Injeksi Ondan 4 mg/8jam

Sucralfat syrp 3x1

Paracetamol 500mg tab

Injeksi Dexametasone 1 A/12 jam

Drip Neurosambe 1A/12jam


5. Hasil laboratorium
NO PARAMETER PEMERIKSAAN Satuan Nilai normal
1 HEMATOLOG
Hemoglobin 18.5 12.0-16.0g/dl
Hitung lekosit 2.6 4.0-10.0x10*3/H
Hitung Trombosit 85 100-300x10x*/H
Hitung Eritrosit 5.98 3.50-5.50/ul
Diff Count
- Segmen 73 50-70 %
- Limposit 22 20-40%
- Mid 5 3.0-14.0 %
HCT 52 40-54 %
MCV 87 80-100 fl
MCH 31 27-34 pg
MCHC 36 32-36 g/dl
2 Serologi
Infeksi Negatif
Widal slide 1/160
Salmonela Typhi 0 Negatif
1/160
Salmonella Typhi H Negatif
Salmonella paratyphi AH 1/320
Salmonella paratyphia BH Negatif
1/160
ANALISA DATA
No Data (sign/symton) Etiologi Masalah Paraf
1 DS : Klien mengatakan badanya Infeksi virus dengue Hipertermia
panas
DO : proses implamasi
- Badan klien teraba panas

- Wajah tampak kemerahan aktifasi interleukin

TD : 120/70 mmHg
pengeluaran prostaglandin
0
S : 38,7 C

N : 82 x/menit peningkatan kerja thermostar

RR : 20 x/menit
peningkatan suhu tubuh
SPO2 : 98

Hipertermia

2 DS : Klien mengatakan minum air Virus dangie Resiko volume cairan


putih dari kemarin pukul 13.00
wita, ± 6-8 gelas (±2100 cc) Reaksi antigen-antibody
selama 24 jam
Mengeluarkan zat mediator
DO : Mukosa bibir kering Peningkatan permeabilitas dinding
pembuluh darah

Kebocoran plasma

Darah berpindah ke ektravaskuler

Kekurangan volume cairan

3 DS : Virus dangie Intoleransi aktifitas


- Pasien mengatakan lemas
- Pasien mengatakan tidak Dengue haemoragik fever
mampu beraktifitas secara
mandiri Demam (>38 c )

DO : Metabolisme meningkat
- ADL pasien dibantu oleh
keluarga makan dan minum, Energy bertambah
BAB, BAK
- pasien tidak dapat beraktivitas Asupan nutrisi berkurang
secara mandiri
Kelemahan fisik

Intoleransi aktifitas
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Hipertermi berhubungan dengan tidak efektifnya termoregulasi sekunder terhadap
virus dengue
2. Resiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan peningkatan permeabilitas
kapiler
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan
PERENCANAAN INTERVENSI KEPERAWATAN (NOC & NIC)

NoD Tujuan Intervensi Rasional


x
1 1. Tanda vital merupakan acuan untuk
Setelah di lakukan tindakan 1. Observasi tanda- tanda vital
mengetahui keadaan umum klien.
keperawatan selama 3 x 24 2. Kaji karateristik demam
2. Untuk mengidentifikasi terjadinya
jam diharapkan tidak terjadi 3. Anjurkan klien banyak minum
demam
peningkatan suhu tubuh 2400-2500 per hari
3. Peningkatan suhu tubuh
dengan 4. Beri kompres hangat pada dahi,ketiak
mengakibatkan penguapan tubuh
kriteria hasil : dan lipatan paha.
meningkat sehingga perlu diimbangi
1. Klien mengatakan 5. Rencana dalam pemberian obat
dengan asupan cairan yang
badanya tidak panas lagi. paracetamol 3x500 mg
banyak untuk mengganti cairan
2. Suhu tubuh 36-37,50C
tubuh yang hilang
3. Badan klien teraba tidak
4. Kompres hangat membantu untuk
panas
menurunkan panas
5. Dapat membantu menurunkan suhu
tubuh dan dapat mencegah infeksi
sekunder

2 Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji keadaan umum klien dan 1. Mengetahui ada tidaknya
keperawatan selama 3x24jam Tanda-tanda vital penyimpangan dari keadaan normal.
diharapkan kebutuhab cairan 2. Asupan cairan sangat diperlukan
terpenuhi dengan 2. Anjurkan klien untuk banyak  untuk menambah cairan dalam
Kriteria hasil : minum 2 ,5 liter per hari tubuh.
1. Pasien mau minum 7-10 3. Catat intake dan out put cairan 3. Memberi informasi tentang
gelas/hari ± 1400-2000 cc 4. Kaji tanda-tanda dehidrasi (mukosa keadekuatan volume cairan
2. Mukosa bibir lembab bibir kering, turgor kulit tidak elastis) 4. Untuk mengetahui defisit
3. PLT dalam batas normal(150- 5. Rencana dalampem-berian IV RL 20 volume cairan tubuh
400k/ul) tetes/ menit, sesuai therapy 5. Untuk mempertahankan dan
4. Pasien tidak menunjukkan mengganti cairan dalam tubuh
tanda-tanda dehidrasi yang hilang akibat dari
seperti:mukosa bibir kering, kebocoran plasma
turgor kulit tidak elastis

3 Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji keluhan klien 1. Untuk mengidentifikasi masalah klien
keperawatan selama 3x24jam 2. Kaji hal-hal yang mampu 2. Untuk mengetahui tingkat
diharapkan pasien dapat tidak mampu dilakukan pasien ketergantungan klien dalam
memenuhi ADL secara mandiri dalam me- menuhi kebutuhan memenuhi kebutuhannya
dengan 3. Bantu klien untuk mandiri dalam 3. Dengan melatih keman- dirian klien
Kriteria hasil : memenuhi ADLnya (makan, (makan, minum, BAB, BAK)  pasien
1. klien mengatakan minum, BAB, BAK) tidak mengalami ketergantungan
badannya tidak lemas lagi. 4. Libatkan keluarga dalam aktivitas pada perawat.
2. Klien mengatakan dan pemenuhan ADL pasien 4. Agar ADL klien dapat terpenuhi
mampu beraktivitas secara
mandiri
3. ADL pasien terpenuhi
IMPLEMENTASI
Rabu ,24 februari 2021
No.Dx Hari/tgl/jam Implementasi Evaluasi paraf
1 Rabu 24 februari 1. Observasi tanda- tanda vital S : Klien mengatakan badan nya masih terasa panas
2021 jam 08 : 00 2. Kaji karateristik demam
O:
3. Anjurkan pasien banyak minum
2400-2500 per hari
- Badan klien teraba panas
4. Beri kompres hangat pada
- Wajah tampak kemerahan
dahi,ketiak dan lipatan paha.
5. Rencana dalam pemberian obat TD : 120/70 mmHg
paracetamol 3x500 mg
S : 38,70C

N : 82 x/menit

RR : 20 x/menit

SPO2 : 98

A : Masalah belum teratasi

P : Intervensi di lanjutkan 1-5


2 Rabu,24 februari 1. Kaji keadaan umum S : Klien mengatakan minum air putih dari kemarin
2021 jam 08 : 00 pasien dan TTV pukul 13.00 wita, ± 6-8 gelas (±2100 cc) selama

2. Anjurkan pasien untuk 24 jam

banyak minum 2 ,5 liter
per hari O : Mukuosa kering

3. Catat intake dan out put


cairan A : Masalah belum teratasi

4. Kaji tanda-tanda dehidrasi


(mukosa P : Intervensi di lanjutkan 1-5

bibir kering, turgor kulit tidak


elastis)
5. Rencana dalampem-berian IV
RL 20 tetes/ menit, sesuai
therapy

3 Rabu, 24 1. Kaji keluhan pasien S : Pasien mengatakan tidak mampu beraktifitas


februari 2021 08: 2. Kaji hal-hal yang mampu secara mandiri
00 tidak mampu
dilakukan pasien dalam O : ADL klien masih di bantu keluarga
me- menuhi kebutuhan
3. Bantu pasien A : Masalah belum teratasi
untuk mandiri dalam
memenuhi ADLnya P : Intervensi di lanjutkan 1-4
(makan, minum, BAB,
BAK)
4. Libatkan keluarga dalam
aktivitas dan pemenuhan
ADL pasien
IMPLEMENTASI
Rabu, 24, Februari 2021
No.Dx Hari/tgl/jam Implementasi Evaluasi paraf
1 Rabu ,24 1. Observasi tanda- tanda vital S : Klien mengatakan badan nya masih terasa
februari 2021 2. Kaji karateristik demam panas
jam 11 : 00 3. Anjurkan pasien banyak minum
O:
2400-2500 per hari
4. Beri kompres hangat pada
- Badan klien teraba panas
dahi,ketiak dan lipatan paha.
- Wajah tampak kemerahan
5. Rencana dalam pemberian obat
paracetamol 3x500 mg TD : 120/70 mmHg

S : 38,70C

N : 82 x/menit

RR : 20 x/menit

SPO2 : 98

A : Masalah belum teratasi

P : Intervensi di lanjutkan 1-5


2 Rabu 24 februari 1. Kaji keadaan umum S : Klien mengatakan minum air putih dari
2021 jam 11:00 pasien dan TTV kemarin pukul 13.00 wita, ± 6-8 gelas (±2100 cc)

2. Anjurkan pasien untuk selama 24 jam

banyak minum 2 ,5 liter
per hari O : Mukuosa kering

3. Catat intake dan out put


cairan A : Masalah belum teratasi

4. Kaji tanda-tanda dehidrasi


(mukosa P : Intervensi di lanjutkan 1-5

bibir kering, turgor kulit tidak


elastis)
5. Rencana dalampem-berian IV
RL 20 tetes/ menit, sesuai
therapy

3 Rabu,24 februari 1. Kaji keluhan pasien S : Pasien mengatakan tidak mampu beraktifitas
2021 jam 11:00 2. Kaji hal-hal yang mampu secara mandiri
tidak mampu
dilakukan pasien dalam O : ADL klien masih di bantu keluarga
me- menuhi kebutuhan
3. Bantu pasien A : Masalah belum teratasi
untuk mandiri dalam
memenuhi ADLnya P : Intervensi di lanjutkan 1-4
(makan, minum, BAB,
BAK)
4. Libatkan keluarga dalam
aktivitas dan pemenuhan
ADL pasien

Anda mungkin juga menyukai