Anda di halaman 1dari 4

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Hipertermi merupakan suatu keadaan suhu tubuh diatas normal sebagai
akibat peningkatan pusat pengatur suhu di hipotalamus. Sebagian besar
demam pada anak merupakan akibat dari perubahan pada pusat panas
(termoregulasi) di hipotalamus. Penyakit – penyakit yang ditandai dengan
adanya demam dapat menyerang sistem tubuh. Selain itu demam mungkin
berperan dalam meningkatkan perkembangan imunitas spesifik dan
nonspesifik dalam membantu pemulihan atau pertahanan terhadap infeksi
(Sodikin, 2012 dalam Aryanti, 2016).
Penyakit Dengue Haemorhagic Fever merupakan penyakit
akibat virus Dengue yang masih menjadi masalah kesehatan
masyarakat. Penyakit ini banyak ditemukan diseluruh dunia terutama
di negara-negara tropik dan subtropik baik sebagai penyakit endemik
maupun epidemik. Kejadian Luar Biasa (KLB) dengue biasanya
terjadi di daerah endemik dan berkaitan dengan datangnya musim
penghujan. Demam salah satu manifestasi klinik yang selalu
ditemukan, kebanyakan peneliti melaporkan 100% penderita DHF
didahului oleh demam. Dalam penelitian terdapat bahwa suhu
penderita DHF terendah ialah 36,2oc dan tertinggi 40,8oc dan ternyata
DHF banyak dijumpai pada suhu sekitar 37oc pada masa suhu tubuh
anak mengalami DHF setelah pemberian antipiretik yaitu sebanyak 45,
65% (Rampengan, 2007 dalam Rusdianto, 2016).
Perkembangan organ tubuh manusia secara optimal terjadi saat usia
anak sehingga kesehatan saat usia anak menjadi salah satu penentu
kondisi organ tubuh anak saat dewasa. Berbagai macam penyakit yang
menjadikan kondisi anak tidak sehat dapat menjadi penghambat
perkembangan anak apabila tidak diatasi secara benar. Angka kejadian
paling tinggi tentang kondisi tubuh yang tidak sehat pada anak adalah
demam. Demam merupakan kondisi naiknya suhu tubuh yang
melebihi rentang normal (diatas 37oC) yang menjadikan tubuh terasa
panas. Salah satu penyebab demam adalah terjadinya
ketidakseimbangan produksi panas dan pengeluaran panas didalam
tubuh. Kondisi ini biasanya terjadi akibat infeksi bakteri dan virus
serta masuknya zat penyebab panas di dalam tubuh. Demam yang
tidak terkontrol dapat menjadi penyebab keadaan yang lebih
berbahaya pada anak contohnya kejang. Kejang di usia anak dapat
menyebabkan kerusakan sel-sel di tubuh terutama sel otak. Kerusakan
sel otak akan menjadi penyebab gangguan pertumbuhan anak.
Demam pada anak perlu dibutuhkan perlakuan dan penanganan tersendiri
yang berbeda bila dibandingkan dengan orang dewasa. Hal ini dikarnanakan
apanila tindakan dalam megatasi demam tidak tepat dan lambat makan akan
mengakibatkan pertumbuhan dan perkembangan anak terganggu. Demam
dapat membahayakan keselamatan anak jika tidak di tangani dengan cepat dan
tepat akan menimbulkan komplikasi lain seperti hipertermi ,kejang,dan
penurunan kesadaran(maharani,2011). Demam yang mencapai suhu 41oC
angka kematiannya mencapai 70% pada suhu 45oC akan meninggal dalam
beberapa jam (said,2014)
Peran orang tua sangat berpengaruh dalam penatalaksanaan
demam pada anak. Secara umum penatalaksaan demam adalah
Peran perawat pada asuhan keperawatan pada pasien anak DHF
dengan masalah keperawatan hipertermi adalah berikan kompres
hangat pada anak. Kompres hangat adalah melapisi permukaan kulit
dengan handuk yang telah dibasahi air hangat dengan temperatur
maksimal 43oC. Lokasi kulit tempat mengompres biasanya di wajah,
leher, dan tangan. Kompres hangat pada kulit dapat menghambat
shivering dan dampak metabolik yang ditimbulkannya. Selain itu,
kompres hangat juga menginduksi vasodilatasi perifer, sehingga
meningkatkan pengeluaran panas tubuh.Usaha yang telah ditempuh
untuk mengurangi kesalahan dalam penatalaksanaan suatu penyakit
salah satunya adalah dengan pemberian informasi kesehatan melalui
penyuluhan. Metode penyuluhan yang sering di pakai adalah
melalui ceramah dan video karena memiliki kelebihan mudah
dilakukan dan diterima oleh masyarakat.
Oleh karena itu pentingnya dilakukan penelitian tentang analisis tingkat
efektivitas metode edukasi dengan melalui ceramah dan video kepada
masyarakat tentang edukasi demam pada anak. Penelitian ini diharapkan
dapat mengetahui bagaimana tingkat pengetahuan masyarakat tentang
swamedikasi demam pada anak dan mengetahui metode edukasi demam
pada anak yang lebih efektif untuk masyarakat.

1.2Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas di susun permasalahan penelitian sebagai
berikut”bangaimana tingkat pengetahuan masyarakat tentang edukasi demam pada
anak, bagaiman tingkat efektifitas metode edukasi ceramah dan video kepada
masyarakat tentang edukasi demam pada anak.
1.3tujuan literature review
1.3.1 Tujuan umum
Mengetahui pengetahuan edukasi demam pada anak dhf keluarga
dalam merawat anak demam di rumah.
1.3.2 Tujuan khusus
Diketahuinya tujuan penelitian pengetahan tentang edukasi demam
pada anak dhf keluarga dalam merawat anak demam dan mengetahui
prosedur penerapan merawat anak demam.
1.4 tujuan studi kasus
tujuan studi kasus ini adalah mengambarkan asuhan keperawatan pada anak
penderita demam dengue haemorrhagik fever dhf dirumah.
1.1 manfaat studi kasus
1.1.1 keluarga :
meningkatkan pengetahuan keluarga dalam mengatasideman
berdarah pada anak .
1.1.2 pengembangan ilmu penfetahuan dan teknologi
keperawatan:
hasil studi kasus ini diharapkan dapat memberikan informasi
tambahan bagi perkembangan keperawatan anak dan sebagai
acuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman
tentang asuhan keperawatan penderita dengue haemorrhagic
fever (DHF).
1.1.3 Penulis
Hasil dari studi kasus ini di harapkan dapat memberikan
manfaat khususnya agar dapat pengalaman dalam
mengimplementasikan cara merawat anak penyakit dengue
haemorhagic fever (DHF)

Anda mungkin juga menyukai