Anda di halaman 1dari 3

1

2.1 Hubungan Fekunditas Dengan Umur


Hubungan fekunditas dengan umur sejumlah ikan tidak selalu sama. Beberapa spesies ikan
menunjukkan hubungan negatif sehingga tidak berpengaruh antara umur dnegan fekunditas.
Beberapa dari spesies ikan berpengaruh sedikit dan berpengaruh positif yang berarti adanya
hubungan yang erat antara fekunditas dan umur. Jika ikan pertama kali memijah maka fekunditas
yang dihasilkannya lebih kecil dibandingkan dengan fekunditas ikan yang sudah memijah
beberapa kali. Seperti contih Ikan Mas (Cyprinus Carpio) yang menunjukkan penambahan telur
pada umur mudah lebih cepat dan diikut dengan semakin berkurangannya telur dan terus
menurun sampai mencapai keadaan tetap.
2.2 Hubungan Fekunditas Dengan Ukuran Telur
Biasanya ukuran telur yang digunakan untuk menentukan kualitas yang berhubungan
dengan kandungan yang terdapat dalam kuning telur yang dimana telur yang berukuran besar
menghasilkan larva yang besar juga sebaliknya jika ukuran telur kecil akan menghasilkan larva
yang berukuran kecil juga. Dalam perbandingan antara ukuran telur dengan fekunditas haruslah
berasal dari tingkat kematangan ovary yang sama.
Fekunditas dengan ukuran telur sering diduga memiliki kolerasi yang negatif. Pada ikan
berpijah ganda didapatkan bahwa telur dalam pemijahan dikeluarkan dalam ukuran yang kecil.
Walaupun tidak semua ikan didapatkan bahwa ukuran telur dan panjang ikan berkolerasi positif,
dimana hal ini juga diikuti oleh ikan yang berukuran besar berpijah terlebih dahulu.
2.3 Fekunditas Dan Populasi
Menurut Bagenal (1978), Fekunditas populasi adalah semua jumlah telur dari semua
fekunditas mutlak ikan betina yang akan memijah yaitu semua telur yang akan dikeluarkan
dalam satu musim pemijahan. Hal ini berhubungan dengan fekunditas spesifik ( age specific
fecundity ) yang merupakan hubungan denga fekunditas populasi. Jika diketahui struktur umur
populasi tersebut dan jumlah masing-masing anggotanya, maka fekunditas dapat diketahui.
Setiap tahun fekunditas tidak sama, fekunditas yang bervariasi ini disebabkan oleh
hubungan antara komposisi umur , faktor lingkungan seperti kepadatan populasi, persediaan
makanan, suhu perairan, oksigen terlarut dan lain-lainnya. Dalam perairan yang kurang subur
ikan ikan akan memproduksi telur dengan rendah. Percobaan dengan ikan salmon dengan
pemberian rangsum, Scott dalam Bagenal (1978) berpendapat bahwa pengurangan jumalah telur
disebabkan oleh pengurangan dalam pemberian makanan dan Ikan Stickleback, pengurangan
2

makanan mengakibatkan interval pemijahan menjadi lebih pendek tetapi ukuran telurnya tidak
berpengaruh.
Fekunditas secara tidak langsung dipengaruhi oleh suhu air. Begitu juga dengan oksigen
terlarut dan kedalaman air tidak merupakan faktor penghambat fekunditas. Telur akan
dikeluarkan lebih banyak dalan kondiri lingkungan yang menguntungkan daripada kondisi
lingkungan yang tidak menguntungkan akan mengelurkan telur yang sedikit. Untuk spesies
tertentu, fekunditas yang bervariasi diperlihatkan pada umur yang berbeda-beda sehubung
dengan persediaan makanan tahunan ( Nikolsky 1969). Pengaruh ini juga terjadi pada individu
yang berukuran yang sama.
2.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Fekunditas
Fekunditas dipengaruhi oleh beberapa faktor serta hal-hal lain yang berhubungan dengan
hal itu, Nikolsky (1969) :
 Fekunditas akan semakin bertambah dan kemudian menurun sampai umur tertentu,
sebelum terjadinya penurunan fekunditas mutlak , fekunditas reatifnya akan menurun
terlebih dahulu. Fekunditas Relatif maksimum akan terjadi pada golongan ikan yang
muda. Sedangkan pada ikan yang sudah tua kadang tidak memijah setiap tahun.
 Fekunditas Relatif atau mutlak akan menjadi kecil pada ikan-ikan atau kelas umur
yang jumlah banyak.
 Kenaikan fekunditas populasi dapat disebabkan oleh kematangan gonad yang lebih
awal dari individu yang tumbuh dengan cepat.
 Kematangan gonad yang lebih awal akan membentuk ikan yang lebih kecil serta
fekunditasnya tinggi mungkin disebabkan oleh predatoe dalam jumlah besar dan
kandungan makanan
 Populasi spesies yang hidup dalam kondisi lingkungan yang berbeda-beda, bentuk
migrant fekunditasnya lebih besar akan mengakibatkan fekunditas yang berbeda-
beda.
 Fekunditas akan disesuaikan secara otomatis melalui perubahan persediaan makanan
yang dilalui dengan metabolisme yang mengadakan reaksi dan menghasilkan
perubahan dalam pertumbuhan, seperti ukuran pada umur tertentu demikian pula
ukuran dan jumlah siklus pemijahan atau jumlah telur dalam satu tahun
3

 Fekunditas akan bertambah saat mengadakan respon terhadap perbaikan makanan


melaluo kematangan yang lebih awal dalam gonad, menambahnya kematangan
individu pada individu yang lebih gemuk dan mengurangi antara siklus pemijahan.
 Kualitas telur terutama pada isi kuning telur bergantung pada persediaan makanan
dan umur dan dapat pula berbeda dari satu populasi ke populasi lainnya ( Effendie
1997 )

Anda mungkin juga menyukai